Tag: kesehatan kucing

Kucing Alergi Susu Pet-Care

Kucing Alergi Susu, Mitos atau Fakta?

Anda pernah memberi susu kepada kucing? Apakah benar bahwa kucing alergi susu? Mengapa demikian? Cari jawabannya pada artikel berikut.

Tentunya Anda mempertimbangkan susu sebagai asupan kucing yang paling sesuai.

Namun, perlu Anda perhatikan bahwa kucing muntah bisa jadi merupakan akibat dari pemberian asupan yang tidak sesuai.

Susu dapat mencetus alergi pada kucing yang kemudian dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Oleh sebab itu, konsultasi pola diet merupakan hal tepat dengan dokter hewan Pet-Care dengan menghubungi Call-Center Pet-Care.

Anda juga dapat menggunakan aplikasi Pet-Care yang fleksibel jika Anda membutuhkan pertolongan dokter hewan ke lokasi Anda.

Kucing Alergi Susu

Susu melengkapi kebutuhan nutrisi kucing karena mengandung zat laktosa, sedangkan anak kucing memiliki enzim laktase.

Enzim laktase ini bertugas untuk mengurai zat laktosa tersebut menjadi glukosa dan zat lainnya.

Faktanya, seiring kucing Anda tumbuh, ia memproduksi semakin sedikit enzim laktase.

Hal tersebut membuat zat laktosa yang terkandung dalam susu tidak dapat dicerna pada tubuh kucing.

Kucing alergi susu disebabkan oleh laktosa yang tidak dapat dicerna mulai berfermentasi hingga pada akhirnya menyebabkan masalah pada pencernaan kucing, seperti:

  • Gagal ginjal

Susu bukan merupakan konsumsi natural bagi kucing dewasa.

Gula susu yang tidak tercerna meninggalkan racun bagi kucing Anda.

Infeksi bakteri yang tertinggal dapat menyebabkan kucing Anda dehidrasi.

Jika tidak ditindaklanjuti, dehidrasi menjadi semakin parah dan membawa dampak kepada penyakit kronis ginjal kucing.

Gejala yang dapat terlihat, seperti badan lemas, penurunan berat badan, depresi, dehidrasi, dan hilangnya nafsu makan.

  • Diare

Selain gagal ginjal, masalah yang timbul akibat kucing alergi susu mungkin dapat berupa diare.

Diare pada kucing disebabkan oleh terlalu banyaknya jumlah laktosa yang masuk ke dalam tubuh kucing.

Perubahan makanan atau diet, alergi, dan intoleransi diyakini memberikan dampak terjangkitnya diare pada kucing.

  • Sembelit

Fermentasi dari laktosa pada susu yang mengendap di dalam usus besar dapat mengganggu kelancaran buang air pada kucing.

Tinja yang dihasilkan beragam tergantung permasalahan yang dihadapi.

Tinja yang normal berwarna cokelat tua dengan kelembapan yang pas dan berbentuk menyerupai batang kayu.

Jadi apakah kucing alergi susu adalah fakta? Atau hanya sekadar mitos?

Jawabannya adalah memberi sembarang susu kepada kucing dapat menyebabkan berbagai permasalahan, misalnya saja diare.

Jika hendak memberinya susu, maka dapat pertimbangkan susu berformula khusus yang tidak mengandung sama sekali zat laktosa.

Agar lebih aman, air bersih sejatinya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan cairan kucing Anda.

Anda dapat menghubungi Call-Center Pet-Care yang akan terkoneksi langsung dengan dokter hewan profesional.

Selain itu, Anda dapat mengunduh aplikasi Pet-Care pada gawai Anda agar kucing Anda diberikan penanganan dan perawatan yang semestinya.

Anabul Jadi Sering Mengeong? Itu Mungkin Tanda Kucing Betina Birahi

Anda mungkin sering mendengar perkataan kucing betina birahi, namun apa sih artinya? Serta bagaimana tanda kucing sedang birahi? Simak dalam artikel berikut ini!

kucing betina birahi Pet-Care

Kucing perempuan sedang birahi mengacu pada artian kucing sedang dalam masa subur dan siap kawin.

