Tag: kucing

Diabetes pada anjing dan kucing

Dokter Hewan: Diabetes Bisa Terjadi pada Anjing dan Kucing

Diabetes tidak hanya terjadi pada manusia. Hewan peliharaan seperti anjing dan kucing juga dapat menderita penyakit diabetes. 

Diabetes pada anjing dan kucing memerlukan penanganan yang tepat. Tanpa penanganan yang tepat, diabetes pada anjing dan kucing dapat menyebabkan kematian. 

Melalui laman media sosial Tiktok, Dokter Hewan Maulana Ar Raniri Putra (ArRan) memberikan edukasi seputar diabetes melitus yang dapat menyerang anjing dan kucing.  

Diabetes pada anjing dan kucing mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan karena semakin banyak kucing yang mengalami obesitas. 

Dokter Maulana mengingatkan, walaupun anjing dan kucing dengan penampilan gembul terlihat lucu dan menggemaskan tetapi kondisi ini membahayakan hewan peliharaan. Bahaya obesitas pada hewan peliharaan serupa dengan bahaya obesitas pada manusia.

Selain menyebabkan gangguan pada jantung dan persendian. Obesitas juga merupakan penyebab utama diabetes melitus pada anjing dan kucing.

Gejala Diabetes Anjing dan Kucing

Melansir laman Pet MD, gejala dari diabetes melitus yang paling umum terjadi pada anjing maupun kucing diantaranya yaitu:

  • Peningkatan rasa haus
  • Peningkatan frekuensi dan volume buang air kecil
  • Buang air kecil di luar kotak kotoran
  • Nafsu makan meningkat
  • Penurunan berat badan disaat nafsu makan meningkat
  • Muntah
  • Otot mengecil
  • Lesu dan lemah
  • Kualitas bulu memburuk, seperti bulu berminyak atau berketombe

Upaya Pencegahan

Dokter Maulana menyarankan upaya pencegahan agar anjing dan kucing terhindar dari diabetes. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah mengatur pola makan anjing maupun kucing kesayangan Anda.

Perhatikan juga pemberian jenis makanan pada anjing dan kucing. Usahakan tidak memberikan terlalu banyak snack atau makanan manis. 

Selain itu, pemberian nasi pada anjing dan kucing sebaiknya dihindari. Hal ini karena konsumsi nasi pada hewan peliharaan dapat memicu diabetes melitus.

Serta jangan lupa untuk selalu ajak hewan peliharaan Anda untuk rajin bergerak. 

Bila Anda menemukan tanda-tanda diabetes pada hewan peliharaan, layanan Pet-Care panggil dokter hewan ke rumah dapat membantu. Tidak perlu keluar rumah, cukup dengan menghubungi Call Center Pet-Care atau melalui Aplikasi Pet-Care pelayanan dokter hewan dapat dilakukan di rumah atau di lokasi Anda. 

Kucing Makan Rumput

Kenapa Kucing Suka Makan Rumput?

Sebagai pemilik kucing mungkin Anda seringkali mendapati hewan peliharaan sedang makan rumput di halaman rumah. Kegiatan ini membingungkan karena yang kita tahu kucing merupakan hewan karnivora atau pemakan daging. 

Para peneliti melakukan survei terhadap 1000 pemilik kucing dengan kriteria minimal menghabiskan waktu 3 jam sehari untuk bermain bersama hewan peliharaan. Hasilnya ditemukan bahwa sebagian besar pemilik kucing menganggap perilaku memakan rumput pada kucing sebagai hal umum yang biasa mereka temui sehari-hari. 

71 persen dari pemilik kucing telah melihat hewan peliharaan mereka makan rumput selama 6 kali dan 11 persen pemilik kucing lainnya tidak pernah melihat hewan peliharaan mereka makan rumput. 

Jadi apa alasan kucing makan rumput? Apakah aman bila kucing mengonsumsi rumput?

Bila Anda ingin memesan layanan dokter hewan ke rumah, cukup hubungi Call-Center Pet-Care atau melalui aplikasi Pet-Care.

