Tag: dokter hewan ke rumah

Cara Membuat Kucing Gemuk dan Sehat 

Memiliki kucing yang gemuk dan sehat merupakan kebahagiaan tersendiri bagi para pecinta kucing. Kucing yang sehat dan berat badannya ideal adalah kucing yang bahagia. Tetapi, tidak jarang pemilik kucing merasa khawatir ketika kucing terlalu kurus atau terlalu gemuk. 

Untuk menjaga kucing gemuk tetap sehat dan berada pada berat badan yang ideal, perhatian terhadap pola makan, aktivitas fisik, dan perawatan sangat penting. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips dan trik cara membuat kucing menjadi gemuk dan sehat.

Yuk, pelajari bersama!

1. Menentukan Berat Badan Ideal Kucing

Langkah pertama untuk membuat kucing menjadi gemuk adalah mengetahui berat badan ideal kucing. Kucing yang terlalu gemuk dapat menimbulkan obesitas yang dapat berdampak buruk pada kesehatannya. Mengetahui berat badan ideal kucing dapat dilakukan dengan berkonsultasi dengan  dokter hewan terdekat atau menggunakan tabel berat badan ideal kucing yang tersedia di internet.

2. Memilih Makanan yang Tepat

Makanan kucing yang berkualitas tinggi sangat penting untuk menjaga kesehatan dan berat badan yang ideal. Pilih makanan sesuai kebutuhan gizinya. Makanan kucing harus mengandung protein tinggi, rendah karbohidrat, dan kaya akan nutrisi penting lainnya. 

Beberapa jenis makanan yang bisa dipilih:

  • Makanan basah: Makanan basah umumnya lebih disukai kucing dan memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi.
  • Makanan kering: Pilihlah makanan kering dengan kandungan protein minimal 30% dan lemak minimal 10%.
  • Camilan sehat: Berikan camilan sehat di antara waktu makan, seperti tuna, salmon, atau kuning telur rebus.

Pemilik juga dapat menambahkan kalori pada makanan kucing dengan beberapa cara, seperti:

  • Menambahkan minyak ikan: Minyak ikan kaya akan omega-3 dan omega-6 yang baik untuk kesehatan kucing dan dapat membantu meningkatkan berat badan.
  • Menambahkan air hangat pada makanan kering: Hal ini akan membuat makanan lebih mudah dimakan dan membantu kucing merasa kenyang lebih lama.
  • Menambahkan sedikit susu atau yoghurt: Susu dan yoghurt mengandung kalori dan protein yang tinggi. Namun, berikan dalam jumlah yang moderat karena dapat menyebabkan diare pada beberapa kucing.

Pastikan untuk membaca label dengan cermat dan memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhan kucing.

3. Atur Porsi Makan yang Tepat

Memberikan porsi makan yang tepat adalah kunci untuk membuat kucing gemuk, tetapi tetap sehat dan terhindar dari obesitas. Konsultasikan dengan  dokter hewan terdekat untuk menentukan jumlah makanan yang sesuai dengan berat badan dan tingkat aktivitas kucing. 

Jangan terlalu banyak memberi makan atau memberi makan berlebihan, karena hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Sebaiknya berikan makanan dalam porsi kecil namun sering, yaitu 3-4 kali sehari.

4. Jadwalkan Waktu Makan yang Tetap

Membuat jadwal makan yang teratur dapat membantu mengatur pola makan kucing. Tetapkan waktu makan yang sama setiap hari dan hindari memberi makan kucing di luar jadwal. Ini akan membantu mencegah makan berlebihan dan menjaga berat badan stabil.

5. Berikan Aktivitas Fisik yang Cukup

Kucing yang aktif cenderung memiliki metabolisme yang lebih tinggi dan mempertahankan berat badan yang sehat. Berikan waktu untuk bermain dengan kucing setiap hari. 

Ajak kucing bermain permainan interaktif atau gunakan mainan yang merangsang aktivitas fisik. Ini tidak hanya baik untuk kesehatan kucing tetapi juga memperkuat ikatan antara pemilik dan hewan peliharaan.

6. Batasi Camilan dan Makanan Tambahan

Camilan bisa menjadi cara yang menyenangkan membentuk interaksi dengan kucing, tetapi berikan secukupnya. Hindari camilan yang tinggi lemak dan gula. Gunakan camilan sebagai hadiah sesekali dan pastikan mereka tidak menggantikan makanan utama.

7. Kunjungan Rutin ke Dokter Hewan

Bawa kucing ke dokter hewan terdekat melalui layanan call center Pet Care secara teratur untuk pemeriksaan kesehatan yang berkala dan  vaksinasi yang diperlukan. Dokter hewan juga dapat memberikan saran khusus tentang diet dan perawatan yang sesuai untuk kucing berdasarkan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Cegah Pneumonia pada Kucing Saat Musim Hujan

Saat musim hujan, kucing akan rentan terhadap serangan penyakit. Pneumonia pada kucing adalah salah satu penyakit yang mungkin menyerang kucing saat musim hujan.

Sebagai pemilik, tentunya harus waspada akan penyakit ini. Meskipun pneumonia dapat diobati, penyakit ini dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, penting bagi pemilik kucing untuk memahami gejala, penyebab, dan pencegahan pneumonia agar dapat menjaga kesehatan Si Manis kesayangan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, jenis dan pencegahan pneumonia pada kucing. 

Yuk, kita pelajari bersama!

Apa Itu Pneumonia pada Kucing?

Pneumonia adalah kondisi medis yang umum terjadi pada kucing, terutama jika sistem kekebalan tubuhnya terganggu atau terkena infeksi bakteri, virus, atau jamur.

Pneumonia pada kucing adalah kondisi medis yang menyebabkan peradangan atau infeksi pada salah satu atau kedua paru-paru mereka. Paru-paru menjadi terisi cairan atau lendir, yang mengganggu kemampuan kucing untuk bernapas dengan normal. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi bakteri, virus, atau jamur, serta masuknya benda asing atau cairan ke dalam paru-paru.

Penyebab Pneumonia pada Kucing

1. Infeksi bakteri seperti Mycoplasma, Chlamydia, Bordetella, dan Streptococcus adalah beberapa bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia.