Ini biasa terjadi pada kucing betina yang belum disterilisasi sehingga tubuhnya akan mengalami siklus panas atau disebut sebagai birahi.

Kucing perempuan mengalami birahi ketika telah mencapai pubertas yaitu pada usia enam bulan.

Siklus birahi pada kucing betina dapat berlangsung selama dua sampai tiga minggu dan dapat kawin dengan satu atau lebih kucing jantan.

Ini dikarenakan saat birahi, naluri kawin alami kucing betina saat kuat menyebabkan mereka mencoba kawin dengan kucing jantan jenis apa pun yang ada di dekatnya.

Jika kucing betina tidak dapat kawin, maka siklus birahinya dapat membuat pemilik dan juga anabul Anda menjadi tidak nyaman serta frustasi.

Oleh karena itu untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan sebaiknya melakukan sterilisasi pada kucing Anda.

Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu sebelum melakukan sterilisasi dengan dokter hewan Pet-Care di rumah dengan menghubungi Call-Center atau melalui aplikasi Pet-Care.

Kucing Betina Birahi

Kucing merupakan hewan breeder poliestrus, yang artinya mereka dapat melewati beberapa periode birahi dalam setahun.

Kucing perempuan dapat mengalami birahi kurang lebih sebanyak lima kali dalam setahun.

Namun tidak ada cara mudah untuk mengukur kadar hormon kucing di rumah, akan tetapi perubahan perilaku bisa menjadi indikasi bahwa kucing memang sedang birahi.

Berikut ini beberapa tanda bahwa kucing perempuan birahi di rumah yang perlu Anda ketahui:

  • Lebih vokal dari biasanya

Tanda kucing birahi yang pertama adalah dirinya menjadi lebih vokal dari biasanya.

Jika sebelumnya kucing Anda merupakan kucing yang tenang, jarang meraung dan mengeong.

Maka saat birahi, kucing betina biasanya akan sering meraung, mengerang dan mengeong.

Suara meraung dan mengeong kucing betina saat birahi akan lebih kencang daripada biasanya dan terdengar menyedihkan.

  • Tidak santai

Tanda kucing birahi selanjutnya adalah kucing Anda menjadi gelisah, tidak santai dan ingin melarikan diri.

Saat birahi, naluri kucing membuatnya sulit untuk merasa nyaman dan mudah gelisah.

Selain itu, kucing juga cenderung untuk keluar saat pintu rumah terbuka.

Ini dikarenakan di luar rumah banyak kucing jantan yang dapat menjadi pelamarnya.

Anda dapat membantu mengalihkan perhatiannya agar tidak keluar rumah dengan mengajak bermain secara rutin.

  • Tidak nafsu makan

Saat kucing birahi, tanda yang terlihat selanjutnya adalah nafsu makan yang berkurang.

Saat sedang birahi, semua pikirannya tertuju pada kebutuh tubuh untuk bereproduksi sehingga mengesampingkan keinginan untuk makan.

Akan tetapi, nafsu makan yang berkurang akibat sedang birahi biasanya tidak lebih dari dua minggu.

Apabila kucing Anda terus-menerus tidak nafsu makan selama lebih dari dua minggu sebaiknya segera konsultasi dengan dokter hewan.

Di atas merupakan tanda-tanda kucing birahi yang perlu Anda perhatikan.

Akan tetapi, jika tanda seperti sering mengeong, meraung serta tidak nafsu makan diikuti dengan bulu menjadi lebih rontok dan berlangsung lebih dari dua minggu.

Sebaiknya segera periksakan kucing Anda ke dokter hewan karena ini mungkin bukan tanda birahi tetapi gejala masalah kesehatan.

Saat ini Anda dapat panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah untuk memeriksa kesehatan anabul kesayangan dengan menghubungi Call-Center atau melalui aplikasi Pet-Care.

Jangan Abaikan Tanda-Tanda Kucing Kurang Nyaman Berikut Ini!

