Melihat kucing tiba-tiba kesulitan bergerak, apalagi sampai lumpuh, pasti bikin hati pemiliknya campur aduk. Rasa panik, khawatir, bahkan tidak percaya bisa muncul begitu saja. Lumpuh pada kucing sebenarnya bukan satu penyakit tertentu, melainkan gejala yang menunjukkan ada masalah serius pada tubuhnya. Bisa jadi ada cedera, gangguan saraf, penyumbatan darah, atau penyakit lain yang menyerang sistem tubuhnya.
Kelumpuhan pada kucing bisa bersifat sementara maupun permanen. Ada kucing yang bisa pulih kembali setelah perawatan, tapi ada juga yang tidak bisa berjalan lagi. Karena itulah penting banget untuk memahami apa penyebabnya, bagaimana gejalanya, dan apa yang harus dilakukan kalau kucing kesayanganmu lumpuh.
Apa Itu Lumpuh pada Kucing?
Lumpuh atau kelumpuhan adalah kondisi ketika kucing kehilangan kemampuan menggerakkan sebagian atau seluruh tubuhnya. Lumpuh bisa terjadi pada salah satu kaki, kedua kaki belakang, atau bahkan semua kakinya. Kelumpuhan ini biasanya berhubungan dengan saraf, otot, atau aliran darah yang terganggu.
Ada dua jenis kelumpuhan pada kucing:
- Paraplegia → kelumpuhan yang hanya terjadi pada kedua kaki belakang.
- Quadriplegia → kelumpuhan yang memengaruhi keempat kakinya.
Keduanya sama-sama serius dan membutuhkan penanganan medis segera.
Penyebab Kucing Lumpuh
Ada banyak faktor yang bisa membuat kucing kehilangan kemampuan bergeraknya. Berikut beberapa penyebab utama yang sering ditemukan:
1. Cedera atau Trauma
Kucing dikenal suka melompat dari tempat tinggi atau bermain dengan berani. Namun, kebiasaan ini kadang berisiko. Jika kucing jatuh dari ketinggian, tertabrak kendaraan, atau berkelahi hingga mengalami gigitan parah, tulang belakang dan sarafnya bisa cedera. Trauma semacam ini sering jadi penyebab kelumpuhan mendadak pada kucing.
2. Gangguan Saraf dan Tulang Belakang
Salah satu penyebab lumpuh yang sering ditemukan adalah hernia nukleus pulposus (HNP), yaitu kondisi ketika bantalan di antara tulang belakang bergeser dan menekan saraf. Tekanan ini bisa membuat kucing kehilangan kemampuan menggerakkan kaki belakangnya. Selain HNP, kerusakan sumsum tulang belakang karena peradangan atau infeksi juga dapat berujung pada kelumpuhan.
3. Pembekuan Darah (Saddle Thrombus)
Ini salah satu kondisi paling darurat pada kucing. Saddle thrombus terjadi ketika ada bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah besar di panggul. Akibatnya, aliran darah ke kaki belakang terhenti mendadak, sehingga kucing langsung lumpuh di kedua kakinya. Kondisi ini biasanya sangat menyakitkan, ditandai dengan kaki belakang yang terasa dingin, kaku, dan kucing mengeong keras karena kesakitan.
4. Infeksi dan Radang
Beberapa penyakit infeksi bisa menyerang saraf atau otot kucing. Misalnya Feline Infectious Peritonitis (FIP) yang menyerang sistem saraf, atau infeksi bakteri dan parasit seperti toksoplasma. Infeksi semacam ini tidak selalu langsung terlihat, tapi bisa menyebabkan kucing melemah hingga lumpuh.
5. Tumor atau Pertumbuhan Abnormal
Tumor yang tumbuh di tulang belakang, otak, atau jaringan saraf bisa menekan jalur saraf penting. Akibatnya, sinyal dari otak ke otot terhambat, sehingga kucing lumpuh sebagian atau total.
6. Penyakit Bawaan atau Degeneratif
Beberapa kucing bisa mengalami kelumpuhan karena penyakit bawaan atau degenerasi pada saraf dan ototnya. Meski jarang, kondisi ini tetap mungkin terjadi dan sering kali berlangsung kronis.