3 Alasan Kenapa Kucing Suka Makan Rumput

Para peneliti belum mengetahui alasan pasti mengapa kucing suka makan rumput. Namun terdapat beberapa teori yang dipercaya sebagai alasan mengapa kucing suka makan rumput.

1. Membantu Kucing Mengatasi Sakit Perut

Ketika kucing merasakan sakit perut, ia berusaha mengatasinya dengan makan rumput. Kucing akan muntah ketika makan rumput karena kucing kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk memecah nabati pada rumput. 

Hal tersebut yang membantu kucing membersihkan saluran pencernaan dan mengeluarkan rambut, bulu, atau tulang hewan-hewan yang telah mereka mangsa. Kegiatan serupa juga dilakukan oleh anjing.

2. Kucing Membutuhkan Asam Folat pada Rumput

Rumput mengandung asam folat yang serupa dengan kandungan susu ibu kucing. Rumput juga mengandung vitamin esensial yang membantu mengatasi masalah pencernaan, mendorong pertumbuhan sel dan membantu produksi hemoglobin pada tubuh kucing. 

Ketika kucing merasa kekurangan vitamin tersebut, maka ia akan mengonsumsi rumput. 

3. Rumput sebagai Obat Pencahar Alami bagi Kucing

Terkadang kucing mengonsumsi makanan yang sulit dicerna. Oleh karena itu, kucing makan rumput untuk membantu memudahkan makanan yang sulit dicerna agar dapat melalui saluran pencernaan dengan mudah. 

Misalnya saja pada kucing yang sering memuntahkan bola bulu atau Hairball. Jika bola bulu sulit untuk dimuntahkan, maka kucing akan mengonsumsi rumput agar bola bulu keluar melalui sistem pencernaan bersama dengan kotoran mereka.

Sehingga rumput dapat dikatakan sebagai obat pencahar alami yang mengatasi gangguan pencernaan dan meredakan sembelit pada kucing. 

Kesimpulannya, kebiasaan kucing makan rumput bukan hal buruk dan aman untuk dilakukan. Namun, seorang dokter hewan Emily Payne menyarankan untuk memberikan kucing tanaman hijau yang aman dikonsumsi seperti rumput kucing atau catnip.

Hal ini dilakukan sebagai antisipasi bahaya kucing mengalami keracunan akibat mengonsumsi rumput di luar rumah yang mungkin saja mengandung bahan kimia, seperti pestisida, herbisida, atau pupuk. 

Bila Anda ingin memeriksa kucing setelah mengonsumsi rumput liar di halaman rumah, Anda dapat memesan layanan dokter hewan ke rumah dengan menghubungi Call-Center Pet-Care atau melalui aplikasi Pet-Care.

Kucing Muntah Bulu

Kucing Muntah Bulu, Apakah Normal?

Kucing merupakan salah satu hewan yang pandai menjaga kebersihan diri. Secara alami kucing akan akan menjilati tubuhnya untuk membersihkan diri.

Namun selama proses membersihkan diri, bulu kucing yang rontok bersamaan ketika ia menjilati tubuhnya akan ikut tertelan. Sebab lidah kucing memiliki duri kecil yang mampu merobek atau mencabut bulu-bulu di tubuh mereka dan tidak sengaja tertelan.

Bulu-bulu yang tertelan oleh kucing akhirnya bercampur dengan cairan pencernaan. Sebagian besar kucing dapat mencerna bulu-bulu tersebut melalui saluran pencernaannya tanpa membentuk gumpalan.

Tetapi jika saluran pencernaan kucing tidak dapat mencernanya, maka bulu-bulu yang tertelan akan tetap berada di dalam perut kucing hingga membentuk gumpalan. Gumpalan inilah yang nantinya akan dimuntahkan kucing.

Gejala yang akan muncul ketika kucing berusaha memuntahkan gumpalan bulu dari dalam tubuhnya adalah batuk seperti tersedak dan muntah-muntah. Gumpalan bulu akan keluar dalam bentuk tabung bukan bulat, karena melalui kerongkongan kucing yang sempit. 

