Tag: anjing

pexels-photo-14667414

Bedanya Alaskan Malamute & Siberian Husky yang Sekilas Mirip 

Alaskan Malamute dan Siberian Husky sering kali dibandingkan karena penampilan mereka yang mirip serta sejarah sebagai anjing pekerja di lingkungan yang keras dan dingin. 

Meskipun kedua ras ini berasal dari latar belakang serupa dan sama-sama digunakan untuk menarik kereta salju, mereka memiliki banyak perbedaan dalam hal fisik, temperamen, kebutuhan, dan gaya hidup. 

Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam mengenai perbedaan antara Alaskan Malamute dan Siberian Husky untuk membantu Anda memahami ciri khas masing-masing ras.

Asal Usul dan Sejarah

Alaskan Malamute adalah salah satu ras anjing tertua yang dibiakkan oleh suku Inuit, yaitu suku Mahlemut di Alaska. Mereka digunakan sebagai anjing pekerja untuk mengangkut beban berat dalam jarak yang jauh dan kondisi lingkungan yang ekstrem. Alaskan Malamute dibiakkan dengan tujuan untuk kekuatan dan daya tahan, bukan untuk kecepatan, sehingga mereka lebih cocok untuk pekerjaan berat dalam waktu lama.

Sementara itu, Siberian Husky berasal dari Siberia, Rusia, dan dikembangkan oleh suku Chukchi untuk menarik kereta salju dalam jarak jauh dengan kecepatan tinggi. Husky dikenal karena kemampuannya berlari dengan cepat dan efisien, sehingga lebih cocok untuk balap kereta salju dan perjalanan cepat di atas es. Mereka diimpor ke Alaska pada awal abad ke-20 untuk balapan dan menarik perhatian karena kecepatannya yang luar biasa.

Ukuran dan Fisik

Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara Alaskan Malamute dan Siberian Husky adalah ukuran mereka.

  • Alaskan Malamute adalah anjing yang jauh lebih besar dan kuat. Malamute jantan dewasa biasanya memiliki tinggi antara 63-71 cm dan berat sekitar 36-45 kg, sedangkan betina memiliki berat sedikit lebih ringan. Mereka dibangun untuk kekuatan, dengan tubuh yang kekar dan otot yang padat.
  • Siberian Husky jauh lebih kecil dibandingkan dengan Alaskan Malamute. Husky jantan dewasa memiliki tinggi sekitar 53-60 cm dan berat 20-27 kg. Betina Husky sedikit lebih kecil lagi. Mereka lebih ramping dan atletis, dengan tubuh yang lebih ringan dan dirancang untuk kecepatan dan ketahanan dalam jangka panjang.

Selain itu, bentuk kepala juga menjadi pembeda. Kepala Alaskan Malamute lebih besar dan bulat, dengan moncong yang lebih tebal, sementara Siberian Husky memiliki kepala yang lebih kecil dan runcing dengan moncong yang lebih halus.

Bulu dan Warna

Kedua ras ini memiliki bulu tebal dan ganda untuk melindungi mereka dari dinginnya suhu ekstrem. Namun, ada beberapa perbedaan dalam tekstur dan warna bulu.

  • Alaskan Malamute memiliki bulu yang lebih panjang, tebal, dan kasar. Bulu mereka biasanya berwarna putih dengan campuran abu-abu, hitam, atau cokelat. Warna bulu Malamute lebih terbatas pada pola warna alamiah, dan mereka biasanya memiliki wajah yang lebih seragam dengan topeng wajah yang khas.
  • Siberian Husky memiliki bulu yang sedikit lebih pendek dan lebih halus dibandingkan Malamute. Husky hadir dalam lebih banyak variasi warna, mulai dari putih bersih hingga hitam pekat, dengan warna-warna di antaranya seperti merah, perak, dan cokelat. Mata mereka yang ikonik sering kali berwarna biru cerah, meskipun beberapa Husky memiliki mata cokelat atau heterokromia (dua warna mata yang berbeda).

Temperamen dan Kepribadian

Dalam hal kepribadian, ada perbedaan besar antara Alaskan Malamute dan Siberian Husky.

  • Alaskan Malamute cenderung lebih mandiri dan tenang. Mereka sangat setia kepada keluarganya dan bisa menjadi protektif terhadap pemiliknya. Meskipun mereka ramah dengan orang-orang yang dikenal, mereka bisa sedikit lebih waspada terhadap orang asing. Malamute bukanlah anjing yang terlalu bising, jarang menggonggong, tetapi mereka bisa mengeluarkan suara auman atau “talking” yang khas ketika mereka ingin berkomunikasi.
  • Siberian Husky, di sisi lain, dikenal lebih sosial dan ramah kepada hampir semua orang, termasuk orang asing. Husky sangat energik, penuh semangat, dan senang bermain. Mereka suka berada di sekitar manusia dan anjing lainnya, dan cenderung lebih vokal dengan menggonggong atau melolong untuk menarik perhatian.

Energi dan Kebutuhan Aktivitas

Kedua ras ini adalah anjing pekerja yang membutuhkan banyak aktivitas fisik, tetapi kebutuhan mereka sedikit berbeda.

  • Alaskan Malamute membutuhkan banyak olahraga, tetapi mereka cenderung lebih stabil dalam hal energi. Mereka suka berjalan-jalan panjang atau melakukan aktivitas fisik yang intens, namun mereka juga bisa lebih tenang di rumah jika kebutuhan aktivitas mereka terpenuhi.
  • Siberian Husky, di sisi lain, memiliki energi yang sangat tinggi dan membutuhkan lebih banyak aktivitas untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik mereka. Mereka adalah anjing yang sangat aktif, suka berlari, dan bisa sangat merusak jika mereka bosan atau tidak mendapatkan cukup olahraga. Husky juga dikenal memiliki dorongan kuat untuk berlari jauh, jadi penting untuk memiliki pagar yang kuat dan aman.

Pelatihan dan Kecerdasan

Alaskan Malamute dan Siberian Husky sama-sama cerdas, tetapi mereka bisa menjadi tantangan untuk dilatih.

  • Alaskan Malamute cenderung lebih mandiri dan kadang keras kepala. Mereka memerlukan pelatihan yang konsisten dan tegas, tetapi juga memerlukan pendekatan yang penuh kasih sayang.
  • Siberian Husky juga keras kepala dan sering kali memiliki jiwa bebas. Mereka mungkin lebih sulit untuk dilatih karena kecenderungan mereka untuk melakukan hal-hal sendiri. Husky membutuhkan pelatihan yang penuh disiplin, dan sangat penting untuk melatih mereka sejak dini.

Kecocokan dengan Keluarga

Kedua ras ini bisa menjadi hewan peliharaan keluarga yang baik, tetapi mereka cocok dengan jenis keluarga yang berbeda.

  • Alaskan Malamute cocok untuk keluarga yang stabil dan memiliki waktu untuk memberikan perhatian serta latihan. Mereka lebih suka lingkungan yang tenang dan membutuhkan pemilik yang bisa menjadi pemimpin yang tegas.
  • Siberian Husky sangat cocok untuk keluarga yang aktif dan senang dengan aktivitas outdoor. Mereka juga lebih cocok untuk keluarga yang sudah memiliki anjing lain karena sifat mereka yang sosial.

Meskipun Alaskan Malamute dan Siberian Husky memiliki penampilan yang mirip, mereka adalah dua ras yang sangat berbeda dalam banyak hal. Malamute lebih besar, lebih kuat, dan cenderung lebih tenang dan mandiri, sementara Husky lebih kecil, lebih cepat, dan memiliki energi yang lebih tinggi. 

Memahami perbedaan ini sangat penting bagi siapa saja yang mempertimbangkan untuk memelihara salah satu ras ini, karena keduanya memerlukan perawatan, latihan, dan lingkungan yang berbeda agar mereka bisa hidup bahagia dan sehat. 

