Tag: panggil dokter hewan ke rumah

Anjing Diare? Cegah Dengan Vaksin Parvovirus Sesuai Jadwal

Pernah mendangar tentang vaksin parvovirus?

Anjing yang muntah atau diare hingga berdarah mungkin terkena parvovirus. Virus ini dapat bertahan di lingkungan selama berbulan-bulan. Virus ini mudah menyebar antar anjing melalui kontak dengan kotoran yang terkontaminasi.

Parvovirus mudah menular dan menyerang anjing, terutama anak anjing yang belum divaksinasi. Oleh karena itu, anak anjing penting untuk diberikan vaksin Parvovirus sesuai jadwal.

Bagi anda yang masih bingung tentang Parvovirus, artikel ini akan membahas parvovirus, pencegahannya, dan jadwal vaksinasi yang tepat.

Yuk, pelajari bersama!

Apa itu Parvovirus pada Anjing?

Parvovirus pada anjing merupakan salah satu penyakit yang menular dan dapat mempengaruhi hewan peliharaan. Dikenal secara resmi sebagai Canine Parvovirus (CPV), virus ini dapat menginfeksi anjing dari segala usia, tetapi biasanya anak  anjing yang belum divaksinasi berisiko tertinggi terkena virus ini.

Parvovirus merupakan virus yang sangat menular dan berbahaya bagi anjing, terutama anak anjing. Virus ini menyerang sistem pencernaan dan dapat menyebabkan dehidrasi, diare berdarah, dan kematian. 

Penyebab Parvovirus pada Anjing?

Parvovirus pada anjing disebabkan oleh Canine Parvovirus, yang terutama menyerang saluran pencernaan. Virus ini dapat bertahan dalam lingkungan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, sehingga dapat dengan mudah menular melalui kontak langsung dengan kotoran anjing yang terinfeksi atau melalui lingkungan yang terkontaminasi.

Gejala Parvovirus pada Anjing

1. Anjing yang terinfeksi Parvovirus sering muntah secara berulang.

2. Diare yang berair, berbau busuk, dan berdarah adalah gejala umum Parvovirus.

3. Anjing yang terinfeksi Parvovirus cenderung kehilangan nafsu makan dan menjadi lemah.

4. Karena muntah dan diare berat, anjing dapat mengalami dehidrasi yang parah.

5. Demam juga dapat terjadi pada anjing yang terinfeksi Parvovirus.

Agar anjing tidak terkena Parvovirus, maka lakukan vaksinasi. Vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk melindungi anjing Anda dari berbagai penyakit menular, termasuk Parvovirus. 

Bagaimana Vaksin Parvovirus Bekerja?

Vaksin parvovirus adalah vaksin yang dirancang untuk memicu sistem kekebalan tubuh anjing untuk melawan virus parvovirus. Vaksinasi Parvovirus bekerja dengan memperkenalkan antigen yang dilemahkan atau dimatikan dari virus Parvovirus ke dalam tubuh anjing. 

Sistem kekebalan tubuh anjing merespons antigen ini dengan memproduksi antibodi yang dapat melawan virus asli jika anjing tersebut terpapar virus secara alami di kemudian hari. Dengan cara ini, vaksin membantu melatih sistem kekebalan tubuh anjing untuk mengenali dan melawan virus Parvovirus dengan lebih efektif.

Pentingnya Vaksin Parvovirus pada Anjing?

1. Perlindungan Terhadap Penyakit Serius

Vaksinasi Parvovirus memberikan perlindungan terhadap penyakit yang serius dan mematikan pada anjing. Dengan memvaksinasi anjing, membantu melindungi kesehatannya dan meningkatkan peluang untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.

2. Pencegahan Penyebaran Penyakit

Vaksinasi tidak hanya melindungi anjing, tetapi juga membantu mencegah penyebaran Parvovirus pada anjing lain. Dengan memutuskan rantai penularan, membantu menjaga kesehatan seluruh populasi anjing.

3. Investasi Kesehatan Jangka Panjang

Biaya vaksinasi jauh lebih murah daripada biaya perawatan yang diperlukan jika anjing terinfeksi Parvovirus. Dengan melakukan vaksinasi secara teratur,  menjaga anjing tetap sehat dan berumur panjang.

Jadwal Vaksin Parvovirus pada Anjing

Jadwal vaksinasi Parvovirus untuk anjing akan bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti usia anjing, status vaksinasi sebelumnya, kondisi kesehatan, dan rekomendasi spesifik dari dokter hewan yang merawatnya. Berikut, jadwal umum mengenai vaksinasi parvovirus.

Vaksinasi Primer

Vaksinasi ini membantu membangun kekebalan awal anjing terhadap Parvovirus.

  • Anjing biasanya menerima vaksinasi Parvovirus sebagai bagian dari vaksinasi rutin yang diberikan pada usia muda, seringkali mulai dari usia 6-8 minggu.
  • Vaksinasi primer biasanya terdiri dari serangkaian dosis vaksin, yang diberikan dalam interval tertentu, biasanya setiap 2-4 minggu sampai anjing mencapai usia 16 minggu.

