Tag: vaksin hewan ke rumah

Cara Merawat Anak Kucing Tanpa Induk

Cara merawat anak kucing tanpa induk sebenarnya tidak terlalu sulit. Bila dilakukan dengan benar dan diawasi dengan teliti, anak kucing tersebut akan dapat bertahan dan mendapat nutrisi yang sama bagusnya dengan anak kucing yang memiliki induk. Namun, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan jika anda akan memelihara anak kucing tanpa induk. Yuk, simak hal-hal berikut!

Langkah Merawat Anak Kucing

Sebelum merawat anak kucing, anda perlu memahami bahwa anak kucing memerlukan tempat yang nyaman dan hangat. Dalam hal ini, anda dapat memberikan tempat berteduh berupa boks atau tempat tidur kucing yang dilengkapi dengan selimut berbulu lembut. Anda juga dapat memberikan pemanas dalam bentuk bantal atau bangku. Idealnya, anak kucing perlu diletakkan pada suhu 32 derajat celcius. 

Kedua, anak kucing belum memiliki kemampuan mengunyah seperti kucing dewasa. Seperti bayi manusia, anak kucing juga membutuhkan susu. Jika tidak ada induk, anda dapat memberikan susu formula khusus kucing yang dapat dibeli di petshop atau supermarket terdekat. Perhatikan lagi bahan-bahan susu tersebut karena anak kucing tidak dapat mencerna susu sapi. Untuk memberikan susunya, gunakan botol khusus susu kucing dan sesuaikan takarannya sesuai anjuran di kemasan susu. 

Ketiga, perihal buang air kecil dan besar. Sama seperti bayi manusia, anak kucing juga membutuhkan potty training agar dapat mengerti di mana dan bagaimana ia seharusnya buang air. Untuk awal-awal, cobalah untuk mengusap-usap area genital kucing dengan kain yang telah dibasahkan dengan air hangat atau tisu basah yang sedikit dihangatkan. Hal ini dapat merangsang mereka untuk buang air selayaknya hal yang dilakukan induknya. 

Setelah terbiasa buang air, kenalkan mereka dengan tempat buang air (seperti litter box) secara perlahan. Taruh anak kucing di tempat buang air dan lakukan secara terus-menerus sampai mereka memahaminya. 

Keempat, biasakan anak kucing untuk menjaga kebersihannya. Anda dapat memulainya dengan rutin membersihkan permukaan tubuh anak kucing dengan kain yang dibasahi air hangat. Jika mereka sudah cukup besar, sekitar dua bulan, mulai biasakan mereka untuk mandi dengan air hangat. Semakin cepat mereka mengenali kegiatan mandi, semakin besar kemungkinan mereka bersikap tenang saat mandi. 

Terakhir, buatlah jadwal kunjungan rutin ke dokter hewan untuk meyakinkan pertumbuhan mereka. Selain itu, kunjungan dengan dokter hewan juga diperlukan untuk melakukan vaksinasi rutin. Vaksin untuk kucing biasanya dimulai sejak kucing masih kecil dan berlanjut hingga dewasa. Sekarang, anda juga dapat memanggil layanan vaksin hewan di rumah yang disediakan oleh PetCare

Kucing Oren Barbar, Ini Alasannya

Kucing oren banyak menyita perhatian netizen pada beberapa waktu belakangan. Kucing yang tergolong banyak tingkah ini semakin dicap sebagai kucing yang barbar. Namun, benarkah sebenarnya kucing oren dapat diklasifikasikan sebagai kucing yang barbar, banyak tingkah, serta galak? Yuk, kenali jawabannya dalam artikel tentang kucing oren berikut! 

Fakta Tentang Sifat Kucing Oren

Kucing oren sejatinya bukan merupakan ras tertentu. Akan tetapi, kucing oren tergolong dalam kucing tabby yang berasal dari macam-macam ras, seperti Persia, British Shorthair, ataupun si kucing raksasa Maine Coon. 

Kesan ‘galak’ ataupun ‘barbar’ yang melekat di kucing oren terbentuk karena berbagai hal. Pertama, sebagian besar kucing oren merupakan kucing jantan yang memang tergolong lebih agresif. Keagresifan tersebut juga bisa terjadi karena berbagai alasan. 

Kedua, sifat bawaan lahir. Sama seperti manusia, kucing juga punya sifat-sifat unik. Nah, beberapa kucing juga ada yang mendapatkan sifat bawaan yang menunjukkan keagresifan. Selain bawaan lahir, sifat ini juga bisa saja terbentuk dari lingkungannya. 