Kucing terlihat tidak nyaman bisa jadi tanda bahwa mereka sedang menyembunyikan rasa sakit loh! Berikut ini beberapa tanda kucing kurang nyaman!

kucing kurang nyaman Pet-Care

Kucing merupakan hewan peliharaan yang memiliki kecenderungan untuk menyembunyikan rasa sakitnya.

Sehingga membuat Anda pemiliknya sulit untuk mengetahui apa yang mereka rasakan dan merawatnya sesuai dengan penyakitnya.

Kecenderungan kucing untuk menyembunyikan rasa sakitnya rupanya merupakan peninggalan evolusioner saat kucing masih menjadi hewan yang tinggal di alam liar.

Saat dahulu tinggal di alam liar, jika kucing menunjukkan rasa sakit dan cedera maka mereka akan mudah menjadi sasaran bagi hewan pemangsa lainnya.

Selain itu, menunjukkan rasa sakit dan tidak nyaman akan membuat kucing ditinggalkan oleh kelompoknya.

Namun jika Anda menemukan bahwa kucing terlihat berbeda, tidak nyaman, tidak nafsu makan dan berlangsung selama beberapa hari sebaiknya segera hubungi dokter hewan.

Saat ini dokter hewan Pet-Care dapat datang ke rumah untuk membantu merawat dan mengecek kondisi kesehatan kucing Anda, cukup dengan hubungi Call-Center atau aplikasi Pet-Care.

Kucing Kurang Nyaman

Meskipun saat ini kucing terutama kucing yang dirawat di rumah tidak perlu takut dengan hewan pemangsa.

Namun kucing tetap memiliki kecenderungan untuk menyembunyikan rasa sakit dan ketidaknyamanan mereka.

Kecenderungan ini akan membuat saat Anda menyadari ada yang tidak beres dengan kucing, mungkin gejala sudah berlangsung lebih lama dari yang dikira.

Oleh karena itu penting untuk mengetahui lebih awal tanda-tanda kucing kurang nyaman berikut ini:

  • Bersembunyi

Tanda kucing kurang nyaman yang pertama adalah biasanya mereka akan bersembunyi.

Kucing yang sedang tidak nyaman dan kesakitan biasanya menarik diri dari keluarganya dan tidak berinteraksi seperti biasanya.

Ini membuat kucing tidak banyak terlihat di lingkungan biasa tempatnya berada dan bersembunyi.

  • Tidak aktif

Tanda kucing kurang nyaman selanjutnya adalah adanya perubahan sikap menjadi tidak aktif.

Saat merasa kurang nyaman, kucing akan kehilangan minatnya pada hal-hal yang dulu disukai.

Seperti bermain, memanjat pohon, melompat, naik serta turun dari tangga dan masih banyak lagi.

Selain itu, Anda juga mungkin akan melihat kucing berulang kali mengganti posisi tidur saat dirinya merasa kurang nyaman.

  • Sikap yang berlebihan

Tanda kucing kurang nyaman berikutnya adalah timbulnya sikap dan perilaku berlebihan.

Saat merasa tidak nyaman kucing biasanya akan mendengkur dan mengeong secara berlebihan.

Selain itu, kucing juga mungkin akan mondar-mandir lebih sering saat sedang gelisah dan tidak nyaman.

Kucing juga biasanya menunjukkan perilaku tiba-tiba menjadi agresif terutama saat disentuh tubuhnya.

  • Sering minum

Tanda-tanda kucing merasa tidak nyaman selanjutnya adalah kucing menjadi sering minum.

Rasa haus yang meningkat dapat menunjukkan banyak hal pada kucing salah satunya adalah ada masalah pada ginjal serta diabetes.

Jika kucing Anda akhir-akhir ini sering terlihat berada di dekat wadah air sebaiknya segera waspada karena ini mungkin tanda dirinya tidak nyaman.

Apabila kucing Anda mengalami tanda-tanda seperti di atas sebaiknya segera konsultasi dengan dokter hewan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Anda bisa menghubungi dokter hewan Pet-Care melalui Call-Center atau aplikasi Pet-Care untuk panggil datang ke rumah dan membantu memeriksa kondisi hewan kesayangan Anda sekarang.

Penyebab Kucing Sakit Tidak Mau Makan, Apakah Berbahaya?

