Kucing Sering Bersin

Kucing Sering Bersin, Berikut Penyebab dan Cara Mengatasinya

Pernahkah anda memperhatikan kucing anda sering bersin? Jika ya, mungkin anda khawatir ada masalah serius yang terjadi di tubuh anabul anda. Anda tidak perlu khawatir, karena itu respon normal untuk membersihkan hidung atau respon terhadap iritasi di saluran hidung. Terkadang gerakan atau kegembiraan dapat menyebabkan kucing bersin.

Ada beberapa penyebab kucing bersin terus menerus, salah satunya adalah infeksi virus, bakteri, atau jamur. Namun, jika muncul gejala lain di saat bersamaan, anda perlu memeriksa anabul kesayangan ke dokter hewan untuk diperiksa lebih lanjut.

Penting untuk mengetahui penyebab kucing sering bersin. Anda dapat berkonsultasi mengenai kucing sering bersin melalui layanan dokter hewan terdekat atau menghubungi call center Pet care.

Penyebab Kucing Sering Bersin

Infeksi Virus, Bakteri, atau Jamur

Jika kucing anda sering bersin, kemungkinan besar mereka mengalami infeksi saluran pernapasan atas. Infeksi ini sering terjadi pada kucing muda, terutama yang berasal dari tempat penampungan hewan. Banyak dari infeksi ini dapat dicegah dengan vaksinasi dini dan lengkap.

Infeksi virus yang paling sering menyebabkan kucing bersin adalah virus herpes kucing. Virus herpes kucing terjadi karena paparan kucing lain yang terinfeksi. Stres dapat menyebabkan gejolak serta penularan ke kucing lain. Inveksi lainnya adalah calicivirus, virus ini sangat menular diantara kucing.

Peradangan dan Iritasi

Iritasi di saluran hidungnya dapat menyebabkan kucing anda bersin. Oleh karena itu, anda sebaiknya mencari pola bersin kucing anda. Apakah itu terjadi setelah anda membersihkan rumah? Apakah ketika kucing anda menghirup benda asing, seperti parfum, serbuk sari atau hal lainnya?

Infeksi Pada Gigi

Saat gigi kucing terinfeksi atau terkena peradangan pada akar gigi dapat menyebabkan penghalang antara soket gigi dan hidung dapat ditembus.

Kapan Dibawa Ke Dokter Hewan?

Jika anabul kesayangan anda hanya bersin sesekali dan tidak muncul gejala lain, atau gejala ringan, anda hanya perlu memantau selama beberapa hari. Namun, segera hubungi dokter hewan jika kucing anda bersin terus menerus.

Gejala yang membuat kucing anda harus dibawa ke dokter hewan mungkin termasuk :

  • Cairan hidung yang berlebihan, terkadang berwarna kuning atau hijau.
  • Demam
  • Kehilangan nafsu makan atau berat badan turun
  • Kesulitan bernapas
  • Batuk atau menelan berulang

Jika gejala diatas terjadi, segera lakukan konsultasi pada dokter hewan terdekat atau anda bisa memanggil layanan dokter hewan ke rumah.

Kucing Siam

Fakta Unik Kucing Siam

Kucing Siam terkenal karena penampilannya yang unik dan khas. Mereka berwarna abu-abu perak dengan mata biru yang indah. Mereka memiliki warna bulu coklat, krem, dan bahkan berwarna biru.

Kucing Siam merupakan salah satu ras kucing peliharaan tertua di dunia. Lalu, apa saja fakta unik lainnya dari kucing misterius ini? Yuk simak fakta unik mereka dibawah ini!

Warna Bulu Kucing Siam

Bulu kucing Siam bisa memiliki warna yang berbeda  dan warna itu muncul tidak hanya karena faktor genetika. Faktanya, suhu atau temperatur juga berpengaruh pada bulu mereka. Warna bulu kucing ditentukan oleh beberapa set gen dan pola bulu ditentukan oleh gen pengubah. Mereka memiliki gen pengubah khusus yang menghambat pigmen berkembang di bulu, sehingga mengakibatkan albinisme.

