Kucing Kawin Usia Berapa dan Apa Tandanya?

Sebelum mengawinkan kucing Anda, sebaiknya simak informasi kucing kawin usia berapa dan tanda-tandanya berikut ini!

kucing kawin usia berapa Pet-Care

Sebagai pemilik kucing, Anda harus memberikan kehidupan yang bahagia dan sehat untuk kucing.

Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah dengan jika kita memiliki pemahaman yang baik tentang biologi dan perilaku hewan berkaki empat tersebut.

Musim kawin pada kucing jantan biasanya dari bulan maret hingga bulan september setiap tahunnya.

Sedangkan pada kucing betina, musim kawin dimulai dari bulan februari hingga bulan oktober.

Kucing yang baru pertama kali memasuki usia pubertas umumnya akan merasa kebingungan saat musim kawin.

Oleh karena itu Anda sebagai pemiliknya dapat mengajak kucing Anda bermain agar membuatnya senang dan tidak bingung lagi.

Konsultasi kesehatan kucing Anda di rumah dengan panggil dokter hewan Pet-Care melalui Call-Center Pet-Care

Kucing Kawin Usia Berapa

Banyak pemilik kucing yang salah mengartikan tanda-tanda kucing akan kawin sebagai masalah kesehatan.

Ini dikarenakan adanya perubahan perilaku dan nafsu makan pada kucing saat memasuki musim kawin.

Sehingga penting untuk mengetahui apa saja tanda-tanda kucing kawin agar Anda tidak bingung berikut ini:

  • Usia

Kucing kawin usia berapa biasanya saat memasuki usia empat bulan untuk kucing betina.

Saat usia empat bulan, kucing masih tergolong kucing muda namun jika berat badan sudah mencukupi maka kucing siap untuk bereproduksi.

Sehingga kucing betina akan sangat mungkin untuk mempunyai bayi kucing meskipun di usia yang sangat muda.

Namun untuk kucing jantan, kucing kawin usia berapa saat memasuki usia kurang lebih enam bulan.

  • Berat badan

Berat badan juga mempengaruhi kapan kucing akan melakukan kawin meskipun sudah memasuki usianya.

Pada kucing betina, berat badannya harus mencapai setidaknya 65% sampai 80% berat badan kucing betina dewasa.

Misalkan rata-rata berat kucing betina dewasa adalah 3 kg maka dia harus mencapai berat 2,5 kg untuk mencapai pubertas.

Pada kucing jantan, berat badan tidak terlalu diperhitungkan untuk mencapai pubertas.

  • Peningkatan vokalisasi

Tanda-tanda kucing siap kawin selanjutnya adalah adanya peningkatan vokalisasi.

Kucing biasanya akan melolong lebih keras daripada biasanya serta ditambah dengan ekspresi yang cemas dan takut.

  • Perubahan perilaku

Tanda-tanda kucing siap kawin lainnya adalah adanya perubahan perilaku.

Kucing menjadi lebih sering menggosokkan badan ke kaki Anda dan berguling-guling.

Namun ada juga kucing yang menjadi agresif baik kepada pemiliknya atau kucing lain.

Pada kucing jantan biasanya akan lebih sering menyemprotkan urin ke area-area rumah.

  • Pergi ke luar

Saat memasuki musim kawin, kucing biasanya akan lebih sering pergi ke luar untuk mencari pasangannya.

Perkawinan antara kucing biasanya tidak memakan waktu yang lama serta kucing betina dapat kawin dengan lebih dari satu kucing jantan.

Oleh karena itu untuk menghindari banyaknya populasi pada kucing di rumah Anda sebaiknya melakukan sterilisasi segera.

Apabila kucing Anda sudah berusia empat bulan dapat melakukan sterilisasi.

Dapatkan layanan panggil dokter hewan ke rumah Pet-Care untuk sterilisasi kucing Anda cukup dengan menghubungi Call-Center 24 Jam.