2. Virus seperti Feline calicivirus (FCV), feline herpesvirus (FHV), dan feline panleukopenia virus (FPV) juga dapat menyebabkan pneumonia.

3. Infeksi jamur seperti Histoplasma atau Cryptococcus juga dapat menyebabkan pneumonia pada kucing.

4. Jika kucing menghirup benda asing, makanan, atau cairan ke paru-parunya, ini dapat menyebabkan iritasi dan infeksi, menyebabkan pneumonia aspirasi.

5. Paparan terhadap asap rokok, bahan kimia, atau polusi udara dapat meningkatkan risiko pneumonia.

Gejala Pneumonia pada Kucing

1. Batuk: Kucing mungkin mengalami batuk, terutama jika pneumonia disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.

2. Napas Sesak: Kucing mungkin tampak kesulitan bernapas atau bernapas dengan cepat dan pendek.

3. Napas Bersuara: Suara napas yang abnormal, seperti bunyi mendengus atau mengi, dapat menjadi tanda pneumonia.

4. Lemas: Kucing dengan pneumonia sering terlihat lemas, tidak aktif, dan kehilangan nafsu makan.

5. Demam: Kucing dengan pneumonia dapat mengalami demam.

Jenis Pneumonia Kucing

Pneumonia kucing dibagi menjadi empat tipe:

1. Pneumonia Aspirasi

Pneumonia aspirasi terjadi ketika kucing menghirup benda asing seperti makanan, cairan, atau benda lainnya ke dalam saluran pernapasan mereka. Ini dapat terjadi misalnya saat muntah atau ketika kucing menelan dengan tidak sengaja benda yang tidak seharusnya masuk. Benda yang terhirup dapat menghalangi aliran udara dan mengakibatkan infeksi pada paru-paru.

2. Pneumonia Infeksius

Pneumonia infeksius disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau kadang-kadang keduanya. Beberapa bakteri yang umum yang dapat menyebabkan pneumonia pada kucing termasuk Pasteurella multocida dan Bordetella bronchiseptica, sedangkan virus seperti herpesvirus dan calicivirus feline juga dapat menyebabkan pneumonia.

3. Pneumonia Jamur

Pneumonia jamur, atau pneumonia mikotik, jarang terjadi pada kucing. Ini disebabkan oleh infeksi jamur seperti Histoplasma atau Cryptococcus yang masuk ke dalam paru-paru kucing dan menyebabkan peradangan serta gangguan pernapasan.

4. Pneumonia Parasit

Pneumonia parasit sangat jarang terjadi pada kucing. Ini terjadi ketika kucing terinfeksi parasit seperti larva cacing yang menetap di dalam paru-paru, menyebabkan peradangan dan kesulitan bernapas. Anak kucing dan kucing liar atau yang tinggal di luar rumah memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia parasit karena lebih sering terpapar lingkungan yang mengandung parasit.

Pencegahan Pneumonia Kucing

Pneumonia adalah kondisi serius yang dapat memengaruhi kesehatan kucing. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, pemilik dapat membantu melindungi kucing dari penyakit ini. Berikut cara mencegah pneumonia pada kucing:

1. Perhatikan Kesehatan Kucing

Memberikan makanan yang sehat, menyediakan akses yang cukup ke air minum, dan menjaga kucing tetap aktif dengan bermain dan berolahraga dapat membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh yang kuat. Pastikan juga untuk memberikan perawatan gigi yang teratur, karena infeksi gigi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk pneumonia.

2. Menjaga Lingkungan Tetap Bersih

Menjaga lingkungan kucing tetap bersih dan bebas dari kotoran, debu, dan bulu hewan peliharaan lain dapat membantu mencegah iritasi dan infeksi pada saluran pernapasan kucing. Gunakan pembersih yang lembut dan aman untuk membersihkan kandang dan perlengkapan kucing secara teratur.

3. Perhatikan Gejala Penyakit

Penting untuk memperhatikan gejala penyakit pada kucing dan segera menghubungi dokter hewan jika Anda mencurigai bahwa kucing Anda sakit. Gejala pneumonia pada kucing seperti batuk, sesak napas, demam, dan kehilangan nafsu makan. Semakin cepat pemilik mengetahui gejalanya, semakin cepat kucing mendapat pengobatan.

4. Hindari Paparan Asap Rokok dan Bahan Kimia Berbahaya

Asap rokok dan bahan kimia berbahaya seperti pembersih rumah tangga atau pewangi udara dapat merusak sistem pernapasan kucing dan meningkatkan risiko pneumonia. Hindari merokok di dalam rumah dan pastikan untuk menyimpan bahan kimia berbahaya di tempat yang tidak dapat diakses oleh kucing.

5. Vaksinasi Rutin

Vaksinasi adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi kucing dari penyakit yang dapat menyebabkan pneumonia, seperti virus herpes dan calicivirus feline. Pastikan untuk memberikan vaksin yang tepat sesuai dengan usia kucing.

Sekarang vaksin kucing tak perlu keluar rumah. Pet Care menyediakan layanan vaksinasi yang siap datang ke rumah. Tenaga medis dari Pet Care bersertifikat lengkap dan berpengalaman.

Sekarang vaksinasi untuk mencegah pneumonia kucing dapat dilakukan langsung di rumah atau lokasi Anda.

Jadwalkan pemeriksaan rutin dengan  dokter hewan terdekat melalui  Call Center Pet Care untuk memastikan kesehatan yang baik dan mendeteksi masalah kesehatan sejak dini. 

Dokter hewan dapat memberikan saran tentang langkah-langkah pencegahan tambahan yang dapat diambil untuk melindungi kucing dari pneumonia dan penyakit lainnya.

Jangan ragu hubungi kami.

Perawatan Terbaik Setelah Anjing Melahirkan Agar Tidak Stres

Menyambut anak anjing baru memang membahagiakan, tetapi jangan sampai melupakan induk anjing setelah melahirkan. Pemilik bertanggung jawab untuk merawat induk anjing dan anak-anaknya dengan baik. 