Gen pengubah albinisme hanya berpengaruh pada bulu kucing saat di suhu tertentu antara 100,4–102,5 derajat Fahrenheit. Begitu berada di lingkungan lebih dingin sekitar 100,4 derajat Fahrenheit, maka warna bulunya kembali aktif dan membawa pigmen ke bulunya.

Kebanyakan dari mereka lahir dengan warna putih, kemudian muncul tanda – tanda mereka pada minggu – minggu setelah kelahirannya. Hal ini dikarenakan di dalam rahim suhunya hangat. Sehingga, mereka akan mengembangkan pigmen pada sekitar wajah, ekor, dan cakar setelah lahir dan terkena atmosfer yang lebih dingin.

Ras Kucing Tua

Walaupun tidak ada yang tahu pasti kapan kucing Siam pertama kali ada dan dijinakkan, tetapi mereka diyakini berasal dari Thailanda sekitar abad ke-14.

Mata Juling dan Ekor Bengkok

Ciri-ciri kucing Siam dengan mata juling dan ekor bengkok, dikarenakan hasil faktor genetik tertentu. Namun, ada legenda yang menyebutkan alasan hal ini terjadi. Legenda menyatakan bahwa mereka ditugaskan untuk menjaga piala emas kerajaan yang berharga. Saking berdedikasinya, mereka melilitkan piala itu di sekitar ekor yang mengakibatkan ekor bengkok dan mereka menatapnya berjam – jam sehingga mata mereka juling.

Kucing Kerajaan

Kucing Siam menjadi hewan yang disayangi dan dihormati kerajaan Thailand. Dikarenakan tampilan fisiknya yang khas, tidak biasa, dan cantik. Anggota keluarga kerajaan percaya bahwa mereka menerima jiwa mereka saat mereka mati. Kucing ini akan menghabiskan sisa umur panjangnya dengan tinggal di kuil. Mereka akan dimanjakan oleh biarawan dan pendeta.

Kucing Banyak Bicara

Jika mereka menjadi hewan peliharaan anda. anda akan sadar betapa cerewetnya mereka. Mereka tidak akan malu menyuarakan pendapat ketika ingin sesuatu. Mereka sangat vokal pada apapun yang mereka lihat dan temui sepanjang siang dan malam.  

Jika anda tertarik untuk menjadikannya hewan peliharaan, anda harus melakukan pengecekan kesehatan dan perawatan rutin kucing Siam. Anda bisa melakukan konsultasi dengan menghubungi dokter hewan terdekat atau call center Pet Care.

Kucing diare

Diare pada Kucing, Simak Ciri dan Cara Mengatasinya! 

Diare pada kucing merupakan hal yang wajar dan dapat terjadi karena berbagai hal. Terkadang, manusia tidak menyadari penyakit ini sedang menyerang anabul kesayangan karena mereka tidak terlihat lemas. Jadi, bagaimana cara mendeteksi diare pada kucing dan bagaimana cara mengobatinya? Yuk, simak artikel berikut! 

Jika anda tidak yakin kucing anda mengalami diare, perhatikan dulu ciri diare pada kucing berikut. 

  • Pup cenderung lebih cair dari biasanya. Tanda ini juga bisa terlihat dari bulu sekitar belakang (sisa feses menempel pada bulu). 
  • Warna feses yang berubah menjadi lebih gelap ataupun terang. Dalam kasus-kasus tertentu, feses juga bisa berubah warna seutuhnya, seperti menjadi hijau, kuning, atau merah.  
  • Terdapat darah atau lendir dalam feses kucing. 
  • Terdapat bau yang tidak biasa dari feses kucing (lebih bau dari biasanya atau bau aneh lainnya).
  • Frekuensi pup lebih dari biasanya, sekitar lebih dari 3 kali dalam satu hari. 
  • Tubuh kucing yang terlihat lemas, tidak semangat, atau tidak menunjukkan nafsu makan. 

Pertolongan Pertama pada Kucing Diare

Diare dapat terjadi dalam skala ringan maupun berat. Jika diare baru terjadi dalam kurun waktu 24 jam pertama, anda dapat menyiasatinya dengan memberikan pertolongan pertama di rumah dengan mengikuti cara-cara berikut.