Jika Husky dan Malamute mulai menunjukan gejala sakit segera  menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care husky anda akan mendapatkan penanganan terbaik.

Jangan ragu gunakan layanan home visit dari Pet Care demi memberikan kenyamanan bagi pemilik dan hewan kesayangan.  

portrait-adorable-pitbull-dog_23-2149131456

Atasi Demodex pada Anjing  yang Menyerang Kulitnya

Salah satu masalah yang sering menyerang kulit anjing adalah infestasi tungau yang dikenal sebagai Demodex. Infeksi yang disebabkan oleh tungau ini dapat menyebabkan berbagai masalah kulit, dari kerontokan bulu hingga infeksi serius. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang apa itu Demodex, gejalanya, penyebabnya, serta cara mengatasinya agar anjing Anda bisa tetap sehat dan nyaman.

Apa Itu Demodex?

Demodex adalah sejenis tungau mikroskopis yang biasanya hidup di folikel rambut dan kelenjar minyak pada kulit anjing. Sebenarnya, sebagian besar anjing memiliki tungau Demodex di kulitnya sejak lahir, dan keberadaan mereka biasanya tidak menimbulkan masalah. 

Namun, ketika sistem kekebalan tubuh anjing terganggu, tungau ini dapat berkembang biak secara berlebihan dan menyebabkan infeksi kulit yang dikenal sebagai demodekosis atau kudis demodex.

Terdapat beberapa jenis tungau Demodex, namun yang paling umum menyerang anjing adalah Demodex canis. Tungau ini berbentuk silindris dan biasanya tidak menular antara anjing ke anjing atau dari anjing ke manusia.

Penyebab Demodex pada Anjing

Pada dasarnya, tungau Demodex tidak berbahaya bagi anjing yang sehat dengan sistem kekebalan tubuh yang normal. Namun, infeksi terjadi ketika ada ketidakseimbangan dalam sistem kekebalan tubuh anjing. Beberapa faktor yang bisa memicu pertumbuhan berlebihan tungau Demodex meliputi:

  1. Keturunan: Beberapa ras anjing lebih rentan terhadap demodekosis karena faktor genetik. Ras seperti Bulldog, Shar Pei, dan Dalmatian cenderung lebih sering terkena.
  2. Kekebalan Tubuh Lemah: Anjing yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti anak anjing, anjing tua, atau anjing yang menderita penyakit autoimun, lebih mudah terserang tungau Demodex.
  3. Stres: Anjing yang mengalami stres berkepanjangan atau memiliki kondisi kesehatan yang menekan sistem kekebalan tubuh juga berisiko lebih tinggi.
  4. Obat-obatan: Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid yang menekan kekebalan tubuh, dapat meningkatkan risiko infeksi tungau.

Gejala Demodex pada Anjing

Gejala demodekosis bisa sangat bervariasi tergantung pada tingkat infestasi. Berikut adalah beberapa tanda yang umum muncul pada anjing yang terinfeksi Demodex:

  1. Kerontokan Bulu: Biasanya dimulai dengan area kecil yang mengalami kerontokan bulu di wajah, terutama di sekitar mata, mulut, atau kaki depan.
  2. Kemerahan dan Peradangan Kulit: Kulit anjing yang terkena bisa menjadi merah, meradang, dan tampak seperti terinfeksi.
  3. Kulit Bersisik atau Berkerak: Area yang terinfeksi mungkin mengeluarkan sisik atau keropeng yang kasar.
  4. Luka Bernanah: Jika infestasi parah dan tidak diobati, kulit anjing bisa terinfeksi bakteri sekunder, menyebabkan luka bernanah.
  5. Gatal: Meskipun tidak selalu, beberapa anjing mungkin menunjukkan tanda-tanda gatal akibat peradangan kulit.

Jenis Demodekosis

Infeksi Demodex dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu demodekosis lokal dan demodekosis umum:

  1. Demodekosis Lokal: Infeksi ini terbatas pada beberapa area kecil kulit, biasanya di wajah atau kaki. Kondisi ini sering terjadi pada anak anjing dan biasanya bisa sembuh dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia.
  2. Demodekosis Umum: Pada kondisi ini, infestasi menyebar ke seluruh tubuh anjing dan dapat menyebabkan kerontokan bulu yang luas serta infeksi kulit serius. Demodekosis umum lebih sulit diobati dan memerlukan perhatian medis yang intensif.

Cara Mengatasi Demodex pada Anjing

Mengatasi demodekosis pada anjing memerlukan perawatan yang tepat dan berkala, serta konsultasi dengan dokter hewan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi tungau Demodex pada anjing:

  1. Konsultasi dengan Dokter Hewan
    • Langkah pertama yang harus dilakukan jika anjing Anda menunjukkan tanda-tanda demodekosis adalah segera membawanya ke dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center. Dokter hewan terdekat dari lokasimu akan segera akan melakukan pemeriksaan kulit, seperti mengambil sampel kerokan kulit untuk memastikan adanya tungau Demodex.
  2. Pengobatan Topikal
    • Dokter hewan mungkin akan meresepkan obat topikal, seperti shampo atau salep yang mengandung bahan-bahan yang dapat membunuh tungau. Perawatan ini biasanya harus diterapkan secara berkala untuk mengurangi jumlah tungau.
  3. Obat Oral
    • Untuk kasus demodekosis yang lebih parah, dokter hewan dapat meresepkan obat oral seperti ivermectin atau milbemycin, yang bekerja dengan cara membunuh tungau dari dalam tubuh anjing.
  4. Antibiotik
    • Jika ada infeksi bakteri sekunder akibat peradangan kulit, antibiotik mungkin diperlukan untuk mengatasi infeksi tersebut dan mempercepat proses penyembuhan.
  5. Perawatan Jangka Panjang
    • Pada beberapa anjing, terutama yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, demodekosis mungkin memerlukan perawatan jangka panjang. Hal ini melibatkan pemantauan rutin oleh dokter hewan dan penggunaan obat secara berkelanjutan.
  6. Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh
    • Karena demodekosis sering terjadi pada anjing dengan sistem kekebalan yang lemah, penting untuk memastikan anjing memiliki diet yang baik, lingkungan yang sehat, dan perawatan yang memadai untuk menjaga kekebalan tubuhnya tetap kuat.

Pencegahan Demodex

Salah satu cara terbaik untuk mencegah demodekosis adalah dengan menjaga sistem kekebalan tubuh anjing tetap sehat. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang bisa diambil:

  1. Memberikan Nutrisi yang Baik
    • Pastikan anjing Anda mendapatkan makanan yang seimbang dan kaya nutrisi, karena diet yang baik sangat penting untuk menjaga kekebalan tubuhnya.
  2. Menghindari Stres Berlebih
    • Stres bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh anjing. Cobalah untuk menjaga rutinitas harian yang stabil dan memberikan lingkungan yang nyaman bagi anjing Anda.
  3. Memeriksakan Kesehatan Rutin
    • Membawa anjing Anda ke dokter hewan terdekat secara rutin dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan lebih awal, termasuk infestasi tungau Demodex.

Demodekosis pada anjing bisa menjadi kondisi yang serius jika tidak ditangani dengan baik. Namun, dengan perawatan yang tepat dan konsultasi dengan dokter hewan, anjing yang terinfeksi Demodex bisa pulih dan kembali hidup nyaman. Paling penting, menjaga sistem kekebalan tubuh anjing tetap kuat dan memberikan perawatan yang baik adalah langkah terbaik untuk mencegah infeksi tungau ini.