Kucing sakit tidak mau makan jangan dianggap sepele! Ini merupakan pertanda akan masalah kesehatan yang serius.

kucing sakit tidak mau makan Pet-Care

Kucing bisa saja merasa kurang suka dengan makanan yang Anda berikan kepada mereka.

Namun jika kucing tidak mau makan hingga melewatkan makanan sampai beberapa hari, ini merupakan masalah yang serius.

Saat hewan tidak makan yang cukup, mereka harus mengandalkan cadangan lemak untuk diubah menjadi energi.

Akan tetapi sebelum lemak ini diproses menjadi bahan bakar, lemak harus diproses oleh hati terlebih dahulu.

Proses ini membutuhkan kandungan protein yang cukup namun persediaan protein akan mudah habis jika terus digunakan untuk memproses lemak.

Sehingga organ hati akan menjadi kewalahan untuk memproses semua lemak dan menyebabkan gagal hati.

Oleh karena apabila kucing Anda terus-menerus tidak mau makan, sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Semakin cepat penanganan dilakukan maka akan semakin tinggi kemungkinan sembuhnya.

Anda bisa mendapatkan layanan panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah untuk menangani kucing sakit tidak mau makan dengan menghubungi Call-Center Pet-Care.

Kucing Sakit Tidak Mau Makan

Meskipun Anda merasa kucing peliharaan sudah cukup gendut dan kelebihan berat badan, Anda tetap harus khawatir jika kucing tiba-tiba tidak mau makan.

Selain itu, jika kucing tidak mau makan dan diikuti dengan gejala batuk, muntah, kesulitan bernapas serta kesulitan buang air.

Ini merupakan gejala bahwa kucing peliharaan sedang mengalami masalah kesehatan.

Berikut ini beberapa penyebab kucing sakit tidak mau makan yang perlu Anda perhatikan:

  • Vaksinasi

Vaksinasi merupakan salah satu penyebab kucing tidak mau makan yang pertama.

Apabila kucing Anda kehilangan nafsu makan setelah melakukan vaksinasi ini mungkin dikarenakan reaksi negatif terhadap suntikan.

Meskipun vaksin dapat membantu kucing melawan berbagai macam infeksi, namun ini dapat menyebabkan beberapa efek samping.

Salah satu efek samping dari vaksinasi adalah kehilangan nafsu makan.

Namun tidak perlu khawatir karena kehilangan nafsu makan akibat vaksinasi biasanya bersifat sementara dan tidak membahayakan.

  • Memakan makanan asing

Kucing sering memakan makanan yang asing dan tidak boleh dimakan seperti bola rambut.

Benda-benda asing yang termakan ini dapat menyangkut di perut dan usus dan menyebabkan gangguan di pencernaan.

Ini dapat membuat kucing menjadi muntah dan kehilangan nafsu makan.

  • Sakit gigi

Gigi dan gusi yang sakit juga dapat menjadi penyebab kucing sakit tidak mau makan.

Gigi patah, radang gusi dan abses gigi merupakan masalah pada gusi serta gigi yang dapat menyebabkan sakit mulut pada kucing.

Sakit di mulut ini menyebabkan kucing tidak mau makan.

  • Masalah pernafasan

Adanya gangguan dan masalah di pernafasan merupakan salah satu penyebab kucing tidak mau makan.

Penyakit pernapasan bagian atas dapat menyumbat hidung dan mata kucing dengan keluarnya cairan.

Ini mengakibatkan hilangnya atau pembatasan penglihatan dan penciuman sementara.

Jika kucing tidak dapat bernapas dengan mudah serta tidak dapat mencium bau makanan, ini membuatnya tidak mau makan.

  • Masalah pencernaan

Masalah dengan perut, usus, pankreas, atau bagian lain dari sistem pencernaan kucing Anda dapat menyebabkannya berhenti makan.

Namun biasanya, penurunan nafsu makan merupakan salah satu tanda penyakit seperti refluks asam, tumor, bakteri usus, parasit, penyakit iritasi usus, dan masalah pencernaan lainnya.

Jika kucing Anda mengalami berbagai gejala di atas dan tidak mau makan berhari-hari sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter hewan Pet-Care.