Saat kucing anda terkena diare, berikan mereka banyak air minum agar tidak terkena dehidrasi. Selain itu, berikan pula asupan makanan dengan tekstur lunak sehingga mudah dicerna oleh kucing. Hindari makanan dengan kadar lemak atau minyak tinggi. Batasi pula jumlah asupan makanan yang anda berikan. Jangan berikan makanan dalam jumlah berlebih agar pencernaan kucing anda dapat pulih seutuhnya. Dalam skala ringan, diare akan teratasi dengan sendirinya dan tidak memerlukan obat apapun.

Apabila diare terus terjadi berhari-hari dan frekuensi buang air besar terus meningkat, berikan probiotik atau suplemen pencernaan yang tepat untuk permasalahan kucing anda. Anda dapat mendapatkannya dari dokter kucing terdekat. Untuk itu, jangan ragu untuk membawa kucing anda ke dokter hewan terdekat. Bila perlu, panggil layanan dokter hewan ke rumah.

Kutu Pada Anjing

Kutu Pada Anjing, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Memiliki hewan peliharaan yang sehat dan bersih tentu menjadi impian bagi pemilik hewan, termasuk pemilik hewan anjing. Pemilik hewan anjing harus menjaga kesehatan mereka, termasuk menjaganya dari kutu anjing.  Kutu pada Anjing terlihat dari tingkah mereka yang lebih sering menjilat, menggaruk tubuhnya.

Air liur dari kutu anjing harus segera dibasmi karena menyebabkan anjing menjadi gatal. Jika tidak segera dibasmi, kutu dapat menyebabkan infeksi yang serius. Lalu, apa penyebab kutu anjing muncul? Simak pembahasannya di bawah ini.

Dari Mana Kutu Berasal?

Anjing anda mendapatkan kutu dari lingkungan luar, seperti di halaman rumput, taman yang luas, dan area lainnya yang berada di luar ruangan. Hewan lainnya seperti tupai, kucing, atau anjing lain dapat tanpa sengaja menularkan kutu pada anjing kesayangan anda. Kutu anjing mudah berpindah tempat karena mereka membutuhkan makan.

Anda juga dapat menyebabkan anjing kesayangan anda memiliki kutu. Ketika anda keluar rumah, ada kemungkinan kutu menempel di sepatu, baju, celana, dan pakaian lain. Kutu dapat melompat ke berbagai tempat hingga akhirnya mengenai anjing anda.

Kutu atau telur kutu dapat dengan mudah jatuh ke lantai dan menulari anjing kesayangan anda. Kutu menghuni dan dapat menetas di funitur rumah dan ketika anjing anda berbaring, ada kemungkinan kehidupan kutu terus berlanjut. Oleh karena itu, anda juga perlu membersihkan dan merawat barang anda.

Selain itu, kutu anjing bisa saja ada di tempat grooming. Walaupun, tempat perawatan anjing, kandang, tempat penitipan anjing menjaga kebersihan dengan baik dan berhati – hati, risiko penularan tetap bisa terjadi.

Cara Mengatasi Kutu Anjing

  • Rutin membersihkan tempat tidur anjing agar mereka terhindar dari serangan kutu. Anda dapat membersihkannya secara menyeluruh setiap minggu atau setiap bulan.
  • Anjing anda juga harus disisir dengan sisir khusus kutu agar dapat menangkap kutu. Caranya dengan celupkan sisir ke dalam campuran air dan sabun. Pastikan untuk menyisir bagian leher dan area ekor karena bagian tersebut area yang biasanya dihinggapi kutu.
  • Berikan obat tetes kutu pada anjing anda. Sebelum anda memberikan obat kutu, sebaiknya anda bertanya pada dokter hewan agar diberi rekomendasi sehingga anjing anda akan tidak akan terkena iritasi.
  • Mandikan anjing anda menggunakan air hangat dan sampo antikutu yang dapat membunuh kutu di tubuh anjing. Ketika anda memakaikannya pada anjing, kutu akan berjatuhan dari tubuh mereka. Setelah dibilas efeknya cepat hilang. Oleh karena itu sebaiknya sampo antikutu dikombinasikan dengan produk lain.