Booster dan Vaksinasi Tahunan

  • Setelah vaksinasi primer selesai, anjing biasanya mendapatkan vaksinasi booster satu tahun setelah dosis terakhir dari seri vaksinasi primer.
  • Setelah itu, vaksinasi Parvovirus biasanya diperbarui setiap tahun atau sesuai dengan rekomendasi dari dokter hewan.
  • Vaksinasi tahunan atau revisi vaksinasi secara berkala membantu memperkuat kekebalan anjing terhadap Parvovirus dan memastikan perlindungan yang berkelanjutan.

Penting untuk diingat bahwa hanya dokter hewan yang dapat memberikan rekomendasi yang tepat mengenai jadwal vaksinasi Parvovirus untuk anjing.

Oleh karena itu, Konsultasikan dengan  dokter hewan terdekat melalui  Call Center Pet Care untuk merencanakan jadwal vaksinasi yang sesuai dan memberikan perlindungan terbaik bagi sahabat empat kaki.

Namun, jika takut untuk membawa anjing ke Pet Shop, Pet Care menyediakan layanan vaksinasi yang siap datang ke rumah. Tenaga medis dari Pet Care bersertifikat lengkap dan berpengalaman.

Sekarang, vaksin parvovirus tidak perlu repot keluar rumah, ayanan dokter hewan dari Pet Care dapat dilakukan langsung di rumah atau lokasi Anda.

Wet Food atau Dry Food, Mana yang Disukai Kucing?

Mana yang akan disukai kucing antara Wet Food atau Dry Food? Wet food dan dry food merupakan dua jenis makanan yang populer untuk kucing. 

Ketika memilih makanan untuk kucing, salah satu keputusan utama yang harus diambil adalah antara makanan basah (wet food) atau makanan kering (dry food). Kedua jenis makanan ini memiliki karakteristik yang berbeda dan berpengaruh terhadap kesehatan dan kesejahteraan kucing.

Bagi para pemilik kucing yang masih bingung ingin memberikan wet food atau dry food, artikel ini akan membahas perbedaan, kelebihan dan kekurangan keduanya.

Yuk, kita pelajari bersama!

Perbedaan Wet Food dan Dry Food

1. Kandungan Air

Wet Food atau makanan basah mengandung lebih banyak air, biasanya sekitar 75-85% air. Hal ini bermanfaat untuk menjaga kucing terhidrasi, terutama bagi kucing yang tidak cukup minum air.

Dry Food atau makanan kering memiliki kandungan air yang jauh lebih rendah, sekitar 5-10%. Karena kandungan air yang rendah, makanan kering tidak memberikan hidrasi yang sama seperti makanan basah.

2. Kandungan Nutrisi

Wet Food seringkali dianggap lebih kaya nutrisi karena mengandung lebih banyak protein dan lemak, serta memiliki lebih sedikit karbohidrat. Hal Ini dapat membantu kucing yang sedang membutuhkan diet tinggi protein atau kucing dengan kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit ginjal atau diabetes.

Dry Food biasanya mengandung lebih banyak karbohidrat daripada makanan basah. Namun, makanan kering juga bisa menjadi sumber nutrisi yang baik, terutama jika mereka dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan kucing.

3. Tekstur Wet Food dan Dry Food

Wet Food memiliki tekstur yang lebih lunak dan berair. Konsistensinya mirip dengan adonan atau pasta. Karena teksturnya yang lunak, makanan basah lebih mudah dicerna oleh kucing, terutama bagi kucing yang memiliki masalah pencernaan atau gigi yang lemah.

Dry Food memiliki tekstur yang keras dan renyah, mirip dengan biji-bijian atau nugget. Teksturnya yang keras dapat membantu membersihkan gigi kucing saat mereka mengunyahnya, membantu menjaga kesehatan gigi dan gusi.

4. Pengaruh terhadap Kesehatan Gigi

Beberapa orang percaya bahwa wet food dapat membantu menjaga kesehatan gigi kucing dengan meminimalkan penumpukan plak dan tartar. Namun, hal ini dapat bervariasi tergantung pada makanan spesifik dan kebiasaan makan kucing.

Dry food sering dianggap lebih efektif dalam menjaga kesehatan gigi kucing karena teksturnya yang keras dapat membantu membersihkan gigi saat kucing mengunyahnya.

Kelebihan dan Kekurangan Wet Food

Wet food atau makanan basah merupakan salah satu pilihan makanan populer untuk kucing. Makanan ini memiliki tekstur yang basah dan lembut, serta aroma yang lebih kuat dibandingkan makanan kering. 

Kelebihan 

Wet food memiliki aroma yang lebih kuat dan rasa yang lebih lezat sehingga lebih menarik bagi kucing.

Tekstur wet food yang basah dan lembut membuatnya mudah dicerna oleh kucing, terutama bagi anak kucing, kucing tua, atau kucing yang memiliki masalah pencernaan. Wet food dapat menjadi sumber protein, lemak, dan vitamin yang penting bagi kesehatan kucing.