Kulit Kucing Juga Butuh Perawatan! Berikut Ini Cara Merawat Kulit Kucing

Sama seperti manusia, kulit kucing juga harus dirawat loh! Simak berbagai cara merawat kulit kucing yang tepat berikut ini!

cara merawat kulit kucing Pet-Care

Kulit dan bulu pada kucing bukan hanya untuk penampilan saja, tetapi juga sebagai cerminan dari kesehatan kucing tersebut.

Kulit kucing yang sehat dapat menjadi cara pencegahan kutu yang efektif serta meningkatkan nutrisi pada kucing.

Kucing merupakan hewan yang rentan terhadap berbagai masalah kulit seperti infeksi kulit, parasit, alergi dan masih banyak lagi.

Tanda-tanda kucing Anda mengalami masalah pada kulitnya adalah seringnya menggaruk serta menjilat kulit.

Jika Anda menemukan kucing terus-menerus menggaruk dan menjilat kulit sebaiknya segera periksakan ke dokter hewan, ini mungkin gejala suatu penyakit.

Saat ini terdapat layanan panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah untuk memeriksa kondisi kesehatan hewan Anda, dapatkan dengan menghubungi Call-Center Pet-Care.

Cara Merawat Kulit Kucing

Kucing merupakan hewan yang aktif dan gemar berlarian baik di dalam rumah maupun di luar rumah.

Tetapi, berlarian terutama di luar rumah dapat menyebabkan kulitnya bergesekan dengan benda-benda asing sehingga bakteri dan virus dapat menempel pada kulit.

Ini menyebabkan berbagai masalah kulit pada kucing, oleh karenanya penting bagi pemiliknya untuk mengetahui cara merawat kulit kucing.

Berikut ini beberapa cara merawat kulit kucing yang bisa Anda lakukan di rumah:

  • Makanan penuh nutrisi

Cara merawat kulit kucing yang pertama adalah dengan memberikannya makanan penuh nutrisi.

Asam lemak omega-6 dan omega-3 sangat penting menutrisi kulit dan bulu kucing.

Kandungan asam lemak omega-6 dan omega-3 biasanya terdapat pada minyak ikan.

Selain itu pastikan juga memberikan kucing Anda makanan yang mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin yang dapat dicerna.

  • Memberikan suplemen

Merawat kulit kucing selanjutnya dapat dilakukan dengan memberikan suplemen.

Suplemen dapat membantu mengatasi kulit gatal, terkelupas serta bulu yang kering pada kucing.

  • Mencegah kutu

Merawat kulit kucing selanjutnya adalah dengan melakukan perawatan mencegah kutu.

Kutu merupakan sumber utama dari gatal dan masalah kulit pada kucing serta hewan lainnya.

Jika tidak melakukan perawatan mencegah kutu, kucing akan terus-menerus menggaruk kulit yang gatal sehingga dapat menyebabkan luka dan kebotakan.

Mencegah kutu dapat dilakukan dengan memberikan produk anti-kutu untuk kucing.

Sebaiknya menggunakan produk pencegahan kutu yang memang khusus untuk kucing dan bukan untuk anjing.

Ini dikarenakan beberapa formula obat anjing tidak cocok untuk kondisi kulit kucing.

  • Grooming

Merawat kulit kucing lainnya dapat dengan melakukan grooming secara rutin.

Menyikat dan menyisir bulu kucing secara teratur dapat mengembalikan minyak alami pada bulu, menghilangkan kotoran, debu dan lain-lain.

Ini juga bisa menjadi kesempatan bagi pemilik untuk mencari tahu apakah ada yang benjolan atau pembengkakan di area kulit kucing peliharaan.

Melakukan grooming bagi beberapa pemilik hewan tidaklah mudah terutama bagi kucing yang tidak terbiasa dengan sisir dan air.

Namun jangan khawatir Anda bisa menggunakan layanan dokter hewan Pet-Care ke rumah untuk melakukan grooming pada hewan kesayangan di rumah cukup dengan menghubungi Call-Center Pet-Care.

Yuk Simak Apa Saja Sih Penyebab Bulu Anjing Rontok

Penyebab bulu anjing rontok jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat dapat menyebabkan kebotakan loh! 

Penyebab bulu anjing rontok Pet-Care

Bulu yang tebal dan berkilau merupakan indikator bahwa anjing Anda telah mendapatkan semua nutrisi baik yang dibutuhkan.