Nah itu dia cara mengatasi kutu anjing. Ingat untuk berkonsultasi pada dokter hewan terdekat sebelum memberikan obat antikutu pada anjing kesayangan anda.

Anda juga dapat menghubungi layanan dokter hewan ke rumah dengan menghubungi call center Pet Care.  

dasha-urvachova—n_IvbKdpc-unsplash (3)

Penyebab Kucing Muntah Busa dan Cara Mengatasinya

Kucing muntah mengeluarkan hairball memang menjadi hal wajar bagi pemilik kucing. Namun, jika mereka terus muntah berkali-kali, kemungkinan ada masalah serius yang dialami oleh anabul. Apalagi jika muntahan mereka tampak tidak normal, seperti muntah busa putih.

Alasan lainnya kucing muntah busa menunjukkan adanya peradangan atau iritasi di dalam sistem pencernaannya. Sebelum mengetahui cara mengatasinya, anda wajib tahu beberapa penyebab kucing muntah busa.

1. Gastritis

Gastritis terjadi saat lapisan lambung kucing anda mengalami iritasi. Hal ini bisa terjadi karena mereka mengonsumsi makanan sembarang, seperti makanan kadaluwarsa, rumput, atau obat-obatan. Makanan yang mengandung zat beracun dapat menyebabkan keracunan.

Kucing yang mengalami gastritis biasanya memuntahkan busa, darah segar, dan empedu. Mereka juga cenderung tidak punya nafsu makan, menderita muntah berlebihan, dan dehidrasi. Jika sudah menunjukkan tanda-tanda gastritis, bawa kucing anda ke dokter hewan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

2. Terlambat Makan

Saat kucing tidak diberi makan sesuai jam makan mereka,cairan lambung dan asam lambung akan meningkat dan dapat menyebabkan iritasi pada perut mereka. Sehingga apabila kucing anda memuntahkan busa putih atau kuning, kemungkinan karena perutnya kosong.

Oleh sebab itu, anda harus menyesuaikan jadwal makan kucing agar meminimalisir kemungkinan iritasi perut. Jangan lupa untuk konsultasikan makan kucing yang cocok untuk kucing anda pada dokter hewan terdekat.

3. Menelan Hairball

Bola rambut adalah hal yang wajar terjadi pada kucing, karena mereka menjilati tubuhnya untuk membersihkan diri. Hairball biasanya akan mengeras dan terendap di sistem pencernaan kucing. Ukuran mereka bisa sangat besar sehingga kucing tidak dapat memuntahkannya.

Bola rambut dapat menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan kucing. Akibatnya, mereka mengeluarkan muntah busa putih karena bola rambut menghalangi makanan bergerak melalui saluran pencernaan.

4. Parasit

Apabila kucing belum diberikan obat cacing lalu mengalami muntah busa yang terjadi bersamaan dengan diare, itu adalah pertanda infeksi parasit. Anda harus segera membawanya ke dokter hewan agar diberikan obat cacing.

Cara Mengatasi Kucing Yang Muntah Busa

  • Beri kucing anda tempat yang tenang dan nyaman. Dengan beristirahat yang cukup, ada kemungkinan anabul dapat segera sembuh karena bebas dari gangguan.
  • Anabul anda harus memiliki akses makanan kucing, air, dan kotak pasir yang mudah agar sembuh dengan singkat.
  • Pastikan tidak ada bahan kimia atau benda asing disekitar kucing anda agar mereka tidak menelan benda berbahaya.
  • Jangan lupa untuk konsultasi dengan dokter hewan terdekat atau menghubungi call center Pet care agar kucing anda segera mendapatkan penanganan.

Pastikan kucing kesayangan anda dalam keadaan baik. Jangan sampai muntah busa putih ini mengganggu kesenangan anda dengan anabul kesayangan.