Proses persalinan dan pasca persalinan bisa menjadi momen yang menegangkan bagi anjing dan pemiliknya. Inilah mengapa penting bagi pemilik anjing untuk memahami bagaimana memberikan perawatan terbaik bagi anjing mereka setelah melahirkan. 

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah mencegah stres pada induk anjing dan anak-anaknya. Dalam artikel ini, kita akan belajar bersama cara merawat anjing setelah melahirkan.

Yuk, pelajari bersama!

Mengapa Stres Perlu Dicegah Setelah Anjing Melahirkan?

Stres pada induk anjing setelah melahirkan dapat berakibat fatal, seperti:

  • Stres dapat mengganggu hormon yang bertanggung jawab untuk produksi ASI, sehingga berakibat penurunan jumlah produksi pada anjing. Hal ini akan berimbas pada anak anjing yang tidak mendapatkan cukup asupan nutrisi.
  • Induk anjing yang stres akan menolak atau bahkan melukai anak-anaknya.
  • Stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh induk anjing, membuatnya lebih rentan terhadap penyakit.
  • Induk anjing yang stres mungkin menjadi lebih agresif terhadap orang atau hewan lain di sekitarnya.

Cara Mencegah Stres Pada Anjing Setelah Melahirkan

Lingkungan yang Tenang dan Aman

Setelah melahirkan, anjing membutuhkan lingkungan yang tenang dan aman untuk pemulihan dan merawat bayi anjingnya. Pilihlah tempat yang sepi dan terlindungi di rumah tempat untuk anjing merasa nyaman dan aman. 

Jauhkan mereka dari gangguan yang berlebihan seperti suara keras atau interaksi yang terlalu banyak dengan manusia atau hewan lain.

Dukungan Emosional dan Perhatian Ekstra

Anjing memerlukan lebih banyak perhatian dan dukungan emosional setelah melahirkan. Berikan kasih sayang ekstra, perhatian, dan waktu bersama dengan mereka. Sentuhan fisik yang lembut, seperti memijat atau mengelus, dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan ikatan antara pemilik dan anjing.

Hindari Menyentuh Anak Anjing Secara Berlebihan

Sebagai pemilik rasanya ingin memeluk, memegang, atau mencium bayi anjing yang beru lahir. Tapi, sebaiknya hindari menyentuh mereka secara berlebihan.

Setelah anjing melahirkan, insting pelindung mereka sangat kuat, terutama terhadap bayi anjing mereka yang baru lahir. Biarkan induk anjing menjilat dan merawat anak-anaknya terlebih dahulu. Pemilik dapat mulai bermain dan berinteraksi dengan anak anjing setelah beberapa minggu.

Diet yang Seimbang dan Nutrisi yang Cukup

Pemberian makanan yang tepat dan nutrisi yang cukup sangat penting bagi anjing yang baru saja melahirkan. Pastikan untuk memberikan makanan yang kaya akan nutrisi dan tambahan kalsium jika diperlukan untuk membantu dalam produksi ASI yang cukup untuk bayi anjing. 

Jaga kebersihan Setelah Anjing Melahirkan

Pasca anjing melahirkan, menjaga kebersihan adalah hal yang sangat penting untuk mencegah infeksi dan memastikan kesehatan baik anjing maupun bayi anjing. 

Pastikan kandang dan area di sekitarnya selalu bersih dan higienis. Hal ini dapat membantu mengurangi stres dan mencegah penyakit.

Perhatikan dan periksa payudara anjing untuk memastikan tidak ada tanda-tanda infeksi atau masalah kesehatan lainnya. Bersihkan payudara secara lembut dengan kain lembab atau kapas jika diperlukan.

Pastikan untuk membersihkan semua perkakas dan peralatan yang digunakan untuk merawat anjing dan bayi anjing. Ini termasuk mangkuk makanan dan minum, mainan, dan tempat tidur.

Pantau Tanda Stres atau Masalah Kesehatan

Perhatikan tanda-tanda stres atau masalah kesehatan pada anjing seperti kegelisahan berlebihan, kehilangan nafsu makan, atau perilaku yang tidak biasa. Jika Anda melihat tanda-tanda ini, konsultasikan segera dengan  dokter hewan terdekat untuk mendapatkan bantuan.

Perawatan Kesehatan Rutin

Jadwalkan pemeriksaan rutin dengan dokter hewan terdekat melalui  Call Center Pet Care untuk memastikan kesehatan baik anjing maupun bayi anjing. Dokter hewan terdekat dari lokasi Anda akan langsung datang ke rumah untuk memberikan saran tentang perawatan kesehatan yang tepat dan memeriksa tanda-tanda masalah kesehatan yang mungkin timbul, seperti infeksi atau masalah reproduksi.

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Anjing Diare? Cegah Dengan Vaksin Parvovirus Sesuai Jadwal

Pernah mendangar tentang vaksin parvovirus?

Anjing yang muntah atau diare hingga berdarah mungkin terkena parvovirus. Virus ini dapat bertahan di lingkungan selama berbulan-bulan. Virus ini mudah menyebar antar anjing melalui kontak dengan kotoran yang terkontaminasi.

Parvovirus mudah menular dan menyerang anjing, terutama anak anjing yang belum divaksinasi. Oleh karena itu, anak anjing penting untuk diberikan vaksin Parvovirus sesuai jadwal.

Bagi anda yang masih bingung tentang Parvovirus, artikel ini akan membahas parvovirus, pencegahannya, dan jadwal vaksinasi yang tepat.

Yuk, pelajari bersama!

Apa itu Parvovirus pada Anjing?

Parvovirus pada anjing merupakan salah satu penyakit yang menular dan dapat mempengaruhi hewan peliharaan. Dikenal secara resmi sebagai Canine Parvovirus (CPV), virus ini dapat menginfeksi anjing dari segala usia, tetapi biasanya anak  anjing yang belum divaksinasi berisiko tertinggi terkena virus ini.

Parvovirus merupakan virus yang sangat menular dan berbahaya bagi anjing, terutama anak anjing. Virus ini menyerang sistem pencernaan dan dapat menyebabkan dehidrasi, diare berdarah, dan kematian. 

Penyebab Parvovirus pada Anjing?