Bila gejala lain muncul ketika kucing memuntahkan gumpalan bulu segera periksakan kucing kesayangan Petlovers dengan menghubungi layanan Pet-Care panggil dokter hewan ke rumah melalui Call-Center Pet-Care atau aplikasi Pet-Care.

Apakah kucing muntah bulu normal?

Muntah bulu pada kucing adalah hal yang normal bila terjadi hanya sesekali. Umumnya, kucing memuntahkan satu gumpalan bulu perminggu. Namun, kucing dengan jenis bulu lebat dan panjang seperti Persia atau Maine Coon secara alami akan membentuk gumpalan bulu lebih banyak.

Tidak perlu khawatir, kucing harus memuntahkannya untuk menjaga kondisi bulu di tubuh mereka agar selalu dalam kondisi baik dan mencegah gumpalan bulu menyumbat saluran pencernaan.

Pertolongan pertama yang dapat dilakukan ketika mendapati kucing Anda berusaha memuntahkan gumpalan bulunya adalah dengan memberikan banyak ruang, memastikan kucing Anda mengeluarkan seluruh gumpalan bulu, dan memastikan kucing Anda berhenti tersedak atau batuk-batuk.

Anda juga dapat membantunya dengan memberikan kucing diet makanan basah. Makanan basah yang dicerna oleh kucing dapat membantu bulu-bulu lebih mudah melewati saluran pencernaan dan tidak membentuk gumpalan. 

Muntah bulu pada kucing berbahaya jika muncul gejala-gejala berikut ini :
  • Kucing tersedak berkepanjangan, muntah-muntah tetapi tidak mengeluarkan gumpalan bulu
  • Nafsu makan kucing menurun
  • Kucing terlihat lesu
  • Kucing mengalami sembelit atau diare
  • Perut kucing bengkak atau sensitif jika disentuh

Jika muntah bulu pada kucing terjadi lebih sering atau muncul gejala-gejala tersebut maka Anda perlu memeriksakannya ke dokter hewan terdekat atau segera hubungi Call-Center Pet-Care atau aplikasi Pet-Care untuk mendapatkan layanan Pet-Care panggil dokter hewan ke rumah.

Vaksin Kucing Pet-Care

Vaksin Kucing, Kenali Apa Saja Jenisnya!

Vaksin kucing perlu dilakukan untuk mendukung kesehatan tubuhnya. Berikut serba-serbi mengenai vaksin kucing, simak yuk!

Vaksinasi penting untuk menunjang kesehatan anabul kesayangan Anda karena sistem kekebalan tubuhnya akan meningkat dan terlindungi dari berbagai virus yang membahayakan.

Tubuh anabul akan menghasilkan antibodi dan mengaktifkan sel-sel yang berfungsi mengeliminasi virus-virus.

Untuk itu, mendaftarkan anabul Anda untuk program vaksinasi pada dokter hewan Anda merupakan hal yang penting.

Anda dapat menggunakan layanan panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah untuk membantu proses vaksinasi anabul kesayangan Anda.

Hubungi Call-Center atau unduh aplikasi Pet-Care untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

Vaksin Kucing

Kucing biasanya memerlukan dua set vaksinasi, yakni saat kucing berusia sembilan minggu dan tiga bulan.

Setelah itu, kucing Anda juga membutuhkan vaksinasi booster secara rutin.

Anda perlu mengetahui ada apa saja jenis-jenis vaksin kucing untuk menentukan vaksin mana yang dibutuhkan untuk anabul kesayangan Anda.

Berikut jenis-jenis vaksin kucing yang wajib diberikan pada kucing Anda:

  • Vaksin Rabies

Rabies adalah penyakit infeksius yang menyerang berbagai hewan, salah satunya kucing, dan dapat menularkan manusia.

Terdapat kemungkinan bagi kucing Anda untuk terpapar rabies yang berbahaya dan berakibat fatal.

Oleh karena itu, vaksin rabies penting bagi kucing Anda setidaknya sebelum berusia 16 minggu.

  • Vaksin Feline Calicivirus (FCV)

Penyakit ini menyerang saluran dan sistem pernapasan kucing Anda.

