Tag: dokter hewan ke rumah

Ginger cat scratching behind her ear on white background

Scabies Penyebab Gatal yang Mengganggu Kucing

Kucing sering menggaruk tubuhnya? Anda harus waspada, karena bisa saja kucing terkena scabies.

Scabies, atau kudis, adalah salah satu penyakit kulit yang sering menyerang kucing. Penyakit ini disebabkan oleh tungau kecil bernama Sarcoptes scabiei atau Notoedres cati, yang menggali terowongan di dalam kulit kucing dan menyebabkan iritasi yang parah.

Scabies dapat menyerang kucing dari segala usia dan ras, dan meskipun tidak fatal, dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan bagi kucing dan pemiliknya.

Agar kucing terhindar dari scabies, yuk kita pelajari bersama penyebab, gejala dan pencegahannya!

Penyebab Scabies pada Kucing

Scabies disebabkan oleh infestasi tungau yang sangat kecil, yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Tungau ini hidup di permukaan kulit dan bertelur di dalam terowongan yang mereka gali.

Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi, atau melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi tungau, seperti tempat tidur, mainan, atau peralatan perawatan. Manusia juga dapat tertular penyakit ini dari kucing, meskipun gejalanya biasanya lebih ringan.

Ada dua jenis tungau yang paling umum menyerang kucing:

  1. Sarcoptes scabiei: Umumnya menyerang anjing, tetapi bisa menular ke kucing dan manusia.
  2. Notoedres cati: Spesifik menyerang kucing dan lebih umum ditemukan pada kucing.

Gejala Scabies pada Kucing

Gejala scabies pada kucing bisa sangat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan infestasi. Beberapa gejala yang umum ditemukan antara lain:

  • Gatal parah, terutama di telinga, perut, dan kaki
  • Menggaruk dan menggigit berlebihan, yang dapat menyebabkan luka dan infeksi
  • Kerak dan penebalan kulit
  • Rambut rontok, terutama di area yang gatal
  • Kulit kemerahan dan bengkak
  • Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan

Pencegahan

Pencegahan adalah langkah terbaik untuk menghindari scabies pada kucing. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

  • Jaga Kebersihan Kucing dan Lingkungan: Memandikan kucing secara rutin dan pastikan tempat tidurnya selalu bersih. Gunakan shampo khusus yang mengandung bahan anti-parasit bisa membantu membersihkan kulit dari tungau.
  • Hindari Kontak dengan Hewan yang Terinfeksi: Jauhkan kucing dari hewan lain yang menunjukkan gejala scabies. Selain itu, tungau bisa bertahan hidup di lingkungan sekitar, jadi penting untuk membersihkan dan mensterilisasi area tempat kucing tinggal.
  • Periksa Kucing Secara Berkala: Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter hewan untuk memastikan kucing sehat dan bebas dari parasit.

Lalu, jika kucing sudah terkena scabies segera bawa ke  dokter hewan terdekat dengan menghubungi layanan call center Pet care. Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan di rumah saja.

Dokter hewan akan meresepkan obat topikal seperti salep atau lotion yang mengandung insektisida untuk membunuh tungau. Jika infeksi semakin parah, obat oral atau suntikan diperlukan untuk mengatasinya. 

Jadi, jangan ragu hubungi kami untuk perawatan kucing dan anjing dari rumah.

Vet and Labrador retriever

Waspada Parasit Darah pada Anjing Menyebabkan Komplikasi

Pernah dengan parasit darah pada anjing?

Anjing, sahabat setia manusia, tak luput dari bahaya penyakit yang mengintai. Salah satunya adalah parasit darah, yang dapat menyerang sel darah merah dan menyebabkan berbagai komplikasi serius.

Parasit darah pada anjing merupakan ancaman serius yang seringkali diabaikan oleh banyak pemilik hewan peliharaan. Meskipun ukurannya kecil dan tidak terlihat dengan mata telanjang, parasit-parasit ini dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada kesehatan anjing.

Agar anjing tidak terinfeksi parasit ini, kita kenali dan pahami tentang parasit ini. Yuk, kita pelajari bersama!

Apa itu Parasit Darah pada Anjing?

Parasit darah terdiri dari berbagai jenis organisme yang hidup di dalam atau di sekitar aliran darah hewan peliharaan kita. Beberapa parasit ini termasuk dalam kategori ektoparasit, yang berarti mereka tinggal di luar tubuh anjing, selain itu endoparasit yang hidup di dalam tubuh anjing. Beberapa jenis parasit darah yang umum pada anjing antara lain:

  1. Cacing Jantung (Dirofilaria immitis). Parasit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk dan dapat tumbuh hingga menjadi cacing dewasa di jantung dan arteri paru-paru anjing.
  2. Anaplasma spp. Bakteri ini ditularkan melalui gigitan kutu dan dapat menyebabkan infeksi pada sel darah merah anjing, menyebabkan gejala seperti demam, letargi, dan gangguan koagulasi.
  3. Babesia spp. Parasit ini ditularkan melalui gigitan kutu dan menyebabkan infeksi pada sel darah merah, mengakibatkan anemia, demam, dan gejala lainnya.
  4. Ehrlichia spp. Bakteri ini juga ditularkan melalui gigitan kutu dan dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk demam, kelelahan, dan gangguan pada organ-organ internal.

Dampak dan Gejala

Infeksi parasit darah anjing dapat merugikan bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka. Gejala infeksi parasit darah dapat bervariasi bergantung jenis parasit, tingkat infeksi, dan kekebalan tubuh anjing. 

Beberapa gejala umum yang mungkin harus diperhatikan pada anjing yang terinfeksi parasit darah:

  • Demam
  • Letargi
  • Kehilangan nafsu makan
  • Muntah
  • Diare
  • Anemia (terutama pada infestasi cacing jantung dan babesia)
  • Kesulitan bernapas
  • Gangguan pada sistem saraf

Terkadang, infeksi parasit darah dapat menyebabkan kerusakan permanen di organ-organ vital anjing, seperti jantung, paru-paru, dan ginjal, jika tidak diobati dengan cepat.

Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan adalah kunci untuk melindungi anjing dari parasit darah. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi anjing sebagai berikut:

  1. Pemberian Obat Cacing Rutin. Rutin memberikan obat cacing sesuai petunjuk dokter hewan adalah cara yang efektif untuk mencegah infestasi cacing jantung dan cacing usus lainnya.
  2. Penggunaan Obat Antinyamuk dan Antikutu. Menggunakan obat antinyamuk dan antikutu secara teratur dapat membantu mencegah transmisi parasit seperti cacing jantung, babesia, anaplasma, dan ehrlichia.
  3. Melakukan pemeriksaan rutin pada anjing oleh dokter hewan dapat membantu mendeteksi infestasi parasit darah secara dini dan memulai pengobatan dengan cepat. 

Bagi anda yang tidak memiliki waktu untuk melakukan konsultasi, Anda dapat menghubungi  dokter hewan terdekat melalui layanan call center Pet Care. Dokter hewan terdekat dari lokasi Anda akan langsung datang ke rumah dan melakukan pemeriksaan langsung.

  1. Vaksinasi. Beberapa jenis parasit darah memiliki vaksin yang tersedia untuk membantu melindungi anjing dari infeksi. 

Sekarang vaksin anjing tak perlu keluar rumah. Pet Care menyediakan layanan vaksinasi yang siap datang ke rumah. Tenaga medis dari Pet Care bersertifikat lengkap dan berpengalaman. Dengan menggunakan layanan Pet Care, dapat memberikan pencegahan terhadap infeksi parasit darah pada anjing.

Parasit darah pada anjing adalah penyakit serius yang dapat berakibat fatal jika tidak diobati. Dengan mengetahui gejala, cara diagnosis, dan cara pengobatan, Anda dapat membantu menjaga anjing Anda tetap sehat dan terhindar dari parasit darah.

Yuk, cegah parasit darah dengan menggunakan layanan dari Pet Care. Jangan ragu hubungi kami.

Bolehkan Kucing Steril Setelah Melahirkan?

Bolehkan kucing steril setelah melahirkan? Ini adalah pertanyaan yang banyak diresahkan oleh pemilik kucing.

Sterilisasi pada kucing adalah prosedur medis yang umum dilakukan untuk mengontrol populasi dan mengurangi risiko penyakit serta masalah perilaku. Banyak pemilik kucing yang bertanya-tanya kapan waktu yang tepat untuk mensterilkan kucing betina mereka.

Ada anggapan bahwa kucing harus menunggu sampai selesai menyusui anak-anaknya terlebih dahulu. Namun, apakah kucing betina boleh disteril setelah melahirkan?

Artikel ini akan membahas tentang mitos dan fakta mengenai sterilisasi pada kucing yang baru melahirkan. Ada beberapa pertimbangan penting yang perlu dipahami sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur ini setelah melahirkan. 

Yuk, pelajari bersama!

Kucing Boleh Disteril Setelah Melahirkan

Faktanya, kucing boleh steril setelah melahirkan. Dokter hewan justru menyarankan untuk menunggu sampai anak kucing disapih oleh induknya sebelum melakukan prosedur ini. Waktu idealnya adalah sekitar usia 6 sampai 8 minggu setelah melahirkan anak kucing.

Ada beberapa alasan mengapa sebaiknya menunggu sampai masa sapih selesai:

  • Kesehatan Induk: Induk kucing membutuhkan energi yang besar untuk menyusui anak-anaknya. Sterilisasi saat menyusui bisa membuat induk menjadi lemas dan kekurangan energi.
  • Kesehatan Anak Kucing: Anak kucing yang baru lahir masih membutuhkan nutrisi dari induknya. Sterilisasi dini pada induk kucing bisa mengganggu produksi ASI.
  • Risiko Infeksi: Setelah melahirkan, tubuh kucing rentan terhadap infeksi. Proses sterilisasi dapat meningkatkan risiko infeksi jika tidak dijalankan dengan hati-hati.
  • Perdarahan: Proses melahirkan bisa meninggalkan kucing dalam keadaan lemah atau anemia. Prosedur sterilisasi setelah melahirkan bisa meningkatkan risiko perdarahan.

Manfaat Sterilisasi Setelah Melahirkan

  1. Mengontrol Populasi: Induk kucing bisa kembali birahi dengan cepat setelah melahirkan. Jika tidak ingin menambah anak kucing, sterilisasi setelah sapih akan mencegah kehamilan dan efektif mengendalikan populasi kucing. Ini penting untuk mencegah populasi kucing liar yang berlebihan.
  2. Mengurangi Risiko Kehamilan Dini: Sterilisasi pasca melahirkan mencegah kucing betina untuk hamil lagi dalam waktu dekat setelah melahirkan.
  3. Kesehatan jangka panjang: Sterilisasi dapat mengurangi risiko beberapa penyakit pada kucing betina, termasuk kanker ovarium dan infeksi rahim.

Syarat Steril Kucing Setelah Melahirkan

Sterilisasi kucing setelah melahirkan mungkin membutuhkan pertimbangan khusus dan perhatian tambahan dari dokter hewan untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kucing tersebut. Berikut adalah beberapa syarat yang perlu dipertimbangkan:

1. Pastikan kucing dalam kondisi kesehatan yang baik sebelum menjalani sterilisasi. Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk memastikan bahwa kucing siap menjalani prosedur.

2. Idealnya, sterilisasi dilakukan ketika  induk kucing benar-benar pulih dari proses melahirkan dan tidak lagi merawat anaknya secara intensif. Hal ini dilakukan untuk memulihkan tubuhnya dan mengurangi risiko komplikasi setelah operasi.

3. Setelah sterilisasi, kucing akan membutuhkan perawatan pasca operasi yang memadai. Pastikan siap untuk memberikan perhatian dan perawatan yang diperlukan, termasuk menjaga kucing tetap bersih, memberikan obat-obatan sesuai resep dokter, dan memantau tanda-tanda komplikasi.

