Tag: panggil dokter hewan ke rumah

White persian cat

Cara Merawat Kucing Persia Agar Bulu Lebat dan Cantik

Cara merawat kucing persia bisa dibilang susah-susah gampang. Kucing persia sendiri adalah salah satu ras kucing yang paling menawan. Dengan bulu lebat, wajah pesek yang menggemaskan dan sikap yang ramah, tidak heran jika banyak pecinta kucing memilih persia sebagai anabul kesayangan. 

Namun, untuk menjaga kesehatan dan kecantikan bulu kucing persia, butuh perawatan yang tepat. Artikel ini akan membahas cara merawat kucing persia yang mudah dan praktis untuk diikuti.

Cara Merawat Kucing Persia

1. Memilih Makanan yang Berkualitas

Makanan apa yang cocok untuk kucing persia? Memberikan makanan berkualitas tinggi penting untuk kesehatan kucing persia. Makanan yang mengandung nutrisi seimbang seperti protein tinggi, asam lemak omega-3, dan vitamin A akan membantu menjaga kulit dan bulu yang sehat. 

Selain makanan berkualitas, penting untuk memastikan bahwa kucing persia memiliki akses yang cukup ke air bersih setiap hari. Mereka cenderung sulit minum air, jadi pastikan untuk mengganti air setiap hari dan tempatkan mangkuk air di lokasi yang mudah diakses oleh kucing. 

2. Perhatikan Kesehatan Mata

Salah satu ciri khas kucing persia adalah mata indahnya. Tetapi, mata kucing persia rentan terhadap masalah kesehatan. Oleh karena itu, sebagai pemilik harus memperhatikan kesehatan matanya.

Merawat mata kucing persia bisa dilakukan sendiri, dengan cara membersihkan mata kucing secara teratur dengan kapas lembut yang direndam dalam larutan steril untuk mencegah infeksi. 

3. Grooming Secara Rutin

Kucing persia terkenal dengan bulunya yang lebat dan indah. Grooming adalah kunci untuk menjaga kebersihan dan kecantikan bulu kucing persia. Sisir bulunya secara teratur untuk menghindari bulu yang rontok berlebihan. 

Lalu, berapa kali kucing persia harus mandi?

Mandi adalah grooming yang penting untuk kesehatan dan kebersihan kucing persia. Namun, kucing persia memiliki bulu yang panjang dan lebat, sehingga tidak perlu dimandikan setiap hari. 

Kucing persia setidaknya direkomendasikan untuk mandi sekali sebulan. Jika kucing suka menghindari air, bisa juga menggunakan tisu basah atau dry shampoo khusus kucing untuk membersihkan bulunya secara berkala.

Untuk grooming yang maksimal dan hasil yang terbaik, bawa kucing persia ke tempat grooming terpercaya. Jika tidak punya waktu, bisa memanggil jasa grooming ke rumah agar kucing persia mendapat perawatan terbaik dari profesional.

4. Mainan Interaktif

Kucing persia memiliki karakteristik unik, tentunya membutuhkan stimulasi mental dan fisik untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaannya. Salah satu cara terbaik adalah menggunakan mainan interaktif untuk merangsang naluri bermain dan eksplorasi kucing. 

Hindari mainan yang memiliki bagian kecil sehingga dapat ditelan dan pastikan bahwa mainan tidak memiliki bagian untuk melukai kucing

5. Rutin ke Dokter Hewan

Jangan lupakan kunjungan rutin ke dokter hewan. Pemeriksaan secara berkala akan membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini dan mencegah perkembangan penyakit. 

Jika adalah masalah kesehatan pada kucing persia segera bawa ke dokter hewan terdekat atau hubungi  call center Pet Care untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Dengan mengikuti tips perawatan di atas, dapat memastikan kesehatan dan kecantikan kucing Persia tetap terjaga. Jadi, ayo rawat kucing Persia dengan penuh kasih sayang dan pengetahuan yang tepat!

pexels-drift-shutterbug-2095954

Kutu pada Kucing Si Parasit Kecil Yang Menyebalkan Bagi Anabul

Kutu pada kucing menjadi masalah umum bagi anabul tersayang. Meskipun kecil, kutu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. 

Namun, jangan khawatir, artikel ini akan memberikan tips yang efektif untuk mengatasi dan mencegahnya. Yuk baca artikel ini sampai akhir.