Parvovirus pada anjing disebabkan oleh Canine Parvovirus, yang terutama menyerang saluran pencernaan. Virus ini dapat bertahan dalam lingkungan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, sehingga dapat dengan mudah menular melalui kontak langsung dengan kotoran anjing yang terinfeksi atau melalui lingkungan yang terkontaminasi.

Gejala Parvovirus pada Anjing

1. Anjing yang terinfeksi Parvovirus sering muntah secara berulang.

2. Diare yang berair, berbau busuk, dan berdarah adalah gejala umum Parvovirus.

3. Anjing yang terinfeksi Parvovirus cenderung kehilangan nafsu makan dan menjadi lemah.

4. Karena muntah dan diare berat, anjing dapat mengalami dehidrasi yang parah.

5. Demam juga dapat terjadi pada anjing yang terinfeksi Parvovirus.

Agar anjing tidak terkena Parvovirus, maka lakukan vaksinasi. Vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk melindungi anjing Anda dari berbagai penyakit menular, termasuk Parvovirus. 

Bagaimana Vaksin Parvovirus Bekerja?

Vaksin parvovirus adalah vaksin yang dirancang untuk memicu sistem kekebalan tubuh anjing untuk melawan virus parvovirus. Vaksinasi Parvovirus bekerja dengan memperkenalkan antigen yang dilemahkan atau dimatikan dari virus Parvovirus ke dalam tubuh anjing. 

Sistem kekebalan tubuh anjing merespons antigen ini dengan memproduksi antibodi yang dapat melawan virus asli jika anjing tersebut terpapar virus secara alami di kemudian hari. Dengan cara ini, vaksin membantu melatih sistem kekebalan tubuh anjing untuk mengenali dan melawan virus Parvovirus dengan lebih efektif.

Pentingnya Vaksin Parvovirus pada Anjing?

1. Perlindungan Terhadap Penyakit Serius

Vaksinasi Parvovirus memberikan perlindungan terhadap penyakit yang serius dan mematikan pada anjing. Dengan memvaksinasi anjing, membantu melindungi kesehatannya dan meningkatkan peluang untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.

2. Pencegahan Penyebaran Penyakit

Vaksinasi tidak hanya melindungi anjing, tetapi juga membantu mencegah penyebaran Parvovirus pada anjing lain. Dengan memutuskan rantai penularan, membantu menjaga kesehatan seluruh populasi anjing.

3. Investasi Kesehatan Jangka Panjang

Biaya vaksinasi jauh lebih murah daripada biaya perawatan yang diperlukan jika anjing terinfeksi Parvovirus. Dengan melakukan vaksinasi secara teratur,  menjaga anjing tetap sehat dan berumur panjang.

Jadwal Vaksin Parvovirus pada Anjing

Jadwal vaksinasi Parvovirus untuk anjing akan bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti usia anjing, status vaksinasi sebelumnya, kondisi kesehatan, dan rekomendasi spesifik dari dokter hewan yang merawatnya. Berikut, jadwal umum mengenai vaksinasi parvovirus.

Vaksinasi Primer

Vaksinasi ini membantu membangun kekebalan awal anjing terhadap Parvovirus.

  • Anjing biasanya menerima vaksinasi Parvovirus sebagai bagian dari vaksinasi rutin yang diberikan pada usia muda, seringkali mulai dari usia 6-8 minggu.
  • Vaksinasi primer biasanya terdiri dari serangkaian dosis vaksin, yang diberikan dalam interval tertentu, biasanya setiap 2-4 minggu sampai anjing mencapai usia 16 minggu.

Booster dan Vaksinasi Tahunan

  • Setelah vaksinasi primer selesai, anjing biasanya mendapatkan vaksinasi booster satu tahun setelah dosis terakhir dari seri vaksinasi primer.
  • Setelah itu, vaksinasi Parvovirus biasanya diperbarui setiap tahun atau sesuai dengan rekomendasi dari dokter hewan.
  • Vaksinasi tahunan atau revisi vaksinasi secara berkala membantu memperkuat kekebalan anjing terhadap Parvovirus dan memastikan perlindungan yang berkelanjutan.

Penting untuk diingat bahwa hanya dokter hewan yang dapat memberikan rekomendasi yang tepat mengenai jadwal vaksinasi Parvovirus untuk anjing.

Oleh karena itu, Konsultasikan dengan  dokter hewan terdekat melalui  Call Center Pet Care untuk merencanakan jadwal vaksinasi yang sesuai dan memberikan perlindungan terbaik bagi sahabat empat kaki.

Namun, jika takut untuk membawa anjing ke Pet Shop, Pet Care menyediakan layanan vaksinasi yang siap datang ke rumah. Tenaga medis dari Pet Care bersertifikat lengkap dan berpengalaman.

Sekarang, vaksin parvovirus tidak perlu repot keluar rumah, ayanan dokter hewan dari Pet Care dapat dilakukan langsung di rumah atau lokasi Anda.

Wet Food atau Dry Food, Mana yang Disukai Kucing?

Mana yang akan disukai kucing antara Wet Food atau Dry Food? Wet food dan dry food merupakan dua jenis makanan yang populer untuk kucing. 

Ketika memilih makanan untuk kucing, salah satu keputusan utama yang harus diambil adalah antara makanan basah (wet food) atau makanan kering (dry food). Kedua jenis makanan ini memiliki karakteristik yang berbeda dan berpengaruh terhadap kesehatan dan kesejahteraan kucing.

Bagi para pemilik kucing yang masih bingung ingin memberikan wet food atau dry food, artikel ini akan membahas perbedaan, kelebihan dan kekurangan keduanya.

Yuk, kita pelajari bersama!

Perbedaan Wet Food dan Dry Food

1. Kandungan Air

Wet Food atau makanan basah mengandung lebih banyak air, biasanya sekitar 75-85% air. Hal ini bermanfaat untuk menjaga kucing terhidrasi, terutama bagi kucing yang tidak cukup minum air.

Dry Food atau makanan kering memiliki kandungan air yang jauh lebih rendah, sekitar 5-10%. Karena kandungan air yang rendah, makanan kering tidak memberikan hidrasi yang sama seperti makanan basah.