4. Pertimbangkan kesiapan mental dan emosional untuk mengurus kucing yang sedang pulih dari operasi. Sterilisasi setelah melahirkan dapat menimbulkan stres tambahan pada kucing, dan pemilik perlu memiliki waktu dan sumber daya yang cukup untuk merawatnya dengan baik.

5. Sebelum memutuskan untuk melakukan sterilisasi setelah melahirkan, selalu konsultasikan dengan dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center Pet Care. Pet Care akan langsung mencarikan dokter hewan terdekat dari lokasi Anda.  

Mereka akan memberikan saran yang paling sesuai berdasarkan kondisi kucing dan memberikan rekomendasi yang tepat untuk jadwal sterilisasi dan perawatan pasca operasi.

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan selama proses sterilisasi. Jangan ragu hubungi kami.

5 Manfaat Minyak Ikan pada Anjing untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Minyak ikan telah lama dikenal sebagai suplemen nutrisi yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan manusia tetapi juga pada anjing.

Minyak ikan memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan anjing. Mulai dari meningkatkan kondisi kulit hingga mendukung fungsi jantung yang optimal, minyak ikan dapat menjadi tambahan penting dalam diet anjing. Sebenarnya apa itu minyak ikan?

Apa Itu Minyak Ikan?

Minyak ikan adalah suplemen makanan yang terbuat dari ikan berlemak, seperti salmon, sarden, dan mackerel. Minyak ini kaya akan asam lemak omega-3, terutama EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam dokosaheksaenoat), yang memiliki banyak manfaat kesehatan bagi anjing. 

Artikel ini akan membahas tuntas 5 manfaat minyak ikan untuk kesehatan dan kekebalan tubuh anjing. Yuk, pelajari bersama!

1. Kesehatan Kulit dan Bulu yang Optimal

Salah satu manfaat paling dari minyak ikan bagi anjing adalah untuk meningkatkan kesehatan kulit dan bulu mereka. Minyak ikan kaya akan asam lemak omega-3, terutama EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic), yang memiliki sifat antiinflamasi dan mengurangi iritasi kulit. Ini membantu mengurangi risiko alergi kulit, ruam, dan iritasi yang sering dialami oleh beberapa anjing.

2. Membantu Fungsi Jantung dan Pembuluh Darah

Sama seperti manusia, anjing juga rentan terhadap masalah jantung dan pembuluh darah. Minyak ikan dapat membantu menjaga kesehatan jantung anjing dengan mengurangi risiko peradangan dan memperbaiki fungsi kardiovaskular mereka. Omega-3 dalam minyak ikan telah terbukti mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan aliran darah, yang penting untuk kesehatan umum anjing.

3. Mendukung Kesehatan Sendi dan Mobilitas

Minyak ikan juga dapat memberikan manfaat bagi anjing yang menderita masalah sendi atau artritis. Asam lemak omega-3 dalam minyak ikan memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dan kekakuan sendi. Ini dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan mobilitas anjing, memungkinkan mereka untuk tetap aktif dan sehat.

4. Meningkatkan Fungsi Otak dan Kecerdasan

Kesehatan otak juga merupakan hal penting dalam kesejahteraan anjing. Omega-3 dalam minyak ikan telah terbukti mendukung perkembangan otak yang sehat pada anjing muda dan menjaga fungsi kognitif yang optimal pada anjing dewasa. Ini dapat meningkatkan daya ingat, belajar, dan respons anjing terhadap pelatihan dan perintah.

5. Menyokong Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh yang kuat sangat penting bagi kesehatan anjing, terutama saat mereka berhadapan dengan penyakit atau infeksi. Asam lemak omega-3 dalam minyak ikan dapat membantu meningkatkan respons kekebalan tubuh anjing, membantu mereka melawan infeksi, penyakit, dan kondisi lainnya dengan lebih efektif. Minyak ikan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh anjing, sehingga mereka lebih kuat melawan infeksi dan penyakit.

Minyak ikan merupakan tambahan nutrisi yang sangat berharga bagi kesehatan anjing. Dengan berbagai manfaat minyak ikan dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh anjing agar tetap sehat dan bahagia. 

Minyak ikan dapat diberikan langsung dicampur dengan makanan atau dalam bentuk kapsul. Jumlah minyak ikan yang ideal untuk anjing tergantung pada berat badan, ras, dan kondisi kesehatannya. Konsultasikan dengan  dokter hewan terdekat Pet Care yang bisa dihubungi melalui call center untuk mendapatkan dosis yang tepat untuk anjing Anda. 

Layanan ini akan mencarikan dokter hewan terdekat yang akan langsung meluncur ke lokasi Anda tanpa repot membawa hewan peliharaan. Konsultasi kesehatan kucing dan anjing menjadi lebih mudah dengan Pet Care. 

Dapatkan perawatan oleh dokter hewan profesional, berpengalaman dan tersertifikasi. Jangan ragu hubungi kami. 

Waspada Alergi pada Anjing Ini Dapat Menyebabkan Kerontokkan

Alergi pada anjing merupakan salah satu masalah kesehatan umum terjadi. Salah satu efek samping alergi yang sering terlihat adalah kerontokan bulu. 

Kerontokan pada bulu anjing adalah masalah umum yang seringkali menjadi perhatian bagi para pemilik hewan peliharaan. Namun, kadang-kadang kerontokan tersebut dapat menjadi hasil dari reaksi alergi yang dialami oleh anjing.

Untuk memahami lebih lanjut tentang bagaimana alergi dapat menyebabkan kerontokan pada anjing dan bagaimana menanganinya, berikut adalah informasi yang perlu diketahui.