Nutrisi baik ini bisa dari makanan, gaya hidup hingga lingkungan tempat tinggal.

Sehingga jika anjing mengalami bulu rontok ini bisa jadi merupakan pertanda bahwa peliharaan Anda tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.

Tanda-tanda penyebab bulu anjing rontok antara lain adalah bulu terasa rapuh dan kering serta muncul bercak botak.

Bulu rontok pada anjing juga diikuti dengan kulit yang memerah, meradang dan gatal-gatal.

Jika anjing kesayangan Anda mengalami gejala bulu rontok seperti di atas dan tidak kunjung membaik setelah beberapa lama sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Saat ini Anda bisa mendapatkan layanan panggil dokter hewan Pet-Care datang ke rumah untuk membantu memeriksa kondisi hewan kesayangan sehingga tidak perlu keluar rumah.

Cukup dengan menghubungi Call-Center Pet-Care agar dokter hewan Pet-Care datang ke rumah.

Penyebab Bulu Anjing Rontok

Penyebab kerontokan pada bulu anjing disebabkan oleh berbagai hal seperti parasit atau trauma.

Jika penanganan dilakukan dengan baik, maka bulu anjing yang rontok dapat tumbuh kembali.

Sebelum melakukan konsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut, penting untuk mengetahui apa saja penyebab kerontokan pada bulu anjing.

Berikut ini beberapa penyebab bulu anjing rontok yang perlu Anda ketahui:

  • Bakteri dan jamur

Penyebab bulu anjing menjadi rontok yang pertama adalah infeksi bakteri dan jamur.

Pertumbuhan bakteri dan jamur yang diluar kendali dapat menyebabkan infeksi sehingga bulu rontok, timbul kemerahan dan gatal pada kulit anjing.

  • Kudis

Kudis juga merupakan penyebab rontok pada anjing peliharaan Anda.

Kudis disebabkan oleh tungau yang menyebabkan kulit anjing menjadi infeksi.

Selain tungau, kutu juga merupakan penyebab kudis pada anjing.

Kudis akibat kutu biasanya membuat anjing mengalami kerontokan bulu di sekitar leher dan ekor.

Parasit kecil seperti tungau dan kutu sangat mudah menyerang anjing kemudian mengiritasi kulit.

Ini membuat anjing merasa gatal dan menggaruknya serta membuatnya mengalami kerontokan rambut.

  • Alergi

Seperti manusia, anjing juga bisa mengalami alergi yang dapat menyebabkan bulunya menjadi rontok.

Alergi yang paling umum pada anjing adalah alergi lingkungan terhadap iritasi seperti serbuk sari, jamur dan tungau debu, alergi kutu, dan alergi makanan.

Salah satu tanda anjing mengalami alergi adalah kulit gatal dan bulu rontok.

  • Perubahan musim

Musim yang berganti dan berubah juga dapat menjadi penyebab bulu rontok pada anjing.

Jika cuaca berubah menjadi hangat anjing dapat mengalami kerontokan pada bulu.

Saat cuaca sedang dan tidak terlalu panas, biasanya kerontokan pada bulu anjing akan berkurang.

Selain itu, jika bulu sudah terlalu tua maka akan rontok dan digantikan dengan bulu yang baru.

Namun jika bulu anjing Anda terus-menerus rontok bahkan setelah disikat dengan rajin seminggu sekali.

Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter hewan Pet-Care cukup di rumah saja tidak perlu keluar rumah.

Hanya tinggal menghubungi Call-Center Pet-Care dan dokter hewan Pet-Care dapat datang ke rumah untuk memeriksa kondisi anjing kesayangan Anda.

Penyebab Kucing Sakit Tidak Mau Makan, Apakah Berbahaya?

Kucing sakit tidak mau makan jangan dianggap sepele! Ini merupakan pertanda akan masalah kesehatan yang serius.

kucing sakit tidak mau makan Pet-Care

Kucing bisa saja merasa kurang suka dengan makanan yang Anda berikan kepada mereka.