Kekurangan

Wet food lebih mudah basi dibandingkan dry food, sehingga harus disimpan di kulkas setelah dibuka.

Tekstur wet food yang lunak tidak membantu membersihkan gigi kucing, sehingga dapat menyebabkan kerusakan gigi jika tidak dibersihkan dengan benar. Wet food biasanya lebih mahal dibandingkan dry food.

Kelebihan dan Kekurangan Dry Food

Dry food atau makanan kering merupakan salah satu pilihan makanan populer untuk kucing. Makanan ini memiliki tekstur yang keras dan kering, serta tahan lama dalam penyimpanan.

Kelebihan

Dry food lebih mudah disimpan dan lama masa kadaluarsanya. Dry food umumnya lebih murah dibandingkan wet food. 

Tekstur dry food yang keras membantu membersihkan gigi kucing saat mereka makan, sehingga membantu mencegah kerusakan gigi. Dry food dapat menjadi sumber protein, lemak, dan vitamin yang penting bagi kesehatan kucing.

Kekurangan

Dry food memiliki aroma yang kurang kuat dan rasa yang kurang lezat, sehingga kurang menarik bagi kucing. Tekstur dry food yang keras dapat membuatnya sulit dicerna oleh anak kucing, kucing tua, atau kucing yang memiliki masalah pencernaan.

Dry food memiliki kadar air yang rendah, sekitar 10-12%, sehingga dapat menyebabkan dehidrasi pada kucing jika tidak minum air putih yang cukup.

Dari penjelasan tersebut manakah yang disukai kucing? Preferensi makanan bisa berbeda-beda untuk setiap kucing. Beberapa kucing mungkin lebih suka makanan basah, sementara yang lain mungkin lebih menyukai makanan kering. Jadi, ini tergantung pada seleran kucing kesayangan anda. 

Dalam memilih wet food atau dry food untuk kucing, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan kesehatan spesifik kucing, preferensi makanannya, dan ketersediaan serta keterjangkauan makanan tersebut. 

Anda bisa berkonsultasi tentang makanan yang tepat untuk kucing ke dokter hewan terdekat dengan menghubungi layanan call center Pet Care. 

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Intip Kepribadian Kucing Berdasarkan Warna Bulu

Memilih kucing sebagai hewan peliharaan bukan hanya soal menggemaskan parasnya. Setiap kucing memiliki karakteristik unik yang dapat mempengaruhi kecocokan dengan gaya hidup pemiliknya. 

Menariknya, warna bulu kucing ternyata dapat memberikan gambaran kasar tentang kepribadiannya.

Faktanya, warna bulu kucing ditentukan oleh gen. Gen ini tidak hanya menentukan warna, tetapi juga dapat mempengaruhi sifat dan temperamen.

Yuk, kita pelajari bersama kepribadian kucing berdasarkan warna bulunya.

1. Kucing Putih

Karakteristik yang manis, anggun, dan pendiam adalah ciri dari kucing putih. Kucing ini sering dianggap sebagai simbol kedamaian dan ketenangan. Mereka biasanya lebih tenang dan pendiam dibandingkan dengan kucing berwarna lain. Kucing putih juga dikenal sebagai kucing yang penyayang dan suka bersantai.

Kucing putih dengan mata biru lebih rentan tuli. Hal ini disebabkan oleh gen yang sama yang menyebabkan warna putih pada bulunya juga dapat mempengaruhi pendengarannya.

2. Kucing Hitam

Kucing ini terkenal dengan sifat mandiri, misterius, dan pendiam. Di beberapa budaya, kucing hitam dianggap membawa keberuntungan. Mereka biasanya lebih mandiri dan pendiam dibandingkan dengan kucing berwarna lain. Kucing hitam juga dikenal sebagai kucing yang cerdas dan mudah dilatih.

Di beberapa negara, seperti Inggris dan Jepang, kucing hitam dianggap membawa keberuntungan. Di Mesir kuno, kucing hitam dihormati sebagai dewa.

3. Kucing Tabby

Karakteristik menonjol pada kucing ini adalah ramah, suka bermain, dan energik. Pola tabby merupakan salah satu pola bulu tertua pada kucing. Kucing tabby biasanya lebih ramah dan suka bermain dibandingkan dengan kucing berwarna lain. Mereka juga dikenal sebagai kucing yang cerdas dan mudah beradaptasi.

Ada banyak jenis pola tabby, seperti mackerel tabby, classic tabby, dan spotted tabby. Pola tabby ditentukan oleh gen yang berbeda dari gen yang menentukan warna bulu.

4. Kucing Calico dan Tortoise Shell

Mandiri, berani, dan penuh kasih sayang adalah karakteristik kucing ini. Kucing calico dan tortoise shell hampir selalu betina. Mereka biasanya lebih mandiri dan berani dibandingkan dengan kucing berwarna lain. Kucing calico dan tortoiseshell juga dikenal sebagai kucing yang penyayang dan setia.