Ketiga, kucing tersebut pernah melewati momen traumatis. Hal ini bisa berupa kecelakaan biasa atau kejahatan yang dilakukan oleh manusia. Dengan trauma ini, kucing akan cenderung defensif serta terlihat barbar. Padahal, mereka hanya melindungi diri sendiri. 

Momen traumatis ini juga termasuk kebiasaan di tempat tinggal mereka. Apabila mereka terbiasa tinggal di tempat yang dirasa kurang aman, mereka akan menunjukkan sifat barbar untuk mencegah gangguan terhadap mereka. 

Selanjutnya, kondisi kesehatan. Ada beberapa kondisi kesehatan yang mampu merubah sifat kucing, salah satunya adalah penyakit kronis. Saat merasa sakit, kucing akan cenderung agresif dan tidak ingin diganggu. Apabila kucing oren anda menunjukkan perubahan sifat yang drastis, seperti menjadi sangat amat agresif, segera periksakan kucing anda ke dokter hewan. Bila perlu, panggil layanan dokter hewan ke rumah agar memudahkan anda mengobati anabul kesayangan anda. 

Terakhir, penting untuk digarisbawahi bahwa sifat ‘barbar’ yang dimiliki kucing oren tidak dapat disamaratakan. Oleh sebab itu, anda sebagai pemilik anabul juga harus mengetahui sejauh mana kebiasaan ‘barbar’ mereka. 

Cara Merawat Kucing British Shorthair

Kucing British Shorthair dikenal sebagai kucing berwarna keabu-abuan yang menggemaskan. Kucing yang berasal dari Inggris ini adalah hewan peliharaan yang ramah dan santai. Mereka cocok tinggal di apartemen karena mereka bukanlah kucing yang energik dan tidak membutuhkan banyak aktivitas fisik sehingga tidak membutuhkan ruang untuk berlarian.

Kucing ini memiliki bulu yang lembut dan tebal. Sama seperti kucing lainnya, kucing ini membutuhkan perhatian untuk semua kebutuhan mereka. Yuk simak cara merawat kucing British Shorthair pada artikel dibawah ini!

1. Memberi Makan Bergizi

Walaupun ukuran mereka yang cenderung besar, kucing ini tidak membutuhkan makan yang banyak. Anda dapat memberi makanan kucing yang berkualitas dan bergizi pada mereka. British shorthair tidak boleh makan ikan atau udah lebih dari dua kali dalam seminggu, ia boleh makan daging ayam dan daging sapi.

2. Sikat Bulunya Dengan Rutin

Mereka memiliki bulu yang pendek dan tebal saat disentuh. Anda perlu menyikatnya minimal seminggu sekali agar bulu mereka bebas kusut. Kucing British shorthair adalah kucing yang malas bergerak, sehingga bulu rontok mereka menumpuk di badan. Dengan menyikat dan menyisir bulu mereka, maka akan membantu mengontrol jumlah rambut.

3. Ajak Mereka Beraktivitas

British shorthair bukanlah kucing yang aktif. Mereka senang tinggal di dalam ruangan dan tetap diam. Oleh karena itu, anda harus mengajaknya bermain setiap hari agar mereka dapat menjaga berat badannya.

4. Merawat Gigi dan Kuku

Menyikat gigi kucing memang diperlukan agar kesehatan gigi mereka lebih baik. Carilah sikat gigi dan pasta gigi khusus untuk kucing. Tidak ada salahnya melakukan perawatan gigi untuk memastikan tidak ada infeksi di dalam mulut.

Kucing membutuhkan pemotongan kuku secara teratur. Anda dapat memotong ujung kukunya dengan pemotong kuku yang direkomendasikan dokter hewan. Pemotongan kuku ini bertujuan agar anabul anda tidak terluka dengan mengurangi ketajamannya. 

5. Menemui Dokter Hewan

Setiap kucing harus menemui dokter hewan secara berkala untuk diperiksa kesehatannya. Dokter hewan akan memberikan vaksin cocok untuk anabul anda. Vaksin berguna untuk melindungi dan mencegah kucing dari berbagai penyakit. Pet care menyediakan layanan vaksinasi untuk kucing kesayangan.

Dengan adanya dokter hewan, anda dapat berkonsultasi mengenai kucing anda lebih jauh. Pet care menyediakan layanan memanggil dokter hewan melalui call center pet care.  

Kucing Maine Coon: Karakteristik dan Cara Merawatnya

Kucing maine coon dapat dikatakan sebagai salah satu kucing terbesar di dunia. Selayaknya kucing, Maine Coon tentunya tidak jauh berbeda dengan ras-ras lainnya. Namun, mereka juga memiliki beberapa karakteristik serta cara perawatan yang membedakan mereka dari ras-ras lain. Yuk, kenali seluk-beluk kucing Maine Coon dalam artikel ini! 

