Category: FOOD

Kucing Picky Eater? Yuk, Kenali Penyebabnya

Punya kucing yang picky eater emang bisa bikin kita pusing. Udah dibeliin makanan mahal, dicoba berbagai macam, tapi si meong tetep aja milih-milih makanan. Kenapa sih kucing bisa picky eater? Yuk, kita bahas satu per satu penyebabnya!

1. Faktor Kebiasaan

Kucing itu makhluk kebiasaan, lho! Mereka bisa jadi picky eater karena kebiasaan yang udah terbentuk sejak kecil. Misalnya, kucing yang dari kecil udah dibiasakan makan makanan tertentu, misalnya cuma dry food, biasanya akan sulit untuk menerima makanan lain. Jadi, kalau tiba-tiba kamu ganti makanannya, mereka bisa nolak mentah-mentah. Solusinya, perkenalkan makanan baru secara bertahap, biar si kucing bisa adaptasi.

2. Perubahan Lingkungan

Kucing itu sensitif banget sama perubahan, termasuk perubahan lingkungan. Misalnya, pindah rumah, ada anggota keluarga baru, atau bahkan perubahan kecil seperti letak mangkuk makanannya. Hal-hal ini bisa bikin mereka stres dan kehilangan selera makan. Jadi, kalau kucingmu tiba-tiba jadi picky eater setelah ada perubahan di rumah, kemungkinan besar ini penyebabnya.

3. Kondisi Kesehatan

Kesehatan kucing juga bisa jadi faktor kenapa mereka jadi picky eater. Misalnya, masalah gigi atau mulut bisa bikin mereka ogah makan karena sakit. Atau bisa juga ada masalah pencernaan yang bikin mereka merasa nggak nyaman setelah makan. Kalau kamu curiga ini masalahnya, sebaiknya bawa si kucing ke dokter hewan buat diperiksa lebih lanjut.

4. Bosan dengan Makanan

Kucing itu ternyata bisa bosan juga, lho! Kalau kamu terus-terusan kasih makanan yang sama setiap hari, mereka bisa bosan dan jadi picky eater. Coba variasikan makanannya dengan memberikan wet food atau makanan basah, dry food, atau makanan yang mengandung rasa berbeda. Tapi ingat, perkenalkan makanan baru secara perlahan biar si kucing nggak kaget.

5. Terlalu Banyak Cemilan

Siapa sih yang nggak suka cemilan? Kucing juga suka, lho! Tapi, kalau kamu terlalu sering ngasih cemilan, bisa-bisa mereka jadi picky eater karena lebih suka cemilan daripada makanan utama. Ini mirip kayak anak kecil yang lebih suka permen daripada nasi. Jadi, batasi cemilan dan pastikan mereka makan makanan utama dengan nutrisi lengkap.

6. Pemilik yang Terlalu Khawatir

Kadang, tanpa sadar, kita sebagai pemilik justru yang bikin kucing jadi picky eater. Misalnya, karena terlalu khawatir mereka nggak makan, kita terus mengganti makanannya dengan harapan mereka mau makan. Akibatnya, kucing jadi tahu kalau mereka bisa “memilih” makanan karena kita bakal ngasih yang baru lagi. Solusinya, tetap konsisten dengan jadwal makan dan jenis makanan yang diberikan.

7. Insting Alamiah

Jangan lupa, kucing itu hewan karnivora sejati. Insting alamiah mereka adalah berburu makanan segar. Jadi, makanan kering yang disediakan mungkin kurang menarik buat mereka. Kamu bisa coba menambahkan daging segar yang sudah dimasak ke dalam makanannya untuk memancing nafsu makan mereka.

8. Aroma Makanan

Kucing sangat sensitif terhadap aroma. Makanan yang aromanya kurang kuat atau kurang segar bisa jadi nggak menarik buat mereka. Makanya, kalau makanan udah lama terbuka dan aromanya berkurang, kucing bisa ogah makan. Solusinya, selalu pastikan makanan yang kamu berikan masih segar dan punya aroma yang menarik buat kucingmu.

9. Pengaruh Umur

Kucing yang lebih tua seringkali mengalami perubahan selera makan. Mereka mungkin mengalami penurunan indra penciuman atau perasa, sehingga makanan yang dulu mereka sukai jadi nggak menarik lagi. Kucing tua juga bisa mengalami masalah kesehatan yang membuat mereka jadi picky eater. Untuk kucing yang lebih tua, kamu mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter hewan untuk menemukan jenis makanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

10. Porsi yang Tidak Sesuai

Kadang, kucing jadi picky eater karena porsi makanan yang diberikan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Porsi yang terlalu besar bisa membuat mereka merasa kewalahan dan akhirnya nggak mau makan. Sebaliknya, porsi yang terlalu kecil bisa membuat mereka merasa lapar tapi tidak puas. Jadi, pastikan kamu memberikan porsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan kucingmu.

Kucing yang picky eater memang bisa bikin kita frustrasi, tapi dengan memahami penyebabnya, kamu bisa menemukan solusi yang tepat. Mulai dari kebiasaan, kesehatan, hingga lingkungan, semua faktor ini bisa mempengaruhi nafsu makan si kucing.

Jika kucing picky eater berkepanjangan, segera konsultasikan dengan menghubungi dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care dokter hewan terdekat dari lokasi anda akan melakukan pemeriksaan menyeluruh. Hal ini bisa membantu mengidentifikasi masalah kesehatan yang mendasarinya.

Jadi, tetap tenang dan coba cari tahu apa yang bikin kucingmu jadi picky eater. Siapa tahu, dengan sedikit perubahan, kucingmu bisa kembali lahap makan seperti biasa!

Bahaya Cocoa untuk Anjing yang Bisa Berujung Bencana

Tahu gak sih bahaya cocoa jika dikonsumsi oleh anjing?