Saat ini tidak perlu repot karena dokter hewan Pet-Care dapat datang ke rumah dan membantu memeriksa kondisi hewan Anda cukup dengan menghubungi Call-Center Pet-Care.

Kucing Anda Sering Cacingan? Simak Cara Mengatasi Kucing Cacingan Berikut Ini!

Cacingan dapat terjadi pada semua kucing baik yang anak-anak maupun dewasa, namun bagaimana cara mengatasi kucing cacingan yang benar? 

Cacing pada kucing tidak hanya menjijikan tetapi juga berbahaya untuk kesehatan kucing.

Beberapa gejala yang mungkin terlihat pada kucing Anda saat mengalami cacingan kurang lebih adalah muntah.

Muntah merupakan gejala cacingan yang paling umum pada kucing dan biasanya terjadi tidak hanya sekali.

Selain itu kucing yang terinfeksi cacing kondisi bulunya mungkin akan tampak kusut, kusam serta menggumpal.

Ini dikarenakan saat mengalami cacingan kucing akan menjadi kekurangan nutrisi serta dehidrasi sehingga berpengaruh pada kondisi bulunya.

Jika kucing kesayangan Anda mengalami gejala-gejala seperti di atas, sebaiknya segera hubungi dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Bingung tidak ada dokter hewan di sekitar Anda? Jangan khawatir saat ini ada layanan panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah untuk mengecek kondisi kesehatan kucing Anda.

Anda cukup menghubungi Call-Center Pet-Care 24 Jam untuk mendapatkan layanan panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah.

Mengatasi Kucing Cacingan

Cacingan dapat menghilangkan nutrisi penting pada tubuh kucing, sehingga kucing mungkin akan makan lebih banyak agar kondisi tubuhnya tidak semakin parah.

Sehingga saat sedang cacingan akan makan lebih banyak dari biasanya namun berat badannya menurun.

Meskipun semua kucing dapat mengalami cacingan namun anak kucing lebih rentan untuk terkena penyakit ini.

Kucing yang sering berada di luar rumah, berinteraksi erat dengan hewan lain seperti anjing atau binatang pengerat juga meningkatkan resiko kucing terpapar penyakit cacingan.

Lalu apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kucing cacingan di rumah?

Yuk simak beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kucing cacingan di rumah: 

  • Obat cacing

Cara mengatasi kucing cacingan yang pertama adalah dengan memberikan obat cacing.

Obat cacing untuk kucing biasanya dalam bentuk oral.

Ini dapat membantu membunuh cacing dewasa dan larva di usus kucing penyebab cacingan.

  • Obat injeksi

Cara mengobati kucing cacingan yang selanjutnya adalah dengan memberikan obat injeksi.

Obat injeksi ini dapat membantu melumpuhkan dan mengeluarkan cacing dari usus.

Ini juga memungkinkan agar cacing dalam tubuh kucing keluar melalui tinja.

  • Obat resep spektrum

Panacur dan drontal plus merupakan obat resep spektrum yang mampu mengobati infeksi berbagai macam jenis cacing.

Cacing tambang, cacing gelang, cacing cambuk dan cacing pita merupakan jenis cacing yang mungkin diobati menggunakan obat spektrum diatas.

Namun pemberian kedua obat ini haruslah hati-hati dan sesuai dengan petunjuk dokter agar tidak menimbulkan efek samping pada kucing peliharaan Anda.

Meskipun cacingan pada kucing cukup berbahaya, namun ini dapat disembuhkan dengan penanganan yang tepat.

Pemberian obat untuk mengatasi cacingan pada kucing harus sesuai dengan saran dokter hewan agar mendapatkan dosis yang tepat.

Sekarang Anda bisa melakukan panggilan dokter hewan Pet-Care ke rumah cukup dengan menghubungi Call-Center 24 Jam.

Sudah Tahu Apa Saja Ciri Ciri Kucing Stress?

Apakah kucing Anda tiba-tiba berperilaku tidak seperti biasanya? Atau menjadi mudah takut jika bertemu anggota keluarga lainnya? Ini bisa jadi ciri ciri kucing stress yang perlu diperhatikan.