Karakteristik Kucing Maine Coon

Seperti yang telah disebutkan, Maine Coon merupakan kucing dengan tubuh besar. Ukuran badan mereka dapat mencapai 12 kilogram, loh! Kucing Maine Coon jantan berukuran sekitar 5 sampai 12 kilogram, sementara betinanya berukuran lebih kecil, yaitu sekitar 3 sampai 7 kilogram. Selain beratnya, Maine Coon juga sangat khas dengan panjang tubuh dan ototnya. 

Di samping ukurannya, Maine Coon juga menarik hati banyak pecinta kucing karena memiliki bulu yang sangat tebal serta panjang. Dengan bulu yang tebal ini, tak heran kalau mereka akan terlihat jauh lebih besar dari berat badannya. Ketebalan bulu ini konon berfungsi untuk menjaga tubuh mereka dari cuaca dingin, terutama di tempat asal Maine Coon, yaitu di Maine, Amerika Serikat. 

Mereka juga memiliki ciri fisik yang terlihat di tubuhnya, seperti ukuran daun telinga yang besar, warna serta pola khusus, dan bentuk wajah yang cenderung ekspresif. Daun telinga Maine Coon umumnya besar, tinggi, dan disertai bulu menjuntai pada bagian dalam telinga yang berguna untuk melindungi mereka dari udara dingin. Warna dan pola bulu Maine Coon umumnya beragam, seperti tabby, putih, hitam, cokelat, ataupun merah. Terakhir, Maine Coon sangat khas dengan wajah yang tegas. Hal ini terlihat dari bentuk matanya yang membuat mereka terlihat gagah serta kuat. 

Dari segi sifat, Maine Coon sangat berbanding terbalik dengan wajahnya yang garang. Mereka sangat ramah, bersahabat, serta mudah berkenalan dengan lingkungan baru. Mereka juga sangat manja serta bergantung pada pemiliknya, termasuk ramah dengan anak-anak. Secara umum, Maine Coon juga tergolong dalam kucing yang aktif serta pintar. Jika anda menyukai kucing yang suka bermain serta mudah diajarkan trik-trik, seperti menangkap benda, Maine Coon mungkin dapat menjadi kucing yang tepat untuk anda. 

Cara Merawat Kucing Maine Coon

Kucing asal Amerika Serikat ini sejatinya membutuhkan beberapa perawatan khusus. Sejalan dengan bulunya yang tebal dan panjang, anda harus sangat memerhatikan perawatan bulu agar mereka tetap terlihat cantik dan sehat. Caranya dapat dimulai dengan rutinitas mandi, menyisir, dan menggunting bulu.

Pertama, mandikan Maine Coon setidaknya setiap satu bulan. Dalam hal ini, bulu mereka yang lebat dan panjang ini rentan terkena jamur, ketombe, serta masalah-masalah lainnya. Untuk itu, memiliki jadwal mandi rutin dapat mengontrol kerusakan bulu mereka. Sekadar tips, kenalkan mereka dengan kegiatan mandi sedini mungkin agar mereka terbiasa dan tidak berontak saat mandi. 

Kedua, pastikan untuk menyisir bulu kucing Maine Coon anda. Penting untuk diingat, anda perlu untuk menggunakan sisir khusus untuk anabul dan hindari pemakaian sisir manusia. Untuk jadwal menyisir, anda bisa lakukan tiga atau empat kali dalam seminggu. 

Selanjutnya, gunting bulu kucing anda jika anda melihat bulu yang menggumpal. Penggumpalan ini bisa terjadi karena banyak hal dan merupakan hal yang wajar. Oleh sebab itu, pastikan untuk menggunting bagian yang menggumpal tersebut menggunakan alat pemotong bulu kucing. 

Terakhir, merawat kucing Maine Coon juga tidak jauh berbeda dengan kucing-kucing lainnya, yaitu memerhatikan nutrisi serta vaksinasi rutin. Untuk nutrisi, sebaiknya konsultasikan dulu keadaan Maine Coon anda dengan dokter hewan. Namun, umumnya kucing Maine Coon membutuhkan makanan yang memiliki kualitas sangat bagus. Mereka cenderung membutuhkan protein tinggi, karbohidrat rendah, dan memiliki lemak serta asam lemak. 

Untuk vaksinasi, pastikan Maine Coon anda selalu terkontrol oleh dokter hewan agar terus terjaga kesehatannya. Nah, jika kamu ingin memanggil layanan vaksin hewan di rumah, PetCare dapat membantu anda!