Namun jika kucing tidak mau makan hingga melewatkan makanan sampai beberapa hari, ini merupakan masalah yang serius.

Saat hewan tidak makan yang cukup, mereka harus mengandalkan cadangan lemak untuk diubah menjadi energi.

Akan tetapi sebelum lemak ini diproses menjadi bahan bakar, lemak harus diproses oleh hati terlebih dahulu.

Proses ini membutuhkan kandungan protein yang cukup namun persediaan protein akan mudah habis jika terus digunakan untuk memproses lemak.

Sehingga organ hati akan menjadi kewalahan untuk memproses semua lemak dan menyebabkan gagal hati.

Oleh karena apabila kucing Anda terus-menerus tidak mau makan, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Semakin cepat penanganan dilakukan maka akan semakin tinggi kemungkinan sembuhnya.

Anda bisa mendapatkan layanan panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah untuk menangani kucing sakit tidak mau makan dengan menghubungi Call-Center Pet-Care.

Kucing Sakit Tidak Mau Makan

Meskipun Anda merasa kucing peliharaan sudah cukup gendut dan kelebihan berat badan, Anda tetap harus khawatir jika kucing tiba-tiba tidak mau makan.

Selain itu, jika kucing tidak mau makan dan diikuti dengan gejala batuk, muntah, kesulitan bernapas serta kesulitan buang air.

Ini merupakan gejala bahwa kucing peliharaan sedang mengalami masalah kesehatan.

Berikut ini beberapa penyebab kucing sakit tidak mau makan yang perlu Anda perhatikan:

  • Vaksinasi

Vaksinasi merupakan salah satu penyebab kucing tidak mau makan yang pertama.

Apabila kucing Anda kehilangan nafsu makan setelah melakukan vaksinasi ini mungkin dikarenakan reaksi negatif terhadap suntikan.

Meskipun vaksin dapat membantu kucing melawan berbagai macam infeksi, namun ini dapat menyebabkan beberapa efek samping.

Salah satu efek samping dari vaksinasi adalah kehilangan nafsu makan.

Namun tidak perlu khawatir karena kehilangan nafsu makan akibat vaksinasi biasanya bersifat sementara dan tidak membahayakan.

  • Memakan makanan asing

Kucing sering memakan makanan yang asing dan tidak boleh dimakan seperti bola rambut.

Benda-benda asing yang termakan ini dapat menyangkut di perut dan usus dan menyebabkan gangguan di pencernaan.

Ini dapat membuat kucing menjadi muntah dan kehilangan nafsu makan.

  • Sakit gigi

Gigi dan gusi yang sakit juga dapat menjadi penyebab kucing sakit tidak mau makan.

Gigi patah, radang gusi dan abses gigi merupakan masalah pada gusi serta gigi yang dapat menyebabkan sakit mulut pada kucing.

Sakit di mulut ini menyebabkan kucing tidak mau makan.

  • Masalah pernafasan

Adanya gangguan dan masalah di pernafasan merupakan salah satu penyebab kucing tidak mau makan.

Penyakit pernapasan bagian atas dapat menyumbat hidung dan mata kucing dengan keluarnya cairan.

Ini mengakibatkan hilangnya atau pembatasan penglihatan dan penciuman sementara.

Jika kucing tidak dapat bernapas dengan mudah serta tidak dapat mencium bau makanan, ini membuatnya tidak mau makan.

  • Masalah pencernaan

Masalah dengan perut, usus, pankreas, atau bagian lain dari sistem pencernaan kucing Anda dapat menyebabkannya berhenti makan.

Namun biasanya, penurunan nafsu makan merupakan salah satu tanda penyakit seperti refluks asam, tumor, bakteri usus, parasit, penyakit iritasi usus, dan masalah pencernaan lainnya.

Jika kucing Anda mengalami berbagai gejala di atas dan tidak mau makan berhari-hari sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter hewan Pet-Care.

Saat ini tidak perlu repot karena dokter hewan Pet-Care dapat datang ke rumah dan membantu memeriksa kondisi hewan Anda cukup dengan menghubungi Call-Center Pet-Care.