Gejala Kucing yang Mengalami Lumpuh
Kelumpuhan biasanya terlihat jelas, tapi ada juga tanda-tanda awal yang sebaiknya tidak diabaikan. Beberapa gejalanya antara lain:
- Kucing berjalan pincang atau menyeret kakinya.
- Kehilangan keseimbangan, sering jatuh, atau tampak goyah saat berjalan.
- Salah satu kaki atau kedua kaki belakang terasa kaku atau lemas.
- Tidak ada respon saat kakinya disentuh, dicubit, atau ditekan.
- Kucing tampak kesakitan, mengeong terus, atau enggan bergerak.
- Pada kasus saddle thrombus, kaki belakang terasa dingin, kuku pucat kebiruan, dan kucing kesulitan bernapas karena sakitnya luar biasa.
Gejala ini bisa muncul mendadak atau perlahan, tergantung penyebabnya.
Penanganan Kucing yang Lumpuh
Kalau kucingmu tiba-tiba lumpuh, jangan menunggu terlalu lama. Segera bawa ke dokter hewan agar diperiksa penyebabnya. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, rontgen, USG, atau tes darah untuk mengetahui sumber masalahnya.
1. Penanganan Medis
- Trauma atau cedera → bisa memerlukan operasi, pemasangan penopang tulang, atau obat anti-inflamasi.
- Pembekuan darah → diberikan obat pengencer darah, pereda nyeri, dan terapi darurat lainnya.
- Infeksi → ditangani dengan antibiotik, antivirus, atau antiparasit.
- Tumor → mungkin butuh operasi, kemoterapi, atau terapi paliatif.
- HNP dan gangguan saraf → bisa ditangani dengan fisioterapi, operasi, atau obat-obatan.
2. Perawatan di Rumah
Selain perawatan medis, pemilik juga harus memberikan perawatan khusus di rumah, seperti:
- Membantu kucing buang air jika tidak bisa sendiri.
- Menjaga kebersihan tubuhnya dengan rutin membersihkan bulu dan kulit.
- Memberikan alas tidur empuk agar tidak terkena luka tekan.
- Memberi makanan bergizi tinggi untuk mendukung pemulihan.
- Membatasi gerakan agar tidak memperparah cedera.
Apakah Kucing Lumpuh Bisa Sembuh?
Kesembuhan kucing lumpuh sangat bergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh cedera ringan atau infeksi yang bisa diobati, peluang sembuh cukup besar. Namun, jika sudah terjadi kerusakan saraf permanen atau saddle thrombus parah, kemungkinan sembuh sangat kecil. Meski begitu, banyak kucing lumpuh yang tetap bisa hidup nyaman dengan bantuan kursi roda khusus kucing atau perawatan penuh kasih dari pemiliknya.
Cara Mencegah Kucing Lumpuh
Tidak semua kasus lumpuh bisa dicegah, tapi ada beberapa langkah yang bisa mengurangi risikonya, seperti:
- Menjaga kucing agar tidak berkeliaran di jalan raya untuk menghindari kecelakaan.
- Memberikan makanan bergizi dan seimbang agar tubuhnya sehat dan tidak rentan penyakit.
- Rutin memeriksakan kesehatan kucing ke dokter hewan.
- Memberikan vaksinasi dan obat cacing sesuai jadwal.
- Memastikan rumah aman dari benda berbahaya atau tempat berisiko jatuh tinggi.
Kapan Harus Membawa Kucing Lumpuh ke Dokter Hewan Pet Care?
Kadang pemilik kucing masih ragu, apakah kondisi lumpuh bisa ditangani sendiri di rumah atau harus segera dibawa ke dokter. Jawabannya, hampir semua kasus kelumpuhan pada kucing butuh pemeriksaan dokter hewan secepatnya. Jangan tunggu sampai kondisinya makin parah.
Segera periksa kucing Anda ke dokter hewan terdekat dengan menghubungi layanan call center Pet Care. Dokter hewan dari lokasi anda akan segera datang dan memberikan layanan terbaik.
Jadi jangan ragu hubungi Pet Care sekarang!