WhatsApp Image 2023-05-04 at 18.07.29

Merawat Sphynx, Kucing Tanpa Bulu

Kucing Sphynx dikenal sebagai kucing tanpa bulu. Walau begitu, kucing jenis ini sebenarnya memiliki bulu halus yang sangat tipis di tubuhnya. Kucing tanpa bulu ini dikenal memiliki kepribadian yang menyenangkan, sangat sosial, dan penuh perhatian. Walaupun jarang ditemukan di lingkungan kita, kucing Sphynx dapat dijadikan hewan peliharaan karena penampilannya yang unik.

Kucing Sphynx sebenarnya lebih membutuhkan perawatan yang lebih hati–hati dibanding kucing dengan bulu lebat.

Apakah anda tahu cara merawat kucing Sphynx ini dengan baik dan benar? Yuk, simak cara–cara dibawah ini. 

1. Menjaga Kesehatan Kulit Kucing Sphynx

Berbeda dengan kucing lainnya, kucing Sphynx tidak bisa membersihkan minyak di kulit secara mandiri. Minyak mereka cenderung lebih banyak dan menumpuk. Sehingga kucing Sphynx membutuhkan mandi setidaknya seminggu sekali agar minyak di kulit mereka tetap terkendali. Anda dapat memandikannya dengan air hangat, sabun antibakteri. Untuk sampo gunakanlah sampo khusus kucing yang terbuat dari bahan–bahan alami. Anda juga harus menggosok secara perlahan dan lembut pada bagian berkerut.

Lalu, keringkan tubuh mereka dengan handuk yang halus agar kulit mereka tidak terluka. Pastikan benar – benar kering agar tidak muncul masalah jerawat atau ketombe. Selain itu, mereka perlu dilindungi dari sinar matahari supaya kulit mereka tetap aman dari luka bakar.

2. Membersihkan Telinga dan Gigi

Kucing Sphynx rentan terhadap masalah telinga. Anda harus membersihkan telinga kucing tersebut dengan rutin agar kotoran tidak menumpuk. Bersihkan dengan memakai kapas lembut dan pinset.

Selain masalah telinga, kucing Sphynx rentan terhadap masalah gigi. Gigi kucing tersebut harus dibersihkan secara teratur agar terhindar dari kuman.  

Jangan lupa untuk memotong kuku kucing Sphynx agar kukunya tidak melukai kulit kucing dan menyebabkan infeksi. Anda bisa menghubungi dokter hewan terdekat atau memanggil layanan dokter hewan ke rumah.

3. Memberikan Makan Secara Teratur

Kucing Sphynx dapat anda beri makan protein, seperti daging atau ikan. Untuk menjaga kesehatannya, anda harus memberikan makanan sesuai jam makan. Pastikan untuk memilih jenis makanan yang sesuai dengan nutrisi yang benar–benar ditujukan untuk jenis kucing Sphynx.

4. Memberikan Vaksin  dan Vitamin

Setiap kucing harus diberikan vaksin, sama halnya dengan kucing Sphynx. Dengan memberikan vaksin, tubuh kucing akan tetap sehat dan kekebalan tubuhnya meningkat. Anda dapat datang dengan ke dokter hewan atau menghubungi layanan vaksin ke rumah.

Vitamin juga dapat berfungsi sebagai tambahan yang cukup. Untuk pemberian vitamin, sebaiknya dikonsultasikan pada dokter hewan agar kucing anda mendapat vitamin yang tepat.

5. Menjaga Kucing Agar Tetap Hangat

Kucing Sphynx tidak memiliki bulu artinya mereka lebih mudah kedinginan. Salah satu cara untuk membuat kucing ini tetap hangat adalah memberikannya pakaian khusus kucing. Pakaian khusus kucing biasanya terbuat dari bahan yang lembut sehingga tidak terjadi iritasi. Namun, pakaian khusus ini harus tetap dicuci dengan teratur agar kucing tetap nyaman.

Selain memberi pakaian khusus kucing, anda dapat menyiapkan tempat tidur. Dengan memberikan selimut atau bantalan pemanas microwave maka kucing akan merasa nyaman.

Nah itulah cara merawat kucing Sphynx agar selalu sehat dan tidak mudah sakit.

Penyakit kulit kucing

Kenali Penyakit Kulit Kucing, Apa Saja dan Bagaimana Mengatasinya?