Sebelum membahas cara mengatasinya, kita perlu tahu tentang kutu pada kucing. Kutu adalah parasit yang hidup di kulit dan menghisap darah sebagai sumber makanan.

Mereka akan menyebabkan rasa gatal dan iritasi pada kulit bahkah lebuh parahnya dapat mengakibatkan penyakit serius jika tidak diatasi dengan cepat.

Gejala Terinfeksi Kutu pada Kucing

Sebagai pemilik perlu mengetahui tanda-tanda kutu yang menginfeksi tubuh anabul kita. Kutu dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi cepat bersembunyi di bulu-bulu. Berikut gejala yang dapat anda perhatikan:

1. Gatal yang berlebihan

Jika kucing sering menggaruk atau menjilat dirinya sendiri secara berlebihan. Ini bisa menjadi tanda terinfeksi kutu.

2. Perubahan pada Bulu

Kutu dapat menyebabkan kerusakan pada bulu kucing. Perhatikan apakah bulu kucing terlihat kusam, rontok atau ada tanda perubahan lainnya.

3. Kulit Memerah atau Membengkak

Jika kulit terlihat memerah, bengkak dan iritasi. Ini dapat menandakan adanya infeksi karena kutu.

Cara Mengatasi Kutu pada Kucing 

Jika kucing telah terinfeksi, tentunya akan sangat tidak nyaman karena gatal yang mengganggu aktivitasnya. Berikut cara mengatasinya: 

1. Cuci dan Sisir Rutin

Mandikan dengan menggunakan shampo khusus anti kutu. Kemudian sisir bulu dengan sisir khusus kutu untuk menghilangkan kutu dan telurnya.

2. Gunakan Obat topikal

Setelah dimandikan pilihlah obat topikal untuk mencegah kutu. Teteskan pada area sekitar leher dan kulit kucing. Pastikan konsultasikan dengan dokter hewan terdekat untuk merekomendasikan obat topikal yang sesuai.

3. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Menjaga kebersihan lingkungan kucing juga sangat penting. Cuci tempat tidur kucing, selimut, dan mainan secara teratur. Gunakan obat semprot anti kutu pada area yang sering dilewati kucing.

Mengatasi kutu, menjadi tugas setiap pemilik untuk memastikan kesehatan dan kebahagiaan kucing kesayangan anda. Agar kucing tidak terinfeksi, maka perlu rajin melakukan grooming secara teratur. Dengan grooming, bulu kucing akan rutin dibersihkan. Ini akan mencegah datangnya kutu.

Untuk mendapatkan konsultasi seputar kesehatan dapat menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care dokter hewan terdekat dari lokasi anda akan segera datang.

pexels-zorica-15710420

Penyakit Mulut Kucing Dapat Mengganggu Aktivitasnya

Penyakit mulut kucing adalah salah satu bentuk kepedulian kita terhadap kesehatan hewan peliharaan kita. Sebagai pemilik tentunya ingin kucing selalu sehat. Kesehatan mulut kucing merupakan faktor penting untuk memastikan kebahagiaan dan kesejahteraan kucing kesayangan.

Namun, seringkali pemilik kucing mengabaikan pentingnya merawat gigi dan mulut kucing. Artikel ini akan membahas berbagai masalah mulut pada kucing, termasuk gejala, pencegahan, dan pengobatan yang efektif.

Gejala Penyakit Mulut Kucing

1. Nafas Bau 

Jika nafas kucing berbau, hal ini bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan mulut.

2. Pembengkakan Gusi 

Pembengkakan atau kemerahan pada gusi dapat mengindikasikan peradangan atau infeksi.

3. Kehilangan Berat Badan 

Hal ini membuat kucing kesulitan makan, yang mengakibatkan kehilangan berat badan.

4. Air Liur Berlebihan 

Jika kucing mengalami produksi air liur yang berlebihan, ini bisa menjadi tanda adanya masalah di mulutnya.

5. Gigi Goyang atau Patah

Gigi yang goyang atau patah dapat menjadi tanda adanya masalah gigi atau gusi yang memerlukan perhatian medis.

Penyakit Mulut Kucing

1. Gingivitis:

Peradangan pada gusi yang dapat disebabkan oleh penumpukan plak dan tartar.

2. Stomatitis

Peradangan yang melibatkan seluruh rongga mulut, termasuk gusi, lidah, dan langit-langit mulut.