Sama seperti manusia, hewan seperti kucing juga dapat mengalami kecemasan dan stres.

Namun kucing merupakan binatang yang sangat pandai untuk menyembunyikan rasa sakit dan stres yang dialami.

Oleh karena itu terkadang sulit bagi pemilik kucing untuk mengidentifikasi apakah kucingnya sedang stres atau tidak.

Stres pada kucing yang tidak segera mendapatkan penanganan yang baik dapat memperburuk kondisi fisiknya sehingga menjadi tidak sehat secara emosional maupun fisik.

Jika kucing Anda sudah mulai menunjukkan perubahan perilaku seperti menjadi lebih agresif, menjadi mudah takut sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter hewan Pet-Care.

Dokter hewan Pet-Care dapat datang ke rumah untuk melihat kondisi hewan Anda seperti kucing sehingga tidak perlu keluar rumah, cukup dengan menghubungi Call-Center 24 Jam.

Ciri Ciri Kucing Stress

Ciri ciri kucing stress biasanya disebabkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi di sekitarnya.

Kucing merupakan hewan yang tidak dapat menerima perubahan dengan baik, bahkan perubahan sekecil apapun dapat memicu ciri ciri kucing stress.

Pindah ke tempat tinggal baru, adanya hewan baru di rumah, renovasi rumah, ada bayi baru lahir hingga adanya perubahan kecil dalam aktivitas harian mereka dapat menyebabkan stres.

Suara yang keras seperti pesta dan kembang api serta melakukan kunjungan ke dokter hewan juga dapat membuat kucing menjadi stres.

Setelah mengetahui beberapa faktor penyebab kucing menjadi stres yuk simak apa saja sih ciri ciri kucing stress sehingga Anda dapat mengantisipasinya:

  • Buang air kecil di luar kotak pasir

Salah satu ciri ciri kucing stres adalah melakukan buang air kecil di luar kotak pasir.

Apabila kucing Anda biasanya buang air di dalam kotak pasir namun tiba-tiba menjadi buang air di luar kotaknya ini mungkin salah satu ciri ciri dirinya mengalami stres.

Saat buang air kecil di luar kotak pasir kucing mungkin sedang mencoba memberi tahu Anda ada hal yang mengganggu dirinya.

  • Masalah pencernaan

Tanda lainnya bahwa kucing Anda sedang mengalami stres adalah timbulnya masalah pencernaan.

Masalah pencernaan seperti diare, sembelit dan muntah merupakan tanda bahwa kucing sedang mengalami stres sebaiknya jangan dianggap sepele.

  • Perilaku yang tidak biasanya

Munculnya perilaku yang tidak biasanya pada kucing juga merupakan tanda bahwa kucing Anda sedang mengalami stres.

Perilaku ini seperti tiba-tiba tidak bersemangat untuk bermain, lebih suka menyendiri, menggaruk dan menjilat tubuh secara berlebihan merupakan contoh perubahan perilaku pada kucing yang mengalami stres.

  • Mengeong berlebihan

Mengeong yang lebih sering dari biasanya juga menjadi ciri ciri kucing Anda mengalami stres.

Sebaiknya perhatikan dengan seksama bunyi suara kucing saat mengeong jika suaranya terdengar berulang-ulang dan berlangsung sangat lama ini merupakan tanda dirinya sedang stres.

Jika anabul kucing Anda mengalami gejala seperti di atas dan ditambah dengan tidak berselera untuk makan sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Semakin cepat stres pada kucing diatasi maka akan kemungkinan untuk terhindar dari penurunan kesehatan akan semakin tinggi.

Apabila Anda khawatir membawa anabul kucing kesayangan ke dokter hewan dapat meningkatkan rasa stresnya, sebaiknya panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah.

Memanggil dokter hewan Pet-Care ke rumah dapat membantu mengetahui cara menangani kucing stres dari rumah sehingga tidak membuat kucing semakin takut.

Anda dapat menghubungi Call-Center Pet-Care 24 Jam untuk mendapatkan layanan dokter hewan Pet-Care ke rumah.