Penyakit kulit kucing cenderung mudah dideteksi. Kamu yang memiliki kucing di rumah mungkin tidak asing dengan gerakan kucing menggaruk bagian tubuhnya. Tahukah kalian, gerakan menggaruk tersebut dapat menjadi pertanda bahwa mereka terkena penyakit kulit? 

Bila kucing anda sering menunjukkan rasa gatal, sebaiknya anda segera memeriksakannya. Pasalnya, penyakit kulit tidak hanya satu jenis, tetapi ada berbagai macam jenis beserta tingkat kefatalannya. Pada kasus tertentu, penyakit kulit juga bisa membawa petaka yang menghilangkan nyawa kucing kesayanganmu. 

Untuk itu, yuk kenali beberapa jenis penyakit kulit pada kucing dan cara mengatasinya dalam artikel berikut!

Infeksi Jamur

Kucing yang mengalami infeksi jamur dapat terdeteksi dengan rontoknya bulu secara signifikan, muncul keropeng, muncul sisik pada kulit, hingga muncul bintik kemerahan pada kulit. Bagian tubuh yang seringkali terinfeksi jamur adalah telinga. Akan tetapi, bagian tubuh lain juga mungkin terkena infeksi ini. 

Penyakit ini seringkali muncul sebagai efek dari penyakit lain yang sedang atau pernah diderita kucing anda. 

Ringworm

Ringworm merupakan salah satu infeksi kulit yang juga disebabkan oleh jamur, tetapi terbatas pada jamur dermatofit. Pada kulit kucing, ringworm dapat menginfeksi bulu, kulit, ataupun kuku. 

Kucing yang terkena ringworm akan menunjukkan gejala berupa kerontokan dan kegatalan pada bulu, munculnya bercak merah pada kulit, munculnya sisik pada kulit, kulit yang mengelupas, meradang, serta muncul bintik pada kulit. 

Apabila kucing anda terkena ringworm, segera lakukan penanganan pertama yang dilanjutkan dengan penanganan lanjutan agar permasalahan ini cepat teratasi. Jika tidak, ringworm dapat menyebar pada kucing lain, bahkan manusia. Biasanya, obat ringworm dapat berupa salep, krim, shampoo antijamur, atau pada kasus tertentu boleh diberikan obat khusus. Selain pengobatan, anda juga harus membersihkan kandang kucing agar jamur yang menginfeksi mereka tidak kembali. 

Kutu

Seperti hal-hal lainnya, kucing juga dapat terkena parasit eksternal yang dinamakan kutu. Binatang ini hidup menempel pada kucing serta menyedot darah kucing yang berujung pada timbulnya iritasi atau infeksi pada kulit. Umumnya, kutu bertahan di sekitar leher, punggur, atau ujung ekor kucing. 

Gejala awal apabila kucing anda terkena kutu adalah munculnya gatal-gatal pada kulit. Pada titik gatal ini, kucing akan cenderung menggaruk bagian tubuh yang terkena kutu. Selain itu, bagian dari kutu, umumnya kotorannya, juga dapat terlihat di sekitar bulu kucing. Lalu, bulu kucing juga cenderung lebih rontok dari biasanya. 

Sama seperti ringworm, kutu juga dapat diatasi dengan pemberian obat anti kutu berupa salep, krim, semprotan khusus kutu, atau obat khusus yang diracik untuk kucing anda. Di samping itu, anda juga bisa melakukan perawatan berkala dengan memberikan collar antikutu dan memandikan kucing anda dengan shampoo anti kutu. 

Cara Mengatasi Penyakit Kulit Kucing

Melihat ciri-ciri penyakit kulit kucing di atas, mungkin anda akan sulit untuk membedakan jenis-jenis penyakit ini. Oleh sebab itu, pertolongan pertama yang paling tepat adalah mengunjungi dokter hewan. Kini, PetCare juga menyediakan layanan dokter hewan ke rumah untuk memudahkan pengecekan. 