Rabies Kucing, Kenali Gejala dan Penanganannya Sebelum Terlambat

Rabies kucing mungkin tidak sering terdengar. Saat mendengar kata rabies, kita seringkali mengartikannya sebagai penyakit yang secara spesifik menyerang anjing. Namun, ternyata kucing pun dapat terkena rabies. Yuk, belajar mengenali apa itu rabies, ciri, serta penanganan pertamanya dalam artikel ini! 

Apa itu Rabies?

Rabies dapat diartikan sebagai penyakit yang mudah menular dengan melakukan penyerangan pada susunan saraf. Penyakit yang sering disebut penyakit anjing gila ini tidak hanya menyerang saraf anjing, tetapi juga hewan-hewan lainnya, termasuk kucing. Tak hanya hewan, rabies juga dapat menyerang manusia.

Di Indonesia, hewan yang seringkali terjangkit rabies adalah anjing, kucing, serta kera. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan juga bahwa hewan-hewan lainnya, seperti serigala atau kelelawar, memiliki virus ini. 

Makhluk hidup dapat terserang rabies apabila terkena saliva hewan yang memiliki rabies. Dalam hal ini, saliva tersebut masuk melalui gigitan ataupun luka yang masih basah. Setelah terkena gigitan, rabies hanya memerlukan masa inkubasi selama 2-18 minggu. Setelah itu, virus rabies yang telah bersarang di tubuh akan mencari jalan untuk menyerang otak. Selama perjalanan ke otak, virus rabies juga berkembangbiak sehingga jumlah virus akan berkali-kali lipat. Dengan jumlah yang semakin banyak, virus rabies dapat leluasa menyerang seluruh organ serta jaringan tubuh. 

Untuk itu, rabies dapat dikatakan sebagai penyakit menular yang sangat mematikan. Bahkan, rabies tidak memerlukan waktu lama untuk melumpuhkan korbannya. 

Ciri Rabies pada Kucing

  • Perilaku yang berubah drastis. Dalam hal ini, kucing yang biasanya bersifat ramah bisa menunjukkan sifat agresif atau gelisah berlebih. 
  • Demam
  • Tidak nafsu makan
  • Tidak mampu menyeimbangkan dan mengkoordinasi tubuh 
  • Menggigit atau menjilat area di sekitar gigitan atau luka yang terbuka
  • Terlihat kehilangan arah, bingung, atau tidak bersemangat
  • Menjadi lumpuh atau kejang

Penanganan Pertama Rabies pada Kucing

Sebagai hewan yang aktif, kucing seringkali berinteraksi dengan hewan lain atau kucing lainnya. Interaksi itulah yang dapat menjadi resiko penularan rabies karena kita tidak mengetahui apakah hewan tersebut sudah mendapat vaksinasi rabies atau belum. Oleh karena itu, langkah pencegahan pertama yang dapat anda lakukan adalah memastikan kucing anda mendapat vaksin rabies. Sekarang, anda dapat memanggil layanan vaksin hewan di rumah yang disediakan oleh PetCare. Vaksin ini harus diulang setiap setahun sekali. 

Lalu, apa yang dapat dilakukan apabila kucing terkena rabies sebelum mendapat vaksin? 

Jika anda melihat tanda gigitan atau luka yang terkena saliva hewan lain, segera bersihkan dengan air mengalir dan sabun atau deterjen. Cuci selama sekitar 15 menit. Setelah itu, berikan antiseptik pada area gigitan tersebut.

Meski sudah dibersihkan, anda tetap harus melakukan pencegahan lanjutan dengan mengisolasi kucing yang terkena gigitan dan hindari kontak berlebih. Bila mendesak, pakailah pelindung agar anda tidak terkena gigitan. 

Langkah terakhir adalah segeralah hubungi dokter hewan terdekat untuk penanganan lanjutan. Membersihkan dan memberikan antiseptik saja tidak cukup untuk menangani rabies. Untuk itu, mendatangi dokter hewan atau pihak yang lebih memahami rabies merupakan langkah yang sangat penting untuk dilakukan. Dengan begitu, rabies tidak akan menular terlalu jauh terhadap hewan-hewan lainnya ataupun manusia. 

Merawat Sphynx, Kucing Tanpa Bulu

Kucing Sphynx dikenal sebagai kucing tanpa bulu. Walau begitu, kucing jenis ini sebenarnya memiliki bulu halus yang sangat tipis di tubuhnya. Kucing tanpa bulu ini dikenal memiliki kepribadian yang menyenangkan, sangat sosial, dan penuh perhatian. Walaupun jarang ditemukan di lingkungan kita, kucing Sphynx dapat dijadikan hewan peliharaan karena penampilannya yang unik.