Bahaya Penyakit Kucing Scabies, Jangan Anggap Sepele!

Jangan anggap sepele penyakit kucing scabies karena dapat berakibat buruk pada kesehatan kucing serta menular kepada manusia juga! Cek informasi lengkapnya berikut ini!

Scabies bukanlah sebuah penyakit akan tetapi parasit kulit yang sangat menular.

Ini disebabkan oleh tungau kulit yaitu notoedres cati.

Tungau ini dapat menggigit kulit kucing sehingga menyebabkan gatal, pengelupasan kulit, bulu rontok serta peradangan.

Pada tubuh kucing yang terkena penyakit kucing scabies akan timbul koreng dan sisik mulai dari ujung telinga kemudian menyebar ke wajah dan akan menutupi seluruh tubuh jika tidak diobati.

Dan jika manusia bersentuhan dengan kucing yang terkena penyakit kucing scabies akan menimbulkan ruam dan bintik-bintik merah seperti gigitan nyamuk.

Oleh karena itu penyakit kucing scabies harus segera disembuhkan agar tidak berakibat fatal bagi kucing serta pemiliknya.

Apabila kucing Anda mengalami gejala scabies seperti di atas sebaiknya segera panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah untuk menangani scabies pada kucing dengan menghubungi Call-Center 24 Jam.

Penyakit Kucing Scabies

Gejala awal scabies pada kucing adalah seringnya mengalami gatal-gatal yang cukup hebat pada bagian telinga.

Tapi jangan khawatir ada beberapa cara untuk mengatasi scabies pada kucing di rumah.

Berikut ini beberapa cara mengatasi scabies pada kucing di rumah bisa Anda lakukan:

  • Memberikan obat

Salah satu cara merawat scabies pada kucing adalah dengan memberikan obat.

Obat untuk merawat scabies bisa dalam bentuk oral dan suntikan.

Bravecto, revolution plus, revolution, ivermectin, dan advantage multi merupakan beberapa obat yang dapat membantu merawat scabies.

Namun pemberian obat ini harus sesuai dengan usia dan berat kucing Anda sehingga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter hewan terlebih dahulu sebelum memberikannya.

  • Tidak memandikan kucing

Cara merawat scabies pada kucing selanjutnya adalah dengan tidak memandikannya.

Memandikan kucing yang terkena scabies tidak direkomendasikan karena dapat menimbulkan efek samping pada peliharaan Anda.

  • Mengisolasi kucing

Cara merawat scabies pada kucing peliharaan Anda selanjutnya adalah memisahkan kucing yang terkena scabies dengan hewan lainnya.

Scabies merupakan penyakit yang sangat menular oleh karena itu kucing yang sehat akan sangat mungkin terkena scabies bila dicampur dengan kucing yang sakit.

Sebaiknya juga segala benda seperti bantal, mainan atau kandang kucing yang terkena scabies rutin dibersihkan.

Ini dikarenakan tungau penyebab scabies dapat berpindah hidup di benda-benda lain kemudian menyerang kucing yang sehat.

Selain itu, sebaiknya jangan biarkan kucing Anda keluar dari rumah agar cepat sembuh.

Jika Anda sudah melakukan berbagai cara merawat scabies pada kucing di atas, jangan lupa untuk melakukan berbagai cara mencegah scabies.

Menjaga kebersihan kucing seperti rutin mencuci mainan atau tali dan kalung kucing dapat membantu mencegah scabies pada kucing.

Selain itu juga Anda sebaiknya rutin mengoleskan produk kutu pada kucing guna mencegah infeksi kudis notoedric.

Namun jika Anda sudah melakukan berbagai cara merawat dan pencegahan di atas, scabies pada kucing tidak kunjung membaik sebaiknya segera hubungi dokter hewan.

Dokter hewan Pet-Care dapat datang ke rumah untuk membantu memberikan perawatan menyeluruh agar scabies kucing hilang.

Anda cukup menghubungi Call-Center Pet-Care 24 Jam agar dokter hewan Pet-Care dapat datang ke rumah.