3. Abses Gigi

Kumpulan nanah di sekitar akar gigi, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan.

Pencegahan Penyakit Mulut Kucing

1. Pemberian Makanan Khusus

 Pilih makanan kucing yang dirancang khusus untuk kesehatan mulut, seperti makanan kering yang membantu membersihkan gigi.

2. Penyikatan Gigi Rutin

Rutin menyikat gigi kucing dapat membantu mengurangi pembentukan plak dan tartar.

3. Mainan Pembersih Gigi

 Berikan mainan khusus yang dirancang untuk membersihkan gigi kucing saat mereka bermain.

4. Pemeriksaan Rutin ke Dokter Hewan 

Periksakan gigi kucing secara rutin dengan menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan terdekat akan datang untuk memeriksa dan melakukan konsultasi terkait masalah gigi pada kucing

Dengan memahami gejala dan pencegahan penyakit mulut pada kucing, Anda dapat memastikan bahwa kucing kesayangan Anda tetap sehat dan bahagia. Selalu konsultasikan dengan dokter hewan Pet Care  untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

WhatsApp Image 2023-11-06 at 22.18.52_11faac16

Waspada Anafilaksis pada Kucing Setelah Vaksin

Anafilaksis atau dikenal sebagai syok alergi adalah salah satu efek samping berat pada kucing setelah vaksin. Alergi ini dapat berakibat fatal bila tidak ditangani segera oleh pihak medis. 

Alergi timbul karena tubuh salah mengenali suatu zat, yang dikenal sebagai alergen, sebagai ancaman dan melepaskan sel-sel kekebalan untuk menghalang penyusup. Biasanya, reaksi alergi ini ringan berupa bersin atau gatal-gatal pada kulit. Namun, dalam keadaan yang ekstrim, syok anafilaksis dapat terjadi di seluruh tubuh.

Syok anafilaksis yang paling umum terjadi pada kucing adalah gangguan pernapasan, sistem pencernaan seperti kerongkongan, lambung, hati, pankreas, dan saluran usus.

Gejala Anafilaksis pada Kucing

48 jam setelah vaksin dialukan, kita bisa mengecek keadaan kucing kita untuk mengidentifikasi alergi anafilaksis yang terjadi. Berikut gejala alergi pada kucing setelah vaksin:

Gejala Umum

Tanda-tanda anafilaksis yang paling umum terjadi dalam hitungan detik hingga menit dapat dideteksi sebagai berikut:

  • Gangguan pernapasan yang parah hingga kesulitan bernapas
  • Diare
  • Muntah
  • Mengeluarkan air liur yang berlebihan
  • Terlalu bersemangat atau terlalu lemas
  • Gusi pucat
  • Tungkai dingin
  • Pembengkakan wajah
  • Kulit gatal di sekitar kepala dan wajah
  • Kejang
  • Koma

Gejala pada Sistem Tubuh

Selain sistem pernapasan dan pencernaan, anafilaksis dapat mempengaruhi sistem tubuh sebagai berikut:

  • Gatal-gatal di tubuh, terutama terlihat di area dimana alergen bersentuhan dengan kulit dan, pembengkakan wajah
  • Gusi pucat, anggota tubuh dingin akibat dari sistem kardiovaskular terganggu
  • Kejang-kejang, tremor, gelisah, agitasi,dan  koma apabila menyerang sistem saraf
  • Kemerahan pada mata

Jika kucing anda menunjukan gejala alergi setelah vaksin segera hubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan akan langsung datang untuk melakukan pemeriksaan. 

Dokter hewan  akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk melihat tanda-tanda vital kucing, dan apabila diperlukan akan dilakukan tes darah untuk melihat peningkatan enzim hati dan sel inflamasi yang berlebihan.

Dokter hewan dapat mencurigai adanya syok jika gejala-gejala khas muncul secara tiba-tiba setelah terpapar alergen yang diketahui atau dicurigai.