Warna pada kucing calico dan tortoise shell tidak bercampur, tetapi terbagi dalam petak-petak yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh fenomena genetik yang disebut kalikosis.

5. Kucing Oranye (Ginger)

Kucing oren, yang sering disebut “kucing kampung” di Indonesia, terkenal dengan bulunya yang berwarna oranye cerah dan kepribadiannya yang unik. Ramah, penyayang, dan suka bermain adalah karakteristik dari kucing ini. 

Kucing oranye memiliki gen “ramah” yang membuat mereka lebih mudah bergaul. Mereka biasanya lebih ramah dan penyayang dibandingkan dengan kucing berwarna lain. Kucing oranye juga dikenal sebagai kucing yang cerdas dan suka bermain.

Fakta Menariknya kalau kucing oranye lebih sering jantan dibandingkan betina. Kucing oren memiliki risiko lebih tinggi terkena obesitas karena nafsu makannya yang besar.

6. Kucing Biru (Rusia Biru)

Tenang, pendiam, dan penyayang adalah gambaran dari kucing ini. Kucing biru dikenal dengan sifatnya yang anggun dan aristokrat. Mereka biasanya lebih tenang dan pendiam dibandingkan dengan kucing berwarna lain. Kucing biru juga dikenal sebagai kucing yang cerdas dan mudah dilatih.

Kucing biru berasal dari Rusia. Bulunya yang berwarna biru disebabkan oleh gen resesif.

Karakteristik di atas hanyalah gambaran umum. Setiap kucing memiliki kepribadian yang unik. Faktor lain seperti genetik, ras, dan pengalaman hidup juga memengaruhi kepribadian kucing.

Interaksi dan pelatihan yang baik dapat membantu membentuk kepribadian kucing yang positif.

Jika kalian ingin memelihara kucing, lakukanlah konsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center Pet Care. 

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Selain Persia, Berikut 5 Ras Kucing Dengan Bulu Panjang 

Kucing dengan bulu panjang menjadi hewan peliharaan yang populer di seluruh dunia. Salah satu hal yang menarik dari kucing adalah beragamnya ras dan bulu yang dimilikinya. 

Bulu panjang adalah salah satu keunikan paling menawan dan memukau yang dimiliki kucing. Kebanyakan orang hanya mengenal kucing Persia yang memiliki bulu panjang. 

Namun, beberapa ras kucing ini juga memiliki bulu panjang yang indah dan mempesona. Yuk, kita kenali lima ras kucing berbulu panjang selain Persia yang mungkin cocok sebagai hewan peliharaan kalian!1

Maine Coon

Maine Coon adalah salah satu ras kucing terbesar yang berasal dari Amerika Serikat. Mereka memiliki bulu tebal dan panjang dengan pola warna yang beragam, mulai dari warna solid hingga warna campuran yang indah. Bulu ekor mereka sangat tebal dan menjadi ciri khas ras ini. Maine Coon dikenal sebagai kucing yang ramah, penyayang, dan cerdas. Mereka sangat cocok untuk keluarga yang aktif dan memiliki anak-anak.

Ragdoll

Ragdoll adalah ras kucing yang memiliki bulu panjang, lembut, dan halus. Mereka memiliki ukuran tubuh besar dan berat, tetapi tubuhnya lembut serta lentur seperti boneka saat dipegang. Itulah sebabnya kucing ini diberi nama, “Ragdoll”. Bulu mereka biasanya berwarna lembut seperti biru, krem, dan coklat. Ragdoll dikenal sebagai kucing yang lembut, tenang, dan penuh kasih. Mereka cocok menjadi teman yang sempurna bagi keluarga yang ingin memiliki kucing ramah.

Turkish Angora

Turkish Angora adalah ras kucing yang berasal dari Turki. Mereka memiliki bulu panjang yang lembut dan halus. Mereka memiliki bulu ekor yang panjang dan mengembang. Warna bulu mereka bisa beragam, tetapi yang paling terkenal adalah putih polos. Turkish Angora dikenal sebagai kucing yang aktif, cerdas, dan ramah. Mereka sangat menyukai perhatian dan dapat menjadi teman yang baik bagi orang-orang yang aktif dan penuh kasih.

Himalayan

Himalayan adalah hasil persilangan antara Persia dan Siamese, sehingga memiliki ciri khas bulu panjang dan wajah yang mirip dengan Siamese. Bulu mereka panjang, tebal, dan halus dengan pola warna yang mirip dengan Siamese, termasuk “points” di telinga, kaki, wajah, dan ekor. Himalayan dikenal sebagai kucing yang lembut, tenang, dan penyayang penuh kasih.

Siberian

Siberian adalah ras kucing yang berasal dari Rusia. Mereka memiliki bulu panjang, tebal, dan tahan air, cocok untuk iklim yang dingin. Bulu mereka memiliki berbagai pola dan warna. Siberian dikenal sebagai kucing yang cerdas, ramah, dan enerjik. Mereka adalah kucing yang sangat aktif dan suka bermain. 