2. Kandungan Nutrisi

Wet Food seringkali dianggap lebih kaya nutrisi karena mengandung lebih banyak protein dan lemak, serta memiliki lebih sedikit karbohidrat. Hal Ini dapat membantu kucing yang sedang membutuhkan diet tinggi protein atau kucing dengan kondisi kesehatan tertentu seperti penyakit ginjal atau diabetes.

Dry Food biasanya mengandung lebih banyak karbohidrat daripada makanan basah. Namun, makanan kering juga bisa menjadi sumber nutrisi yang baik, terutama jika mereka dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan kucing.

3. Tekstur Wet Food dan Dry Food

Wet Food memiliki tekstur yang lebih lunak dan berair. Konsistensinya mirip dengan adonan atau pasta. Karena teksturnya yang lunak, makanan basah lebih mudah dicerna oleh kucing, terutama bagi kucing yang memiliki masalah pencernaan atau gigi yang lemah.

Dry Food memiliki tekstur yang keras dan renyah, mirip dengan biji-bijian atau nugget. Teksturnya yang keras dapat membantu membersihkan gigi kucing saat mereka mengunyahnya, membantu menjaga kesehatan gigi dan gusi.

4. Pengaruh terhadap Kesehatan Gigi

Beberapa orang percaya bahwa wet food dapat membantu menjaga kesehatan gigi kucing dengan meminimalkan penumpukan plak dan tartar. Namun, hal ini dapat bervariasi tergantung pada makanan spesifik dan kebiasaan makan kucing.

Dry food sering dianggap lebih efektif dalam menjaga kesehatan gigi kucing karena teksturnya yang keras dapat membantu membersihkan gigi saat kucing mengunyahnya.

Kelebihan dan Kekurangan Wet Food

Wet food atau makanan basah merupakan salah satu pilihan makanan populer untuk kucing. Makanan ini memiliki tekstur yang basah dan lembut, serta aroma yang lebih kuat dibandingkan makanan kering. 

Kelebihan 

Wet food memiliki aroma yang lebih kuat dan rasa yang lebih lezat sehingga lebih menarik bagi kucing.

Tekstur wet food yang basah dan lembut membuatnya mudah dicerna oleh kucing, terutama bagi anak kucing, kucing tua, atau kucing yang memiliki masalah pencernaan. Wet food dapat menjadi sumber protein, lemak, dan vitamin yang penting bagi kesehatan kucing.

Kekurangan

Wet food lebih mudah basi dibandingkan dry food, sehingga harus disimpan di kulkas setelah dibuka.

Tekstur wet food yang lunak tidak membantu membersihkan gigi kucing, sehingga dapat menyebabkan kerusakan gigi jika tidak dibersihkan dengan benar. Wet food biasanya lebih mahal dibandingkan dry food.

Kelebihan dan Kekurangan Dry Food

Dry food atau makanan kering merupakan salah satu pilihan makanan populer untuk kucing. Makanan ini memiliki tekstur yang keras dan kering, serta tahan lama dalam penyimpanan.

Kelebihan

Dry food lebih mudah disimpan dan lama masa kadaluarsanya. Dry food umumnya lebih murah dibandingkan wet food. 

Tekstur dry food yang keras membantu membersihkan gigi kucing saat mereka makan, sehingga membantu mencegah kerusakan gigi. Dry food dapat menjadi sumber protein, lemak, dan vitamin yang penting bagi kesehatan kucing.

Kekurangan

Dry food memiliki aroma yang kurang kuat dan rasa yang kurang lezat, sehingga kurang menarik bagi kucing. Tekstur dry food yang keras dapat membuatnya sulit dicerna oleh anak kucing, kucing tua, atau kucing yang memiliki masalah pencernaan.

Dry food memiliki kadar air yang rendah, sekitar 10-12%, sehingga dapat menyebabkan dehidrasi pada kucing jika tidak minum air putih yang cukup.

Dari penjelasan tersebut manakah yang disukai kucing? Preferensi makanan bisa berbeda-beda untuk setiap kucing. Beberapa kucing mungkin lebih suka makanan basah, sementara yang lain mungkin lebih menyukai makanan kering. Jadi, ini tergantung pada seleran kucing kesayangan anda. 

Dalam memilih wet food atau dry food untuk kucing, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan kesehatan spesifik kucing, preferensi makanannya, dan ketersediaan serta keterjangkauan makanan tersebut. 

Anda bisa berkonsultasi tentang makanan yang tepat untuk kucing ke dokter hewan terdekat dengan menghubungi layanan call center Pet Care. 

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Makanan untuk Kucing Sakit Sesuai Kondisinya yang Bernutrisi

Saat sakit, memilih makanan untuk kucing sakit adalah hal yang perlu diperhatikan dengan teliti. Pasalnya, nafsu makan kucing cenderung menurun saat mereka sakit. Hal ini, dapat mengakibatkan asupan nutrisi yang terhambat dapat memperlambat proses pemulihannya. 

Memilih makanan untuk kucing sakit juga harus memperhatikan kondisinya. Kandungan dan bahan makanan tertentu bisa memperburuk kondisi kucing kesayangan apabila tidak tepat. 

Oleh karena itu, penting untuk memberikan makanan yang tidak hanya bernutrisi tetapi juga lezat dan menarik bagi kucing yang sakit. Artikel ini akan membahas makanan kucing saat sakit yang bernutrisi dan lezat sesuai dengan kondisi kucing.

Yuk, pelajari bersama!

Makanan untuk Kucing Sakit Pencernaan

Kucing yang mengalami masalah pencernaan seperti muntah atau diare biasanya membutuhkan makanan yang lembut dan mudah dicerna. Makanan basah (wet food) yang rendah lemak dan tinggi protein adalah pilihan terbaik saat kucing mengalami diare. 

Pastikan makanan kucing mengandung probiotik, tinggi serat dan rendah residu. Makanan yang mengandung serat akan mudah dicerna untuk pencernaan kucing yang sensitif.

Makanan untuk Kucing dengan Penyakit Ginjal

Kucing yang sedang mengalami penyakit ginjal biasanya memerlukan diet khusus rendah protein dan rendah fosfor. Protein dan fosfor yang berlebihan dapat meningkatkan beban kerja pada ginjal yang sudah lemah

Makanan khusus untuk kucing dengan masalah ginjal biasanya mengandung jumlah protein yang terkontrol dan fosfor yang rendah, serta suplemen tambahan seperti asam amino arginin yang membantu mengurangi beban pada ginjal.