Dengan pengetahuan yang baik tentang anafilaksis pada kucing, Anda dapat dengan cepat mengidentifikasi gejala dan memberikan perawatan yang diperlukan. Jangan ragu untuk menghubungi dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. 

fat-dog-4392363_1280

Obesitas Sebagai Penyakit Berbahaya Bagi Kucing dan Anjing

Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan yang jarang diperhatikan pada kucing dan anjing. Obesitas adalah kondisi dimana kucing dan anjing memiliki berat yang berlebihan, yaitu 30 persen di atas berat badan ideal. Hal ini dapat terjadi ketika lebih banyak mengkonsumsi kalori daripada yang dibutuhkan. Ketika berat kucing dan anjing 30 persen diatas berat badan ideal akan mengalami perubahan metabolisme, sistem organ tidak berfungsi, dan penurunan umur. Obesitas bukan hanya masalah keindahan fisik kucing dan anjing, tetapi berdampak negatif pada kesehatan.

Obesitas memerlukan rencana diet dan perawatan yang matang. Hal ini untuk meminimalisir kegagalan penurunan berat badan dan menjaga kesehatan kucing dan anjing.Ketika kucing dan anjing mengalami obesitas, jangan terburu-buru untuk melakukan diet apalagi tanpa pengawasan dokter hewan. Jika tidak melakukan konsultasi dikhawatirkan dengan diet ketat yang dijalani akan menghilangkan massa otot dan regulasi metabolisme kucing dan anjing. Oleh karena itu jangan terburu-buru melakukan diet tanpa pengawasan dokter hewan. 

Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter hewan agar kesehatan dan berat badan kucing dan anjing kesayangan dapat terpantau secara menyeluruh. Anda juga dapat segera menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan akan datang ke rumah anda, untuk konsultasi lebih lanujut tentang masalah Obesitas pada kucing dan anjing.

Mencegah Obesitas pada Anjing

Sebagai pemilik tentunya tidak ingin hal ini terjadi pada kucing dan anjingnya. Oleh karena itu, berikut tindakan pencegahan obesitas pada kucing dan anjing:

1. Jogging atau jalan-jalan dengan kucing dan anjing selama beberapa menit dalam seminggu.

2. Bermain lempar tangkap atau melakukan aktivitas fisik selama beberapa menit per harinya. Olahraga yang teratur dapat membakar kalori lebih banyak, mengurangi nafsu makan, membentuk massa otot dan meningkatkan metabolisme kucing dan anjing.

3. Mengukur jumlah makanan yang tepat dan sehat yang disetujui oleh dokter hewan. Makanan harus mengandung serat yang mudah dicerna, sehingga mencegah kerusakan kulit dan bulu selama diet.

4. Periksa berat badan  kucing dan anjing secara rutin. Dengan melakukan pemeriksaan bersama dokter hewan terpercaya, program diet yang sehat dan sukses bisa terwujud.

Melindungi kucing dan anjing dari obesitas adalah tindakan penting untuk memastikan kesejahteraan dan kebahagiaan mereka. Dengan perhatian tepat, pola makan sesuai dan aktivitas fisik yang cukup akan membantu mencegah dan mengatasi obesitas. Sehingga, hewan kesayangan akan menikmati masa tua yang aktif dan bahagia.

Anjing Alergi pada Makanan

Waspada! Ini Tanda Anjing Alergi Pada Makanan

Alergi makanan adalah hal umum yang sering terjadi pada anjing. Apabila anjing mengalami alergi, sistem kekebalan tubuh mereka akan bereaksi berlebihan dan menghasilkan antibodi terhadap zat yang biasanya dapat di toleransi. Sebagian besar anjing yang terkena alergi, sebenarnya alergi terhadap protein tertentu.

Reaksi alergi terhadap suatu makanan, antibodi akan melawan beberapa bagian makanan. Hal ini akan menyebabkan gatal, kemerahan, dan bengkak pada wajah.

Lantas, apa saja tanda anjing alergi pada makanan? Dan bagaimana cara mendiagnosisnya? Dalam artikel ini, anda akan segera mengetahuinya!

Tanda Anjing Alergi Pada Makanan

Berikut tanda anjing alergi pada makanannya :

  1. Gatal pada kulit, cakar, atau telinga
  2. Gangguan pencernaan seperti muntah atau diare
  3. Penurunan berat badan dan kekurangan energi
  4. Kemerahan pada kulit dan telinga
  5. Pembengkakan pada wajah

Alergi makanan yang paling umum pada anjing adalah protein, terutama yang berasal dari susu, daging sapi, ayam, telur ayam, gandum, atau kedelai. Setiap kali hewan peliharaan makan makanan yang mengandung zat ini, antibodi akan berekasi dengan antigen dan timbul gejala. Protein memang penyebab paling umum, namun zat dan bahan tambahan lain juga dapat menjadi penyebabnya.