Meskipun Persia adalah salah satu ras kucing berbulu panjang yang paling terkenal, tetapi as kucing lain yang juga tak kalah dengan bulu panjang yang memukau. Maine Coon, Ragdoll, Turkish Angora, Himalayan, dan Siberian adalah beberapa contoh ras kucing lain yang memiliki bulu panjang yang indah dan karakteristik yang menarik. 

Itu adalah 5 ras kucing dengan bulu panjang yang mungkin cocok untuk menjadi sahabat setia di rumah. Jika kalian ingin memelihara kucing, lakukanlah konsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center Pet Care. 

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

5 Ras Anjing Kaki Pendek yang Ramah untuk Dipelihara

Anjing kaki pendek belakangan ini populer untuk dijadikan sahabat setia. Alasan mereka banyak disukai karena memiliki karakteristik unik dan sifat yang menyenangkan. Apalagi beberapa anjing memiliki sifat setia pada pemiliknya. 

Masih bingung ingin memelihara anjing? Bingung menentukan anjing apa yang cocok untuk dipelihara bagi pemula?

Nah, artikel ini akan membahas 5 ras anjing berkaki pendek yang lucu dan menggemaskan sebagai referensi anda.

Yuk, kita pelajari bersama,

 1. Welsh Pembroke Corgi 

Welsh Pembroke Corgi adalah salah satu ras anjing dengan kaki pendek yang paling terkenal di dunia. Mereka memiliki tubuh yang panjang, tetapi kaki pendek yang membuat penampilan mereka unik dan menggemaskan.

Corgi dikenal karena kepribadiannya yang ramah, ceria, dan setia. Mereka adalah anjing penggembala yang pintar dan cekatan, meskipun ukuran tubuh mereka kecil. 

Corgi banyak dipilih sebagai hewan peliharaan karena sifatnya yang menyenangkan dan mudah bergaul. Selain itu, anjing ini hebat dalam pengawasan. 

2. Dachshund

Dachshund, atau yang sering disebut “anjing sosis” karena bentuk tubuhnya yang panjang dan pendek. Anjing ini adalah salah satu ras anjing dengan kaki pendek yang paling ikonik. 

Mereka memiliki kaki yang sangat pendek dan tubuh yang panjang, membuat mereka terlihat unik dan menggemaskan. Dachshund awalnya dikembangkan untuk berburu hewan kecil seperti kelinci dan tikus, sehingga mereka memiliki naluri berburu yang kuat. 

Namun, dibalik sifat cekatannya, mereka juga adalah anjing yang sangat ramah, ceria, dan penuh kasih kepada keluarga mereka.

3. Basset Hound

Basset Hound adalah ras anjing lain yang dikenal karena kaki pendek dan telinga yang panjang. Mereka memiliki tubuh yang berat dan pendek dengan kaki yang pendek dan kuat.

Basset Hound awalnya dikembangkan untuk berburu berbagai jenis hewan, termasuk kelinci dan rubah. Mereka memiliki penciuman yang sangat kuat dan sering digunakan sebagai anjing pelacak. 

Meskipun terkenal karena naluri berburunya, Basset Hound adalah anjing yang santai, penyayang, dan ramah terhadap orang lain dan hewan peliharaan lainnya.

4. Cardigan Welsh Corgi

Cardigan Welsh Corgi adalah saudara dari Welsh Pembroke Corgi , tetapi memiliki karakteristik yang sedikit berbeda. 

Mereka sama-sama memiliki tubuh yang panjang dengan kaki pendek. Tetapi Cardigan Welsh Corgi cenderung lebih kecil dan lebih ramping daripada Welsh Pembroke Corgi .

Mereka adalah anjing yang cerdas, aktif, dan penuh semangat. Cardigan Welsh Corgi sangat setia kepada keluarga mereka dan suka bermain dan beraktivitas di luar rumah.

5. French Bulldog

French Bulldog adalah ras anjing dengan kaki pendek yang populer belakangan ini. Mereka memiliki tubuh yang kekar, kepala yang besar, dan kaki yang pendek. Hal ini memberi kesan unik dan menggemaskan. 

Meskipun mungkin terlihat tangguh, French Bulldog sebenarnya adalah anjing yang ramah, lembut, dan penyayang. Mereka sangat menyukai perhatian dan akan menjadi sahabat yang setia bagi pemilik mereka.

Itu adalah 5 ras anjing kaki pendek yang mungkin cocok untuk menjadi hewan peliharaan pertama anda. Jika ingin memelihara anjing, lakukanlah konsultasi terlebih dahulu ke dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center Pet Care. 

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau melakukan perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Cara Merawat Kucing Persia Agar Bulu Lebat dan Cantik

Cara merawat kucing persia bisa dibilang susah-susah gampang. Kucing persia sendiri adalah salah satu ras kucing yang paling menawan. Dengan bulu lebat, wajah pesek yang menggemaskan dan sikap yang ramah, tidak heran jika banyak pecinta kucing memilih persia sebagai anabul kesayangan. 

Namun, untuk menjaga kesehatan dan kecantikan bulu kucing persia, butuh perawatan yang tepat. Artikel ini akan membahas cara merawat kucing persia yang mudah dan praktis untuk diikuti.