Jangan ragu gunakan layanan home visit dari Pet Care demi memberikan kenyamanan bagi pemilik dan hewan kesayangan.  

dog-sits-bathroom-with-dirty-floor-toilet-background_7023-602116

Cara Melatih Anjing Buang Air di Toilet Agar Disiplin

Melatih anjing untuk buang air di toilet adalah sebuah tantangan, tetapi bukan hal yang mustahil. Banyak pemilik anjing yang ingin mengurangi ketergantungan pada pelatihan buang air di luar ruangan atau menggunakan bantalan buang air di dalam rumah. 

Selain menjaga kebersihan rumah, melatih anjing untuk menggunakan toilet juga bisa menghemat waktu dan tenaga. Namun, seperti halnya pelatihan lainnya, ini membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan tentu saja, memahami kebutuhan anjing.

Artikel ini akan membahas cara-cara efektif melatih anjing untuk buang air di toilet. Yuk, kita pelajari bersama!

Mengapa Melatih Anjing Buang Air di Toilet?

Melatih anjing buang air di toilet memiliki banyak keuntungan:

1. Kebersihan Rumah
Dengan melatih anjing untuk buang air di toilet, rumah akan tetap bersih dan terbebas dari bau tidak sedap. Kamu juga tidak perlu sering-sering membersihkan atau mengganti bantalan buang air.

2. Hemat Waktu dan Biaya
Melatih anjing menggunakan toilet dapat mengurangi biaya perawatan, seperti membeli bantalan buang air atau menyewa jasa pembersih. Kamu juga tidak perlu selalu membawa anabul keluar rumah saat mereka butuh buang air.

3. Lebih Praktis dalam Situasi Darurat
Dalam kondisi cuaca buruk atau saat kamu tidak bisa keluar rumah, anjing yang terbiasa buang air di toilet bisa melakukannya tanpa perlu keluar.

Cara Melatih Anjing Buang Air di Toilet

Berikut langkah-langkah dasar untuk melatih anjing buang air di toilet:

1. Mulai dengan Lokasi yang Konsisten

Sebelum anjingmu terbiasa buang air di toilet, mulailah dengan mengajarinya buang air di area yang tetap. Tentukan satu tempat di rumah yang akan digunakan anabul untuk buang air. Gunakan alas atau bantalan di tempat itu untuk membuat anjing merasa nyaman. Konsistensi lokasi akan membantu anabul memahami tempat yang diizinkan untuk buang air.

2. Pindahkan Tempat Buang Air ke Dekat Toilet

Setelah anjingmu terbiasa buang air di tempat yang kamu tentukan, perlahan pindahkan bantalan atau alas buang air ke arah toilet. Pindahkan beberapa centimeter setiap hari agar anjingmu tetap merasa nyaman dan tidak merasa bingung.

3. Perkenalkan Toilet

Setelah anabul mulai merasa nyaman buang air di dekat toilet, mulai perkenalkan toilet itu sendiri. Letakkan alas atau bantalan di atas toilet dengan penyangga khusus yang bisa kamu temukan di toko perlengkapan hewan peliharaan. Ajak anabul untuk memanjat toilet dan buang air di sana. Kamu bisa menggunakan kata-kata perintah sederhana seperti “ke toilet” atau “buang air” agar anjingmu mulai mengenali perintah tersebut.

4. Gunakan Sistem Hadiah

Setiap kali anjingmu berhasil buang air di toilet, berikan pujian dan hadiah berupa camilan kesukaannya. Ini akan membantunya memahami bahwa buang air di toilet adalah perilaku yang baik dan diinginkan. Pengulangan dan hadiah akan membuat proses ini berjalan lebih cepat.

5. Bersabarlah dan Beri Waktu

Proses ini membutuhkan waktu, dan beberapa anjing mungkin akan lebih lama memahaminya dibandingkan yang lain. Jangan memarahi anjing jika mereka belum terbiasa. Sebaliknya, tetaplah memberikan dorongan positif setiap kali mereka menunjukkan kemajuan.

6. Tingkatkan Ketinggian Toilet Secara Bertahap

Setelah anjingmu terbiasa buang air di atas toilet yang ditopang dengan alas, kamu bisa mulai meningkatkan ketinggian toilet secara bertahap hingga anjing terbiasa buang air langsung di toilet. Pastikan anjing merasa aman saat berada di atas toilet, agar mereka tidak takut atau merasa tidak nyaman.

Kesalahan yang Harus Dihindari

  1. Jangan Menggunakan Hukuman. Menghukum anjing jika mereka buang air di tempat yang salah hanya akan membuat mereka stres. Hukuman dapat merusak proses pelatihan dan membuat anjing takut untuk buang air di dekat toilet. Fokuslah pada pujian dan hadiah untuk memperkuat perilaku positif.
  2. Setiap anjing memiliki waktu yang berbeda-beda dalam proses belajar. Jangan terlalu cepat beralih ke tahap berikutnya jika anjingmu belum siap. Berikan mereka waktu untuk beradaptasi dengan setiap langkah.
  3. Jangan Abaikan Kebutuhan Fisik Anjing. Beberapa anjing, terutama anjing yang lebih tua atau anjing dengan kondisi kesehatan tertentu, mungkin tidak mampu memanjat toilet atau menggunakan toilet dengan nyaman. Jika kamu melihat anjing kesulitan atau merasa tidak nyaman, pertimbangkan metode pelatihan yang lebih sesuai dengan kondisi fisiknya.

Kapan Harus Menghubungi Dokter Hewan?

Selama proses pelatihan, selalu perhatikan kesehatan anjingmu. Ada beberapa tanda yang harus kamu waspadai, yang mungkin menunjukkan bahwa anjing memerlukan pemeriksaan dari dokter hewan:

  1. Masalah Buang Air Jika anjing mengalami kesulitan buang air, seperti sembelit atau tidak bisa buang air kecil, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Segera hubungi dokter hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
  2. Perubahan Perilaku Jika anjing menunjukkan perilaku cemas, gelisah, atau takut saat didekati ke toilet, mereka mungkin merasa stres atau sakit. Stres berlebihan selama pelatihan juga bisa memengaruhi kesehatannya.
  3. Darah di Kotoran atau Urin Jika kamu melihat darah pada kotoran atau urin anjing, ini bisa menjadi tanda adanya infeksi atau masalah di saluran kemih atau pencernaan. Segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut.

Melatih anjing buang air di toilet bisa menjadi solusi yang praktis dan higienis, namun memerlukan kesabaran dan konsistensi. Selalu gunakan metode positif, seperti memberi pujian dan hadiah, untuk memastikan anjing merasa nyaman selama proses pelatihan. 

Namun, jika ada tanda-tanda masalah kesehatan atau perubahan perilaku yang mencurigakan, segera hubungi dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center. Dokter hewan terdekat dari lokasimu akan segera membantu memastikan anjing tetap sehat dan tidak mengalami stres yang berlebihan selama pelatihan.

Jadi jangan ragu gunakan layanan home visit dari Pet Care demi memberikan kenyamanan bagi pemilik dan hewan kesayangan.  

beautiful-dog-with-nutritious-food_23-2150742766

Cara Memilih Camilan untuk Anjing yang Tepat dan Sehat

Memilih camilan untuk anjing memang menyenangkan, tapi jangan asal pilih! Camilan bukan cuma soal rasa yang anabul suka, tapi juga harus memperhatikan aspek kesehatan. Seperti halnya makanan utama, camilan juga berperan penting dalam menjaga gizi dan kesejahteraannya. Jadi, gimana sih cara memilih camilan yang tepat untuk anabul?

Yuk, simak beberapa tips penting berikut!

1. Perhatikan Kandungan Gizi

Yang pertama dan paling penting adalah kandungan gizi. Sama seperti makanan manusia, camilan anjing juga harus mengandung bahan-bahan yang bergizi. Pastikan camilan tersebut mengandung protein tinggi, rendah lemak, dan rendah kalori, terutama jika anjingmu tidak terlalu aktif atau cenderung mengalami obesitas. Camilan yang mengandung bahan alami seperti daging, ikan, dan sayuran adalah pilihan yang bagus.