Kucing Sphynx sebenarnya lebih membutuhkan perawatan yang lebih hati–hati dibanding kucing dengan bulu lebat.

Apakah anda tahu cara merawat kucing Sphynx ini dengan baik dan benar? Yuk, simak cara–cara dibawah ini. 

1. Menjaga Kesehatan Kulit Kucing Sphynx

Berbeda dengan kucing lainnya, kucing Sphynx tidak bisa membersihkan minyak di kulit secara mandiri. Minyak mereka cenderung lebih banyak dan menumpuk. Sehingga kucing Sphynx membutuhkan mandi setidaknya seminggu sekali agar minyak di kulit mereka tetap terkendali. Anda dapat memandikannya dengan air hangat, sabun antibakteri. Untuk sampo gunakanlah sampo khusus kucing yang terbuat dari bahan–bahan alami. Anda juga harus menggosok secara perlahan dan lembut pada bagian berkerut.

Lalu, keringkan tubuh mereka dengan handuk yang halus agar kulit mereka tidak terluka. Pastikan benar – benar kering agar tidak muncul masalah jerawat atau ketombe. Selain itu, mereka perlu dilindungi dari sinar matahari supaya kulit mereka tetap aman dari luka bakar.

2. Membersihkan Telinga dan Gigi

Kucing Sphynx rentan terhadap masalah telinga. Anda harus membersihkan telinga kucing tersebut dengan rutin agar kotoran tidak menumpuk. Bersihkan dengan memakai kapas lembut dan pinset.

Selain masalah telinga, kucing Sphynx rentan terhadap masalah gigi. Gigi kucing tersebut harus dibersihkan secara teratur agar terhindar dari kuman.  

Jangan lupa untuk memotong kuku kucing Sphynx agar kukunya tidak melukai kulit kucing dan menyebabkan infeksi. Anda bisa menghubungi dokter hewan terdekat atau memanggil layanan dokter hewan ke rumah.

3. Memberikan Makan Secara Teratur

Kucing Sphynx dapat anda beri makan protein, seperti daging atau ikan. Untuk menjaga kesehatannya, anda harus memberikan makanan sesuai jam makan. Pastikan untuk memilih jenis makanan yang sesuai dengan nutrisi yang benar–benar ditujukan untuk jenis kucing Sphynx.

4. Memberikan Vaksin  dan Vitamin

Setiap kucing harus diberikan vaksin, sama halnya dengan kucing Sphynx. Dengan memberikan vaksin, tubuh kucing akan tetap sehat dan kekebalan tubuhnya meningkat. Anda dapat datang dengan ke dokter hewan atau menghubungi layanan vaksin ke rumah.

Vitamin juga dapat berfungsi sebagai tambahan yang cukup. Untuk pemberian vitamin, sebaiknya dikonsultasikan pada dokter hewan agar kucing anda mendapat vitamin yang tepat.

5. Menjaga Kucing Agar Tetap Hangat

Kucing Sphynx tidak memiliki bulu artinya mereka lebih mudah kedinginan. Salah satu cara untuk membuat kucing ini tetap hangat adalah memberikannya pakaian khusus kucing. Pakaian khusus kucing biasanya terbuat dari bahan yang lembut sehingga tidak terjadi iritasi. Namun, pakaian khusus ini harus tetap dicuci dengan teratur agar kucing tetap nyaman.

Selain memberi pakaian khusus kucing, anda dapat menyiapkan tempat tidur. Dengan memberikan selimut atau bantalan pemanas microwave maka kucing akan merasa nyaman.

Nah itulah cara merawat kucing Sphynx agar selalu sehat dan tidak mudah sakit.

Anjing Termahal di Dunia? Intip Dua Ras Ini, Yuk!

Anjing termahal di dunia ternyata tidak hanya berasal dari benua Amerika dan Eropa, loh. Faktanya, ada juga anjing yang berasal dari China dan masuk ke dalam daftar anjing termahal. Ingin memiliki salah satunya? Yuk, kenalan dan simak tips perawatan dua anjing mahal ini! 

Tibetan Mastiff

Jenis Tibetan Mastiff merupakan anjing asal Tibet yang berukuran sangat besar dan mahal. Bahkan, anjing ini disebut-sebut sebagai salah satu anjing terbesar di dunia dengan berat mencapai 55 kilogram. Selain itu, Tibetan Mastiff juga merupakan golongan anjing termahal di dunia. Bagaimana tidak, untuk memelihara seekor Tibetan Mastiff anda harus merogoh kocek sekitar 20 milyar rupiah. 

Harga tersebut memang terdengar fantastis. Namun, bila melihat kegemasan serta kepintaran Tibetan Mastiff, pecinta hewan mana pun akan tertarik kepadanya. 