Cara Mendiagnosis Anjing Alergi pada Makanannya

Anjing diadiagnosis menderita alergi pada makanannya ketika mereka sudah melakukan pemeriksaan fisik, tanda-tanda klinis, dan respons mereka terhadap uji coba makanannya. Menurut vcahospitals.com, dokter hewan biasanya akan menyarankan agar anda menyelesaikan uji coba makanan yang berlangsung selama 8 hingga 12 minggu dan harus diikuti seperti yang ditentukan. Jangan memberikan cemilan atau makanan lain yang mengganggu hasil uji coba makanan, termasuk pemberian suplemen, vitamin beraroma atau pencegah parasit tertentu.

Jika gejala alergi anjing sembuh ketika menjalani uji coba makanan, selanjutnya lakukan uji coba dengan memperkenalkan kembali makanan lama anjing anda. Jika gejala anjing anda sembuh dengan uji coba makanan dan kembali dalam waktu satu minggu setelah uji coba makanan, maka anjing anda didiagnosis secara pasti menderita alergi makanan.

Dilansir dari PetMD, ada berbagai cara untuk melakukan uji coba makanan:

  • Diet protein terhidrolisis yang diresepkan.

Diet ini memecah protein menjadi partikel-partikel kecil sehingga tidak dapat berikatan dengan reseptor dan memulai respons imun.

  • Diet eliminasi

Diet ini memiliki satu sumber protein/karbohidrat. Diformulasikan oleh ahli gizi hewan atau diet rumahan yang dibuat dengan arahan dokter hewan.

Uji coba makanan atau diet eliminasi adalah cara terbaik untuk mendiagnosis alergi. Sebagian besar diet eliminasi tidak cocok untuk pemberian makanan jangka panjang dan hanya digunakan untuk mendiagnosis alergi makanan.

Alergi makanan tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikelola dengan baik dalam jangka panjang dengan terapi diet yang tepat. Hidari bahan-bahan yang menyebabkan alergi, pastikan untuk memperhatikan label makanan pada anjing, terutama pada cemilannya. Anda juga dapat segera menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan akan datang ke rumah anda.

Mata Kucing Katarak

Mata Kucing Katarak : Penyebab dan Cara Mengobatinya

Jika anda melihat kucing anda tampak berhati-hati saat bergerak, ragu keluar rumah, atau melompat di atas kursi, bisa saja mata kucing menderita katarak. Hal ini dapat terjadi ketika kucing sudah berusia lebih dari 10 tahun. Katarak pada kucing memang jarang terjadi, namun ini termasuk penyakit serius yang harus ditangani segera agar kucing tidak mengalami kebutaan.

Katarak dapat menyerang salah satu mata atau kedua mata. Penyakit ini dipicu oleh penuaan, peradangan, penyakit, atau masalah kesehatan lainnya. Mata kucing akan terlihat keruh sehingga cahaya tidak dapat masuk ke retina, dan akhirnya gangguan penglihatan pun terjadi.

Lantas, apa saja tanda, penyebab, dan bagaimana cara mengobati mata kucing katarak? Yuk simak penjelasannya di bawah!

Gejala Mata Kucing Katarak

Kucing yang mengalami katarak biasanya akan menunjukkan gejala fisik dan perilaku seperti berikut :

  • Perubahan warna iris mata menjadi keruh dan kabur
  • Tersandung kakinya sendiri
  • Menabrak dinding atau funitur
  • Kesulitan menemukan tempat makanannya dan kotak kotorannya
  • Menunjukkan tanda stres atau cemas

Penyebab Mata Kucing Katarak

Penyebab paling umum kucing katarak adalah karena peradangan di dalam mata (uveitis) yang disebabkan oleh infeksi, penyakit, atau trauma. Trauma sendiri seperti cendera yang tembus pada mata, dapat menyebabkan pembentukan katarak dini.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, walaupun kucing yang berusia di atas 10 tahun lebih sering mengalami katarak karena penuaan, kucing yang lebih muda atau anak kucing juga dapat terkena katarak.  Anak kucing yang kekurangan gizi dapat terkena katarak.

Kucing yang menjalani terapi radiasi untuk kanker pada wajah atau kepala mereka, dapat terkena katarak juga. Beberapa penyakit yang mendasari, karena tekanan darah tinggi dan diabetes, dapat dikaitkan dengan katarak pada kucing.