Kucing akan mengalami beberapa gejala seperti kesulitan dalam bernapas, pembengkakan pada sistem pernapasan, hingga kematian.

Untuk menghindari risiko terkena virus ini, vaksin kucing FCV ini wajib diberikan pada anabul kesayangan Anda.

  • Vaksin Feline Rhinotracheitis (FHV-1)

Sama seperti Feline Calicivirus, penyakit ini juga menyerang saluran dan sistem pernapasan kucing.

Pada kasus tertentu, kucing dapat terjangkit pneumonia atau radang paru-paru.

Penyakit ini juga bisa kambuh sewaktu-waktu, walaupun sebelumnya sudah dinyatakan sembuh.

  • Vaksin Feline Panleucopenia (FPV)

Infeksi virus ini merupakan penyakit yang mudah sekali untuk menular.

Anak kucing berisiko tinggi terpapar virus yang membahayakan sel-sel tubuh ini, seperti sumsum tulang belakang.

Kucing yang terpapar virus ini biasanya akan mengalami penurunan nafsu makan yang tinggi.

Terdapat beberapa gejala ringan pada kucing Anda setelah divaksin, seperti rasa nyeri di tempat suntikan, reaksi alergi, hingga demam.

Apabila terdapat kelainan kondisi genetik, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter hewan Pet-Care untuk informasi spesifik sebelum kucing Anda divaksin.

Selain itu, Pet-Care juga menyediakan layanan panggil dokter hewan ke rumah untuk membantu perawatan anabul kesayangan Anda.

Cukup dengan menghubungi Call-Center atau melalui aplikasi, dokter hewan Pet-Care siap membantu Anda!

Macam-Macam Penyakit Zoonosis Pet-Care

Bisa Menular ke Manusia! Berikut Macam-Macam Penyakit Zoonosis

Rabies dan Monkeypox mungkin tidak lagi asing di telinga Anda. Penyakit tersebut merupakan contoh dari macam-macam penyakit zoonosis. Mari kenali apa saja melalui uraian berikut.

Hewan memiliki banyak manfaat bagi manusia, mulai dari suplai bahan pangan, edukasi, peliharaan, hingga pada kebutuhan olahraga dan transportasi.

Meskipun begitu, Anda mesti berhati-hati karena hewan dapat membawa virus dan patogen lainnya.

Dilaporkan bahwa terdapat berbagai macam penyakit yang berasal dari hewan, misalnya saja influenza dan COVID-19.

Patogen atau kuman dapat dengan mudah menulari manusia jika manusia tidak dapat menjaga kebersihannya.

Adapun cara patogen dapat menginfeksi manusia adalah dengan melalui kontak langsung (sentuhan), kontak tidak langsung (habitat), serangga pembawa (gigitan kutu atau nyamuk), makanan (tingkat kematangan), dan air (kontaminasi).

Saat ini, Medi-Call Pet-Care menyediakan layanan vaksinasi untuk melindungi hewan dari berbagai virus yang mungkin berbahaya bagi hewan dan Anda.

Mulai dari hewan ternak hingga peliharaan kesayangan Anda dapat melakukan vaksinasi dengan dokter hewan Pet-Care datang ke rumah, segera hubungi Call-Center atau gunakan aplikasi Pet-Care.

Macam-Macam Penyakit Zoonosis

Menurut World Health Organization (WHO), zoonosis merupakan penyakit menular yang dapat berasal dari hewan dan ditularkan ke manusia.

Patogen yang berperan cukup beragam: bakteri, virus, dan parasit melalui agen seperti makanan, air, dan lingkungan.

Penyakit zoonosis memiliki macam ragam, namun yang paling dekat dengan hewan peliharaan di antaranya:

  • Bakteri Salmonella

Salmonella merupakan bakteri yang dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Bakteri ini dapat berkembang pada burung dan mamalia, termasuk manusia.

Hewan peliharaan, seperti hamster, kucing, dan anjing sangat mungkin terjangkit.

Manusia bisa tertular jika mereka tidak menjaga kebersihan tangannya.

Media penularan dapat berasal dari tempat tidur, kandang, dan sumber pangannya.