Perawatan anjing termahal ini juga tergolong sedang. Hal terpenting adalah memberikan makanan dengan kualitas tinggi yang memenuhi nutrisi harian mereka. Bila tidak, bulu mereka akan rontok dan merusak keindahan bulunya. Selanjutnya, Tibetan Mastiff juga butuh untuk dilatih, baik cara bersosialiasi dengan manusia ataupun hewan lain. 

Tidak lupa, anda juga harus memberikan olahraga yang cukup. Di samping tubuhnya yang besar serta terlihat kuat, Tibetan Mastiff memerlukan intensitas olahraga yang cukup banyak agar badan serta jiwanya tetap sehat. 

Lalu, perhatikan lingkungan sekitar serta tubuh mereka. Sejalan dengan fakta bahwa mereka merupakan anjing termahal, Tibetan Mastiff juga sangat selektif terhadap lingkungannya. Mereka akan lebih senang di tempat yang tenang serta nyaman untuk ditinggali. 

Terakhir, memiliki Tibetan Mastiff juga berarti kunjungan ke dokter hewan secara rutin. Mereka tidak boleh tertinggal dari jadwal vaksinnya serta pengecekan rutin lainnya. Karena harganya yang mahal, pastinya perawatannya juga cukup merogoh kocek. Untuk mendapatkan vaksin, anda dapat menggunakan layanan vaksin anjing di rumah atau datang ke dokter hewan terdekat.

Chow Chow

Anjing dengan nama unik ini merupakan anjing asal China. Mereka terkenal dengan bulunya yang tebal serta wajah yang memiliki ciri khas. Mereka juga tergolong ke dalam anjing dengan ukuran besar, yaitu sekitar 30 kilogram. Dengan ukuran dan keunikannya, Chow Chow juga masuk ke dalam daftar anjing termahal di dunia. Bila ingin memelihara mereka, anda harus menyiapkan 120-150 juta rupiah. 

Satu hal yang harus diperhatikan sebelum memelihara Chow Cow, yaitu perawatannya. Pertama, bulunya yang lebat seperti beruang ini harus selalu di perhatikan. Karena ketebalannya, sangat wajar bila perawatan bulu mereka membutuhkan biaya ekstra, dari biaya mandi hingga grooming. 

Serupa dengan Tibetan Mastiff, Chow Chow juga harus mendapatkan olahraga yang cukup. Namun, keduanya sedikit berbeda karena Chow Chow cenderung lebih tenang daripada Tibetan Mastiff. Jadi, intensitas olahraganya dapat sedikit lebih kecil. 

Lalu, Chow Chow juga memerlukan latihan agar dapat berinteraksi dengan baik dan tidak membahayakan manusia atau hewan lain. Dengan berat dan ukurannya yang tergolong besar, Chow Chow tentunya dapat dengan mudah menyerang apabila tidak diajarkan secara benar. 

Terakhir, Chow Chow juga memerlukan nutrisi tinggi. Selain itu, anda juga harus memerhatikan kesehatannya melalui vaksin serta pengecekan rutin ke dokter.

Penting juga untuk diketahui bahwa harga anjing di atas bersifat tentatif dan bergantung pada faktor lainnya, seperti bagaimana garis keturunannya, usianya, hingga lokasi anda. 

Ingin Memelihara Anak Anjing? Ketahui Hal-hal Berikut, Yuk! 

Memelihara anak anjing dapat menjadi hal yang paling menyenangkan. Selain itu, anak anjing juga dapat memberikan pengalaman tersendiri bagi kita yang merawatnya. Namun, memelihara anak anjing juga harus diikuti dengan sejumlah tanggung jawab serta persiapan khusus. Yuk, kenali hal-hal berikut sebelum Anda memelihara anak anjing! 

Menyiapkan Diri Serta Lingkungan Untuk Anak Anjing

Sebelum memelihara anak anjing, ada baiknya anda telah menyiapkan diri serta menyiapkan lingkungan yang nyaman untuk mereka. Hal ini meliputi persiapan mental anda sebagai perawat, menyiapkan kebutuhan anjing seperti makanan, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Lalu, anda juga harus memikirkan apakah tempat yang anda berikan cukup nyaman untuk anjing atau tidak. 

Memberikan Latihan yang Tepat

Latihan untuk anjing sebenarnya paling tepat diberikan pada anak anjing. Anak anjing masih cenderung polos dan mudah untuk diajarkan. Akan tetapi, jangan berikan latihan yang sulit terlebih dahulu. Sebaliknya, berikan latihan dasar, seperti pelajaran tempat tidur, tempat buang air kecil serta besar, dan cara bersikap di depan orang lain. Setelahnya, baru berikan latihan-latihan lainnya. 