Sudah Tahukah Anda Apa Saja Penyebab Kucing Muntah?

Meskipun Anda pernah melihat kucing peliharaan muntah, tetapi ini bukanlah hal yang normal bagi kucing. Penting untuk mengetahui penyebab kucing muntah dan cara mengatasinya!

Muntah merupakan gerakan aktif untuk mengeluarkan isi pada perut dan usus kecil melalui mulut.

Biasanya kucing muntah akibat terlalu banyak menelan bulu mereka atau biasa disebut sebagai hairball.

Dan muntah akibat terlalu banyak menelan hairball merupakan kondisi yang normal bagi kucing karena bulu ini tidak dapat ditelan maupun dicerna.

Sedangkan kondisi muntah yang lebih serius adalah saat kucing memuntahkan isi perut, sebagian besar makanan dan adanya darah serta lendir.

Biasanya kucing akan terlihat tidak sehat, perut naik dan turun saat sedang muntah.

Apabila kucing Anda mengalami gejala seperti di atas dan terus-menerus muntah bahkan setelah berhari-hari, sebaiknya segera hubungi dokter hewan terdekat.

Ini mungkin merupakan gejala suatu penyakit yang perlu diwaspadai, hubungi dokter hewan Pet-Care datang ke rumah untuk memeriksa anabul Anda cukup hubungi Call-Center Pet-Care 24 Jam.

Penyebab Kucing Muntah

Sebelum Anda mengetahui beberapa penyebab kucing muntah, sebaiknya ketahui beberapa hal berikut ini.

Sudah berapa lama kucing Anda muntah? Apakah Anda baru-baru ini mengubah pola makan kucing?

Apakah kucing Anda selalu berada di dalam rumah atau bebas berkeliaran di rumah?

Menjawab beberapa pertanyaan di atas dapat memudahkan untuk mencari penyebab kucing muntah yang tepat.

Nah, setelah Anda menjawab pertanyaan di atas, yuk simak apa saja penyebab kucing muntah berikut ini!

  • Gastroenteritis

Gastroenteritis atau biasa dikenal sebagai sakit perut merupakan salah satu penyebab muntah pada kucing.

Ini biasa disebabkan oleh diet yang tidak sehat, parasit, sembelit atau menelan racun seperti pestisida.

Memakan coklat juga dapat menyebabkan kucing keracunan sehingga muntah.

  • Benda asing

Menelan benda asing juga dapat menyebabkan kucing menjadi muntah.

Kucing terkadang memiliki perilaku yang tidak bisa ditebak, salah satunya adalah memakan benda asing yang bukan makanan.

Ikat rambut, tali maupun mainan merupakan benda asing yang mungkin tidak sengaja ditelan oleh kucing Anda.

Jika ditelan ini akan menyebabkan penyumbatan dan kerusakan pada saluran pencernaan.

  • Makan terlalu cepat

Jika kucing Anda muntah tidak lama setelah makan, biasanya penyebabnya adalah karena makan terlalu cepat.

Makan terlalu cepat dan terlalu banyak dapat menyebabkan kucing menjadi muntah.

  • Penyakit kronis

Kucing juga dapat mengalami penyakit kronis yang berbahaya bagi tubuhnya.

Penyakit kronis seperti penyakit ginjal, pankreatitis maupun hipertiroidisme dapat menyebabkan kucing mengalami mual dan muntah.

Ini dikarenakan penyakit kronis ini membuat berbagai perubahan dalam mekanisme tubuh kucing.

Pengobatan akan penyakit kronis pada kucing mungkin memerlukan perawatan yang intensif dan seumur hidup.

Merubah pola makan ke makanan yang lebih lembut dan mudah dicerna dapat menjadi cara mengatasi muntah pada kucing.

Memberikan obat anti muntah serta terapi infus juga dapat mengatasi muntah serta mencegah dehidrasi pada kucing.

Namun pemberian obat anti muntah dan terapi infus sebaiknya dilakukan dalam pengawasan dokter hewan.

Saat ini tidak perlu bingung mencari dokter hewan terdekat, Pet-Care mempunyai layanan panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah cukup hanya hubungi Call-Center 24 Jam.