Siapa sih yang nggak suka sama cokelat? Mulai dari anak kecil sampai orang dewasa, hampir semua orang doyan sama makanan manis yang satu ini. Tapi, pernah kepikiran nggak kalau si manis ini bisa jadi bahaya banget buat anjing kesayangan kamu? Yep, kamu nggak salah baca! Cokelat, atau lebih tepatnya cocoa yang ada di dalamnya, bisa bikin anjing kamu sakit parah bahkan berujung kematian. Di artikel ini, kita bakal bahas kenapa cocoa itu bahaya banget buat anjing dan gimana cara menjaga mereka biar tetap aman.

1. Bahaya Cocoa Bagi Anjing

Cocoa mengandung dua zat berbahaya yang bisa bikin anjing kamu sakit, yaitu theobromine dan kafein. Kedua zat ini adalah stimulan yang aman-aman aja buat manusia dalam jumlah wajar, tapi buat anjing, dosis yang kecil sekalipun bisa sangat berbahaya. Sistem metabolisme anjing nggak bisa mencerna theobromine secepat manusia, sehingga zat ini bisa menumpuk di tubuh mereka dan menyebabkan keracunan.

Bahkan, sedikit aja cokelat bisa cukup untuk bikin anjing kamu dalam masalah besar. Semakin tinggi kandungan cocoa dalam cokelat (kayak dark chocolate atau cocoa powder), semakin berbahaya juga buat anjing. Dark chocolate yang kelihatannya sehat buat manusia justru punya kandungan theobromine yang lebih tinggi, jadi makin kecil dosis yang diperlukan buat bikin anjing kamu sakit.

2. Gejala Keracunan Cokelat pada Anjing

Jadi, gimana sih tanda-tanda kalo anjing kamu keracunan cokelat? Ada beberapa gejala yang bisa muncul setelah anjing kamu makan cokelat, dan penting banget buat kamu tahu supaya bisa bertindak cepat. Berikut beberapa gejala yang perlu kamu waspadai:

  • Muntah dan Diare: Ini adalah tanda awal yang sering muncul. Theobromine bisa bikin perut anjing kamu nggak nyaman, sehingga mereka bisa muntah-muntah atau diare setelah makan cokelat.
  • Detak Jantung Cepat: Kafein dan theobromine bisa meningkatkan detak jantung anjing, jadi kalau kamu merasa detak jantung anjing kamu lebih cepat dari biasanya, itu tanda bahaya.
  • Gelisah dan Hiperaktif: Karena efek stimulan dari theobromine, anjing kamu bisa jadi gelisah, hiperaktif, atau bahkan tremor. Mereka bisa jadi sulit tenang dan terus bergerak tanpa henti.
  • Kejang: Kalau anjing kamu sampai kejang-kejang, itu berarti keracunan cokelatnya udah parah. Ini kondisi yang sangat serius dan perlu penanganan segera.
  • Kematian: Dalam kasus yang ekstrem, keracunan cokelat bisa berujung pada kematian, terutama kalau nggak ditangani dengan cepat.

3. Apa yang Harus Dilakukan Kalau Anjing Makan Cokelat?

Kalau kamu ketahuan anjing kamu makan cokelat, jangan panik, tapi juga jangan nunggu lama-lama agara cocoa tidak berbahaya. Ada beberapa langkah cepat yang bisa kamu ambil buat meminimalisir risiko:

  • Segera Hubungi Dokter Hewan: Ini langkah pertama yang paling penting. Dokter hewan bisa kasih saran terbaik berdasarkan seberapa banyak cokelat yang dimakan dan berat badan anjing kamu.
  • Jangan Kasih Makan atau Minum: Mungkin kamu kepikiran buat ngasih makan atau minum anjing kamu buat ‘menetralisir’ cokelat, tapi lebih baik tahan dulu. Ngasih makanan atau minuman justru bisa bikin zat berbahaya dari cokelat makin cepat diserap.
  • Pantau Gejala: Perhatikan gejala-gejala yang muncul di anjing kamu. Kalau mereka mulai muntah, diare, atau menunjukkan gejala lain, beri tahu dokter hewan secepatnya.
  • Induksi Muntah (Jika Disarankan): Dalam beberapa kasus, dokter hewan mungkin akan menyarankan kamu untuk membuat anjing muntah guna mengeluarkan cokelat dari perutnya. Tapi ingat, jangan lakukan ini tanpa instruksi dari profesional.

4. Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati

Tentu aja, mencegah anjing kamu makan cokelat jauh lebih baik daripada harus menangani keracunannya. Berikut beberapa tips simpel buat mencegah insiden ini:

  • Simpan Cokelat di Tempat Aman: Pastikan cokelat disimpan di tempat yang nggak bisa dijangkau anjing kamu. Jangan simpan di meja atau tempat terbuka yang gampang dijangkau.
  • Ingatkan Keluarga dan Teman: Kadang-kadang keluarga atau teman nggak sadar kalo ngasih cokelat ke anjing itu bahaya. Pastikan mereka tahu risiko ini dan nggak ngasih cemilan sembarangan ke anjing kamu.
  • Beri Anjing Cemilan yang Aman: Ada banyak pilihan cemilan yang aman dan sehat buat anjing. Kamu bisa kasih mereka biskuit anjing, buah-buahan tertentu (kayak apel atau pisang), atau daging tanpa bumbu. Pastikan selalu cek dulu apakah makanan tersebut aman buat anjing.

5. Alternatif “Cokelat” untuk Anjing

Kalau kamu merasa kasihan karena nggak bisa bagi-bagi cokelat favorit kamu sama anjing, jangan khawatir! Sekarang udah banyak produk yang dibuat khusus buat anjing dengan rasa cokelat, tapi tanpa kandungan theobromine yang berbahaya. Biasanya, produk ini terbuat dari carob, sejenis tanaman yang rasanya mirip cokelat tapi aman buat anjing. Kamu bisa beliin anjing kamu carob treats biar mereka juga bisa ikut menikmati ‘cokelat’ tanpa risiko.