Cara Merawat Kucing Persia

1. Memilih Makanan yang Berkualitas

Makanan apa yang cocok untuk kucing persia? Memberikan makanan berkualitas tinggi penting untuk kesehatan kucing persia. Makanan yang mengandung nutrisi seimbang seperti protein tinggi, asam lemak omega-3, dan vitamin A akan membantu menjaga kulit dan bulu yang sehat. 

Selain makanan berkualitas, penting untuk memastikan bahwa kucing persia memiliki akses yang cukup ke air bersih setiap hari. Mereka cenderung sulit minum air, jadi pastikan untuk mengganti air setiap hari dan tempatkan mangkuk air di lokasi yang mudah diakses oleh kucing. 

2. Perhatikan Kesehatan Mata

Salah satu ciri khas kucing persia adalah mata indahnya. Tetapi, mata kucing persia rentan terhadap masalah kesehatan. Oleh karena itu, sebagai pemilik harus memperhatikan kesehatan matanya.

Merawat mata kucing persia bisa dilakukan sendiri, dengan cara membersihkan mata kucing secara teratur dengan kapas lembut yang direndam dalam larutan steril untuk mencegah infeksi. 

3. Grooming Secara Rutin

Kucing persia terkenal dengan bulunya yang lebat dan indah. Grooming adalah kunci untuk menjaga kebersihan dan kecantikan bulu kucing persia. Sisir bulunya secara teratur untuk menghindari bulu yang rontok berlebihan. 

Lalu, berapa kali kucing persia harus mandi?

Mandi adalah grooming yang penting untuk kesehatan dan kebersihan kucing persia. Namun, kucing persia memiliki bulu yang panjang dan lebat, sehingga tidak perlu dimandikan setiap hari. 

Kucing persia setidaknya direkomendasikan untuk mandi sekali sebulan. Jika kucing suka menghindari air, bisa juga menggunakan tisu basah atau dry shampoo khusus kucing untuk membersihkan bulunya secara berkala.

Untuk grooming yang maksimal dan hasil yang terbaik, bawa kucing persia ke tempat grooming terpercaya. Jika tidak punya waktu, bisa memanggil jasa grooming ke rumah agar kucing persia mendapat perawatan terbaik dari profesional.

4. Mainan Interaktif

Kucing persia memiliki karakteristik unik, tentunya membutuhkan stimulasi mental dan fisik untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaannya. Salah satu cara terbaik adalah menggunakan mainan interaktif untuk merangsang naluri bermain dan eksplorasi kucing. 

Hindari mainan yang memiliki bagian kecil sehingga dapat ditelan dan pastikan bahwa mainan tidak memiliki bagian untuk melukai kucing

5. Rutin ke Dokter Hewan

Jangan lupakan kunjungan rutin ke dokter hewan. Pemeriksaan secara berkala akan membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini dan mencegah perkembangan penyakit. 

Jika adalah masalah kesehatan pada kucing persia segera bawa ke dokter hewan terdekat atau hubungi  call center Pet Care untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Dengan mengikuti tips perawatan di atas, dapat memastikan kesehatan dan kecantikan kucing Persia tetap terjaga. Jadi, ayo rawat kucing Persia dengan penuh kasih sayang dan pengetahuan yang tepat!

Kutu pada Kucing Si Parasit Kecil Yang Menyebalkan Bagi Anabul

Kutu pada kucing menjadi masalah umum bagi anabul tersayang. Meskipun kecil, kutu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. 

Namun, jangan khawatir, artikel ini akan memberikan tips yang efektif untuk mengatasi dan mencegahnya. Yuk baca artikel ini sampai akhir.

Sebelum membahas cara mengatasinya, kita perlu tahu tentang kutu pada kucing. Kutu adalah parasit yang hidup di kulit dan menghisap darah sebagai sumber makanan.

Mereka akan menyebabkan rasa gatal dan iritasi pada kulit bahkah lebuh parahnya dapat mengakibatkan penyakit serius jika tidak diatasi dengan cepat.

Gejala Terinfeksi Kutu pada Kucing

Sebagai pemilik perlu mengetahui tanda-tanda kutu yang menginfeksi tubuh anabul kita. Kutu dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi cepat bersembunyi di bulu-bulu. Berikut gejala yang dapat anda perhatikan:

1. Gatal yang berlebihan

Jika kucing sering menggaruk atau menjilat dirinya sendiri secara berlebihan. Ini bisa menjadi tanda terinfeksi kutu.

2. Perubahan pada Bulu

Kutu dapat menyebabkan kerusakan pada bulu kucing. Perhatikan apakah bulu kucing terlihat kusam, rontok atau ada tanda perubahan lainnya.

3. Kulit Memerah atau Membengkak

Jika kulit terlihat memerah, bengkak dan iritasi. Ini dapat menandakan adanya infeksi karena kutu.