Jangan lupa juga untuk mengecek apakah camilan mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan anabul, seperti vitamin A, D, E, dan kalsium. Hindari camilan yang mengandung banyak gula, garam, atau bahan pengawet, karena bisa berdampak buruk pada kesehatannya dalam jangka panjang.

2. Pilih Camilan yang Sesuai dengan Ukuran Anjing

Setiap anabul punya ukuran yang berbeda, dan camilan yang diberikan harus disesuaikan dengan ukuran tubuh mereka. Anjing kecil seperti Chihuahua atau Pomeranian tentu membutuhkan camilan yang lebih kecil dan lebih lembut dibandingkan dengan anjing besar seperti Golden Retriever atau Rottweiler. Camilan yang terlalu besar untuk anabul kecil bisa berisiko tersedak, sementara camilan yang terlalu kecil untuk anabul besar mungkin tidak terasa sama sekali.

Selain itu, jika anjingmu termasuk jenis yang suka mengunyah lama, kamu bisa memilih camilan yang lebih keras dan tahan lama. Camilan jenis ini biasanya juga membantu membersihkan gigi anabul dari plak dan karang.

3. Sesuaikan dengan Kebutuhan Khusus Anjing

Setiap anjing mungkin memiliki kebutuhan khusus. Misalnya, beberapa anjing memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan tertentu seperti gandum, jagung, atau produk susu. Kalau anjingmu termasuk yang punya alergi, pastikan untuk membaca label camilan dengan cermat dan pilih camilan yang hypoallergenic atau bebas dari bahan yang bisa memicu alergi.

Selain alergi, beberapa anjing juga memerlukan camilan yang mendukung kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, ada camilan yang diformulasikan khusus untuk kesehatan sendi, kulit, atau pencernaan. Jika anjingmu memiliki masalah kesehatan, diskusikan dengan dokter hewan untuk mendapatkan rekomendasi camilan yang cocok.

4. Pertimbangkan Usia Anjing

Usia anabul juga menjadi faktor penting dalam memilih camilan. Anak anjing (puppy) membutuhkan camilan yang mendukung pertumbuhan mereka, biasanya mengandung lebih banyak protein dan kalsium. Sementara itu, anabul dewasa mungkin memerlukan camilan dengan kalori yang lebih rendah untuk menjaga berat badan tetap ideal.

Untuk anjing yang sudah tua, pilih camilan yang lembut dan mudah dikunyah, terutama jika mereka sudah mulai mengalami masalah pada gigi atau gusi. Ada banyak camilan yang dirancang khusus untuk anjing tua yang membantu menjaga kesehatan mereka tanpa memberatkan pencernaan.

5. Hindari Camilan Berbahaya

Tidak semua camilan yang terlihat enak itu aman untuk anabul. Beberapa bahan makanan yang aman untuk manusia bisa sangat berbahaya bagi anjing. Misalnya, cokelat, bawang, dan anggur adalah bahan yang sangat beracun untuk anjing. Jadi, pastikan camilan yang kamu pilih tidak mengandung bahan-bahan tersebut.

Selain itu, hindari camilan yang terlalu keras atau sulit dikunyah, karena bisa menyebabkan gigi anjing patah atau merusak gusi mereka. Jika kamu memberikan camilan alami seperti tulang, pastikan tulang tersebut aman dan tidak mudah pecah menjadi serpihan yang tajam.

6. Berikan Camilan dengan Porsi yang Tepat

Meskipun camilan bisa menjadi bagian yang menyenangkan dari rutinitas anabul, jangan sampai memberikan terlalu banyak! Terlalu banyak camilan bisa menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes. Sebagai aturan umum, camilan sebaiknya tidak lebih dari 10% dari total asupan kalori harian anjingmu.

Pastikan juga kamu memberikan camilan di waktu yang tepat, misalnya sebagai reward saat latihan atau untuk memperkuat perilaku baik. Dengan begitu, camilan bisa menjadi alat positif untuk mendukung kebiasaan anabul.

7. Camilan Buatan Sendiri Bisa Jadi Alternatif

Kalau kamu ingin lebih yakin tentang apa yang anjingmu makan, coba buat camilan sendiri di rumah! Kamu bisa menggunakan bahan-bahan yang segar dan sehat, seperti daging ayam rebus, ubi jalar, atau wortel. Banyak resep camilan anjing yang mudah dibuat dan pastinya lebih alami, tanpa tambahan pengawet atau pewarna buatan.

8. Konsultasikan dengan Dokter Hewan 

Memilih camilan untuk anjing bukan hanya soal rasa, tapi juga soal kesehatan. Pastikan camilan yang kamu pilih mengandung gizi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan anjing. Pastikan kandungan makanan untuk anjingmu aman.

Namun, pastikan kamu memahami bahan apa saja yang aman dan berbahaya untuk anjing sebelum mulai membuat camilan sendiri. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center. Jadi jangan ragu gunakan layanan home visit dari Pet Care demi memberikan kenyamanan bagi pemilik dan hewan kesayangan.

Tetap perhatikan asupan gizi anjingmu. Dengan begitu, kamu tidak hanya memanjakan anjing dengan camilan lezat, tapi juga membantu menjaga kesehatan dan kebahagiaannya.

selective-focus-shot-adorable-brown-weimaraner-dog_181624-28923

Olahraga untuk Anjing agar Tetap Sehat dan Fit

Menjaga kesehatan anjing sama pentingnya seperti merawat diri kita sendiri. Salah satu cara terbaik untuk memastikan anjing tetap sehat dan bahagia adalah dengan memberikan mereka olahraga yang cukup. 

Olahraga untuk anjing membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan kesehatan jantung, serta menjaga kesehatan mentalnya. Selain itu, anjing yang sering berolahraga juga cenderung lebih patuh, karena energi berlebih mereka tersalurkan dengan baik.

Mengapa Olahraga Penting untuk Anjing?

Olahraga tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik anjing, tetapi juga untuk kesejahteraan mental mereka. Seperti halnya manusia, anjing yang kurang bergerak berisiko mengalami obesitas, yang bisa memicu masalah kesehatan seperti diabetes, gangguan jantung, dan masalah persendian. 

Selain itu, anjing yang kurang beraktivitas sering merasa bosan dan stres, yang dapat memicu perilaku negatif seperti menggigit perabotan atau menggali halaman rumah.

Olahraga juga merupakan cara yang baik untuk membangun ikatan antara pemilik dan anjingnya. Waktu yang dihabiskan bersama anjing saat berolahraga dapat membantu memperkuat hubungan emosional, serta memberikan kesempatan bagi anjing untuk belajar kepatuhan dan keterampilan baru.

Jenis Olahraga yang Cocok untuk Anjing

Tidak semua anjing memiliki kebutuhan olahraga yang sama. Ras, ukuran, dan usia anjing memainkan peran besar dalam menentukan seberapa banyak dan jenis olahraga yang mereka butuhkan. Berikut adalah beberapa jenis olahraga yang umum dan cocok untuk berbagai jenis anjing:

1. Berjalan Kaki

Berjalan kaki adalah bentuk olahraga yang paling mudah dan dapat dilakukan oleh semua jenis anjing, baik besar maupun kecil. Durasi dan intensitas jalan kaki dapat disesuaikan dengan kondisi fisik dan tingkat energi anjing. Untuk anjing yang energik, berjalan cepat atau bahkan berlari kecil mungkin lebih cocok. Sementara untuk anjing yang lebih tua atau memiliki masalah kesehatan, jalan santai dalam jarak pendek sudah cukup.

Tips: Pastikan untuk menggunakan tali pengikat yang nyaman dan selalu waspada terhadap lingkungan sekitar untuk menghindari hal-hal yang bisa membahayakan anjing.