Alergi sebagai Penyebab Kerontokan pada Anjing

Alergi pada anjing dapat menyebabkan kerontokan bulu yang lebih parah dari biasanya. Beberapa alergen yang umum dapat menjadi pemicu kerontokan bulu pada anjing meliputi:

  • Alergen Lingkungan: Serbuk sari, tungau debu, jamur, dan bulu hewan lainnya adalah contoh alergen lingkungan yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada anjing.
  • Alergi Makanan: Komponen tertentu dalam makanan anjing, seperti protein hewani atau bahan tambahan makanan, juga dapat menjadi pemicu alergi yang menyebabkan kerontokan bulu.
  • Alergi kutu: Gigitan kutu dapat menyebabkan reaksi alergi pada anjing, yang dapat menyebabkan kerontokan bulu, gatal-gatal, dan kemerahan kulit.
  • Alergi kontak: Alergi kontak dapat terjadi ketika kulit anjing berkontak dengan zat tertentu, seperti bahan kimia, parfum, atau pewarna.

Gejala Alergi yang Menyebabkan Kerontokan

Selain kerontokan bulu yang berlebihan, anjing dengan alergi juga mungkin menunjukkan gejala lain, termasuk:

  • Gatal-gatal yang parah, yang bisa menyebabkan anjing menggaruk atau menjilat dirinya secara berlebihan.
  • Kemerahan pada kulit atau munculnya ruam yang terjadi di berbagai bagian tubuh.
  • Peradangan pada telinga, yang ditandai dengan menggeleng-gelengkan kepala atau menggaruk telinga.

Cara Mengatasi Alergi pada Anjing yang Menyebabkan Kerontokan Bulu

Mengatasi alergi pada anjing yang menyebabkan kerontokan bulu membutuhkan konsistensi dan kesabaran, seperti:

  • Mengidentifikasi alergen: Langkah pertama adalah mengidentifikasi apa yang memicu alergi pada anjing. Dokter hewan dapat membantu melakukan tes alergi untuk mengetahui alergi yang mendasarinya.
  • Menghindari alergen: Setelah mengetahui alergennya, langkah selanjutnya adalah sebisa mungkin menghindari paparan terhadap alergen tersebut. Hal ini mungkin termasuk mengubah pola makan anjing, menghilangkan alergi dari lingkungan rumah, atau menggunakan obat pengusir kutu secara teratur.
  • Memberikan pengobatan: Dokter hewan akan meresepkan obat untuk membantu meredakan gejala alergi anjing Anda, seperti antihistamin, kortikosteroid, atau obat pengurang gatal.
  • Memperbaiki kesehatan kulit: Perawatan kulit yang tepat, seperti penggunaan sampo khusus anjing alergi dan pelembab kulit, dapat membantu memperbaiki kesehatan kulit anjing dan mengurangi kerontokan bulu. Memandikan anjing secara teratur dengan sampo khusus anjing alergi dapat membantu mengurangi alergen di bulunya
  • Menjaga Kebersihan Lingkungan: Menjaga kebersihan rumah secara teratur dengan vacuum cleaner dan kain basah dapat membantu menghilangkan alergen dari lingkungan rumah. Perbanyak mainan dan aktivitas yang dapat membantu mengalihkan perhatian anjing dari rasa gatal dan menggaruk.

Jika anjing menunjukkan tanda-tanda alergi segera hubungi dokter hewan terdekat atau menghubungi layanan call center Pet care. Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan di rumah saja.

Agar anjing selalu sehat, terawat dan bersih dari alergi yang menyebabkan kerontokkan, pastikan selalu grooming secara rutin. Kini Grooming anjing tidak perlu repot harus ke luar rumah. 

Pet Care menyediakan layanan grooming kucing dan anjing yang bisa datang ke rumah khusus Area Jakarta. Grooming menjadi mudah dan praktis tanpa ribet dengan groomer profesional.

Pesan sekarang melalui layanan Pet Care dan nikmati pelayanan grooming oleh profesional yang siap datang ke rumah.

Jangan ragu hubungi kami. 

Kucing Spraying Sembarangan Karna Belum Steril! Berikut Tipsnya

Kucing spraying adalah perilaku alami di mana mereka menyemprotkan urine mereka di sekitar lingkungan untuk menandai wilayah atau mengekspresikan diri. 

Meskipun ini merupakan perilaku normal bagi kucing, itu dapat menjadi masalah bagi pemilik saat mereka melakukan spraying di dalam rumah. 

Artikel ini akan membahas faktor penyebab dan solusi efektif mengurangi atau mengatasi perilaku spraying pada kucing.

Faktor Penyebab Kucing Spraying

  • Stres dapat membuat memicu spraying akibat perubahan lingkungan, seperti pindah rumah, kedatangan hewan peliharaan baru, atau perubahan rutinitas.
  • Infeksi saluran kemih, penyakit kandung kemih, atau masalah kesehatan lainnya.
  • Kucing spraying untuk menandai wilayah mereka jika mereka merasa terancam oleh kucing lain, baik di dalam maupun di luar rumah.
  • Jika tidak memiliki cukup kotak kotoran yang bersih dan mudah diakses, mereka mungkin spraying sebagai bentuk protes.
  • Kucing belum disteril

Meskipun spraying adalah perilaku alami, tetapi hal ini bisa menjadi masalah bagi pemilik rumah. Untuk mengatasinya, berikut tips efektif yang bisa dilakukan.

1. Sterilisasi Kucing

Kebanyakan kucing yang belum melakukan sterilisasi cenderung melakukan spraying untuk menandai wilayah. Salah satu cara terbaik untuk mengurangi perilaku ini adalah dengan melakukan proses steril kucing. Sterilisasi  mengurangi tingkat hormon yang memicu perilaku spraying pada kucing jantan maupun betina.

2. Lingkungan yang Aman dan Terkendali

Pastikan lingkungan di sekitar kucing aman dan terkendali. Kucing cenderung spraying ketika mereka merasa tidak aman atau stres. Berikan tempat berlindung yang cukup, hindari situasi yang menegangkan, dan ciptakan rutinitas yang konsisten untuk kucing. Bila perlu pisahkan dengan hewan peliharaan lain yang mengancam bagi kucing.

3. Bersihkan Area Bekas Spraying

Jika kucing melakukan spraying di dalam rumah, segera bersihkan area tersebut dengan benar. Gunakan pembersih enzimatik khusus untuk menghilangkan bau urine secara efektif. Ini akan membantu mencegah mereka kembali ke area yang sama untuk spraying.