Cara Mengatasi Kutu pada Kucing 

Jika kucing telah terinfeksi, tentunya akan sangat tidak nyaman karena gatal yang mengganggu aktivitasnya. Berikut cara mengatasinya: 

1. Cuci dan Sisir Rutin

Mandikan dengan menggunakan shampo khusus anti kutu. Kemudian sisir bulu dengan sisir khusus kutu untuk menghilangkan kutu dan telurnya.

2. Gunakan Obat topikal

Setelah dimandikan pilihlah obat topikal untuk mencegah kutu. Teteskan pada area sekitar leher dan kulit kucing. Pastikan konsultasikan dengan dokter hewan terdekat untuk merekomendasikan obat topikal yang sesuai.

3. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Menjaga kebersihan lingkungan kucing juga sangat penting. Cuci tempat tidur kucing, selimut, dan mainan secara teratur. Gunakan obat semprot anti kutu pada area yang sering dilewati kucing.

Mengatasi kutu, menjadi tugas setiap pemilik untuk memastikan kesehatan dan kebahagiaan kucing kesayangan anda. Agar kucing tidak terinfeksi, maka perlu rajin melakukan grooming secara teratur. Dengan grooming, bulu kucing akan rutin dibersihkan. Ini akan mencegah datangnya kutu.

Untuk mendapatkan konsultasi seputar kesehatan dapat menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care dokter hewan terdekat dari lokasi anda akan segera datang.

Penyakit Mulut Kucing Dapat Mengganggu Aktivitasnya

Penyakit mulut kucing adalah salah satu bentuk kepedulian kita terhadap kesehatan hewan peliharaan kita. Sebagai pemilik tentunya ingin kucing selalu sehat. Kesehatan mulut kucing merupakan faktor penting untuk memastikan kebahagiaan dan kesejahteraan kucing kesayangan.

Namun, seringkali pemilik kucing mengabaikan pentingnya merawat gigi dan mulut kucing. Artikel ini akan membahas berbagai masalah mulut pada kucing, termasuk gejala, pencegahan, dan pengobatan yang efektif.

Gejala Penyakit Mulut Kucing

1. Nafas Bau 

Jika nafas kucing berbau, hal ini bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan mulut.

2. Pembengkakan Gusi 

Pembengkakan atau kemerahan pada gusi dapat mengindikasikan peradangan atau infeksi.

3. Kehilangan Berat Badan 

Hal ini membuat kucing kesulitan makan, yang mengakibatkan kehilangan berat badan.

4. Air Liur Berlebihan 

Jika kucing mengalami produksi air liur yang berlebihan, ini bisa menjadi tanda adanya masalah di mulutnya.

5. Gigi Goyang atau Patah

Gigi yang goyang atau patah dapat menjadi tanda adanya masalah gigi atau gusi yang memerlukan perhatian medis.

Penyakit Mulut Kucing

1. Gingivitis:

Peradangan pada gusi yang dapat disebabkan oleh penumpukan plak dan tartar.

2. Stomatitis

Peradangan yang melibatkan seluruh rongga mulut, termasuk gusi, lidah, dan langit-langit mulut.

3. Abses Gigi

Kumpulan nanah di sekitar akar gigi, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan.

Pencegahan Penyakit Mulut Kucing

1. Pemberian Makanan Khusus

 Pilih makanan kucing yang dirancang khusus untuk kesehatan mulut, seperti makanan kering yang membantu membersihkan gigi.

2. Penyikatan Gigi Rutin

Rutin menyikat gigi kucing dapat membantu mengurangi pembentukan plak dan tartar.

3. Mainan Pembersih Gigi

 Berikan mainan khusus yang dirancang untuk membersihkan gigi kucing saat mereka bermain.

4. Pemeriksaan Rutin ke Dokter Hewan 

Periksakan gigi kucing secara rutin dengan menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan terdekat akan datang untuk memeriksa dan melakukan konsultasi terkait masalah gigi pada kucing

Dengan memahami gejala dan pencegahan penyakit mulut pada kucing, Anda dapat memastikan bahwa kucing kesayangan Anda tetap sehat dan bahagia. Selalu konsultasikan dengan dokter hewan Pet Care  untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

Waspada Anafilaksis pada Kucing Setelah Vaksin

Anafilaksis atau dikenal sebagai syok alergi adalah salah satu efek samping berat pada kucing setelah vaksin. Alergi ini dapat berakibat fatal bila tidak ditangani segera oleh pihak medis. 

Alergi timbul karena tubuh salah mengenali suatu zat, yang dikenal sebagai alergen, sebagai ancaman dan melepaskan sel-sel kekebalan untuk menghalang penyusup. Biasanya, reaksi alergi ini ringan berupa bersin atau gatal-gatal pada kulit. Namun, dalam keadaan yang ekstrim, syok anafilaksis dapat terjadi di seluruh tubuh.

Syok anafilaksis yang paling umum terjadi pada kucing adalah gangguan pernapasan, sistem pencernaan seperti kerongkongan, lambung, hati, pankreas, dan saluran usus.