Kucing dengan Diabetes

Kucing yang menderita diabetes sering buang air kecil, haus berlebihan, dan mengalami penurunan berat badan. Biasanya kucing yang menderita diabetes memerlukan diet khusus dengan makanan rendah karbohidrat dan tinggi protein. 

Makanan kering (dry food) mengandung serat yang larut dan protein hewani berkualitas tinggi. Hal ini dapat membantu mengontrol gula darah. Makanan basah juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk meningkatkan asupan air kucing.

Makanan untuk Kucing dengan Penyakit Jantung

Penyakit jantung pada kucing dapat menjadi kondisi yang menakutkan dan membutuhkan perhatian khusus, termasuk dalam hal nutrisi. Diet yang tepat dapat memainkan peran penting dalam mendukung kesehatan jantung kucing.

Kucing dengan penyakit jantung membutuhkan diet rendah garam dan rendah lemak. Konsumsi garam yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani jantung. Makanan khusus untuk kucing dengan masalah jantung biasanya mengandung jumlah natrium yang terkontrol.

Diet rendah lemak dapat membantu menjaga berat badan yang sehat pada kucing dengan penyakit jantung. Kegemukan dapat memperburuk beban pada jantung dan menyebabkan komplikasi lainnya. 

Makanan khusus untuk kucing dengan masalah jantung biasanya mengandung tingkat natrium yang terkontrol dan tambahan taurin serta asam lemak omega-3. Asam lemak omega-3 memiliki sifat antiinflamasi dan dapat membantu mengurangi peradangan pada jantung. Makanan yang mengandung sumber asam lemak omega-3, seperti minyak ikan, bisa bermanfaat bagi kucing dengan penyakit jantung.

Makanan untuk Kucing dengan Masalah Gigi atau Mulut

Kucing dengan masalah gigi atau mulut mungkin kesulitan makan makanan kering atau keras. Makanan basah bisa menjadi pilihan terbaik bagi kucing. Makanan basah atau wet food juga memiliki kandungan air yang lebih tinggi, membantu menjaga kucing terhidrasi.

Selain itu, makanan yang lembut atau direndam dalam air hangat dapat membantu kucing untuk mencerna makanannya karena tekstur yang lembut. Hal ini akan membuat makanan menjadi lebih mudah diproses oleh kucing dengan masalah gigi atau mulut.

Tips Memberikan Makanan untuk Kucing Sakit

  • Sajikan makanan dalam porsi kecil dan sering.
  • Hangatkan makanan sedikit agar aromanya lebih kuat.
  • Tambahkan sedikit air ke dalam makanan agar lebih mudah dimakan.
  • Berikan makanan di tempat yang tenang dan nyaman.
  • Jika kucing masih tidak mau makan, konsultasikan dengan dokter hewan.

Sebelum memutuskan makanan untuk kucing sakit, sangat penting untuk berkonsultasi dengan konsultasi dokter hewan terdekat dengan menghubungi layanan call center Pet Care. 

Dokter hewan akan memberikan rekomendasi yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan kucing kesayangan. Mereka juga dapat merekomendasikan merek dan jenis makanan yang cocok untuk kondisi spesifiknya.

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Grooming Anjing Ke Rumah Solusi Hemat Tanpa Ke Salon

Grooming anjing ke rumah adalah cara agar anjing bahagia, cantik dan sehat tanpa perlu ke salon. Walaupun ada banyak cara lain untuk memberikan kesehatan anjing seperti memberi makanan berkualitas, mencukupi kebutuhan olahraga, memberikan cinta dan perhatian. 

Namun, grooming anjing adalah hal yang penting dan utama bagi anjing. Grooming dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental anjing. lho. 

Memilih layanan grooming anjing yang tepat memberikan banyak manfaat bagi pemilik dan anjing kesayangan. Di era modern ini, banyak pemilik anjing yang memilih untuk melakukan grooming di rumah sebagai alternatif yang lebih hemat dan praktis dibandingkan dengan pergi ke salon.

Yuk, ketahui keuntungan menggunakan layanan grooming anjing ke rumah!

Hemat Waktu dan Biaya

Di era modern yang serba cepat, kesibukan menjadi hal yang tak terelakkan. Tak jarang, hal ini berimbas pada perawatan hewan peliharaan, seperti anjing. 

Mengantar dan menjemput anjing ke salon grooming bisa memakan waktu dan tenaga. Di sinilah layanan grooming anjing ke rumah menjadi solusi praktis yang semakin populer.

Layanan grooming ke rumah menghemat waktu dan biaya transportasi. Pemilik tak perlu repot mengantarkan dan menjemput anjing ke salon, sehingga waktu dan energi dapat dialokasikan untuk hal lain.

Pemilik dapat memilih waktu grooming yang sesuai dengan jadwal mereka. Layanan grooming ke rumah umumnya menyediakan layanan di luar jam kerja, sehingga pemilik tak perlu mengambil cuti atau meninggalkan pekerjaan.

Perawatan oleh Groomer Profesional

Groomer yang datang ke rumah merupakan profesional terlatih dan berpengalaman. Mereka akan membawa peralatan grooming yang lengkap dan berkualitas agar hasilnya pun maksimal. 

Groomer dapat memberikan perhatian dan fokus yang lebih personal kepada anjing. Hal ini menyebabkan grooming menjadi lebih menyeluruh dan sesuai dengan kebutuhan anjing.

Keamanan dan Kenyaman Anjing Terjamin

Kebanyakan pemilik merasa kerepotan jika harus membawa anjing ke pet shop karena anjing biasanya melakukan penolakan selama di perjalanan menuju pet shop. Hal ini tentunya merepotkan dan dapat membuat anjing stress.

Belum lagi anjing yang menolak ketika bertemu dengan orang asing atau berada di lingkungan yang baru. Selain anjing, pemilik pun bisa stress menghadapi hal ini.

