Anjing dikenal sebagai hewan yang setia, penuh kasih, dan mampu menjalin ikatan emosional yang kuat dengan pemiliknya. Namun, tidak jarang pemilik anjing terkejut ketika hewan peliharaannya tiba-tiba menunjukkan perilaku agresif, padahal biasanya tenang dan ramah. Agresivitas pada anjing memang bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan, pelatihan, atau insting alami. Tetapi, ada satu hal penting yang sering luput dari perhatian: perilaku agresif bisa menjadi tanda adanya penyakit atau masalah kesehatan pada anjing.
Memahami hubungan antara kesehatan fisik dan perubahan perilaku sangat penting agar pemilik dapat segera mengambil tindakan yang tepat. Dengan begitu, anjing bisa kembali sehat sekaligus terhindar dari risiko yang lebih serius.
Mengapa Perubahan Perilaku Bisa Menjadi Tanda Penyakit?
Tubuh anjing bekerja dengan sistem yang kompleks. Ketika ada bagian tubuh yang terganggu, biasanya muncul gejala fisik seperti demam, muntah, atau lesu. Namun, anjing juga mengekspresikan rasa sakit, ketidaknyamanan, atau stres melalui perubahan perilaku, termasuk agresivitas.
Misalnya, anjing yang mengalami nyeri pada persendian mungkin menjadi sensitif ketika disentuh. Anjing yang biasanya suka dielus bisa tiba-tiba menggonggong, menggeram, atau bahkan mencoba menggigit jika bagian tubuhnya yang sakit tersentuh. Dengan kata lain, agresi bukan semata sifat buruk, melainkan bentuk komunikasi bahwa ada sesuatu yang salah dengan tubuhnya.
Jenis-Jenis Agresi yang Berkaitan dengan Penyakit
Tidak semua agresivitas anjing memiliki penyebab yang sama. Ada beberapa pola perilaku agresif yang sering muncul akibat gangguan kesehatan:
1. Agresi Karena Rasa Sakit
Anjing yang menderita penyakit sendi, radang, cedera, atau masalah gigi biasanya menjadi mudah marah. Mereka ingin melindungi bagian tubuh yang sakit agar tidak disentuh.
2. Agresi Karena Gangguan Saraf
Penyakit yang menyerang otak dan sistem saraf, seperti epilepsi atau tumor otak, bisa memengaruhi emosi dan kontrol perilaku anjing. Hasilnya, anjing bisa lebih cepat tersulut amarah tanpa alasan jelas.
3. Agresi Karena Gangguan Hormon
Ketidakseimbangan hormon akibat penyakit tiroid, misalnya hipotiroidisme, juga bisa mengubah suasana hati anjing. Beberapa penelitian menunjukkan anjing dengan gangguan tiroid lebih rentan menjadi agresif.
4. Agresi Karena Infeksi
Infeksi tertentu, seperti rabies, secara langsung menimbulkan perubahan perilaku ekstrem. Rabies dikenal membuat anjing menjadi sangat agresif, gelisah, dan kehilangan kontrol diri.
Penyakit yang Sering Ditandai dengan Agresivitas
Beberapa penyakit yang paling sering berkaitan dengan munculnya perilaku agresif pada anjing antara lain:
- Artritis atau nyeri sendi: Umum terjadi pada anjing tua, menyebabkan rasa sakit saat bergerak.
- Penyakit gigi: Gigi berlubang, abses, atau radang gusi bisa membuat anjing enggan disentuh di area kepala dan mulut.
- Gangguan neurologis: Termasuk epilepsi, tumor otak, atau gangguan sistem saraf lain.
- Rabies: Penyakit mematikan yang ditularkan lewat gigitan hewan. Agresivitas ekstrem adalah gejala khasnya.
- Gangguan tiroid: Hipotiroidisme dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan tingkat energi.