Dengan membawa kucing ke dokter hewan, jenis penyakit kulit serta cara pengobatannya akan lebih disesuaikan lagi. Terlebih lagi, dokter juga akan mengecek dengan detail seperti mengadakan tes kulit ataupun biopsi agar diagnosa yang diberikan lebih akurat. 

Biasanya, dokter akan meresepkan obat. Anda harus membeli seluruh obat yang diresepkan untuk mempercepat proses penyembuhan. 

Setelah sembuh, ubah cara perawatan kucing agar lebih terhindar dari penyakit serupa. Caranya, anda dapat memandikan kucing dengan shampoo khusus kucing yang sesuai dengan permasalahan mereka, membersihkan kandang secara rutin, memberikan nutrisi yang sesuai, serta menghindari hal-hal yang dahulu menyebabkan penyakit kulit tersebut. Bila perlu, lakukan pengecekan rutin ke dokter hewan setiap beberapa bulan sekali. 

flu pada kucing

Kucing Flu? Ini Penyebab dan Cara Efektif Mengobati Flu Pada Kucing 

Flu pada kucing memiliki cara penanganan yang berbeda dengan flu yang menyerang manusia. Anabul yang terkena flu bisa menderita dalam jangka waktu panjang karena flu lebih sulit disembuhkan. Oleh karenanya, jagalah selalu kondisi kesehatan kucing Anda dengan melakukan pemeriksaan rutin di dokter hewan.

Melalui artikel ini, Pet Care akan berbagi informasi mengenai flu pada kucing, mulai dari penyebab sampai cara mengobati flu yang efektif dan bisa Anda tiru. Kucing adalah hewan yang menggemaskan, tidak heran banyak yang memelihara kucing dan menginginkan mereka selalu dalam keadaan sehat agar bisa terus menjalani aktivitasnya seperti biasa.

Flu pada kucing biasanya akan sembuh dalam kurun waktu 7 sampai 10 hari namun tidak memungkinkan bisa lebih lama jika tidak diberi penanganan yang tepat. Kucing yang menderita flu akan bersin-bersin, batuk, kelesuan, tidak nafsu makan dan matanya berair.

Jika flu yang diderita kucing cukup berat atau adanya komplikasi akan muncul tanda-tanda seperti adanya cairan berwarna kuning sampai kehijauan dari hidung ataupun mata kucing. Sebaiknya langsung konsultasikan pada dokter hewan agar kucing bisa dapat penanganan paling cepat dan tepat.

Apa Penyebab Flu Pada Kucing?

Penyebab yang paling umum adalah karena feline herpes virus dan calici virus atau juga dikenal dengan feline viral rhinotracheitis. Dimana virus ini akan mengganggu saluran pernapasan kucing dan virus ini menyebar dengan sangat cepat.

Oleh karena itu, jika salah satu kucing di rumahmu menunjukan gejala flu atau terkena flu sebaiknya dipisahkan dengan kucing lainnya yang masih sehat agar tidak tertular virus tersebut. 

Nah, yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah gimana sih cara mengobati kucing yang terserang flu? Jawabanya ada di pembahasan di bawah ini. Simak ya! 

Cara Efektif Mengobati Kucing Flu

Saat kucing kesayanganmu menunjukan gejala flu, langkah awal yang paling tepat adalah langsung berkonsultasi dengan dokter hewan. Cara ini masih menjadi cara terbaik karena anabul akan langsung diberikan tindakan medis paling tepat.

Pet Care sendiri menyediakan solusi yang bisa membantu Anda dengan menghadirkan layanan dokter hewan ke rumah dan kini bisa menjangkau beberapa wilayah besar di Indonesia. Hanya dengan menghubungi call center Pet Care maka Anda sudah bisa menjadwalkan konsultasi dengan dokter hewan berpengalaman.

Memanggil dokter hewan adalah cara paling tepat untuk mengobati kucing yang terserang flu. Sementara itu, Anda bisa berkontribusi untuk membantu menahan virusnya agar tidak menyebar dengan memisahkan kucing yang sedang sakit dan berikan ruangan khusus serta perhatian yang lebih.