Grooming di rumah akan membuat anjing merasa lebih tenang dan rileks karena  berada di lingkungan sendiri, dikelilingi oleh aroma dan orang-orang yang dikenalnya. Tidak ada suara bising, bau asing, atau anjing lain yang dapat membuat anjing stres. 

Groomer akan fokus pada satu anjing saja selama proses grooming. Para groomer akan memberikan perhatian dan kasih sayang yang maksimal selama proses perawatan. 

Karena proses perawatan dilakukan di rumah, anjing tidak akan terpapar penyakit yang mungkin ditularkan oleh anjing lain. 

Tips Memilih Layanan Grooming Anjing Ke Rumah

  • Pastikan groomer memiliki reputasi baik dan berpengalaman.
  • Tanyakan jenis perawatan yang ditawarkan dan pastikan sesuai dengan kebutuhan anjing.
  • Mintalah rekomendasi dari teman atau keluarga yang pernah menggunakan layanan grooming anjing ke rumah.
  • Bandingkan harga dan layanan dari beberapa penyedia jasa sebelum memilih.

Kini, Pet Care menyediakan layanan grooming kucing dan anjing yang bisa datang ke rumah khusus Area Jakarta. Grooming menjadi mudah dan praktis tanpa ribet dengan groomer profesional.

Pemesanan layanan grooming dari Pet Care mudah dilakukan dan biaya terjangkau serta transparan. 

Pesan sekarang melalui layanan Pet Care dan nikmati pelayanan grooming oleh profesional yang siap datang ke rumah.

Penyebab Katarak pada Anjing dan Cara Pencegahannya

Katarak pada anjing adalah kondisi di mana lensa mata menjadi keruh, sehingga menghalangi cahaya masuk ke mata dan menyebabkan penglihatan kabur atau bahkan kebutaan. 

Katarak dapat terjadi pada anjing dari segala usia, ras, dan jenis kelamin, tetapi lebih sering terjadi pada anjing tua.

Untuk menjaga kesehatan anjing dengan baik, penting untuk memahami penyebab yang mendasarinya. Yuk, kenali penyebab umum katarak pada anjing!

Usia

Seperti manusia, anjing juga rentan terhadap perkembangan katarak seiring bertambahnya usia. Proses penuaan secara alami dapat menyebabkan perubahan pada lensa mata, yang akhirnya dapat mengakibatkan katarak.

Genetik

Faktor genetik berperan penting dalam perkembangan katarak anjing. Beberapa ras anjing cenderung memiliki genetik yang lebih tinggi terkena katarak dibandingkan yang lain. Misalnya, anjing Golden Retriever, Cocker Spaniel, dan Poodle memiliki kecenderungan genetik yang lebih tinggi terhadap katarak dibandingkan dengan beberapa ras lainnya.

Trauma Mata

Trauma terhadap mata, baik karena kecelakaan atau cedera lainnya dapat menjadi pemicu perkembangan katarak anjing. Benturan keras pada mata dapat merusak struktur lensa, menyebabkan perubahan yang mengarah pada katarak.

Penyakit atau Kondisi Medis

Beberapa penyakit atau kondisi medis lainnya, seperti diabetes mellitus, hipotiroidisme, atau penyakit inflamasi, juga dapat meningkatkan perkembangan katarak anjing. Gangguan metabolik atau autoimun tertentu dapat mengganggu keseimbangan kimia dalam mata yang pada akhirnya dapat menyebabkan katarak.

Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang atau dalam dosis yang tinggi ternyata memiliki efek samping. Efek samping ini merugikan mata anjing dan dapat menyebabkan perkembangan katarak.

Gejala Katarak pada Anjing

  • Mata terlihat keruh atau berkabut
  • Penglihatan kabur atau kebutaan
  • Mata sensitif terhadap cahaya
  • Mata berair
  • Sering mengedipkan mata
  • Kesulitan melihat dalam cahaya redup
  • Menabrak benda atau tersandung

Mengatasi Katarak pada Anjing

Ketika anjing Anda didiagnosis menderita katarak, langkah pertama yang penting adalah berkonsultasi dengan  dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care dokter hewan terdekat dari lokasi anda akan melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Untuk mengurangi resiko perkembangan katarak dapat dilakukan pencegahan sebagai berikut:

  • Mengontrol diabetes anjing 
  • Melindungi mata anjing dari cedera
  • Memberikan makanan yang sehat dan bergizi kepada anjing 
  • Jauhkan benda-benda berbahaya dari jangkauan anjing

Turkish Van si Kucing Pencinta Air

Biasanya kucing akan takut atau menghindar jika terkena air. Tetapi berbeda dengan kucing satu ini, Turkish Van ini justru dikenal karena suka dengan air. Mereka bahkan suka berendam di air, lho. 

Kucing Turkish Van memiliki bulu yang indah, dan kepribadiannya yang aktif. Jika berencana memelihara kucing unik ini, berikut fakta unik dan cara perawatannya. Yuk, kita pelajari bersama!

Bentuk Fisik Unik

Turkish Van adalah kucing berbadan besar dengan bulu yang panjangnya sedang dan tebal. Berat badan van Turki jantan dapat mencapai sekitar 16 pon atau 7 kg, sedangkan van Turki betina dapat mencapai sekitar 12-14 pon atau 5-6 kg.

Seperti kucing besar lainnya, kucing Van Turki mencapai umur dewasa setelah 3-5 tahun. Mereka bisa hidup selama 17 sampai 20 tahun. Van Turki memiliki kepala yang lebar dan berbentuk segitiga, dengan hidung yang panjangnya sedang, tulang pipi yang menonjol, dagu yang kecil, serta telinga yang lebar dan panjang.

Bulu kucing ini memiliki tekstur yang unik dan tahan terhadap air. Bulu-bulunya panjang, lembut, dan sering kali memiliki pola warna yang khas, dengan tubuh putih dan “topi” warna pada kepala.

Turkish Van Hobi Berenang

Turkish Van memiliki bulu berwarna putih elegan dengan marking merah di wajah dan ekornya yang lebat. Julukan “kucing renang” disematkan pada ras ini karena kebiasaan mereka yang senang bermain air. 