Jangan Sembarangan! Berikut Cara Merawat Kucing Anggora yang Tepat

Punya kucing anggora di rumah? Sudah tahu cara merawat kucing anggora yang benar? Simak cara merawatnya berikut ini!

Cara Merawat Kucing Anggora Pet-Care

Tahukah Anda bahwa kucing anggora membutuhkan perawatan yang berbeda dengan kucing domestik biasa?

Ini dikarenakan karakteristik kucing anggora yang membutuhkan lebih banyak perhatian dan kasih sayang dari pemiliknya dibandingkan dengan kucing domestik.

Kucing anggora berasal dari kota Angora di Turki dan biasanya memiliki bulu yang panjang serta halus.

Kucing anggora memiliki tingkat energi yang sangat tinggi dan dapat membuka lemari, menyalakan keran serta menjatuhkan barang-barang saat bermain.

Untuk menjaga kesehatan kucing anggora Anda sebaiknya melakukan vaksinasi secara rutin agar tetap sehat dan terhindar dari infeksi bakteri dan virus.

Saat ini tidak perlu bingung lagi, Anda dapat melakukan vaksinasi di rumah dengan dokter hewan Pet-Care yang datang ke rumah cukup dengan menghubungi Call-Center Pet-Care berikut ini.

Cara Merawat Kucing Anggora

Cara merawat kucing anggora perlu diperhatikan mulai dari bulu, gigi hingga kesehatannya.

Selain itu makanan yang dikonsumsi oleh kucing anggora juga perlu diperhatikan agar tetap sehat.

Berikut ini beberapa cara merawat kucing anggora yang perlu Anda ketahui:

  • Merawat bulu

Merawat bulu merupakan langkah pertama dalam merawat kucing anggora.

Bulu kucing anggora cenderung panjang dan tebal sehingga dapat menyebabkan terbentuknya bola rambut.

Bola rambut ini dapat termakan dan masuk ke dalam usus sehingga membahayakan kucing.

Menyikat bulu kucing anggora sekali atau dua kali dalam seminggu dapat membantu menghilangkan rambut berlebih penyebab bola rambut serta mencegah kusut.

Pastikan Anda menggunakan sikat yang bergigi halus saat akan menyikat kucing anggora.

  • Merawat gigi

Cara untuk merawat kucing anggora selanjutnya adalah dengan merawat giginya.

Kucing pada umumnya rentan terhadap penyakit gigi jika kebersihan gigi yang tepat tidak dilakukan.

Penyakit gigi ini berasal dari sisa makanan yang menumpuk menjadi karang gigi sehingga menyebabkan infeksi pada gusi dan gigi.

Merawat gigi kucing dapat dengan menyikat giginya seminggu sekali untuk memberikan perlindungan serta mencegah terbentuknya karang gigi.

  • Diet

Merawat kucing ras anggora yang paling penting adalah memperhatikan diet dan makanannya.

Kucing anggora rentan mengalami obesitas sehingga dapat menyebabkan diabetes, radang sendi dan penyakit lainnya.

Kelebihan berat badan dapat mempersingkat hidup hewan peliharaan sebanyak dua tahun.

Sebaiknya ajak kucing Anda agar tetap aktif dengan mengajaknya bermain dan berlari.

Jangan terus-menerus mengisi tempat makanan kucing Anda hanya karena kosong dan berikan makanan yang kaya akan nutrisi.

  • Memberikan perhatian

Kucing anggora merupakan kucing yang mudah merasa sedih dan depresi jika tidak diberikan perhatian serta ditinggal sendirian.

Oleh karena itu sebaiknya rutin mengajak kucing Anda bermain, mengelus dan memberi perhatian agar dirinya tidak merasa sedih.

Melakukan pemeriksaan berkala juga dapat menjadi cara untuk merawat kucing anggora yang baik dan benar.

Ini untuk memastikan bahwa kucing peliharaan sehat dan tidak terkena berbagai macam penyakit dan infeksi.

Melakukan pemeriksaan hewan rutin saat ini dapat dilakukan dari rumah saja cukup dengan menghubungi dokter hewan Pet-Care ke rumah melalui Call-Center berikut ini.