2. Bermain Lempar-Tangkap (Fetch)

Lempar-tangkap adalah olahraga yang melibatkan aktivitas fisik sekaligus mental bagi anjing. Mereka harus berlari mengejar bola atau mainan, lalu membawanya kembali kepada pemilik. Olahraga ini sangat cocok untuk anjing dengan energi tinggi seperti Golden Retriever, Labrador, atau Border Collie.

Selain melatih stamina, fetch juga melibatkan aspek kepatuhan. Anjing harus belajar untuk mengembalikan benda yang dilempar dengan baik. Hal ini bisa membantu melatih keterampilan dasar anjing sambil mereka bersenang-senang.

3. Lari atau Jogging

Bagi pemilik yang suka berlari, olahraga ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Mengajak anjing lari atau jogging membantu membakar energi mereka dengan lebih efektif. Namun, penting untuk memahami kemampuan fisik anjing. Beberapa ras seperti Greyhound atau Vizsla bisa berlari jarak jauh, sementara ras yang lebih kecil atau anjing dengan kaki pendek mungkin hanya mampu berlari dalam waktu singkat.

Sebelum memulai rutinitas jogging, pastikan anjing sudah terbiasa dengan berjalan jauh terlebih dahulu. Juga, hindari jogging di cuaca terlalu panas untuk mencegah anjing terkena heatstroke.

4. Berenang

Berenang adalah bentuk olahraga yang bagus untuk anjing, terutama bagi mereka yang memiliki masalah persendian atau arthritis. Aktivitas ini melatih otot-otot anjing tanpa memberikan tekanan berlebih pada sendi mereka. 

Anjing seperti Labrador Retriever atau Newfoundland biasanya sangat menikmati berenang, namun pastikan anjing kamu nyaman dengan air sebelum mencoba olahraga ini.

Untuk anjing yang tidak terbiasa berenang, mulailah di kolam yang dangkal atau danau dengan tepi landai. Selalu awasi anjing saat mereka berada di air, dan gunakan jaket pelampung untuk anjing jika perlu.

5. Agility atau Latihan Keterampilan

Agility adalah olahraga yang melibatkan rintangan seperti terowongan, lompatan, dan tiang-tiang yang harus dilewati oleh anjing. Ini adalah olahraga yang sangat baik untuk melatih kelincahan, keseimbangan, dan keterampilan berpikir anjing. Olahraga ini cocok untuk anjing dengan energi tinggi dan kecerdasan, seperti Border Collie atau Australian Shepherd.

Agility dapat dilakukan di lapangan khusus atau bahkan di taman dengan rintangan buatan sederhana. Selain melatih tubuh, agility juga merupakan tantangan mental yang baik untuk anjing.

6. Main Tarik-Tarikan (Tug-of-War)

Tug-of-war adalah permainan fisik yang melibatkan pemilik dan anjing. Meskipun terlihat seperti permainan sederhana, tug-of-war bisa menjadi latihan kekuatan yang bagus, terutama untuk anjing dengan energi tinggi. Namun, pastikan kamu menetapkan aturan jelas saat bermain tug-of-war untuk menghindari perilaku agresif.

Frekuensi dan Durasi Olahraga

Setiap anjing memiliki kebutuhan olahraga yang berbeda. Secara umum, anjing dengan energi tinggi memerlukan setidaknya 1-2 jam olahraga setiap hari, sedangkan anjing yang lebih tenang mungkin cukup dengan 30 menit hingga 1 jam aktivitas ringan. Faktor usia juga penting; anjing muda dan dewasa biasanya memerlukan lebih banyak olahraga dibandingkan dengan anjing yang lebih tua.

Jangan lupa untuk mengistirahatkan anjing jika terlihat lelah dan selalu sediakan air minum selama aktivitas fisik. Selain itu, berhati-hatilah saat berolahraga di cuaca panas, karena anjing lebih rentan terhadap suhu tinggi.

Kapan Anjing Bisa Berolahraga?

Sebelum mengajak anjing berolahraga, konsultasikan dengan dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center. Pet Care akan langsung mencarikan dokter hewan terdekat dari lokasi Anda. 

Dokter hewan akan memberikan saran dan jenis olahraga yang tepat untuk anjing Anda. Jadi jangan ragu gunakan layanan home visit dari Pet Care demi memberikan kenyamanan bagi pemilik dan hewan kesayangan.

close-up-beautiful-dachshund-playing-with-kid_23-2149202520

Mengapa Anjing Menggigit Barang? Yuk, Ketahui Penyebabnya

Apakah anjing kamu sering menggigit barang di rumah, seperti sepatu, bantal, atau bahkan furnitur? Kamu tidak sendirian. Banyak pemilik anjing menghadapi masalah ini, terutama jika anjing mereka masih muda. Menggigit barang adalah perilaku umum yang sering dilakukan oleh anjing, dan meskipun kadang menyebalkan, hal ini sebenarnya memiliki alasan yang sangat alami. Dalam artikel ini, kita akan bahas penyebab mengapa anjing sering menggigit barang dan cara-cara mengatasinya.

1. Anjing Sedang dalam Masa Tumbuh Gigi

Salah satu alasan utama kenapa anak anjing sering menggigit barang adalah karena mereka sedang dalam masa tumbuh gigi. Sama seperti bayi manusia, gusi anak anjing bisa terasa gatal atau sakit saat gigi mereka mulai tumbuh. Menggigit benda-benda keras menjadi cara alami bagi mereka untuk meredakan ketidaknyamanan tersebut. Biasanya, anjing akan mengalami fase ini ketika mereka berusia antara 3 hingga 6 bulan.

Selama periode ini, mereka akan cenderung menggigit apa saja yang ada di dekat mereka, termasuk perabotan, sepatu, atau bahkan tangan kita. Untuk membantu mereka, kamu bisa memberikan mainan khusus yang dirancang untuk membantu mengatasi rasa gatal dan nyeri pada gusi.

2. Rasa Ingin Tahu yang Tinggi

Anjing adalah hewan yang sangat penasaran. Mereka sering menggunakan mulut dan gigi mereka untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka, mirip seperti bayi yang suka memasukkan barang ke mulut. Ketika anjing menemukan sesuatu yang baru, mereka cenderung menggigitnya untuk memahami tekstur, rasa, dan kegunaan benda tersebut.

Menggigit bisa menjadi cara mereka untuk “berkenalan” dengan benda-benda di sekitarnya. Biasanya, perilaku ini terlihat lebih sering pada anak anjing yang masih dalam fase eksplorasi. Namun, anjing dewasa pun kadang masih melakukannya, terutama jika mereka menemukan benda baru yang menarik.

3. Kebutuhan Mengunyah Alami

Mengunyah adalah kebutuhan alami anjing. Dalam alam liar, anjing atau serigala liar sering kali mengunyah tulang atau bahan keras lainnya untuk menjaga kekuatan gigi mereka. Bahkan anjing yang dipelihara di rumah masih memiliki naluri ini, sehingga mereka akan mencari benda untuk dikunyah.

Mengunyah membantu anjing membersihkan gigi mereka dari plak dan tartar secara alami, serta memperkuat otot-otot rahang mereka. Jika kamu tidak menyediakan benda atau mainan yang aman untuk dikunyah, anjingmu mungkin akan mencari sendiri, seperti sepatu atau furnitur.

4. Melepaskan Stres atau Kecemasan

Anjing, seperti halnya manusia, juga bisa mengalami stres atau kecemasan. Salah satu cara anjing melepaskan stres adalah dengan menggigit atau mengunyah benda. Beberapa anjing mungkin menggigit barang sebagai reaksi terhadap kecemasan yang mereka rasakan, misalnya saat mereka ditinggalkan sendiri di rumah (separation anxiety) atau saat mereka merasa bosan.