Legenda Turki kuno bahkan bercemengatakan rita bahwa kucing Turkish Van melompat dari Bahtera Nuh dan berenang ke darat saat banjir surut. Meskipun terdengar mustahil, kesukaan Turkish Van terhadap air bukanlah mitos.  

Diceritakan pada tahun 1955, turis pecinta kucing melihat beberapa kucing mirip Anggora Turki asyik berenang di Danau Van, Turki.

Apa yang membuat Turkish Van berbeda dengan kucing lainnya? Rahasianya terletak pada bulunya yang unik. Lapisan bulunya memiliki tekstur khusus yang tahan air. 

Bulu bagian bawahnya memiliki lapisan berminyak tipis yang membantu air mengalir dan tidak meresap ke kulit.  Selain itu, bulunya yang juga cepat kering, membuat mereka nyaman setelah bermain air.

Salah Satu Ras Kucing Langka

Turkish Van adalah salah satu ras kucing paling langka di dunia. Diperkirakan hanya ada sekitar 2.000 ekor di seluruh dunia.

Karena dianggap langka dan memiliki standar yang ketat, program pengembangbiakan untuk ras kucing asal Turki ini pun tergolong sedikit.

Meskipun langka, kucing ini masih bisa ditemukan di breeder khusus atau penampungan kucing tertentu.  Namun, harganya bisa lebih mahal dibandingkan ras kucing lainnya yang lebih umum.

Sifat Turkish Van

Turkish Van dikenal sebagai kucing yang penyayang dan setia kepada pemiliknya. Mereka senang menghabiskan waktu dengan keluarga manusia dan tidak segan menunjukkan kasih sayang.

Selain itu, kucing ini juga terkenal cerdas. Kecerdasannya membuat mereka mudah dilatih. Anda bisa mengajarkan mereka berbagai trik dan permainan dengan kesabaran dan pendekatan positif.

Kucing ini termasuk aktif dan membutuhkan banyak stimulasi mental dan fisik. Mereka senang bermain, berlari, dan memanjat.

Kucing ini memiliki suara yang khas dan berbeda dari kucing lainnya. Suara mereka lebih tinggi dan melodis.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan dengan menghubungi layanan call center Pet Care.

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

Anjing Tiba-Tiba Kaku? Berikut Cara Mengatasinya

Anjing yang  tiba-tiba kaku atau mengalami kesulitan bergerak bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang serius. Masalah anjing kaku adalah kondisi yang umum terjadi pada anjing, terutama pada anjing tua. 

Anjing kaku atau canine stiff person syndrome (CSP) bisa menjadi tanda berbagai masalah kesehatan, mulai dari masalah otot dan sendi hingga penyakit neurologis.

Artikel ini akan membantu untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi anjing yang mengalami kekakuan. Yuk, kita pelajari bersama!

Apa Itu Anjing Kaku?

Anjing kaku atau canine stiff person syndrome (CSP) adalah kondisi neurologis yang jarang terjadi pada anjing. Penyakit ini mirip dengan sindrom manusia yang dikenal dengan nama yang sama. Pada CSP, anjing mengalami kekakuan otot yang kronis dan sering kali menimbulkan rasa sakit. Gejala utama CSP meliputi kekakuan otot, terutama terjadi di bagian belakang anjing. Biasanya dimulai dari ekor dan menyebabkan sulitnya bergerak atau berjalan.

Penyebab dan Gejala Anjing Kaku

Meskipun penyebab pasti CSP pada anjing belum sepenuhnya diketahui, tetapi diyakini kondisi ini disebabkan autoimun. Autoimun menyebabkan sistem kekebalan tubuh anjing menyerang sel-sel saraf yang mengontrol kontraksi otot. Berikut beberapa penyebab anjing mengalami kekakuan:

  • Masalah otot dan sendi: Ini adalah penyebab paling umum dari kekakuan pada anjing. Artritis, displasia pinggul, dan cedera otot atau ligamen dapat menyebabkan anjing merasa kaku dan sakit.
  • Penyakit neurologis: Beberapa penyakit neurologis, seperti mielopati degeneratif dan penyakit cakram intervertebralis, dapat menyebabkan anjing kehilangan fungsi saraf dan mengalami kekakuan.
  • Infeksi: Infeksi bakteri atau virus dapat menyebabkan peradangan dan kekakuan pada otot dan sendi.
  • Obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti steroid, dapat menyebabkan efek samping berupa kekakuan pada anjing.

Berikut gejala anjing yang mengalami kekakuan yang perlu diwaspadai:

  • Kesulitan bangun atau berbaring
  • Kaku saat berjalan atau berlari
  • Menolak untuk melompat atau naik tangga
  • Menangis atau merintih saat bergerak
  • Kekakuan pada satu atau lebih anggota tubuh
  • Pembengkakan pada sendi

Dampak CSP pada Anjing

CSP tidak hanya memengaruhi kesejahteraan fisik anjing, tetapi juga dapat memiliki dampak psikologis pada pemiliknya. Melihat hewan peliharaan menderita bisa sangat menyedihkan. Pemilik anjing dengan CSP perlu memberikan perawatan ekstra, termasuk perhatian medis yang intensif dan perubahan gaya hidup untuk memastikan kenyamanan dan kesejahteraan hewan peliharaan mereka.

Cara Membantu Anjing yang Kaku

Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan di rumah untuk membantu anjing yang mengalami kekakuan:

  • Berikan anjing tempat tidur yang hangat dan nyaman.
  • Bantu anjing bangun dan berbaring dengan hati-hati.
  • Pijat otot dan sendi anjing dengan lembut.
  • Bawa anjing jalan-jalan singkat dan sering.
  • Berikan anjing makanan yang sehat dan bergizi.

Jika anjing menunjukkan gejala kekakuan, segera menghubungi dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care dokter hewan terdekat dari lokasi anda akan melakukan pemeriksaan menyeluruh.

Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin melakukan tes diagnostik seperti rontgen, tes darah, atau MRI.

Perawatan untuk anjing kaku tergantung pada penyebabnya. Dokter hewan akan meresepkan obat untuk meredakan rasa sakit dan peradangan, fisioterapi untuk membantu anjing mendapatkan kembali mobilitasnya, atau operasi untuk memperbaiki masalah sendi.