Membantu kucing dalam memenuhi kebutuhan asupan makanan dan minuman anabul yang sakit adalah salah satu bentuk perhatian yang bisa Anda lakukan. Jangan lupa untuk rutin membersihkan area hidung dan mata anabul, gunakan kapas yang dibasahi dan usap dengan lembut.

Dengan cara tersebut, Anda bisa membantu mencegah komplikasi lanjutan yang bisa membahayakan kesehatan anabul kesayangan.

kucing spraying

Cara Atasi Kucing Yang Suka Spraying Sembarangan

Kucing spraying adalah salah satu perilaku yang paling umum dilakukan oleh anabul. Spraying atau penandaan wilayah dengan urin tidak hanya dapat dilakukan oleh kucing liar, kucing rumahan yang dipelihara pun bisa memiliki perilaku ini.

Oleh karena itu, ketika ingin mengadopsi atau memelihara anabul sebaiknya Anda sudah siap dengan berbagai perilaku yang mungkin akan ditunjukan oleh sang kucing. Tahukah kalian bahwa kucing jantan lebih berpotensi melakukan spraying sembarangan dibandingkan dengan betina? 

Spraying sembarangan tentu sangat tidak menyenangkan bagi manusia. Oleh karenanya, Pet Care akan berbagi sedikit informasi mengenai cara atasi anabul yang suka spraying sembarangan. Namun, sebelum itu, yuk cari tahu dulu alasan kucing spraying sembarangan melalui ulasan berikut.

Kenapa Kucing Suka Spraying?

Seperti yang kita tahu kucing adalah hewan teritorial dimana ia akan menandai wilayahnya. Cara mereka menandai wilayahnya tentu bermacam-macam seperti kelenjar aroma melalui kaki, wajah, ekor dan yang paling sering adalah dengan spraying.

Alasan mereka suka melakukan spraying sembarangan adalah stres karena pindah lingkungan, konflik dengan kucing lain, adanya furniture baru dan kegiatan baru lainnya yang terjadi disekitar tempat tinggal anabul.

Cara menandai wilayah dengan menggosokan kelenjarnya tentu tidak akan mengganggu manusia karena tidak meninggalkan bau. Namun, bagaimana dengan spraying? Pasti menjengkelkan bukan? Apalagi sifat kucing yang tidak mudah ditebak, mereka bisa melakukan spraying dimanapun mereka mau menandai wilayahnya.

Nah, dibawah ini ada beberapa cara untuk mengatasi anabul yang suka spraying sembarangan. Kalian bisa coba untuk menerapkannya di rumah.

Cara Mengatasi Kucing Spraying 

Beberapa cara dibawah ini mungkin akan membantu Anda untuk mengurangi atau bahkan menghentikan anabul melakukan spraying sembarangan. Ingat, semua tidak bisa instan tapi lakukanlah secara perlahan.

  • Pisahkan kucing. Jika punya lebih dari satu kucing, coba pisahkan kan berikan mereka ruangan atau kandang masing-masing.
  • Kenali perbedaan spraying sembarangan dengan masalah sering buang air kecil. 
  • Membatasi kontak kucing rumah dengan kucing lingkungan luar rumah.
  • Bantu dan berikan perhatian yang sama kepada kucing baru maupun kucing lama.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan di dokter hewan untuk mengetahui ada atau tidaknya masalah medis pada kucing kesayangan Anda.
  • Jangan marahi kucing Anda agar tidak menimbulkan tekanan stres dan menyebabkan ia menunjukan perilaku spraying.

Itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi kebiasaan anabul dalam melakukan spraying. Ingat, diperlukan pemeriksaan kesehatan dari dokter hewan agar bisa mengetahui kondisi kesehatan anabul.

Pet Care bekerja sama dengan banyak dokter hewan dari berbagai wilayah seperti jabodetabek dan lainnya dengan menghadirkan layanan dokter hewan ke rumah yang akan mempermudah Anda dalam proses pengecekan kesehatan.

Hanya dengan menghubungi call center Pet Care, Anda sudah bisa menjadwalkan konsultasi dengan dokter hewan berpengalaman yang akan mengunjungi rumah Anda serta memberikan penanganan yang terbaik untuk anabul kesayangan.