4. Menyediakan Banyak Tempat Bermain dan Beristirahat

Stres dapat menjadi pemicu perilaku spraying. Cari tahu apa yang menyebabkan stres pada kucing dan berusaha menguranginya. Ini mungkin melibatkan perubahan lingkungan, kenalkan perlahan terhadap situasi baru, atau memberikan lebih banyak perhatian dan kasih sayang.

Pastikan kucing memiliki akses yang cukup ke tempat bermain dan beristirahat yang sesuai. Kucing yang bosan atau terlalu tertekan mungkin lebih cenderung melakukan spraying. Mainan interaktif, pohon kucing, dan tempat berjemur yang nyaman dapat membantu mengurangi stres dan bosan.

5. Perhatikan Lingkungan di Luar Rumah

Jika kucing mudah terpengaruh oleh kucing liar atau kucing lain di sekitar rumah, awasi dan atur akses mereka ke area luar rumah. Hal ini dapat dilakukan dengan memasang pagar atau menggunakan alat penolak hewan. Tindakan ini akan mencegah mereka untuk berinteraksi dengan hewan lain dan mengurangi spraying di rumah untuk menandakan wilayah mereka

6. Perhatikan Kesehatan Kucing 

Pastikan kucing dalam kondisi kesehatan yang baik dengan rutin memeriksanya ke dokter hewan. Beberapa kondisi medis, seperti infeksi saluran kemih atau gangguan kandung kemih, dapat menyebabkan perilaku spraying. Penanganan kondisi medis ini dapat membantu mengurangi atau menghentikan perilaku spraying.

Jika Anda mengalami kesulitan mengatasi perilaku spraying pada kucing, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan  dokter hewan terdekat melalui  Call Center Pet Care. Dokter hewan terdekat dari lokasi Anda akan membantu melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan memberikan saran atau strategi yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut.

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Waspada Stres! Berikut Tindakan Tepat Setelah Kucing Vaksin

Setelah kucing vaksin penting untuk memperhatikan hal berikut!

Vaksinasi adalah salah satu langkah penting dalam menjaga kesehatan kucing peliharaan. Namun, setelah menjalani prosedur ini, beberapa kucing mungkin mengalami beberapa efek samping seperti kelesuan, kehilangan nafsu makan, dan bahkan sakit.

Ini adalah respons alami dari tubuh mereka terhadap perubahan tubuh mereka. Untungnya, artikel ini akan membahas beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu pemulihan setelah kucing vaksin dengan cepat dan merasa nyaman.

Yuk, pelajari bersama!

Perlu diketahui beberapa hal berikut ternyata dapat memicu stres pada kucing setelah vaksinasi.

1. Efek Samping Vaksin

Vaksinasi dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan di tempat suntikan. Hal ini dapat membuat kucing enggan untuk bergerak atau berbaring. Kemudian demam adalah efek samping umum dari vaksinasi. Demam dapat membuat kucing merasa lemas dan kehilangan nafsu makan.

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, kucing mungkin mengalami reaksi alergi terhadap vaksin. Gejala alergi dapat berupa gatal-gatal, pembengkakan, atau kesulitan bernapas.

2. Lingkungan

Perjalanan ke dokter hewan dapat membuat kucing stres, terutama jika mereka tidak terbiasa bepergian dengan mobil atau keranjang.

Selain itu, ruang tunggu pemeriksaan juga dapat memicu kucing stres. Ruang pemeriksaan dokter hewan mungkin penuh dengan bau dan suara asing yang dapat membuat kucing stres.

Keberadaan hewan lain juga dapat mengintimidasi kucing sehingga membuat mereka takut. Jika kucing tidak terbiasa dengan hewan lain, mereka akan merasa stres berada di ruang tunggu dokter hewan dengan hewan lain.

3. Perubahan Rutinitas

Disarankan untuk tidak memandikan kucing selama 2 minggu setelah vaksinasi. Hal ini karena mandi dapat memperburuk rasa sakit dan ketidaknyamanan di tempat suntikan.

Perubahan pola makan mungkin dialami kucing setelah vaksin, Kucing mungkin kehilangan nafsu makan setelah vaksinasi. Jika hal ini terjadi, tawarkan mereka makanan kecil dan sering daripada makanan besar.

Setelah vaksin, kucing akan merasa lemas dan tidak ingin bermain setelah vaksinasi. Hal ini normal, dan biarkan mereka beristirahat sebanyak yang dibutuhkan.

Untuk meminimalisir stres pada kucing setelah vaksin, berikut tips yang bisa dilakukan.

1. Bawa Pulang Dengan Tenang Setelah Kucing Vaksin

Setelah mendapatkan vaksinasi, pastikan kucing memiliki ruang yang tenang dan nyaman untuk beristirahat. Bawa kucing pulang dengan tenang. Hindari berbicara dengan kerat atau membuat gerakan tiba-tiba.

Setelah di rumah, pisahkan dari hewan peliharaan lain dan tempatkan di tempat yang tenang. Hal ini dapat membuat mereka pulih tanpa stres.

2. Berikan Makanan dan Minuman 

Setelah vaksinasi, pastikan kucing mendapat makanan dan minuman segar. Beberapa kucing mungkin tidak langsung makan atau minum setelah vaksinasi karena stres, tetapi sediakan makanan atau camilan jika dibutuhkan.

3. Berikan Perhatian dan Kasih Sayang

Saat kucing pulih, berikan perhatian ekstra dan kasih sayang. Sentuhan lembut dan bicara yang tenang dapat membantu mengurangi stres dan memberikan rasa aman pada kucing. Hindari aktivitas yang terlalu berisik atau berlebihan yang dapat meningkatkan kecemasan mereka.

Setiap kucing bereaksi berbeda terhadap vaksinasi dan stres. Berikan waktu yang cukup bagi kucing Anda untuk pulih sepenuhnya. Jangan terlalu tergesa-gesa dalam memperkenalkan mereka kembali ke rutinitas normal.