Gejala Anafilaksis pada Kucing

48 jam setelah vaksin dialukan, kita bisa mengecek keadaan kucing kita untuk mengidentifikasi alergi anafilaksis yang terjadi. Berikut gejala alergi pada kucing setelah vaksin:

Gejala Umum

Tanda-tanda anafilaksis yang paling umum terjadi dalam hitungan detik hingga menit dapat dideteksi sebagai berikut:

  • Gangguan pernapasan yang parah hingga kesulitan bernapas
  • Diare
  • Muntah
  • Mengeluarkan air liur yang berlebihan
  • Terlalu bersemangat atau terlalu lemas
  • Gusi pucat
  • Tungkai dingin
  • Pembengkakan wajah
  • Kulit gatal di sekitar kepala dan wajah
  • Kejang
  • Koma

Gejala pada Sistem Tubuh

Selain sistem pernapasan dan pencernaan, anafilaksis dapat mempengaruhi sistem tubuh sebagai berikut:

  • Gatal-gatal di tubuh, terutama terlihat di area dimana alergen bersentuhan dengan kulit dan, pembengkakan wajah
  • Gusi pucat, anggota tubuh dingin akibat dari sistem kardiovaskular terganggu
  • Kejang-kejang, tremor, gelisah, agitasi,dan  koma apabila menyerang sistem saraf
  • Kemerahan pada mata

Jika kucing anda menunjukan gejala alergi setelah vaksin segera hubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan akan langsung datang untuk melakukan pemeriksaan. 

Dokter hewan  akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk melihat tanda-tanda vital kucing, dan apabila diperlukan akan dilakukan tes darah untuk melihat peningkatan enzim hati dan sel inflamasi yang berlebihan.

Dokter hewan dapat mencurigai adanya syok jika gejala-gejala khas muncul secara tiba-tiba setelah terpapar alergen yang diketahui atau dicurigai.

Dengan pengetahuan yang baik tentang anafilaksis pada kucing, Anda dapat dengan cepat mengidentifikasi gejala dan memberikan perawatan yang diperlukan. Jangan ragu untuk menghubungi dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. 

Obesitas Sebagai Penyakit Berbahaya Bagi Kucing dan Anjing

Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan yang jarang diperhatikan pada kucing dan anjing. Obesitas adalah kondisi dimana kucing dan anjing memiliki berat yang berlebihan, yaitu 30 persen di atas berat badan ideal. Hal ini dapat terjadi ketika lebih banyak mengkonsumsi kalori daripada yang dibutuhkan. Ketika berat kucing dan anjing 30 persen diatas berat badan ideal akan mengalami perubahan metabolisme, sistem organ tidak berfungsi, dan penurunan umur. Obesitas bukan hanya masalah keindahan fisik kucing dan anjing, tetapi berdampak negatif pada kesehatan.

Obesitas memerlukan rencana diet dan perawatan yang matang. Hal ini untuk meminimalisir kegagalan penurunan berat badan dan menjaga kesehatan kucing dan anjing.Ketika kucing dan anjing mengalami obesitas, jangan terburu-buru untuk melakukan diet apalagi tanpa pengawasan dokter hewan. Jika tidak melakukan konsultasi dikhawatirkan dengan diet ketat yang dijalani akan menghilangkan massa otot dan regulasi metabolisme kucing dan anjing. Oleh karena itu jangan terburu-buru melakukan diet tanpa pengawasan dokter hewan. 

Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter hewan agar kesehatan dan berat badan kucing dan anjing kesayangan dapat terpantau secara menyeluruh. Anda juga dapat segera menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan akan datang ke rumah anda, untuk konsultasi lebih lanujut tentang masalah Obesitas pada kucing dan anjing.

Mencegah Obesitas pada Anjing

Sebagai pemilik tentunya tidak ingin hal ini terjadi pada kucing dan anjingnya. Oleh karena itu, berikut tindakan pencegahan obesitas pada kucing dan anjing:

1. Jogging atau jalan-jalan dengan kucing dan anjing selama beberapa menit dalam seminggu.

2. Bermain lempar tangkap atau melakukan aktivitas fisik selama beberapa menit per harinya. Olahraga yang teratur dapat membakar kalori lebih banyak, mengurangi nafsu makan, membentuk massa otot dan meningkatkan metabolisme kucing dan anjing.

3. Mengukur jumlah makanan yang tepat dan sehat yang disetujui oleh dokter hewan. Makanan harus mengandung serat yang mudah dicerna, sehingga mencegah kerusakan kulit dan bulu selama diet.

4. Periksa berat badan  kucing dan anjing secara rutin. Dengan melakukan pemeriksaan bersama dokter hewan terpercaya, program diet yang sehat dan sukses bisa terwujud.

Melindungi kucing dan anjing dari obesitas adalah tindakan penting untuk memastikan kesejahteraan dan kebahagiaan mereka. Dengan perhatian tepat, pola makan sesuai dan aktivitas fisik yang cukup akan membantu mencegah dan mengatasi obesitas. Sehingga, hewan kesayangan akan menikmati masa tua yang aktif dan bahagia.