Meskipun cokelat adalah makanan yang enak dan bikin happy buat kita, tapi buat anjing, ini bisa jadi bencana. Sebagai pemilik anjing, kamu perlu banget tahu bahaya cocoa dan selalu jaga-jaga biar anjing kamu nggak makan cokelat sembarangan. Dengan tindakan pencegahan yang tepat, kamu bisa pastikan anjing kamu tetap sehat dan aman dari risiko keracunan cokelat.

Jika anjingmu memakan cokelat atau cocoa, sebaiknya konsultasikan dengan  dokter hewan terdekat melalui  Call Center Pet Care. Pet Care memberikan layanan home service yang mudah dan terpercaya. Pemesanan pun mudah dilakukan tanpa perlu repot membawa hewan peliharaan ke luar rumah.

Jadi, next time kamu lagi makan cokelat, inget buat jauh-jauhin dari anjing kesayanganmu, ya! Kasih mereka cemilan yang aman dan sesuai, dan biarkan mereka tetap happy dan sehat di sisimu.

Slow Feeder Cegah Obesitas pada Anjing

Pernahkah Anda mendengar tentang slow feeder? Bagi pecinta anjing, ini adalah salah satu alat yang sangat berguna untuk membantu anjing makan lebih lambat. Ternyata Slow Feeder bisa mencegah obesitas pada anjing. Yuk, simak pembahasannya!

Apa Itu Slow Feeder?

Slow feeder adalah mangkuk makan khusus yang dirancang untuk memperlambat proses makan anjing.
Mangkuk ini memiliki desain yang unik, seperti adanya sekat, tonjolan, atau labirin, sehingga anjing harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan makanannya. Ada berbagai bentuk dan ukuran, dari yang berbentuk spiral, maze, hingga yang memiliki berbagai rintangan kecil di dalamnya.

Kenapa Anjing Makan Terlalu Cepat?

Beberapa anjing cenderung makan dengan sangat cepat, terutama jika mereka merasa sangat lapar atau terbiasa bersaing dengan hewan peliharaan lain. Makan terlalu cepat bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti tersedak, muntah, hingga perut kembung yang bisa berujung pada kondisi serius seperti dilatasi lambung (bloat). Selain itu, makan terlalu cepat juga bisa menyebabkan obesitas karena anjing tidak memberikan waktu pada tubuhnya untuk merasakan kenyang.

Obesitas pada Anjing: Masalah yang Serius

Sama seperti pada manusia, obesitas pada anjing bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Obesitas meningkatkan risiko anjing terkena diabetes, penyakit jantung, masalah sendi, dan bahkan bisa memperpendek usia mereka. Anjing yang kelebihan berat badan cenderung kurang aktif, mudah lelah, dan bisa mengalami masalah pernapasan. Oleh karena itu, menjaga berat badan anjing dalam batas normal sangat penting untuk kesehatan dan kualitas hidup mereka.

Manfaat Slow Feeder dalam Mencegah Obesitas

  1. Mengurangi Kecepatan Makan: Salah satu manfaat utama adalah mengurangi kecepatan makan anjing. Dengan berusaha lebih keras untuk mendapatkan makanan dari slow feeder, anjing Anda akan makan lebih lambat. Hal ini memberikan waktu pada perut dan otak untuk menyadari bahwa mereka sudah kenyang, sehingga mereka akan makan dengan porsi yang lebih wajar.
  2. Mengurangi Risiko Tersedak dan Masalah Pencernaan: Ketika anjing makan terlalu cepat, mereka cenderung menelan banyak udara bersama dengan makanannya, yang bisa menyebabkan masalah pencernaan. Slow feeder membantu mengurangi risiko ini dengan memperlambat proses makan.
  3. Membantu Mengontrol Berat Badan: Dengan makan lebih lambat, anjing cenderung mengonsumsi lebih sedikit makanan. Ini membantu mencegah penambahan berat badan yang berlebihan. Selain itu, dapat digunakan untuk memberikan porsi makan yang lebih terkontrol, sehingga memudahkan pemilik anjing dalam mengelola asupan kalori hewan peliharaan mereka.
  4. Stimulasi Mental: Mangkuk ini tidak hanya baik untuk kesehatan fisik anjing, tetapi juga memberikan stimulasi mental. Dengan desain yang menantang, mangkuk ini membuat anjing berpikir lebih banyak untuk mendapatkan makanannya. Ini sangat baik untuk anjing yang aktif dan membutuhkan lebih banyak aktivitas mental untuk tetap terstimulasi.
  5. Mengurangi Perilaku Merusak: Anjing yang cepat bosan atau terlalu bersemangat sering kali menunjukkan perilaku merusak, seperti menggigit barang-barang di rumah. Dengan menggunakan slow feeder, anjing akan lebih sibuk dan terhibur saat makan, sehingga mengurangi perilaku merusak tersebut.

Tips Menggunakan Slow Feeder

  • Pilih yang Sesuai Ukuran Anjing: Pastikan Anda memilih slow feeder yang sesuai dengan ukuran dan kebutuhan anjing Anda. Ukuran yang terlalu besar atau terlalu kecil bisa tidak efektif atau bahkan membahayakan.
  • Awasi Saat Makan: Meskipun aman digunakan, tetap awasi anjing Anda saat makan. Beberapa anjing mungkin merasa frustrasi dengan slow feeder pada awalnya, jadi pastikan mereka tetap nyaman dan tidak terlalu stres.
  • Kombinasikan dengan Makanan Sehat: Sebaiknya kombinasikan dengan pemberian makanan yang sehat dan seimbang. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan saran tentang makanan yang tepat untuk anjing Anda.
  • Perkenalkan Secara Bertahap: Jika anjing Anda belum pernah menggunakannya, perkenalkan secara bertahap. Mulailah dengan menaruh sedikit makanan di dalam slow feeder dan biarkan anjing Anda beradaptasi.