4. Hindari Aktivitas Fisik yang Berat

Setelah vaksinasi, hindari aktivitas fisik yang berat atau stres lainnya untuk kucing. Biarkan mereka beristirahat dan pulih sepenuhnya sebelum kembali beraktivitas seperti biasa.

Untuk mengalihkan perhatian kucing dari stres pasca-vaksinasi, berikan mainan atau hiburan yang sesuai. Mainan yang berisi makanan atau mainan yang dapat dikejar dapat membantu mengalihkan perhatian mereka dan memberikan stimulasi mental yang positif.

5. Pantau Kondisi Kesehatan

Pantau kucing untuk melihat tanda-tanda reaksi yang tidak biasa setelah vaksinasi. Ini termasuk kelemahan berlebihan, muntah, diare, atau pembengkakan yang tidak biasa di area suntikan. 

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang reaksi kucing terhadap vaksinasi atau jika stresnya berlanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan  dokter hewan terdekat melalui layanan call center Pet Care. Dokter hewan terdekat dari lokasi Anda akan langsung datang ke rumah. Mereka akan memberikan saran yang tepat dan memberikan solusi untuk kesembuhan kucing tercinta.

Agar kucing tidak mengalami stres setelah vaksin, sekarang vaksin kucing tak perlu keluar rumah. Pet Care menyediakan layanan vaksinasi yang siap datang ke rumah. Tenaga medis dari Pet Care bersertifikat lengkap dan berpengalaman.

Setelah vaksin kucing tidak akan stres selama di perjalanan pulang. Vaksin kucing jadi lebih mudah dan dapat dilakukan langsung di rumah atau lokasi Anda.

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan dari rumah. Jangan ragu hubungi kami.

Puasa 8 Jam? Berikut Syarat Steril Kucing Betina

Steril kucing betina merupakan langkah penting untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan kucing, serta mengendalikan populasi kucing. Proses ini tidak hanya memberikan manfaat bagi kucing itu sendiri, tetapi juga untuk pemiliknya dan masyarakat umum. 

Namun, sebelum memutuskan untuk mensterilkan kucing betina, ada beberapa syarat yang perlu dipertimbangkan dengan cermat. Artikel ini akan memberikan penjelasan singkat dan mudah dipahami.

Yuk, pelajari bersama!

Apa Itu Steril Kucing Betina?

Sterilisasi, atau yang dikenal juga sebagai kastrasi, adalah prosedur medis yang umum dilakukan pada kucing betina untuk mencegah reproduksi. Prosedur ini melibatkan pengangkatan organ reproduksi kucing betina, yaitu indung telur dan rahim pada kucing betina.

Sterilisasi memiliki banyak manfaat, baik bagi kucing maupun pemiliknya. Berikut adalah beberapa manfaat sterilisasi kucing.

Manfaat bagi Kucing

  • Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan: Steril dapat membantu mengendalikan populasi kucing liar dan mengurangi risiko euthanasia.
  • Mengurangi risiko penyakit tertentu: Sterilisasi dapat membantu mengurangi risiko kanker prostat dan testis pada kucing jantan, serta kanker payudara, kanker rahim, dan infeksi reproduksi pada kucing betina.
  • Meningkatkan perilaku: Sterilisasi dapat membantu mengurangi perilaku kawin yang tidak diinginkan pada kucing jantan dan betina, seperti menyemprotkan urine, berkelahi, dan melarikan diri dari rumah.
  • Membuat hidup lebih mudah: Sterilisasi dapat membuat hidup lebih mudah bagi pemilik kucing dengan menghilangkan kekhawatiran tentang kehamilan, perilaku terkait kawin, dan tanda-tanda birahi.

Manfaat bagi Pemilik

  • Populasi kucing yang terkendali: Sterilisasi membantu mengendalikan populasi kucing liar, sehingga mengurangi risiko penyakit yang ditularkan oleh kucing liar, seperti rabies dan toksoplasmosis.
  • Pengurangan biaya: Sterilisasi dapat membantu menghemat biaya perawatan kesehatan dalam jangka panjang, karena dapat mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan sistem reproduksi.
  • Lingkungan yang lebih tenang: Sterilisasi dapat membantu mengurangi perilaku berisik yang terkait dengan birahi, seperti mengeong berlebihan dan berkelahi.
  • Hubungan yang lebih baik dengan kucing: Sterilisasi dapat membantu meningkatkan hubungan antara pemilik dan kucing mereka dengan membuat kucing lebih tenang dan penyayang.

Syarat Steril Kucing Betina

1. Usia Kucing

Sterilisasi kucing betina sebaiknya dilakukan setelah kucing mencapai usia dewasa, yaitu sekitar enam bulan dan berat badan minimal 2 kilogram. Pada usia ini, kucing telah mencapai kematangan seksualnya, sehingga sterilisasi bisa dilakukan dengan lebih efektif.

2. Kondisi Kesehatan

Sebelum menjalani prosedur sterilisasi, penting untuk memastikan bahwa kucing dalam kondisi kesehatan yang baik. Pemeriksaan kesehatan oleh dokter hewan akan membantu memastikan bahwa kucing siap untuk menjalani prosedur tersebut. Kucing dengan kondisi kesehatan yang buruk mungkin tidak cocok untuk menjalani sterilisasi hingga mereka pulih sepenuhnya.

3. Berat Badan

Berat badan kucing juga merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan sebelum sterilisasi dilakukan. Kucing yang terlalu kecil atau terlalu kurus mungkin tidak cocok untuk menjalani prosedur tersebut. Sebaliknya, kucing yang obesitas juga bisa memiliki risiko tambahan selama operasi. Oleh karena itu, memastikan berat badan kucing berada dalam kisaran yang sehat akan membantu menjaga keberhasilan sterilisasi dan pemulihan pasca operasi.