- Masalah pencernaan: Rasa sakit pada perut bisa membuat anjing lebih mudah marah ketika digendong atau disentuh.
Ciri-Ciri Agresivitas Karena Penyakit vs Agresivitas Normal
Penting untuk membedakan agresivitas karena faktor kesehatan dengan agresivitas akibat faktor lain seperti pelatihan yang salah atau insting melindungi diri.
- Agresivitas karena penyakit biasanya muncul tiba-tiba, tanpa ada riwayat perilaku kasar sebelumnya.
- Anjing tampak lebih sensitif disentuh di area tubuh tertentu.
- Ada gejala penyerta seperti pincang, demam, muntah, kehilangan nafsu makan, atau perubahan pola tidur.
- Agresivitas tidak konsisten—kadang muncul hanya ketika anjing merasa sakit atau tertekan.
Sementara itu, agresivitas normal lebih sering dipicu oleh situasi lingkungan, seperti bertemu anjing asing, melindungi makanan, atau menjaga wilayahnya.
Dampak Jika Dibiarkan
Mengabaikan perilaku agresif anjing yang ternyata disebabkan oleh penyakit bisa berakibat serius. Pertama, kondisi kesehatan yang mendasari bisa semakin parah, bahkan mengancam nyawa. Kedua, agresivitas yang tidak ditangani bisa menimbulkan risiko bagi pemilik maupun orang lain, misalnya terjadi gigitan. Selain itu, anjing juga bisa semakin stres karena rasa sakitnya tidak kunjung diatasi.
Apa yang Harus Dilakukan Pemilik?
Ketika pemilik mendapati anjingnya tiba-tiba agresif, langkah pertama adalah tidak panik. Alih-alih menghukum atau memarahi, pemilik sebaiknya mencoba memahami penyebabnya. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Amati perubahan perilaku: Catat kapan agresivitas muncul, apa pemicunya, dan bagaimana reaksi anjing.
- Perhatikan gejala fisik: Apakah ada tanda-tanda sakit, pincang, lemas, atau perubahan pola makan.
- Hindari kontak fisik berlebihan: Jika anjing terlihat kesakitan, jangan memaksa untuk menggendong atau menyentuh area tubuh tertentu.
- Segera periksakan ke dokter hewan: Pemeriksaan medis adalah langkah paling tepat untuk memastikan penyebabnya. Dokter bisa melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, atau radiologi jika diperlukan.
- Ikuti saran dokter: Jika agresivitas disebabkan penyakit, pengobatan yang tepat akan mengurangi rasa sakit dan membantu perilaku anjing kembali normal.
Pencegahan Perilaku Agresif Karena Penyakit
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Agar anjing tetap sehat dan terhindar dari agresivitas akibat penyakit, pemilik bisa melakukan langkah-langkah berikut:
- Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter hewan.
- Memberikan vaksinasi lengkap, termasuk rabies.
- Menjaga pola makan seimbang dengan nutrisi yang sesuai usia dan kebutuhan anjing.
- Memberikan aktivitas fisik teratur untuk menjaga kesehatan sendi dan otot.
- Menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan menyikat gigi atau memberikan dental treat.
- Mengamati perubahan perilaku sekecil apa pun dan segera mengambil tindakan bila ada yang tidak biasa.
Kapan Harus Membawa Kucing ke Dokter Hewan Pet Care?
Jika anjingmu tiba-tiba menunjukkan perilaku agresif tanpa alasan yang jelas, jangan menunggu terlalu lama. dokter hewan terdekat dengan menghubungi layanan call center Pet Care. Dengan pemeriksaan yang tepat, dokter bisa menemukan penyebab agresivitasnya, apakah karena rasa sakit, infeksi, atau masalah kesehatan lain. Penanganan cepat akan membantu anjingmu kembali sehat dan tenang, sekaligus menjaga keamanan keluarga di rumah.
Jadi jangan ragu hubungi Pet Care sekarang!