Dengan berbagai manfaatnya, slow feeder adalah alat yang sangat berguna untuk menjaga kesehatan anjing, terutama dalam mencegah obesitas. Selain membantu mengontrol porsi makan, mangkuk ini juga memberikan stimulasi mental dan membantu mengurangi risiko masalah pencernaan.

Sebagai pecinta anjing, memastikan kesehatan mereka adalah prioritas utama. Jangan ragu kolsultasi ke dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. Cukup hubungi  call center Pet Care. Layanan ini akan membantu Anda menemukan dokter hewan terdekat dari lokasi. 

Jadi, jika Anda ingin anjing Anda tetap sehat dan bahagia, pertimbangkan untuk menggunakan slow feeder dalam rutinitas makan mereka!

5 Manfaat Minyak Ikan pada Anjing untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Minyak ikan telah lama dikenal sebagai suplemen nutrisi yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan manusia tetapi juga pada anjing.

Minyak ikan memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan anjing. Mulai dari meningkatkan kondisi kulit hingga mendukung fungsi jantung yang optimal, minyak ikan dapat menjadi tambahan penting dalam diet anjing. Sebenarnya apa itu minyak ikan?

Apa Itu Minyak Ikan?

Minyak ikan adalah suplemen makanan yang terbuat dari ikan berlemak, seperti salmon, sarden, dan mackerel. Minyak ini kaya akan asam lemak omega-3, terutama EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam dokosaheksaenoat), yang memiliki banyak manfaat kesehatan bagi anjing. 

Artikel ini akan membahas tuntas 5 manfaat minyak ikan untuk kesehatan dan kekebalan tubuh anjing. Yuk, pelajari bersama!

1. Kesehatan Kulit dan Bulu yang Optimal

Salah satu manfaat paling dari minyak ikan bagi anjing adalah untuk meningkatkan kesehatan kulit dan bulu mereka. Minyak ikan kaya akan asam lemak omega-3, terutama EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic), yang memiliki sifat antiinflamasi dan mengurangi iritasi kulit. Ini membantu mengurangi risiko alergi kulit, ruam, dan iritasi yang sering dialami oleh beberapa anjing.

2. Membantu Fungsi Jantung dan Pembuluh Darah

Sama seperti manusia, anjing juga rentan terhadap masalah jantung dan pembuluh darah. Minyak ikan dapat membantu menjaga kesehatan jantung anjing dengan mengurangi risiko peradangan dan memperbaiki fungsi kardiovaskular mereka. Omega-3 dalam minyak ikan telah terbukti mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan aliran darah, yang penting untuk kesehatan umum anjing.

3. Mendukung Kesehatan Sendi dan Mobilitas

Minyak ikan juga dapat memberikan manfaat bagi anjing yang menderita masalah sendi atau artritis. Asam lemak omega-3 dalam minyak ikan memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan kekakuan sendi. Ini dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan mobilitas anjing, memungkinkan mereka untuk tetap aktif dan sehat.

4. Meningkatkan Fungsi Otak dan Kecerdasan

Kesehatan otak juga merupakan hal penting dalam kesejahteraan anjing. Omega-3 dalam minyak ikan telah terbukti mendukung perkembangan otak yang sehat pada anjing muda dan menjaga fungsi kognitif yang optimal pada anjing dewasa. Ini dapat meningkatkan daya ingat, belajar, dan respons anjing terhadap pelatihan dan perintah.

5. Menyokong Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh yang kuat sangat penting bagi kesehatan anjing, terutama saat mereka berhadapan dengan penyakit atau infeksi. Asam lemak omega-3 dalam minyak ikan dapat membantu meningkatkan respons kekebalan tubuh anjing, membantu mereka melawan infeksi, penyakit, dan kondisi lainnya dengan lebih efektif. Minyak ikan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh anjing, sehingga mereka lebih kuat melawan infeksi dan penyakit.

Minyak ikan merupakan tambahan nutrisi yang sangat berharga bagi kesehatan anjing. Dengan berbagai manfaat minyak ikan dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh anjing agar tetap sehat dan bahagia. 

Minyak ikan dapat diberikan langsung dicampur dengan makanan atau dalam bentuk kapsul. Jumlah minyak ikan yang ideal untuk anjing tergantung pada berat badan, ras, dan kondisi kesehatannya. Konsultasikan dengan  dokter hewan terdekat Pet Care yang bisa dihubungi melalui call center untuk mendapatkan dosis yang tepat untuk anjing Anda. 

Layanan ini akan mencarikan dokter hewan terdekat yang akan langsung meluncur ke lokasi Anda tanpa repot membawa hewan peliharaan. Konsultasi kesehatan kucing dan anjing menjadi lebih mudah dengan Pet Care. 

Dapatkan perawatan oleh dokter hewan profesional, berpengalaman dan tersertifikasi. Jangan ragu hubungi kami. 

Cara Membuat Kucing Gemuk dan Sehat 

Memiliki kucing yang gemuk dan sehat merupakan kebahagiaan tersendiri bagi para pecinta kucing. Kucing yang sehat dan berat badannya ideal adalah kucing yang bahagia. Tetapi, tidak jarang pemilik kucing merasa khawatir ketika kucing terlalu kurus atau terlalu gemuk. 

Untuk menjaga kucing gemuk tetap sehat dan berada pada berat badan yang ideal, perhatian terhadap pola makan, aktivitas fisik, dan perawatan sangat penting. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips dan trik cara membuat kucing menjadi gemuk dan sehat.