4. Persiapan Pra-operasi Steril Kucing Betina

Sebelum menjalani sterilisasi, kucing biasanya perlu menjalani puasa selama 8-12 jam sebelum prosedur dilakukan. Ini untuk mencegah muntah selama anestesi dan operasi. Selain itu, dokter hewan mungkin juga akan memberikan instruksi khusus terkait dengan perawatan pra-operasi, seperti penghentian penggunaan makanan dan minuman pada waktu tertentu sebelum prosedur.

5. Pemulihan Pasca-operasi Steril Kucing Betina

Setelah sterilisasi, perawatan pasca-operasi sangat penting untuk memastikan pemulihan yang lancar bagi kucing. Hal ini mungkin meliputi memberikan obat penghilang rasa sakit, mengatur makanan dan minuman, serta membatasi aktivitas fisik kucing selama periode pemulihan. Memastikan kucing tetap dalam lingkungan yang tenang dan aman juga akan membantu mempercepat proses pemulihan.

Biaya Sterilisasi Kucing

Biaya sterilisasi kucing dapat bervariasi tergantung pada lokasi, jenis kelamin kucing, dan kompleksitas prosedur.

Secara umum, biaya sterilisasi kucing jantan lebih murah daripada kucing betina. Biaya sterilisasi kucing di Indonesia umumnya berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 1.500.000.

Sebelum memutuskan untuk steril kucing betina, lakukan pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi secara lengkap. Tetapi, jika Anda tidak punya banyak waktu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum steril, Pet Care adalah solusi untuk Anda.

Bawa kucing ke dokter hewan terdekat melalui layanan call center Pet Care secara teratur untuk pemeriksaan kesehatan yang berkala dan  vaksinasi yang diperlukan. Dokter hewan juga dapat memberikan saran terkait sterilisasi kucing dan perawatan yang sesuai untuk kucing.

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan dari rumah. Jangan ragu hubungi kami.

Mengenal Yeontan, Ras Anjing Teacup Pomeranian Peliharaan V BTS

Siapa yang tak gemas dengan Yeontan anjing Teacup Pomeranian milik V BTS ini? Yeontan pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh V BTS pada tahun 2017. Sejak diperkenalkan anjing kecil berbulu coklat ini dengan cepat merebut hati para ARMY.

Jenis anjing milik V BTS ini adalah Teacup Pomeranian. Anjing ini terkenal dengan ukuran super mini dan menggemaskan. Karena ukurannya yang mungil, anjing ini memikat hati banyak orang untuk memeliharanya.

Namun, sebelum memutuskan untuk memeliharanya, ada baiknya kita mengenal lebih jauh tentang mereka. Yuk, kita pejari bersama!

Karakteristik Anjing Teacup Pomeranian

Perlu diketahui, Teacup Pomeranian bukanlah ras anjing yang diakui secara resmi oleh American Kennel Club (AKB). Sebagai gantinya, mereka kadang-kadang disebut sebagai Miniature Pomeranian atau Toy Pomeranian. Istilah “Teacup” merujuk pada ukurannya yang sangat kecil. Anjing Teacup Pomeranian adalah versi miniatur dari Pomeranian standar. 

Mereka biasanya memiliki berat antara 1-3 kg dan tinggi bahu sekitar 7-15 cm. Meskipun kecil, mereka memiliki kepribadian yang besar. Berani, cerdas, dan penuh semangat, Pomeranian sering kali lebih percaya diri daripada ukuran mereka yang kecil.

Salah satu ciri khas yang paling mencolok dari Teacup Pomeranian adalah bulunya yang lebat. Bulu mereka sangat tebal dan menggemaskan, dan mereka sering kali memiliki varietas warna yang beragam, mulai dari putih, krem, cokelat, abu-abu, hingga oranye.

Proses untuk mendapatkan anjing super mini ini seringkali kontroversial.  Para breeder  terkadang menggunakan praktik pengembangbiakan yang tidak sehat, seperti  mempertemukan indukan terkecil atau bahkan  mengalami gangguan kesehatan  untuk menghasilkan keturunan yang sangat mungil. Hal ini bisa berdampak pada kesehatan jangka panjang sang anjing.

Kepribadian Berani di Dalam Tubuh Kecil

Meskipun ukurannya kecil, Teacup Pomeranian memiliki sifat pemberani. Mereka  sangat berani, percaya diri dan penuh semangat. Bahkan mereka sering kali percaya diri dan tidak takut untuk menghadapi anjing-anjing yang jauh lebih besar dari mereka. 

Kecerdasan mereka juga luar biasa, membuat mereka mudah dilatih dan sangat responsif terhadap pelatihan. Mereka senang diajari trik dan perintah baru dan akan sangat bahagia saat terlibat dalam kegiatan yang merangsang pikiran mereka.

Selain itu, kecerdasannya membuat mereka sangat mudah dilatih, meskipun terkadang memiliki sikap yang keras kepala. Dengan pendekatan yang sabar dan konsisten, Teacup Pomeranian dapat menjadi teman yang setia dan patuh.

Sangat Loyal kepada Pemiliknya

Teacup Pomeranian adalah anjing yang sangat setia dan akrab dengan keluarga mereka. Mereka sangat mencintai perhatian dan akan menjadi pendamping yang setia bagi pemilik mereka. Mereka cenderung sangat protektif terhadap keluarga mereka dan akan memberikan banyak cinta dan kasih sayang.

Bulu yang Lebat dan Menawan

Salah satu ciri khas yang paling mencolok dari anjing ini adalah bulunya yang lebat dan menggemaskan. Bulu mereka sangat tebal dan sering kali memiliki variasi warna yang beragam, mulai dari putih bersih, krem, cokelat, hingga oranye cerah. Dengan bulu mereka yang indah, mereka memang terlihat menggemaskan dalam hal penampilan.

Perawatan Anjing Teacup Pomeranian

Meskipun ukurannya kecil, Teacup Pomeranian membutuhkan perawatan yang cukup intensif. Bulu mereka perlu disikat secara teratur untuk mencegah kebotakkan dan menjaga kilau bulu mereka. Selain itu, kebersihan gigi dan telinga juga penting untuk menjaga kesehatan mereka.