Mempelajari dan Memberikan Perawatan yang Sesuai

Sebagai makhluk hidup baru, anak anjing tentunya memerlukan perawatan khusus. Saat anda ingin memberikan makanan, anda harus menyesuaikan makanan tersebut dengan umur anak anjing anda. Biasakan untuk membaca terlebih dahulu jenis makanan yang sesuai untuk usia anjing. Bila anda membeli makanan kemasan, biasanya kemasannya telah mengandung informasi tentang usia dan jenis anjing. 

Anda juga harus mengetahui tentang jadwal mandi, kapan anak anjing anda diperbolehkan untuk mandi. Biasanya, anak anjing yang baru lahir tidak boleh mandi hingga mereka menyentuh usia tertentu. 

Memberikan Pengecekan Rutin ke Dokter Hewan

Berkaitan dengan kesehatan, termasuk bulu, gigi, dan lain sebagainya, anda harus memeriksakan anak anjing anda ke dokter hewan. Dengan begitu, anak anjing anda akan terhindar dari resiko-resiko terjangkit penyakit dan dapat mendeteksi dini hal-hal yang tidak diinginkan. Pengecekan rutin ini dapat anda lakukan setiap beberapa bulan sekali atau konsulitasikan langsung mengenai jadwal pada dokter hewan anda. 

Tidak ketinggalan, anda juga harus memerhatikan jadwal vaksin rutin. Untuk vaksin, anda dapat memanggil layanan vaksin hewan di rumah atau mendatangi dokter hewan terdekat. Bagi anak anjing, vaksin rutin sejatinya telah dapat diberikan sejak mereka berusia tiga bulan. Dalam satu tahun pertama, mereka memerlukan beberapa vaksin yang harus diberikan pada rentang waktu yang cukup berdekatan. Untuk mengetahui lebih lanjut, baca artikel tentang vaksin anjing lainnya. 

Ingin Memelihara Anjing Maltese? Berikut Karakteristik dan Cara Perawatannya!

Memelihara anjing Maltese merupakan kesenangan bagi sebagian pecinta anjing. Dalam hal ini, Maltese termasuk dalam jenis anjing kecil yang seringkali dijadikan peliharaan. Khususnya, anjing mini dan imut yang berwarna ivory muda atau putih ini merupakan anjing rumahan. 

Banyak orang juga menyatakan bahwa bulu anjing Maltese tidak mudah rontok sehingga mudah diurus di dalam rumah. Namun, sejatinya Maltese juga memiliki cara perawatannya sendiri untuk menjaganya tetap sehat, bersih, dan terawat. Yuk, kenali karakteristik serta cara perawatan Maltese berikut!

Karakteristik Anjing Maltese

Maltese merupakan anjing yang berasal dari Mediterania tengah. Selayaknya anjing ras mini lainnya, Maltese memiliki ukuran tubuh yang kecil, yaitu tinggi sekitar 20-25 cm dan berat 2-4 kilogram. Seekor Maltese akan terlihat lebih besar karena memiliki bulu putih yang menjuntai panjang. Dilihat sekilas, bulu Maltese yang menjuntai panjang ini mirip dengan anjing Shih Tzu. Akan tetapi, kedua ras anjing ini sangat berbeda di bagian kepala, terutama hidung. 

Hidung Maltese berbeda dari anjing dengan bulu panjang lainnya. Mereka memiliki hidung yang runcing serta cenderung monyong. Pada umumnya, hidung anjing berwarna hitam pekat, tetapi Maltese memiliki keunikan pada hidungnya, yaitu dapat berubah warna menjadi coklat kemerahmudaan. Perubahan warna ini terjadi apabila Maltese terkena sinar matahari. 

Mengenai karakternya, Maltese dapat dikatakan sebagai anjing yang tak kenal takut, selalu bersemangat, suka berinteraksi, serta dapat merespon manusia dengan baik. Dengan kata lain, Maltese dapat tergolong anjing pintar serta perhatian terhadap manusia. Tak heran kan, anjing ini menjadi salah satu anjing yang paling banyak dipelihara di dalam rumah. 

Cara Merawat Anjing Maltese

Sebelum anda berharap Maltese menjadi anjing yang berkarakter seperti di atas, anda juga harus memikirkan perawatan terbaik. Baik perawatan tubuh ataupun tempat tinggal, anda harus memikirkan waktu, materi, serta tenaga untuk merawat mereka agar dapat menjadi anjing terawat. 