Bagaimana Cara Mengobati Mata Kucing Katarak?

Dokter hewan akan melakukan rencana penanganan yang tepat untuk kucing anda, tergantung dari kesehatan kucing, tingkat keparahan katarak, pemeriksaan darah, dan lokasi katarak. Apabila katarak diketahui sejak awal, maka akan semakin mudah menghentikan perkembangan katarak.

Meskipun tidak ada obat yang bisa menghilangkan katarak, terkadang obat diresepkan untuk menunda perkembangan katarak. Obat tetes mata antiinflamasi dapat digunakan untuk mengatasi uveitis dan mengurangi resiko tekanan tinggi pada mata.

Jika penyebabnya dikarenakan ada yang mendasari seperti hipertensi atau diabetes, dokter hewan akan menangani kelainan spesifik yang menyebabkan hilangnya penglihatan kucing anda.  Jika katarak sudah parah, mungkin pembedahan akan dilakukan untuk menyelamatkan atau memulihkan penglihatan.

Masa pemulihan mata pada kucing tergantung dari penanganannya. Apabila kucing menggunakan obat-obattan atau obat tetes, mereka harus sering diperiksa ke dokter hewan. Jika dilakukan pembedahan pada kucing, maka setelah mereka dioperasi harus melakukan janji temu dengan dokter hewan untuk memastikan kucing sembuh dengan baik.

Layanan dokter hewan ke rumah tersedia di Pet Care sehingga tidak perlu keluar. Anda dapat menghubungi call center Pet Care. Dokter hewan di Pet Care sudah berpengalaman dan anda juga dapat melakukan janji temu sesuai jadwal kucing anda.

Mulut Anjing Bau

Penyebab Mulut Anjing Bau dan Cara Mengatasinya

Sebagai bentuk kasih sayang, anda tentu sering mencium anjing anda. Namun, tiba-tiba mulut anjing anda mengeluarkan bau yang tidak sedap dan membuat anda tak nyaman.  Bau Mulut pada anjing sebenarnya menjadi tanda bahwa anjing anda mempunyai masalah kesehatan.

Lantas, apa penyebab mulut anjing bau dan bagaimana cara mengatasinya?

Penyebab Mulut Anjing Bau

1. Penyakit Gigi dan Gusi

Penyebab paling umum bau mulut yakni penyakit gigi dan gusi. Sebagian besar anjing biasanya akan mengalami penumpukan karang gigi, plak, atau radang gusi. Penyakit gigi berkembang apabila terjadi pertumbuhan bakteri yang berlebihan di dalam mulut. Karang gigi menyebabkan radang gusi sehingga apabila menumpuk dengan rambut atau kotoran lainnya, dapat menyebabkan bau mulut.

2. Penyakit Hati

Apabila anjing anda mengeluarkan bau mulut yang tidak sedap dan disertai dengan gejala lain seperti muntah dan diare, kemungkinan ia menderita penyakit hati. Bau mulut juga bisa disertai dengan menguningnya kulit atau mata ditambah penurunan berat badan, dan nafsu makan menurun.

3. Penyakit Ginjal

Ginjal mempunyai fungsi sebagai sistem penyaringan tubuh. Ketika mulut anjing berbau seperti air seni atau kotoran, itu bisa menjadi tanda bahwa ginjal mereka terganggu. Ginjal yang tidak berfungsi dengan baik untuk menyaring dan memproses racun juga bahan buangan, penumpukannya akan menyebabkan bau nafas yang tidak sedap.

4. Ada yang Tersangkut di Mulut Anjing

Anjing dikenal sangat gemar mengunyah mainan, tali, dan tongkat sehingga resiko ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokannya lebih besar. Bahan kain biasanya akan tersangkut diantara gigi, sedangkan tongkat atau mainan kunyah bisa saja tersangkut di langit-langit mulut anjing.

Cara Mengatasi Mulut Anjing Bau

Anda dapat mengatasinya dengan rutin menyikat gigi anjing anda. Sikatlah gigi dengan pasta gigi khusus anjing dan sikat gigi agar mencegah pembentukan plak. Anda juga dapat membeli produk untuk perawatan gigi yang berfungsi menghilangkan plak atau membuat anjing anda mengunyah produk tersebut sehingga gigi anjing anda dapat terjaga kesehatannya.