Karena ukurannya yang kecil dan bulu mereka yang lebat, Teacup Pomeranian cenderung sensitif terhadap suhu ekstrem. Mereka tidak mentolerir panas atau dingin yang berlebihan, sehingga penting untuk memastikan bahwa mereka tetap nyaman dan aman dalam lingkungan mereka.

Aktivitas fisik yang cukup juga penting bagi kesehatan Teacup Pomeranian. Meskipun mereka kecil, mereka tetap membutuhkan latihan yang teratur untuk menjaga berat badan yang sehat dan mencegah kegemukan. Berjalan-jalan singkat, bermain di dalam rumah, atau bermain di halaman belakang bisa menjadi kegiatan yang sempurna bagi mereka.

Ras anjing ini rentan terhadap berbagai masalah kesehatan. Tulang mereka lebih rapuh, sehingga mudah cedera. Selain itu, mereka  juga  lebih rentan terhadap  masalah gigi, hipoglikemia (gula darah rendah), dan  masalah pada persendian.

Bagi Anda yang ingin memiliki Teacup Pomeranian selalu konsultasikan bersama dokter hewan terdekat Pet Care yang bisa dihubungi melalui call center untuk mendapatkan layanan home visit dimanapun lokasi kalian. 

Dapatkan perawatan oleh dokter hewan profesional, berpengalaman dan tersertifikasi. Jangan ragu hubungi kami. 

Cara Membuat Kucing Gemuk dan Sehat 

Memiliki kucing yang gemuk dan sehat merupakan kebahagiaan tersendiri bagi para pecinta kucing. Kucing yang sehat dan berat badannya ideal adalah kucing yang bahagia. Tetapi, tidak jarang pemilik kucing merasa khawatir ketika kucing terlalu kurus atau terlalu gemuk. 

Untuk menjaga kucing gemuk tetap sehat dan berada pada berat badan yang ideal, perhatian terhadap pola makan, aktivitas fisik, dan perawatan sangat penting. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips dan trik cara membuat kucing menjadi gemuk dan sehat.

Yuk, pelajari bersama!

1. Menentukan Berat Badan Ideal Kucing

Langkah pertama untuk membuat kucing menjadi gemuk adalah mengetahui berat badan ideal kucing. Kucing yang terlalu gemuk dapat menimbulkan obesitas yang dapat berdampak buruk pada kesehatannya. Mengetahui berat badan ideal kucing dapat dilakukan dengan berkonsultasi dengan  dokter hewan terdekat atau menggunakan tabel berat badan ideal kucing yang tersedia di internet.

2. Memilih Makanan yang Tepat

Makanan kucing yang berkualitas tinggi sangat penting untuk menjaga kesehatan dan berat badan yang ideal. Pilih makanan sesuai kebutuhan gizinya. Makanan kucing harus mengandung protein tinggi, rendah karbohidrat, dan kaya akan nutrisi penting lainnya. 

Beberapa jenis makanan yang bisa dipilih:

  • Makanan basah: Makanan basah umumnya lebih disukai kucing dan memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi.
  • Makanan kering: Pilihlah makanan kering dengan kandungan protein minimal 30% dan lemak minimal 10%.
  • Camilan sehat: Berikan camilan sehat di antara waktu makan, seperti tuna, salmon, atau kuning telur rebus.

Pemilik juga dapat menambahkan kalori pada makanan kucing dengan beberapa cara, seperti:

  • Menambahkan minyak ikan: Minyak ikan kaya akan omega-3 dan omega-6 yang baik untuk kesehatan kucing dan dapat membantu meningkatkan berat badan.
  • Menambahkan air hangat pada makanan kering: Hal ini akan membuat makanan lebih mudah dimakan dan membantu kucing merasa kenyang lebih lama.
  • Menambahkan sedikit susu atau yoghurt: Susu dan yoghurt mengandung kalori dan protein yang tinggi. Namun, berikan dalam jumlah yang moderat karena dapat menyebabkan diare pada beberapa kucing.

Pastikan untuk membaca label dengan cermat dan memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan kucing.

3. Atur Porsi Makan yang Tepat

Memberikan porsi makan yang tepat adalah kunci untuk membuat kucing gemuk, tetapi tetap sehat dan terhindar dari obesitas. Konsultasikan dengan  dokter hewan terdekat untuk menentukan jumlah makanan yang sesuai dengan berat badan dan tingkat aktivitas kucing. 

Jangan terlalu banyak memberi makan atau memberi makan berlebihan, karena hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Sebaiknya berikan makanan dalam porsi kecil namun sering, yaitu 3-4 kali sehari.

4. Jadwalkan Waktu Makan yang Tetap

Membuat jadwal makan yang teratur dapat membantu mengatur pola makan kucing. Tetapkan waktu makan yang sama setiap hari dan hindari memberi makan kucing di luar jadwal. Ini akan membantu mencegah makan berlebihan dan menjaga berat badan stabil.

5. Berikan Aktivitas Fisik yang Cukup

Kucing yang aktif cenderung memiliki metabolisme yang lebih tinggi dan mempertahankan berat badan yang sehat. Berikan waktu untuk bermain dengan kucing setiap hari. 

Ajak kucing bermain permainan interaktif atau gunakan mainan yang merangsang aktivitas fisik. Ini tidak hanya baik untuk kesehatan kucing tetapi juga memperkuat ikatan antara pemilik dan hewan peliharaan.

6. Batasi Camilan dan Makanan Tambahan

Camilan bisa menjadi cara yang menyenangkan membentuk interaksi dengan kucing, tetapi berikan secukupnya. Hindari camilan yang tinggi lemak dan gula. Gunakan camilan sebagai hadiah sesekali dan pastikan mereka tidak menggantikan makanan utama.

7. Kunjungan Rutin ke Dokter Hewan

Bawa kucing ke dokter hewan terdekat melalui layanan call center Pet Care secara teratur untuk pemeriksaan kesehatan yang berkala dan  vaksinasi yang diperlukan. Dokter hewan juga dapat memberikan saran khusus tentang diet dan perawatan yang sesuai untuk kucing berdasarkan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.