  • Monkeypox 

Penyakit cacar monyet ini berupa ruam yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.

Ruam tersebut biasa ditemukan di tempat sensitif manusia dan area seperti tangan, kaki, dada, wajah, hingga mulut.

Penyakit ini dinamakan sebagai monkeypox karena pasalnya penyakit yang ditemukan pada tahun 1958 ini menyerang koloni monyet.

Penularan monkeypox ke manusia dapat melalui kontak langsung dengan pengidap, droplet.

Bahkan peliharaan yang terinfeksi juga dapat menularkan ke manusia melalui gigitan dan cakaran.

Gejala yang biasa muncul berupa sakit kepala, demam akut, hingga lesi cacar yang muncul di seluruh tubuh.

  • Rabies

Rabies merupakan penyakit fatal yang dapat dicegah.

Melalui gigitan dan cakaran, virus rabies dengan mudah tersebar.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), di Amerika Serikat, penyakit rabies yang merenggut jiwa ternyata berasal dari kelelawar.

Vaksinasi yang gencar dilakukan di negara tersebut membuat anjing dan peliharaan lainnya 99% terbebas dari rabies.

Untuk mengetahui peliharaan Anda terkena rabies, perlu adanya tes laboratorium.

Di beberapa kasus memang hewan yang terinfeksi cenderung berperilaku agresif dan mengeluarkan liur.

Walau begitu, hal tersebut tidak dapat menjadi diagnosis akurat karena tidak semua hewan tentu mengalaminya.

Vaksinasi menjadi hal utama bagi Anda yang memelihara hewan kesayangan.

Jangan biarkan anabul atau anjing kesayangan Anda terdampak patogen jahat.

Kunjungi laman Medi-Call Pet-Care untuk layanan vaksinasi, seperti Hepatitis dan Feline Calici.

Akses lainnya bisa melalui Call-Center dan aplikasi Pet-Care.

Kucing Obesitas Pet-Care

Waspada Bahaya Kucing Obesitas

Dibalik kucing bertubuh gemuk yang menggemaskan, kucing yang obesitas bisa membahayakan tubuhnya. Simak bahaya kucing obesitas disini!

Obesitas adalah gangguan nutrisi yang paling sering terjadi pada kucing domestik.

Kucing dianggap kelebihan berat badan jika beratnya 10-20% di atas berat badan idealnya.

Kelebihan berat badan pada kucing dilihat dari tulang rusuk yang sulit diraba, pinggang tidak terlihat, perut bulat, dan adanya timbunan lemak.

Apabila tanda-tanda klinisnya terlihat jelas, segera lakukan penanganan ke dokter hewan.

Anda dapat menggunakan layanan panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah dengan menghubungi Call-Center atau unduh aplikasinya untuk informasi selengkapnya.

Kucing Obesitas

Kelebihan berat badan menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan bagi anabul kesayangan Anda.

Obesitas memperpendek umur kucing dan berisiko terkena berbagai penyakit.

Kucing juga lebih sulit untuk bergerak, serta prosedur pembedahan atau pemeriksaan akan menjadi lebih sulit.

Berikut bahaya kucing obesitas bagi kesehatan:

  • Diabetes

Penyakit ini disebabkan oleh kurangnya produksi atau respons terhadap hormon insulin yang penting untuk pengaturan gula darah.

Kebutuhan tubuh akan insulin melebihi kemampuan tubuh untuk memproduksi atau menggunakannya.

Menjaga berat badan kucing Anda dan mengontrol makanan diperlukan untuk manajemen diabetes yang baik.

  • Penyakit Kardiovaskular

Berat badan yang berlebihan memberikan beban ekstra pada jantung dan sistem vaskular kucing.

Jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke semua jaringan tubuh tambahan.

Sistem pernapasan juga terpengaruh, menyebabkan sesak napas dan masalah kesehatan jantung.

  •  Infeksi Saluran Kemih

Ini dapat berupa sindrom nyeri kronis, kencing batu atau semacam penyumbatan fisik, cedera, hingga infeksi.

Biasanya kucing akan terlalu sering buang air kecil atau kesulitan hingga tidak bisa buang air kecil.