Yuk, pelajari bersama!

1. Menentukan Berat Badan Ideal Kucing

Langkah pertama untuk membuat kucing menjadi gemuk adalah mengetahui berat badan ideal kucing. Kucing yang terlalu gemuk dapat menimbulkan obesitas yang dapat berdampak buruk pada kesehatannya. Mengetahui berat badan ideal kucing dapat dilakukan dengan berkonsultasi dengan  dokter hewan terdekat atau menggunakan tabel berat badan ideal kucing yang tersedia di internet.

2. Memilih Makanan yang Tepat

Makanan kucing yang berkualitas tinggi sangat penting untuk menjaga kesehatan dan berat badan yang ideal. Pilih makanan sesuai kebutuhan gizinya. Makanan kucing harus mengandung protein tinggi, rendah karbohidrat, dan kaya akan nutrisi penting lainnya. 

Beberapa jenis makanan yang bisa dipilih:

  • Makanan basah: Makanan basah umumnya lebih disukai kucing dan memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi.
  • Makanan kering: Pilihlah makanan kering dengan kandungan protein minimal 30% dan lemak minimal 10%.
  • Camilan sehat: Berikan camilan sehat di antara waktu makan, seperti tuna, salmon, atau kuning telur rebus.

Pemilik juga dapat menambahkan kalori pada makanan kucing dengan beberapa cara, seperti:

  • Menambahkan minyak ikan: Minyak ikan kaya akan omega-3 dan omega-6 yang baik untuk kesehatan kucing dan dapat membantu meningkatkan berat badan.
  • Menambahkan air hangat pada makanan kering: Hal ini akan membuat makanan lebih mudah dimakan dan membantu kucing merasa kenyang lebih lama.
  • Menambahkan sedikit susu atau yoghurt: Susu dan yoghurt mengandung kalori dan protein yang tinggi. Namun, berikan dalam jumlah yang moderat karena dapat menyebabkan diare pada beberapa kucing.

Pastikan untuk membaca label dengan cermat dan memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan kucing.

3. Atur Porsi Makan yang Tepat

Memberikan porsi makan yang tepat adalah kunci untuk membuat kucing gemuk, tetapi tetap sehat dan terhindar dari obesitas. Konsultasikan dengan  dokter hewan terdekat untuk menentukan jumlah makanan yang sesuai dengan berat badan dan tingkat aktivitas kucing. 

Jangan terlalu banyak memberi makan atau memberi makan berlebihan, karena hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Sebaiknya berikan makanan dalam porsi kecil namun sering, yaitu 3-4 kali sehari.

4. Jadwalkan Waktu Makan yang Tetap

Membuat jadwal makan yang teratur dapat membantu mengatur pola makan kucing. Tetapkan waktu makan yang sama setiap hari dan hindari memberi makan kucing di luar jadwal. Ini akan membantu mencegah makan berlebihan dan menjaga berat badan stabil.

5. Berikan Aktivitas Fisik yang Cukup

Kucing yang aktif cenderung memiliki metabolisme yang lebih tinggi dan mempertahankan berat badan yang sehat. Berikan waktu untuk bermain dengan kucing setiap hari. 

Ajak kucing bermain permainan interaktif atau gunakan mainan yang merangsang aktivitas fisik. Ini tidak hanya baik untuk kesehatan kucing tetapi juga memperkuat ikatan antara pemilik dan hewan peliharaan.

6. Batasi Camilan dan Makanan Tambahan

Camilan bisa menjadi cara yang menyenangkan membentuk interaksi dengan kucing, tetapi berikan secukupnya. Hindari camilan yang tinggi lemak dan gula. Gunakan camilan sebagai hadiah sesekali dan pastikan mereka tidak menggantikan makanan utama.

7. Kunjungan Rutin ke Dokter Hewan

Bawa kucing ke dokter hewan terdekat melalui layanan call center Pet Care secara teratur untuk pemeriksaan kesehatan yang berkala dan  vaksinasi yang diperlukan. Dokter hewan juga dapat memberikan saran khusus tentang diet dan perawatan yang sesuai untuk kucing berdasarkan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Wet Food atau Dry Food, Mana yang Disukai Kucing?

Mana yang akan disukai kucing antara Wet Food atau Dry Food? Wet food dan dry food merupakan dua jenis makanan yang populer untuk kucing. 

Ketika memilih makanan untuk kucing, salah satu keputusan utama yang harus diambil adalah antara makanan basah (wet food) atau makanan kering (dry food). Kedua jenis makanan ini memiliki karakteristik yang berbeda dan berpengaruh terhadap kesehatan dan kesejahteraan kucing.

Bagi para pemilik kucing yang masih bingung ingin memberikan wet food atau dry food, artikel ini akan membahas perbedaan, kelebihan dan kekurangan keduanya.

Yuk, kita pelajari bersama!

Perbedaan Wet Food dan Dry Food

1. Kandungan Air

Wet Food atau makanan basah mengandung lebih banyak air, biasanya sekitar 75-85% air. Hal ini bermanfaat untuk menjaga kucing terhidrasi, terutama bagi kucing yang tidak cukup minum air.

Dry Food atau makanan kering memiliki kandungan air yang jauh lebih rendah, sekitar 5-10%. Karena kandungan air yang rendah, makanan kering tidak memberikan hidrasi yang sama seperti makanan basah.

2. Kandungan Nutrisi

Wet Food seringkali dianggap lebih kaya nutrisi karena mengandung lebih banyak protein dan lemak, serta memiliki lebih sedikit karbohidrat. Hal Ini dapat membantu kucing yang sedang membutuhkan diet tinggi protein atau kucing dengan kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit ginjal atau diabetes.