Kebosanan adalah pemicu umum dari perilaku menggigit. Jika anjingmu tidak cukup mendapat stimulasi mental atau fisik, mereka akan mencari cara untuk menghibur diri mereka sendiri, dan menggigit barang sering kali menjadi salah satu solusinya.

5. Insting Alamiah

Anjing memiliki naluri menggigit atau mengunyah sebagai bagian dari sifat alaminya. Bahkan jika mereka sudah tinggal di rumah dan tidak perlu berburu, naluri menggigit tetap ada. Banyak jenis anjing, terutama yang termasuk dalam kategori anjing pekerja atau anjing pemburu, memiliki naluri menggigit yang lebih kuat dibandingkan dengan ras lain. Misalnya, anjing Labrador Retriever atau Golden Retriever sering kali memiliki kecenderungan menggigit karena mereka secara genetik dilatih untuk membawa buruan dengan mulut mereka.

6. Mencari Perhatian

Anjing adalah hewan sosial yang sangat bergantung pada interaksi dengan pemiliknya. Jika mereka merasa diabaikan atau kurang diperhatikan, mereka mungkin akan melakukan perilaku yang bisa menarik perhatian, seperti menggigit barang-barang di sekitar rumah. Bahkan jika reaksi yang mereka dapatkan adalah marah atau teguran, hal tersebut tetap dianggap sebagai bentuk perhatian bagi mereka.

Ini berarti bahwa perilaku menggigit bisa menjadi cara anjingmu mengatakan, “Hei, aku butuh perhatianmu sekarang!”

Cara Mengatasi Anjing yang Sering Menggigit Barang

Setelah memahami penyebab kenapa anjing sering menggigit barang, langkah berikutnya adalah mengetahui cara mengatasinya. Berikut beberapa tips yang bisa membantu:

1. Berikan Mainan Khusus

Salah satu cara paling efektif untuk mengalihkan perhatian anjing dari barang-barang yang tidak seharusnya mereka gigit adalah dengan memberikan mainan khusus untuk dikunyah. Ada banyak mainan anjing yang dirancang khusus untuk memperkuat gigi dan membantu membersihkan plak, seperti mainan dari karet yang kuat atau tulang mainan yang bisa dikunyah dengan aman.

2. Latihan Kepatuhan

Mengajarkan perintah dasar seperti “lepas” atau “tidak” sangat penting untuk mengendalikan perilaku menggigit. Anjing yang terlatih akan lebih mudah diarahkan untuk melepaskan benda yang tidak seharusnya mereka gigit. Latihan ini memerlukan konsistensi dan kesabaran, tetapi hasilnya akan sangat bermanfaat dalam jangka panjang.

3. Berikan Aktivitas Fisik yang Cukup

Anjing yang cukup berolahraga cenderung lebih tenang dan tidak mudah bosan. Pastikan anjingmu mendapatkan waktu yang cukup untuk bermain dan berlari-lari setiap hari. Dengan demikian, mereka akan menggunakan energi mereka untuk hal-hal yang lebih produktif daripada merusak barang-barang di rumah.

4. Cegah Akses ke Barang-Barang Berharga

Jika anjingmu masih dalam fase belajar, sebaiknya jauhkan barang-barang yang berharga atau mudah rusak dari jangkauan mereka. Ini bisa termasuk sepatu, tas, bantal, atau benda lainnya yang sering menjadi sasaran gigitan anjing.

5. Konsultasi dengan Dokter Hewan atau Pelatih

Jika perilaku menggigit terus berlanjut atau anjing menunjukkan tanda-tanda kecemasan yang parah, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter hewan ke rumah dengan menghubungi call center Pet care. Mereka bisa memberikan saran yang lebih spesifik berdasarkan kondisi anjingmu. Jangan ragy hubungi kami.

Menggigit barang adalah perilaku alami yang sering terjadi pada anjing, terutama anak anjing. Namun, penting untuk memahami penyebab di balik perilaku ini, seperti fase tumbuh gigi, rasa ingin tahu, kebutuhan alami untuk mengunyah, atau kecemasan. Dengan memberikan mainan yang tepat, latihan, dan perhatian yang cukup, kamu bisa membantu anjingmu mengurangi kebiasaan menggigit barang dan menjaga rumah tetap aman dari kerusakan.

veterinarian-taking-care-pet-dog_23-2149198681

Pentingnya Perlindungan Vaksin Kennel pada Anjing

Untuk Anda yang baru punya anjing atau sudah lama menjadi pemilih anjing, salah satu hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah kesehatan anjing peliharaan. Salah satu upaya menjaga kesehatan anjing adalah dengan memberikan vaksinasi, termasuk vaksin kennel.

Anda mungkin bertanya-tanya, “Apa sih vaksin kennel itu? Kenapa penting banget untuk anjing?” Nah, artikel ini, kita bakal bahas secara detail tentang vaksin kennel, manfaatnya, dan kenapa vaksin ini wajib diberikan pada anabul.

Apa Itu Vaksin Kennel?

Vaksin kennel, atau yang lebih dikenal dengan istilah vaksin bordetella, adalah vaksin yang melindungi anjing dari penyakit kennel cough, atau istilah medisnya tracheobronchitis infeksius. Kennel cough adalah penyakit pernapasan menular yang umum menyerang anjing, terutama di lingkungan yang padat anjing seperti pet shop, tempat penitipan, atau anjing yang sering ikut kompetisi. Penyakit ini disebabkan oleh kombinasi virus dan bakteri, salah satunya adalah bakteri Bordetella bronchiseptica, yang menyebabkan peradangan pada saluran napas.

Batuk Kennel biasanya ditandai dengan batuk kering yang keras dan berulang, mirip seperti suara gagging atau tersedak. Meskipun penyakit ini jarang berakibat fatal pada anjing sehat, tetap saja bisa membuat mereka merasa tidak nyaman dan sakit dalam waktu lama.

Kenapa Vaksin Kennel Penting?

Seperti yang sudah disebutkan, kennel cough sangat menular, terutama di lingkungan di mana banyak anjing berkumpul. Jika kamu sering membawa anjingmu ke taman anjing, salon hewan, atau penitipan anjing, vaksin ini adalah perlindungan yang sangat dibutuhkan. Vaksin ini juga sangat dianjurkan jika kamu berencana menempatkan anjingmu di hotel hewan saat bepergian, karena risiko tertular sangat tinggi di tempat-tempat seperti ini.

Penyakit yang menular dengan mudah
Kennel cough bisa menyebar melalui udara, tetesan air liur, atau kontak langsung dengan anjing yang terinfeksi. Jadi, anjing yang berada dalam satu ruangan dengan anjing yang terkena kennel cough sangat berisiko tertular. Bahkan jika mereka hanya menghirup udara yang sama, kemungkinan penularannya cukup tinggi. Maka dari itu, vaksin kennel berfungsi sebagai perisai bagi anjingmu dari penyakit yang bisa merusak kenyamanan mereka sehari-hari.

Melindungi kesehatan anjing secara keseluruhan
Kennel cough mungkin tidak berbahaya bagi sebagian besar anjing, tapi jika dibiarkan, penyakit ini bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, terutama pada anjing muda, tua, atau anjing dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Vaksin ini juga membantu mengurangi gejala jika anjingmu terinfeksi, sehingga mereka bisa pulih lebih cepat dan tidak menderita dalam jangka waktu lama.

Kapan Anjing Perlu Mendapatkan Vaksin Kennel?

Vaksin kennel biasanya diberikan pada anjing mulai usia 8 minggu atau lebih. Setelah vaksin pertama diberikan, anjingmu perlu mendapatkan booster atau vaksin ulangan setiap 6 hingga 12 bulan, tergantung rekomendasi dokter hewanmu. Penting juga untuk memastikan anjingmu sudah mendapatkan vaksin sebelum mereka ditempatkan di tempat penitipan atau lingkungan lain yang berisiko tinggi tertular kennel cough.