Selain itu, terdapat darah pada air seni kucing.

  • Peradangan Pada Sendi

Peradangan sendi ini menyebabkan rasa nyeri dan kaku pada tubuh kucing.

Hal ini dapat mempengaruhi sendi-sendi yang ada, khususnya pada kaki dan tulang belakang.

Pergerakan biasa akan sangat sulit pada persendian yang meradang.

Jika Anda melihat salah satu gejala di atas, Anda harus menghubungi dokter hewan Anda.

Pemeriksaan rutin seiring bertambahnya usia kucing Anda juga dapat membantu mengenali tanda-tandanya lebih awal.

Layanan panggil dokter hewan ke rumah bersama Pet-Care hadir untuk membantu Anda dalam penanganan anabul kesayangan Anda.

Hubungi Call-Center atau unduh aplikasi Pet-Care untuk keterangan lebih lanjut.

Fakta Kucing Sphynx Pet-Care

Fakta Kucing Sphynx, Si Unik dan Elegan Tanpa Bulu

Tahukah Anda bahwa ada salah satu spesies kucing unik yakni kucing sphynx? Mari mengenal fakta kucing sphynx lebih jauh!

Kucing Sphynx merupakan spesies kucing yang unik karena tidak memiliki bulu pada tubuhnya, tidak seperti kucing pada umumnya.

Hal ini disebabkan karena adanya mutasi gen yang berperan untuk memasok rambut dengan protein keratin.

Untuk perawatannya juga berbeda dengan kucing lainnya karena kucing sphynx harus sering dimandikan secara teratur.

Anda dapat menggunakan layanan panggil dokter hewan Pet-Care ke rumah untuk membantu perawatan anabul kesayangan Anda.

Anda dapat menghubungi Call-Center atau unduh aplikasi Pet-Care untuk keterangan lebih lanjut.

Fakta Kucing Sphynx

Kucing sphynx awalnya ditemukan pada tahun 1966 di Ontario, Kanada, ketika seekor kucing domestik melahirkan kucing tidak berbulu.

Karena mutasi genetik alami, kucing tersebut tidak berbulu dan mendapatkan namanya dari dewa mitos Mesir yang terkenal — Sphinx.

Sebagian besar kucing sphynx saat ini adalah keturunan dari kucing yang ditemukan di Minnesota (1975) dan Toronto (1978).

Berikut fakta-fakta kucing sphynx yang menarik untuk disimak.

  • Ciri-ciri Fisik Kucing Sphynx

Kucing sphynx memiliki tinggi 20-25 cm dengan berat 2,5-6 kg.

Ciri-ciri fisik yang dimilikinya adalah wajah bersudut, mata berbentuk almond, telinga besar, dan tubuh tanpa bulu.

Terdapat berbagai warna dan pola bulu, serta kulit berpigmen pada tubuh kucing sphynx.

  • Kepribadian Kucing Sphynx

Kucing sphynx adalah kucing yang cerdas, ramah, penuh energi, dan rasa ingin tahu tinggi.

Kucing sphynx juga disebut-sebut sebagai kucing yang kepribadiannya mirip dengan anjing peliharaan.

Awasi kucing sphynx Anda agar tidak berkeliaran untuk menjelajahi lingkungan sekitar.

  • Kucing Sphynx, outdoor atau indoor?

Tanpa adanya bulu pada tubuhnya, sebagian besar waktu kucing sphynx sebaiknya dihabiskan di dalam ruangan.

Kulit kucing sphynx lebih sensitif dibandingkan kucing lainnya, sehingga bisa berisiko terbakar sinar matahari.

Apabila ruangan cukup dingin, Anda dapat memakaikan baju hangat pada anabul kesayangan Anda agar tidak kedinginan.

  • Perawatan Kucing Sphynx

Kucing sphynx butuh dimandikan setidaknya seminggu sekali.

Hal ini diperlukan untuk menghindari kulit kucing Anda menjadi berminyak, kotor, hingga berbau.

Selain itu, kucing sphynx juga memerlukan pembersihan telinga dan pemangkasan kuku secara teratur.