Dry Food biasanya mengandung lebih banyak karbohidrat daripada makanan basah. Namun, makanan kering juga bisa menjadi sumber nutrisi yang baik, terutama jika mereka dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan kucing.

3. Tekstur Wet Food dan Dry Food

Wet Food memiliki tekstur yang lebih lunak dan berair. Konsistensinya mirip dengan adonan atau pasta. Karena teksturnya yang lunak, makanan basah lebih mudah dicerna oleh kucing, terutama bagi kucing yang memiliki masalah pencernaan atau gigi yang lemah.

Dry Food memiliki tekstur yang keras dan renyah, mirip dengan biji-bijian atau nugget. Teksturnya yang keras dapat membantu membersihkan gigi kucing saat mereka mengunyahnya, membantu menjaga kesehatan gigi dan gusi.

4. Pengaruh terhadap Kesehatan Gigi

Beberapa orang percaya bahwa wet food dapat membantu menjaga kesehatan gigi kucing dengan meminimalkan penumpukan plak dan tartar. Namun, hal ini dapat bervariasi tergantung pada makanan spesifik dan kebiasaan makan kucing.

Dry food sering dianggap lebih efektif dalam menjaga kesehatan gigi kucing karena teksturnya yang keras dapat membantu membersihkan gigi saat kucing mengunyahnya.

Kelebihan dan Kekurangan Wet Food

Wet food atau makanan basah merupakan salah satu pilihan makanan populer untuk kucing. Makanan ini memiliki tekstur yang basah dan lembut, serta aroma yang lebih kuat dibandingkan makanan kering. 

Kelebihan 

Wet food memiliki aroma yang lebih kuat dan rasa yang lebih lezat sehingga lebih menarik bagi kucing.

Tekstur wet food yang basah dan lembut membuatnya mudah dicerna oleh kucing, terutama bagi anak kucing, kucing tua, atau kucing yang memiliki masalah pencernaan. Wet food dapat menjadi sumber protein, lemak, dan vitamin yang penting bagi kesehatan kucing.

Kekurangan

Wet food lebih mudah basi dibandingkan dry food, sehingga harus disimpan di kulkas setelah dibuka.

Tekstur wet food yang lunak tidak membantu membersihkan gigi kucing, sehingga dapat menyebabkan kerusakan gigi jika tidak dibersihkan dengan benar. Wet food biasanya lebih mahal dibandingkan dry food.

Kelebihan dan Kekurangan Dry Food

Dry food atau makanan kering merupakan salah satu pilihan makanan populer untuk kucing. Makanan ini memiliki tekstur yang keras dan kering, serta tahan lama dalam penyimpanan.

Kelebihan

Dry food lebih mudah disimpan dan lama masa kadaluarsanya. Dry food umumnya lebih murah dibandingkan wet food. 

Tekstur dry food yang keras membantu membersihkan gigi kucing saat mereka makan, sehingga membantu mencegah kerusakan gigi. Dry food dapat menjadi sumber protein, lemak, dan vitamin yang penting bagi kesehatan kucing.

Kekurangan

Dry food memiliki aroma yang kurang kuat dan rasa yang kurang lezat, sehingga kurang menarik bagi kucing. Tekstur dry food yang keras dapat membuatnya sulit dicerna oleh anak kucing, kucing tua, atau kucing yang memiliki masalah pencernaan.

Dry food memiliki kadar air yang rendah, sekitar 10-12%, sehingga dapat menyebabkan dehidrasi pada kucing jika tidak minum air putih yang cukup.

Dari penjelasan tersebut manakah yang disukai kucing? Preferensi makanan bisa berbeda-beda untuk setiap kucing. Beberapa kucing mungkin lebih suka makanan basah, sementara yang lain mungkin lebih menyukai makanan kering. Jadi, ini tergantung pada seleran kucing kesayangan anda. 

Dalam memilih wet food atau dry food untuk kucing, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan kesehatan spesifik kucing, preferensi makanannya, dan ketersediaan serta keterjangkauan makanan tersebut. 

Anda bisa berkonsultasi tentang makanan yang tepat untuk kucing ke dokter hewan terdekat dengan menghubungi layanan call center Pet Care. 

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Makanan untuk Kucing Sakit Sesuai Kondisinya yang Bernutrisi

Saat sakit, memilih makanan untuk kucing sakit adalah hal yang perlu diperhatikan dengan teliti. Pasalnya, nafsu makan kucing cenderung menurun saat mereka sakit. Hal ini, dapat mengakibatkan asupan nutrisi yang terhambat dapat memperlambat proses pemulihannya. 

Memilih makanan untuk kucing sakit juga harus memperhatikan kondisinya. Kandungan dan bahan makanan tertentu bisa memperburuk kondisi kucing kesayangan apabila tidak tepat. 

Oleh karena itu, penting untuk memberikan makanan yang tidak hanya bernutrisi tetapi juga lezat dan menarik bagi kucing yang sakit. Artikel ini akan membahas makanan kucing saat sakit yang bernutrisi dan lezat sesuai dengan kondisi kucing.

Yuk, pelajari bersama!

Makanan untuk Kucing Sakit Pencernaan

Kucing yang mengalami masalah pencernaan seperti muntah atau diare biasanya membutuhkan makanan yang lembut dan mudah dicerna. Makanan basah (wet food) yang rendah lemak dan tinggi protein adalah pilihan terbaik saat kucing mengalami diare. 

Pastikan makanan kucing mengandung probiotik, tinggi serat dan rendah residu. Makanan yang mengandung serat akan mudah dicerna untuk pencernaan kucing yang sensitif.

Makanan untuk Kucing dengan Penyakit Ginjal

Kucing yang sedang mengalami penyakit ginjal biasanya memerlukan diet khusus rendah protein dan rendah fosfor. Protein dan fosfor yang berlebihan dapat meningkatkan beban kerja pada ginjal yang sudah lemah

Makanan khusus untuk kucing dengan masalah ginjal biasanya mengandung jumlah protein yang terkontrol dan fosfor yang rendah, serta suplemen tambahan seperti asam amino arginin yang membantu mengurangi beban pada ginjal.