Bagaimana Proses Pemberian Vaksin?

Vaksin kennel biasanya tersedia dalam dua bentuk, yaitu suntikan dan semprot hidung. Kedua bentuk ini sama efektifnya, tapi beberapa dokter hewan mungkin lebih memilih salah satu tergantung kondisi anjingmu. Vaksin semprot hidung sering kali lebih disukai untuk anjing yang merasa cemas dengan jarum suntik, karena prosesnya lebih cepat dan tidak menyakitkan.

Efek samping setelah vaksin biasanya ringan, seperti rasa tidak nyaman di area suntikan atau bersin-bersin setelah pemberian vaksin semprot hidung. Namun, efek samping ini biasanya hilang dengan cepat dan tidak menyebabkan masalah serius.

Meskipun vaksin kennel tidak 100% menjamin anjingmu tidak akan terkena kennel cough, vaksin ini bisa sangat mengurangi risiko infeksi dan mempercepat pemulihan jika anjingmu terpapar penyakit ini. Bahkan jika anjing yang sudah divaksinasi tertular, gejala yang muncul biasanya lebih ringan dan durasinya lebih singkat dibandingkan anjing yang tidak divaksin.

Hal yang Harus Diperhatikan Setelah Vaksinasi

Setelah anjingmu menerima vaksin kennel, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pastikan anjingmu tetap beristirahat setelah vaksinasi dan hindari aktivitas berat. Jika kamu melihat gejala seperti demam, muntah, atau diare setelah vaksin, segera konsultasikan dengan  dokter hewan terdekat untuk memastikan tidak ada reaksi alergi atau komplikasi lainnya.

Untuk pemberikan vaksin, perlu dilakukan konsultasi dengan dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Jangan ragu untuk menghubungi call center Pet Care untuk mendapat konsultasi seputar vaksin anjing dan kesehatan anjing.

Vaksin kennel adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga anjingmu tetap sehat, terutama jika mereka sering berada di tempat ramai dengan banyak anjing lain. Dengan memberikan vaksin ini, kamu tidak hanya melindungi anjingmu dari risiko terkena penyakit pernapasan yang menyebalkan, tetapi juga membantu menjaga kesehatan anjing-anjing lain di sekitarnya. Jangan lupa untuk selalu mengikuti jadwal vaksinasi yang dianjurkan oleh dokter hewan, dan pastikan anjingmu mendapatkan perlindungan terbaik yang mereka butuhkan.

hands-checking-dog-s-mouth-close-up_23-2149271863

Manfaat Scaling pada Anjing untu Jaga Kesehatan Giginya

Siapa bilang kesehatan gigi hanya penting untuk manusia? Buat kamu yang punya anjing peliharaan, kesehatan gigi si anabul juga tak kalah penting, lho! Salah satu perawatan yang sering kali terlewat adalah scaling pada anjing atau pembersihan gigi profesional.

Sama seperti manusia, anjing juga bisa mengalami masalah gigi jika nggak dijaga dengan baik. Nah, scaling ini jadi salah satu cara jitu buat memastikan gigi dan mulut anjing tetap sehat. Yuk, kita bahas apa aja manfaat scaling pada anjing kesayangan kamu!

1. Menghilangkan Plak dan Karang Gigi

Sama seperti manusia, anjing juga bisa menumpuk plak pada giginya. Plak ini terbentuk dari sisa-sisa makanan yang nggak dibersihkan dengan baik dan lama-kelamaan akan mengeras menjadi karang gigi. Scaling adalah solusi terbaik untuk menghilangkan plak dan karang gigi yang sudah menumpuk. Jika dibiarkan, karang gigi ini bisa menyebabkan bau mulut, infeksi gusi, bahkan hingga masalah kesehatan yang lebih serius.

Dengan scaling, dokter hewan akan membersihkan gigi anjing kamu secara menyeluruh. Mereka menggunakan alat khusus untuk memecahkan dan menghilangkan karang gigi yang keras. Ini bikin gigi si anjing jadi lebih bersih, dan tentunya jauh dari potensi penyakit mulut.

2. Mencegah Penyakit Gusi

Penyakit gusi pada anjing, atau yang dikenal dengan istilah periodontal, merupakan masalah umum yang sering terjadi kalau kesehatan mulut nggak dijaga. Gejalanya mulai dari gusi bengkak, berdarah, hingga infeksi serius yang bisa menyebabkan gigi anjing tanggal. Nggak mau, kan, si anjing harus kehilangan giginya?

Scaling membantu mencegah penyakit periodontal dengan cara membersihkan plak dan bakteri yang jadi penyebab utama infeksi gusi. Ketika gusi sehat, anjing jadi bisa makan dengan nyaman, nggak kesakitan, dan tetap ceria sepanjang hari.

3. Mengatasi Bau Mulut

Bau mulut pada anjing bisa jadi tanda ada masalah kesehatan di mulutnya. Biasanya, bau ini muncul karena ada bakteri yang berkembang biak di sekitar gigi dan gusi. Kalau anjing kamu mulai punya bau mulut yang nggak sedap, ini saatnya untuk mempertimbangkan scaling.

Dengan membersihkan plak dan karang gigi, scaling efektif mengurangi bau mulut yang nggak menyenangkan. Setelah scaling, kamu bakal merasakan perbedaan besar. Anjing kamu nggak cuma jadi lebih sehat, tapi juga nggak lagi bikin kamu mual karena baunya. Jadi, mau cuddling sama anjing kesayangan jadi lebih nyaman, deh!

4. Mencegah Penyebaran Bakteri ke Organ Lain

Masalah kesehatan mulut ternyata nggak cuma berakhir di mulut saja. Bakteri dari gusi dan gigi yang terinfeksi bisa menyebar ke aliran darah dan akhirnya mempengaruhi organ tubuh lainnya, seperti jantung, ginjal, dan hati. Kalau anjing dibiarkan mengalami infeksi mulut tanpa perawatan yang tepat, ini bisa memperburuk kesehatan mereka secara keseluruhan.

Scaling membantu menghilangkan bakteri penyebab infeksi sebelum mereka punya kesempatan untuk menyebar lebih jauh. Dengan gigi yang bersih dan bebas dari plak, risiko penyebaran bakteri ke organ penting jadi berkurang, dan anjing kamu bisa hidup lebih sehat dan lebih lama.

5. Meningkatkan Nafsu Makan Anjing

Kalau anjing kamu mulai malas makan, coba cek kondisi giginya. Masalah gigi dan gusi sering kali bikin anjing merasa nggak nyaman saat mengunyah makanan. Scaling bisa membantu mengatasi masalah ini dengan membersihkan karang gigi yang membuat gusi meradang atau sakit.

Setelah scaling, anjing biasanya akan merasa lebih nyaman saat makan karena nggak ada lagi rasa sakit yang mengganggu. Gigi yang bersih bikin mereka lebih semangat menikmati makanannya, dan pastinya jadi lebih sehat dengan pola makan yang teratur.

6. Menjaga Gigi Anjing Tetap Kuat dan Sehat

Dengan perawatan gigi yang baik, termasuk scaling secara rutin, kamu bisa memastikan gigi anjing tetap kuat dan sehat hingga tua. Scaling membantu mencegah kerusakan gigi, infeksi, dan kehilangan gigi dini. Ini juga membuat si anabul bisa terus mengunyah makanan kesukaannya tanpa masalah.

Selain itu, gigi yang terjaga kebersihannya juga membantu mencegah terjadinya abses gigi atau pembengkakan di sekitar gigi yang terinfeksi. Ayo, pastikan gigi anjing kamu tetap kokoh dengan melakukan scaling secara berkala!