Seperti semua kucing, kucing sphynx juga membutuhkan vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan secara teratur.

Untuk membantu dalam perawatan anabul kesayangan Anda, Pet-Care hadir dengan layanan panggil dokter hewan ke rumah.

Informasi lebih lanjut dapat ditanyakan melalui Call-Center Pet-Care atau unduh aplikasinya.

Dokter Hewan Surabaya Pet-Care

Hewan Kesayangan Anda Sakit? Berikut Fakta dan Layanan Dokter Hewan Surabaya

Anda berdomisili di Kota Pahlawan dan segera membutuhkan tindakan dokter hewan? Ini fakta dan layanan dokter hewan Surabaya.

Memilih untuk mengadopsi hewan peliharaan bukanlah hal yang sepele.

Hewan peliharaan perlu diajak untuk terbiasa dengan lingkungan tempat tinggal manusia agar dapat memberikan suasana berbeda bagi peliharaan Anda.

Beberapa kebutuhan seperti pemeriksaan menyeluruh perlu dilakukan secara berkala.

Namun Anda pecinta hewan tidak usah khawatir, karena layanan Pet-Care sudah tersebar di Jawa dan Bali.

Cukup dengan hubungi Medi-Call Pet-Care Services, dokter hewan bersertifikasi bisa datang ke lokasi Anda.

Anda juga dapat menggunakan Pet-Care yang dapat diunduh melalui Play Store.

Dokter Hewan Surabaya

Dokter hewan di Indonesia terbilang cukup langka.

Menurut data dari PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia) per 2020, dari seluruh  permintaan akan dokter hewan, angka dokter hewan di Indonesia hanya mencapai 30%-nya saja atau sekitar 20ribu.

Bagaimana yang terjadi di Surabaya? Simak poin-poin berikut ini.

  • Sekolah kedokteran hewan pertama ada di Surabaya

Pada 1861, Pemerintahan Belanda mendirikan sekolah pertama di Surabaya.

Sekolah tersebut bernama Inlandsche Veeartsen School (IVS) dan menerima penduduk Nusantara.

IVS didirikan oleh Belanda dalam rangka memenuhi kebutuhan hewan ternak esensial seperti kuda.

9 tahun berdiri, IVS diberhentikan karena hanya membuahkan beberapa lulusan saja.

Kebutuhan dokter hewan pada saat itu cukup tinggi, mengingat wabah sampar sapi dan penyakit mulut dan kuku harus segera ditangani.

Menjawab hal tersebut, pada 1914 didirikan kembali sekolah kedokteran hewan dengan nama Nederlands Indische Veeartzen School (NIVS).

  • Dokter hewan Surabaya terbaik ada di sini

Jumlah dokter hewan di Surabaya berdasarkan data Rumah Sakit Hewan Jawa Timur adalah 8 personil.

Tentunya, data tersebut membuat sebagian pet owner merasa kesulitan dalam mencari tempat layanan yang tepat.

Untuk menjawab kekhawatiran Anda, Pet-Care menghadirkan dokter hewan terbaik yang telah memiliki Surat Tanda Register, Surat Izin Praktik dan Sertifikat Perawatan hewan kesayangan.

Tidak usah bimbang, panggil dokter hewan terdekat ke lokasi Anda sekarang.

  • Layanan dokter hewan Surabaya

Kompleksitas yang terjadi di wilayah perkotaan memaksa sebagian masyarakat menggeluti berbagai aktivitas.

Seiring dengan perkembangan teknologi digital, kompleksitas dan spesialisasi tidak menjadi hambatan.

Berbagai perusahaan, khususnya di bidang kesehatan, berupaya untuk meningkatkan fleksibilitasnya.

Misalnya saja Pet-Care dengan layanan dokter hewan ke rumah atau on call.

Layanan yang disediakan di antaranya vaksinasi lengkap anjing dan kucing, suntik rabies, pemeriksaan rutin, dan masih banyak lagi.

Sebagai pecinta hewan, Anda tidak perlu khawatir lagi dalam menentukan pelayanan terbaik bagi hewan kesayangan.