Seringkali, anjing mudah beradaptasi ini menyukai kegiatan di luar rumah yang meliputi kegiatan kotor-kotoran. Sehubungan dengan bulunya yang putih, tentu akan menjadi pekerjaan tambahan bagi pemiliknya. Hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan perawatan rutin, yaitu dengan: 

  1. Bersihkan area-area krusial setiap hari, seperti mata yang sering ada noda dan bulu yang seringkali terekspos benda-benda lain
  2. Sisir bulu setiap hari
  3. Potong bulu agar tidak terlalu panjang
  4. Mandikan Maltese setidaknya satu minggu sekali dan menggunakan shampoo yang sesuai. Jika perlu, anda juga dapat menggunakan shampoo kering.
  5. Berikan makanan yang tidak mengandung bahan pewarna agar tidak merusak warna bulu. 
  6. Ikat atau rapikan bulu sekitar mata agar anjing mudah melihat.
  7. Ajak Maltese untuk berinteraksi dengan sekitarnya dan bermain, baik di dalam maupun di luar rumah. 
  8. Perhatikan kandang Maltese, jauhkan hal-hal yang dapat menyebabkan kandang anjing anda basah. Kandang yang basah akan mudah merusak bulu putih Maltese. 
  9. Selalu lakukan vaksin rutin agar anjing Maltese anda terus berada dalam kondisi sehat. Bila perlu, panggil layanan vaksin anjing di rumah
  10. Awasi gerak-gerik Maltese. Bila ada hal yang aneh, seperti sering bersin, segera konsultasikan dengan dokter hewan terdekat

Suntikan Vaksin Pertama dan Booster Pada Kucing Lebih Baik Sama, Benarkah?

Vaksin booster kucing harus sama dengan merek vaksin pertama? Pertanyaan ini mungkin ada dibenak Anda para pemilik hewan saat akan melakukan vaksin booster untuk hewan kesayangan. Vaksin sendiri diketahui sangat penting untuk menjaga tubuh kucing dari viru dan penyakit yang berbahaya.

Setelah melakukan vaksin pertama, kucing akan melakukan vaksin lanjutan agar antibodi yang ada di tubuhnya tetap kuat untuk melawan penyakit dan menjaga tubuh kucing. Untuk itu, vaksin booster juga merupakan bagian terpenting yang tidak boleh Anda abaikan.

Karena sama pentingnya, maka Anda juga tidak bisa sembarangan melakukan vaksin booster untuk kucing kesayangan Anda. Pet Care akan berbagi informasi seputar vaksinasi tahap pertama sampai booster. Simak terus penjelasannya.

Merek Vaksin Apa Saja yang Paling Sering Dipakai?

Anda harus tahu beberapa merek vaksin yang paling sering dipakai. Mengetahui merek vaksin akan memudahkan Anda dalam menemukan vaksin lanjutan yang cocok untu kucing. Beberapa merek vaksin yang sering dipakai adalah felocell, nobivac, defensor dan rabisin.

Kenapa Vaksin Pertama dan Booster Harus Sama?

Pemberian merek vaksin yang sama pada tahap booster dilakukan dengan tujuan agar dapat memberikan proteksi yang lebih optimal terhadap jenis penyakit spesifiknya. Selain itu, efektivitas vaksin nya juga akan meningkat dibandingkan jika Anda tidak menggunakan merek yang sama. Banyak dokter hewan juga yang menyarankan untuk tetap menggunakan merek vaksin yang sama.

Sebaiknya Anda mengkonsultasikan terlebih dahulu ke dokter hewan jika ingin menggunakan vaksin booster dengan merek yang berbeda. Hal ini dilakukan agar anabul kesayangan Anda bisa terus sehat dan mempunyai antibodi yang maksimal untuk menjaga nya dari serangan virus berbahaya.

Bagaimana Jika Stok Vaksin Tidak Tersedia? 

Vaksin dengan merek yang sama namun tidak tersedia merupakan hal yang sering dikeluhkan para pet owner. Namun, jangan khawatir karena Pet Care bekerja sama dengan banyak dokter hewan yang mana akan ada banyak merek vaksin yang tersedia di Pet Care.

Bagi kalian yang sedang mencari merek vaksin untuk vaksin booster kucing kesayangan, bisa mencoba menghubungi call center Pet Care untuk menanyakan kesediaan dan melakukan konsultasi untuk tindakan vaksinasi hewan peliharaan Anda.

Pet Care menyediakan layanan vaksin kucing dan anjing di rumah. Dokter hewan yang akan datang ke lokasi Anda merupakan dokter hewan pilihan dengan tingkat profesionalitas yang tinggi, berkompeten serta memiliki banyak pengalaman dalam melaksanakan vaksin untuk hewan.