7. Scaling Menjaga Kualitas Hidup pada Anjing

Terakhir, scaling nggak cuma membantu kesehatan fisik anjing, tapi juga menjaga kualitas hidup mereka. Anjing yang punya gigi sehat dan bebas masalah mulut akan merasa lebih nyaman, lebih aktif, dan lebih bahagia. Mereka bisa bermain tanpa terganggu rasa sakit di mulut, dan kamu pun nggak perlu khawatir soal kesehatannya.

Dengan rutin melakukan scaling, kamu membantu anjing kamu menikmati hidup dengan lebih baik. Ini adalah bentuk kasih sayang yang nyata untuk menjaga mereka tetap sehat dan bahagia sepanjang waktu.

Saat kamu memiliki anjing peliharaan harus mau untuk memeriksa kondisi kesehatannya pada dokter hewan agar anabul tetap sehat dan tumbuh dengan baik. Dokter hewan akan memeriksa anjingmu dengan teliti untuk mengetahui masalah yang terjadi di mulut dan gigi anjing. Kamu bisa melakukan konsultasi pada dokter hewan terdekat dengan menghubungi call center Pet care.

Scaling pada anjing ternyata punya segudang manfaat yang penting, mulai dari menjaga kesehatan gigi, mencegah penyakit gusi, hingga meningkatkan kualitas hidup mereka. Jangan anggap remeh masalah kesehatan mulut pada anjing, karena bisa berakibat serius kalau dibiarkan. Pastikan anjing kamu mendapatkan perawatan scaling secara rutin di klinik hewan untuk menjaga mereka tetap sehat, nyaman, dan ceria setiap harinya. Gigi sehat, anjing bahagia!

photo-1628672620794-dde68cdefad9

Mitos Kesehatan Anjing yang Harus Kamu Tahu

Hai, dog lovers! Kamu pasti pernah dengar berbagai macam nasihat tentang kesehatan anjing dari teman, keluarga, atau bahkan internet, kan? Tapi, nggak semua yang kamu dengar itu benar, lho! Ada banyak mitos tentang kesehatan anjing yang masih beredar luas, dan percaya atau tidak, beberapa di antaranya bisa bikin kita salah paham atau bahkan berbahaya buat si anabul kesayangan. Yuk, kita bahas satu-satu mitos kesehatan anjing yang sering banget muncul!

1. “Hidung Anjing yang Basah Tanda Sehat”

Oke, ini nih salah satu mitos paling klasik. Banyak yang bilang kalau hidung anjing basah, berarti mereka sehat. Sebaliknya, kalau hidungnya kering, itu tanda mereka sakit. Padahal kenyataannya, hidung anjing bisa berubah-ubah kelembapannya sepanjang hari. Kadang basah, kadang kering, tergantung dari berbagai faktor seperti cuaca, aktivitas, dan kondisi lingkungan. Jadi, jangan langsung panik kalau hidung anjingmu kering ya! Yang lebih penting adalah melihat tanda-tanda lain seperti nafsu makan, energi, dan perilaku secara keseluruhan.

2. “Anjing Makan Rumput Karena Sakit Perut”

Kamu mungkin pernah lihat anjingmu makan rumput dan langsung panik, mengira mereka sakit perut. Sebenarnya, anjing makan rumput bukan selalu karena sakit perut. Ada banyak alasan kenapa mereka melakukannya, mulai dari sekadar iseng, pengen tahu rasanya, sampai sekadar kebiasaan. Meski begitu, kalau kamu lihat anjingmu makan rumput terus-terusan dan mereka juga sering muntah, ada baiknya kamu konsultasi ke dokter hewan.

3. “Anjing Nggak Boleh Makan Makanan Manusia Sama Sekali”

Oke, ini mitos yang agak tricky. Memang benar ada beberapa jenis makanan manusia yang berbahaya buat anjing, seperti cokelat, bawang, dan anggur. Tapi nggak semua makanan manusia itu buruk buat mereka. Misalnya, daging tanpa bumbu, wortel, atau apel bisa jadi camilan sehat buat anjingmu. Tapi ingat, selalu konsultasikan dengan dokter hewan sebelum memberi makanan manusia, karena setiap anjing punya kebutuhan nutrisi yang berbeda.

4. “Anjing Harus Diberi Tulang untuk Gigi yang Kuat”

Nah, ini nih yang sering banget kita lihat di film atau iklan. Anjing yang asyik mengunyah tulang seolah-olah itu adalah hal terbaik buat mereka. Faktanya, tulang bisa berbahaya buat anjing. Tulang yang keras bisa menyebabkan gigi patah, dan tulang kecil bisa menyebabkan tersedak atau bahkan melukai saluran pencernaan. Jadi, lebih baik berikan mainan kunyah khusus yang aman buat gigi mereka.

5. “Anjing Tua Nggak Bisa Dilatih Lagi”

Ada yang bilang, “You can’t teach an old dog new tricks.” Mitos ini bikin banyak orang menyerah buat melatih anjing yang sudah tua. Padahal, anjing di usia berapapun tetap bisa belajar hal baru, meski mungkin butuh waktu dan kesabaran lebih. Anjing tua mungkin lebih lambat, tapi mereka tetap bisa belajar perintah dasar, trik, atau bahkan kebiasaan baru. Melatih anjing tua juga bisa menjaga mereka tetap aktif dan sehat secara mental.

6. “Semua Anjing Suka Diajak Renang”

Banyak yang berpikir kalau semua anjing pasti suka air dan jago berenang. Kenyataannya, nggak semua anjing punya kemampuan atau ketertarikan yang sama. Beberapa ras memang alami dalam berenang, seperti Labrador Retriever, tapi ada juga yang takut air atau nggak nyaman saat basah. Jadi, jangan maksa anjingmu buat berenang kalau mereka nggak suka, ya!

7. “Semua Anjing yang Menggonggong Agresif”

Ketika anjing menggonggong, banyak yang langsung menganggap mereka agresif atau galak. Padahal, anjing menggonggong bisa karena banyak alasan, bukan cuma marah atau merasa terancam. Mereka bisa menggonggong karena cemas, bosan, ingin perhatian, atau bahkan hanya karena senang. Penting untuk memahami bahasa tubuh dan situasi sekitar sebelum menilai kenapa anjing menggonggong.

8. “Anjing yang Mengibas-ngibaskan Ekor Selalu Senang”

Ini juga salah satu mitos yang sering salah kaprah. Memang benar, anjing yang bahagia biasanya mengibas-ngibaskan ekornya, tapi nggak semua kibasan ekor berarti mereka senang. Posisi, kecepatan, dan arah kibasan ekor bisa menunjukkan berbagai emosi, mulai dari kegembiraan, kecemasan, sampai ketakutan. Jadi, perhatikan juga konteksnya dan bagaimana anjingmu berperilaku secara keseluruhan.

9. “Anjing yang Terlihat Sehat Nggak Perlu ke Dokter Hewan”

Mitos ini bisa berbahaya, lho. Meskipun anjingmu terlihat sehat-sehat saja, mereka tetap butuh pemeriksaan rutin ke dokter hewan. Banyak masalah kesehatan yang nggak terlihat dari luar, seperti penyakit jantung atau masalah ginjal, yang hanya bisa terdeteksi lewat pemeriksaan medis. Jadi, jangan tunggu sampai mereka sakit parah baru dibawa ke dokter, ya!

Menjaga kesehatan anjing memang membutuhkan pengetahuan yang benar, bukan cuma sekadar percaya mitos. Dengan memahami fakta dan mitos seputar kesehatan anjing, kamu bisa memastikan anjing kesayanganmu tetap sehat, bahagia, dan hidup lebih lama.

Jangan ragu untuk terus belajar dan selalu konsultasi dengan dokter hewan terdekat melalui layanan call center Pet Care. Layanan ini memberikan kemudahan bagi kamu yang ingin berkonsultasi di rumah saja tanpa perlu keluar.

Jadi, yuk, mulai saring informasi yang kita terima dan pastikan anjing kita mendapatkan perawatan terbaik!