Kucing dengan Diabetes

Kucing yang menderita diabetes sering buang air kecil, haus berlebihan, dan mengalami penurunan berat badan. Biasanya kucing yang menderita diabetes memerlukan diet khusus dengan makanan rendah karbohidrat dan tinggi protein. 

Makanan kering (dry food) mengandung serat yang larut dan protein hewani berkualitas tinggi. Hal ini dapat membantu mengontrol gula darah. Makanan basah juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk meningkatkan asupan air kucing.

Makanan untuk Kucing dengan Penyakit Jantung

Penyakit jantung pada kucing dapat menjadi kondisi yang menakutkan dan membutuhkan perhatian khusus, termasuk dalam hal nutrisi. Diet yang tepat dapat memainkan peran penting dalam mendukung kesehatan jantung kucing.

Kucing dengan penyakit jantung membutuhkan diet rendah garam dan rendah lemak. Konsumsi garam yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani jantung. Makanan khusus untuk kucing dengan masalah jantung biasanya mengandung jumlah natrium yang terkontrol.

Diet rendah lemak dapat membantu menjaga berat badan yang sehat pada kucing dengan penyakit jantung. Kegemukan dapat memperburuk beban pada jantung dan menyebabkan komplikasi lainnya. 

Makanan khusus untuk kucing dengan masalah jantung biasanya mengandung tingkat natrium yang terkontrol dan tambahan taurin serta asam lemak omega-3. Asam lemak omega-3 memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu mengurangi peradangan pada jantung. Makanan yang mengandung sumber asam lemak omega-3, seperti minyak ikan, bisa bermanfaat bagi kucing dengan penyakit jantung.

Makanan untuk Kucing dengan Masalah Gigi atau Mulut

Kucing dengan masalah gigi atau mulut mungkin kesulitan makan makanan kering atau keras. Makanan basah bisa menjadi pilihan terbaik bagi kucing. Makanan basah atau wet food juga memiliki kandungan air yang lebih tinggi, membantu menjaga kucing terhidrasi.

Selain itu, makanan yang lembut atau direndam dalam air hangat dapat membantu kucing untuk mencerna makanannya karena tekstur yang lembut. Hal ini akan membuat makanan menjadi lebih mudah diproses oleh kucing dengan masalah gigi atau mulut.

Tips Memberikan Makanan untuk Kucing Sakit

  • Sajikan makanan dalam porsi kecil dan sering.
  • Hangatkan makanan sedikit agar aromanya lebih kuat.
  • Tambahkan sedikit air ke dalam makanan agar lebih mudah dimakan.
  • Berikan makanan di tempat yang tenang dan nyaman.
  • Jika kucing masih tidak mau makan, konsultasikan dengan dokter hewan.

Sebelum memutuskan makanan untuk kucing sakit, sangat penting untuk berkonsultasi dengan konsultasi dokter hewan terdekat dengan menghubungi layanan call center Pet Care. 

Dokter hewan akan memberikan rekomendasi yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan kucing kesayangan. Mereka juga dapat merekomendasikan merek dan jenis makanan yang cocok untuk kondisi spesifiknya.

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Kapan Waktu yang Tepat Memberikan Cemilan Untuk Anjing?

Anjing adalah teman setia yang selalu hadir dalam segala situasi. Tidak ada yang bisa menyamai kebahagiaan yang mereka bawa ke dalam hidup kita. Salah satu cara terbaik untuk membalas kesetiaan mereka adalah dengan memberikan cemilan. 

Namun, apakah Anda tahu kapan waktu yang tepat untuk memberikan cemilan? 

Mencari Momen yang Tepat Memberi Cemilan Untuk Anjing

Ketika ingin memberikan cemilan untuk anjing, pertanyaan yang sering muncul adalah, “Kapan sebaiknya memberikan cemilan kepada anjing saya?” Jawabannya sederhana: sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan anjing. Berikut momen yang tepat untuk memberikan cemilan kepada anjing

1. Sebagai Hadiah Setelah Bermain

Setelah sesi bermain, memberikan cemilan sebagai hadiah dapat memperkuat ikatan antara pemilik dan anjing. Ini juga dapat menjadi motivasi untuk melatih keterampilan dasar atau trik baru pada anjing

2. Sebagai Bentuk Penguatan dalam Pelatihan

Saat melatih anjing, memberikan cemilan sebagai penguatan positif dapat mempercepat proses pembelajaran. Pastikan memilih cemilan yang sesuai dengan ukuran dan kebutuhan nutrisi anjing.

3. Setelah Kunjungan ke Dokter Hewan

Memberikan cemilan setelah kunjungan ke dokter hewan dapat membantu menciptakan asosiasi positif dalam pikiran anjing terhadap situasi tersebut.

Tips Santai Memberikan Cemilan untuk anjing

1. Pilih Cemilan yang Sehat dan Sesuai

Pastikan cemilan yang Anda pilih sesuai dengan kebutuhan nutrisi anjing dan tidak mengandung bahan-bahan berbahaya. Jika anda ragu, konsultasikan dengan dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care.

2. Atur Porsi dengan Bijak

Hindari memberikan terlalu banyak cemilan. Sesuaikan dengan ukuran dan aktivitas fisik anjing Anda agar tetap sehat dan bugar. 

3. Ciptakan Pengalaman Positif

Jadikan momen memberikan cemilan sebagai waktu yang menyenangkan dan positif. Ini dapat menciptakan ikatan emosional yang kuat antara Anda dan anjing.