Konsultasi kini menjadi lebih mudah dengan hubungi Medi-Call Pet-Care Services atau dengan gunakan aplikasi Pet-Care pada ponsel pintar Anda.

Makanan Kucing Sakit Ginjal Pet-Care

Tidak boleh sembarang! Berikut Makanan Kucing Sakit Ginjal yang Disarankan

Kucing Anda terdiagnosa sakit ginjal? Pola diet apa yang sesuai? Ketahui tips menentukan makanan kucing sakit ginjal melalui artikel berikut.

Dalam keadaan sakit, tubuh anabul bekerja optimal untuk meredakan penyakitnya.

Selain mengetahui gejala sakit ginjal, seperti buang air berlebihan dan nafsu makan menurun, pemberian makanan yang tepat dapat mendukung proses penyembuhan.

Dengan nutrisi yang diperhatikan, kucing akan mampu melawan penyakitnya.

Maka dari itu, kurangi pemberian sembarang makanan yang justru berakibat fatal bagi proses pemulihannya.

Konsultasi dan layanan dokter hewan bisa Anda dapatkan dengan fleksibel hanya dengan menghubungi Call-Center Pet-Care.

Anda juga dapat menggunakan aplikasi Pet-Care yang tersedia pada ponsel pintar Anda.

Makanan Kucing Sakit Ginjal

Sebelum menentukan makanan kucing yang sesuai, ada baiknya Anda mengetahui nutrisi tepat bagi anabul yang terdampak sakit ginjal.

Nutrisi berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dan juga membantu mengontrol kesehatan darah.

Apa saja nutrisi yang dibutuhkan saat kucing sakit ginjal? Berikut ini informasi yang Anda perlu ketahui.

  • Protein

Protein berperan mengganti sel-sel yang rusak pada tubuh kucing.

Namun, tidak selamanya protein baik bagi kucing karena kucing sakit ginjal perlu mengurangi kadar protein pada tubuhnya.

Hal tersebut bertujuan agar memperlambat perkembangan penyakit ginjal kronis.

Rendahnya kadar protein juga berarti sedikitnya proses ekskresi, yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme.

Terlalu rendah juga tidak baik bagi kucing, protein yang baik diharapkan berkisar 28-35% dari biasanya.

Saran makanan bagi diet protein adalah makanan bayi kucing.

  • Cairan

Ginjal kucing yang sakit kurang efektif dalam mengeluarkan zat-zat sisa.

Maka dalam menunjang kinerja ginjal, perlu adanya suplai cairan yang cukup.

Kucing dapat meminum air bersih beberapa kali sehari.

Selain itu, kucing Anda dapat diberi makanan yang cenderung lembap seperti makanan basah.

Makanan basah tersebut dapat dijumpai pada makanan kaleng.

  • Fosfor

Fosfor merupakan salah satu mineral yang banyak terdapat pada tubuh kucing.

Walaupun berperan penting dalam memelihara organ tubuh, fosfor erat kaitannya dengan kinerja ginjal kucing.

Diet fosfor dimaksudkan agar ginjal kucing yang sedang sakit tidak bekerja keras.

Makanan kucing sakit ginjal jelas berbeda dengan makanan reguler.

Anda dapat pertimbangkan makanan kucing formula khusus dengan penyesuaian kandungan protein, karbohidrat, dan fosfor.

Produsen makanan diet ginjal diantaranya Royal Canin, Hill’s Prescription, dan Blue Buffalo.

Kucing sakit ginjal memiliki berbagai pantangan dalam pola dietnya.

Pantangan yang dimaksud adalah kandungan zat tertentu yang jumlahnya terlalu sedikit atau malah berlebihan, misalnya kadar protein.

Oleh karenanya, penting untuk menjaga nutrisi dan suplai cairan pada kucing kesayangan Anda agar kinerja ginjal kucing dapat normal kembali.

Dokter hewan akan membantu kucing Anda dengan pemberian formulasi makanan khusus diet ginjal.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat hubungi Call-Center atau gunakan aplikasi Pet-Care yang tersedia secara gratis di gawai Anda.