Banyak pemilik kucing menganggap suara dengkuran saat kucing tidur sebagai hal yang lucu dan menggemaskan. Padahal, tidak semua dengkuran menandakan kucing sedang merasa nyaman. Dalam beberapa kasus, kucing tidur mendengkur justru menjadi tanda awal gangguan kesehatan serius, terutama pada sistem pernapasan. Jika suara nafas terdengar berat, kasar, atau disertai gejala lain seperti pilek dan lemas, kondisi ini tidak boleh diabaikan. Memahami penyebab kucing mendengkur sangat penting agar penyakit pernapasan bisa dikenali dan ditangani sejak dini.
Kucing Mendengkur, Normal atau Tanda Bahaya
Secara alami, kucing memang bisa mengeluarkan suara lembut saat tidur atau saat sedang sangat rileks. Namun, dengkuran yang terlalu keras, berlangsung lama, atau muncul tiba-tiba patut dicurigai. Kucing mendengkur karena posisi tidur tertentu biasanya hanya sementara dan tidak disertai gejala lain.
Sebaliknya, jika anabul mendengkur hampir setiap tidur, nafasnya terdengar berat, dan disertai keluarnya lendir dari hidung, kondisi ini sering berkaitan dengan gangguan saluran pernapasan. Pada situasi ini, dengkuran bukanlah tanda kenyamanan, melainkan sinyal bahwa aliran udara tidak berjalan normal.
Hubungan Kucing Mendengkur dengan Penyakit Pernapasan
Penyakit pernapasan menyebabkan penyempitan atau penyumbatan pada saluran napas, sehingga udara yang keluar masuk menimbulkan suara. Kucing mendengkur terjadi karena udara harus melewati jalur yang sempit akibat lendir, peradangan, atau pembengkakan jaringan.
Saat kucing tidur, otot-otot tubuh menjadi lebih rileks. Kondisi ini membuat saluran napas semakin menyempit jika sebelumnya sudah mengalami gangguan. Akibatnya, suara dengkuran terdengar lebih jelas saat kucing beristirahat.
Flu Kucing
Flu kucing atau Feline Upper Respiratory Infection merupakan salah satu penyebab paling umum anabul mendengkur. Penyakit ini disebabkan oleh virus atau bakteri yang menyerang saluran pernapasan atas. Gejala yang sering muncul antara lain bersin, hidung tersumbat, mata berair, dan demam.
Lendir yang menumpuk di hidung dan tenggorokan membuat aliran udara terganggu. Saat kucing tidur, lendir tersebut semakin menyumbat saluran napas, sehingga menimbulkan suara mendengkur. Jika tidak ditangani, flu kucing bisa berkembang menjadi infeksi yang lebih serius.
Rhinitis dan Sinusitis
Rhinitis adalah peradangan pada rongga hidung, sedangkan sinusitis merupakan peradangan pada sinus. Kedua kondisi ini sering menjadi penyebab anabul mendengkur yang berlangsung lama. Kucing dengan rhinitis atau sinusitis biasanya mengalami hidung mampet kronis dan napas berbunyi.
Penyakit ini bisa dipicu oleh infeksi, alergi, atau iritasi lingkungan seperti debu dan asap. Pada kasus kronis, kucing bisa terus mendengkur meskipun tidak sedang pilek parah, sehingga sering disalah artikan sebagai kebiasaan normal.
Asma Kucing
Asma kucing merupakan penyakit pernapasan yang menyerang saluran napas bawah. Penyakit ini menyebabkan penyempitan bronkus akibat reaksi alergi atau peradangan. Kucing dengan asma sering menunjukkan gejala batuk, napas cepat, dan suara napas berbunyi.
Kucing mendengkur akibat asma biasanya disertai kesulitan bernapas, terutama saat tidur atau setelah aktivitas. Kondisi ini berbahaya karena dapat menyebabkan kekurangan oksigen jika tidak ditangani dengan tepat.
Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Penyakit ini termasuk kondisi serius dan sering diawali oleh infeksi pernapasan ringan yang diabaikan. Pada kucing dengan pneumonia, suara nafas bisa terdengar kasar dan berat, termasuk saat tidur.
Kucing mendengkur karena pneumonia biasanya tampak sangat lemas, kehilangan nafsu makan, dan mengalami demam. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera karena dapat mengancam nyawa.
Polip Hidung dan Kelainan Anatomi
Selain infeksi, anabul yang mendengkur juga bisa disebabkan oleh polip hidung atau kelainan anatomi saluran napas. Polip adalah jaringan abnormal yang tumbuh di rongga hidung atau tenggorokan, sehingga menghambat aliran udara.
Kucing dengan polip sering mendengkur keras, bernapas melalui mulut, dan terkadang mengeluarkan suara seperti mendengus. Masalah ini tidak bisa diatasi dengan obat biasa dan sering memerlukan tindakan medis khusus.
Dampak Jangka Panjang Jika Kucing Mendengkur Diabaikan
Mengabaikan kucing mendengkur yang disebabkan oleh penyakit pernapasan dapat berdampak serius. Infeksi yang tidak diobati bisa menyebar ke paru-paru, menyebabkan kerusakan jaringan, dan menurunkan kualitas hidup kucing. Selain itu, kekurangan oksigen dalam jangka panjang dapat mempengaruhi fungsi organ lain.
Kucing yang terus mengalami gangguan pernapasan juga cenderung menjadi kurang aktif, mudah stres, dan mengalami penurunan nafsu makan. Kondisi ini dapat mempercepat penurunan kesehatan secara keseluruhan.
Kapan Harus Waspada dan Bertindak
Pemilik perlu waspada jika kucing mendengkur disertai gejala lain seperti pilek berkepanjangan, mata belekan, batuk, demam, atau napas terengah-engah. Perubahan perilaku seperti lebih sering tidur, tidak mau bermain, atau menolak makan juga menjadi tanda penting.
Semakin cepat gangguan pernapasan dikenali, semakin besar peluang kucing untuk pulih tanpa komplikasi. Pemeriksaan sejak dini membantu menentukan penyebab mendengkur dan mencegah penyakit berkembang lebih parah.
Kapan Harus Membawa Ke Dokter Hewan
Penanganan kucing mendengkur akibat penyakit pernapasan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan fisik, mendengarkan suara nafas, dan bila perlu melakukan pemeriksaan penunjang seperti rontgen atau tes laboratorium.
Jika kucing sering mendengkur dan menunjukkan tanda gangguan pernapasan, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi kedokter hewan terdekat dengan menghubungi layanan call center Pet Care. Penanganan yang tepat tidak hanya meredakan dengkuran, tetapi juga melindungi kucing dari risiko penyakit pernapasan yang lebih serius di kemudian hari.
Jadi jangan ragu hubungi Pet Care sekarang!