Dengan mengikuti tips ini dan memahami momen yang tepat, Anda dapat menjadikan pemberian cemilan sebagai pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi anjing kesayangan Anda. 

Jangan lupa selalu berkonsultasi dengan dokter hewan terdekat melalui layanan call center Pet Care untuk memastikan cemilan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan kesehatan anjing. 

Kucing Muntah? Inilah Penyebab dan Solusinya

Kucing muntah adalah peristiwa yang sering terjadi. Tidak perlu khawatir, jika kucing kesayangan anda mengalami hal ini karena wajar terjasi. Bahkan kucing yang sehat pun cbisa mengalaminya.

Namun jika kucing mulai rewel dan memuntahkan apa pun yang ditelan, maka anda perlu waspada dan melakukan kunjungan ke dokter hewan terdekat .

Jika kucing muntah lebih dari sekali dalam seminggu atau menunjukan gejala lesu, lemah, nafsu makan berkurang, muntah darah dan diare secara bersamaan, segera periksakan ke dokter hewan terdekat .

Hal ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang perlu segera ditangani. Berikut adalah beberapa hal yang perlu anda ketahui.

Penyebab Kucing Muntah yang Berkelanjutan

Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab muntah terus-menerus. Beberapa di antaranya termasuk masalah pencernaan seperti konsumsi makanan yang tidak cocok, masalah pada saluran pencernaan, atau adanya parasit dalam tubuh kucing. 

Penyebab lainnya kucing mengkonsumsi makanan busuk, obat-obatan manusia, tali atau benang, makanan tertentu seperti cokelat atau bawang, dan lain sebagainya.

Selain itu, penyakit serius seperti masalah ginjal, diabetes, atau masalah hati juga bisa menjadi penyebab penyakit yang berkelanjutan.

Muntah Kuning pada Kucing

Muntah kuning pada kucing dapat menjadi indikasi adanya cairan empedu dalam perut. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan pada sistem pencernaan atau kondisi seperti infeksi saluran pencernaan.

Jika kucing anda mengalami hal ini, penting untuk segera menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care kucing anda akan mendapatkan penanganan yang tepat.

Warna Muntah pada Kucing yang Keracunan

Jika kucing mengalami keracunan, muntahnya bisa menunjukkan warna-warna yang berbeda tergantung pada bahan apa yang dikonsumsi. 

Misalnya, jika kucing mengkonsumsi racun tikus, muntahnya mungkin tampak berwarna biru atau hijau karena kandungan racun tersebut.

Jika kamu curiga kucingmu telah terpapar racun, segera bawa ke dokter hewan untuk mendapatkan pertolongan darurat.

Mengetahui tanda-tanda dan penyebab muntah pada kucing sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan mereka. Jika kucing anda mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter hewan terdekat.

Ingatlah selalu bahwa perhatian dan perawatan yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan dan kebahagiaan kucing kesayanganmu.

Obesitas Sebagai Penyakit Berbahaya Bagi Kucing dan Anjing

Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan yang jarang diperhatikan pada kucing dan anjing. Obesitas adalah kondisi dimana kucing dan anjing memiliki berat yang berlebihan, yaitu 30 persen di atas berat badan ideal. Hal ini dapat terjadi ketika lebih banyak mengkonsumsi kalori daripada yang dibutuhkan. Ketika berat kucing dan anjing 30 persen diatas berat badan ideal akan mengalami perubahan metabolisme, sistem organ tidak berfungsi, dan penurunan umur. Obesitas bukan hanya masalah keindahan fisik kucing dan anjing, tetapi berdampak negatif pada kesehatan.

Obesitas memerlukan rencana diet dan perawatan yang matang. Hal ini untuk meminimalisir kegagalan penurunan berat badan dan menjaga kesehatan kucing dan anjing.Ketika kucing dan anjing mengalami obesitas, jangan terburu-buru untuk melakukan diet apalagi tanpa pengawasan dokter hewan. Jika tidak melakukan konsultasi dikhawatirkan dengan diet ketat yang dijalani akan menghilangkan massa otot dan regulasi metabolisme kucing dan anjing. Oleh karena itu jangan terburu-buru melakukan diet tanpa pengawasan dokter hewan. 

Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter hewan agar kesehatan dan berat badan kucing dan anjing kesayangan dapat terpantau secara menyeluruh. Anda juga dapat segera menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan akan datang ke rumah anda, untuk konsultasi lebih lanujut tentang masalah Obesitas pada kucing dan anjing.

Mencegah Obesitas pada Anjing

Sebagai pemilik tentunya tidak ingin hal ini terjadi pada kucing dan anjingnya. Oleh karena itu, berikut tindakan pencegahan obesitas pada kucing dan anjing:

1. Jogging atau jalan-jalan dengan kucing dan anjing selama beberapa menit dalam seminggu.

2. Bermain lempar tangkap atau melakukan aktivitas fisik selama beberapa menit per harinya. Olahraga yang teratur dapat membakar kalori lebih banyak, mengurangi nafsu makan, membentuk massa otot dan meningkatkan metabolisme kucing dan anjing.

3. Mengukur jumlah makanan yang tepat dan sehat yang disetujui oleh dokter hewan. Makanan harus mengandung serat yang mudah dicerna, sehingga mencegah kerusakan kulit dan bulu selama diet.

4. Periksa berat badan  kucing dan anjing secara rutin. Dengan melakukan pemeriksaan bersama dokter hewan terpercaya, program diet yang sehat dan sukses bisa terwujud.

Melindungi kucing dan anjing dari obesitas adalah tindakan penting untuk memastikan kesejahteraan dan kebahagiaan mereka. Dengan perhatian tepat, pola makan sesuai dan aktivitas fisik yang cukup akan membantu mencegah dan mengatasi obesitas. Sehingga, hewan kesayangan akan menikmati masa tua yang aktif dan bahagia.