Anda juga dapat bertanya pada dokter hewan jenis produk kesehatan mulut yang direkomendasikan untuk membantu mencegah bau mulut pada anabul kesayangan. Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan mulut anjing pada dokter hewan agar mereka dapat mendeteksi masalah kesehatan gigi dan kesehatan lainnya lebih awal.

Kini Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan melalui call center Pet Care. Anda tidak perlu ke luar rumah karena di Pet Care dokter hewan akan datang ke rumah anda.

Muka Kucing Bengkak

Muka Kucing Bengkak: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Muka kucing yang bengkak biasanya menjadi tanda ada masalah kesehatan di peradangan di dalam atau di bawah kulit. Anda dapat melihat pembengkakan di sekitar area mata atau hidung, terkadang bengkak juga terjadi di pipi atau dibawah dagu kucing. Hal ini tentu membuat pemilik kucing menjadi khawatir.

Penyebab bengkak dapat bervariasi dan ada yang bersifat serius sehingga mengancam nyawa. Sebaiknya segera bawa kucing ke dokter hewan agar mendapat penanganan lebih lanjut.

Lantas, apa saja penyebab muka kucing bengkak dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk simak pembahasannya dalam artikel di bawah ini!

Penyebab Muka Kucing Bengkak

1. Reaksi Alergi

Reaksi alergi merupakan penyebab paling umum dari penyebab muka kucing mengalami bengkak. Penyebab kucing mengalami alergi karena makanan, sengatan serangga, serbuk sari, debu, atau obat-obattan. Alergi pada kulit juga menyebabkan peradangan pada kulit yang berakibat bengkak.

2. Abses

Ada dua jenis abses yang menyebabkan pembengkakan pada kucing.

  • Abses Gigi

Plak dan karang gigi pada di bawah garis gusi menyebabkan infeksi bakteri yang akhirnya menyebabkan abses. Infeksi pada gusi memang dapat menyebabkan peradangan dan menyebabkan kerusakan tulang hingga menyebar ke jaringan lunak dan terjadilah pembengkakan. Anda dapat melihat perubahan dari wajah kucing anda yakni di bagian salah satu pipi kucing. Pembengkakan ini pada akhirnya akan memburuk, terasa sakit, dan bisa saja pecah jika tidak ditangani.

  • Abses Karena Trauma yang Terinfeksi

Ini dapat terjadi ketika kucing  digigit bagian wajahnya ketika mereka bertengkar dengan kucing lain atau hewan lain. Hewan lain bisa saja memiliki bakteri dalam mulutnya dan menembus kulit kucing anda dan berakibat infeksi.

3. Kanker Mulut

Kanker mulut sering terjadi pada kucing. Jenis yang paling umum adalah karsinoma sel skuamosa dan melanoma. Keduanya tumbuh dengan cepat dan agresif sehingga menyebabkan pembengkakan pada wajar. Pembengkakan teradi pada salah satu pipi kucing, namun dapat berkembang dan mempengaruhi kedua pipi. Kucing akan kesulitan makan, mengeluarkan air liur berlebihan, dan memiliki bau mulut.

Cara Mengatasi Muka Kucing Bengkak

Mengatasi pembengkakan pada muka kucing tergantung penyebabnya. Anda harus memeriksa kondisi kucing anda ke dokter hewan sesegera mungkin. Apabila kucing Anda menderita reaksi alergi, dokter hewan biasaya akan memberi steroid yakni obat untuk mengatasi peradangan dan antihistamin jika reaksi alerginya muncul. Namun, jika alerginya parah dan mempengaruhi pernapasan kucing, mereka membutuhkan penanganan segera dari dokter hewan.

Apabila penyebabnya abses gigi, maka kucing membutuhkan obat pereda nyeri dan antibiotik setelah operasi. Gigi biasanya perlu dicabut untuk mencegah bakteri menyebar. Sedangkan untuk abses trauma, dokter hewan akan membersihkan dan mengeringkan luka. Dokter hewan juga akan memberikan antibiotik dan obat penghilang rasa sakit.

Untuk kanker mulut, dokter hewan akan melakukan pemeriksaan mulut secara menyeluruh. Mereka akan menentukan seberapa parah kanker di mulut kucing dengan bantuan CT scan atau sinar-X. Mengatasi kanker mulut tergantung dari jenisnya dan seberapa jauh kanker telah menyebar.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan ke rumah. Anda dapat menghubungi call center Pet Care.