Tag: vaksin hewan ke rumah

Pemeriksaan Rutin Dokter Hewan

Pentingnya Pemeriksaan Rutin Anabul ke Dokter Hewan

Pemeriksaan anabul ke dokter hewan, baik itu anjing maupun kucing perlu dilakukan secara rutin. Selain menjaga kesehatan para anabul agar tetap prima, pemeriksaan rutin anabul dilakukan untuk mencegah anjing atau kucing kesayangan Anda dari penyakit dan virus berbahaya.

Melansir laman Purina, pemeriksaan kesehatan anjing dan kucing secara menyeluruh ke dokter hewan sebaiknya dilakukan setiap tahun. Kebiasaan rutin ini akan mempermudah dokter hewan menemukan masalah kesehatan pada tubuh hewan. 

Tidak hanya pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, vaksinasi anjing dan kucing juga perlu dijaga setiap tahunnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa vaksin tetap bekerja secara efektif melawan virus. Hewan peliharaan yang melakukan pemeriksaan vaksin secara rutin akan jauh lebih sehat, karena kemungkinan tertular virus atau penyakit berbahaya menjadi lebih sedikit. 

Idealnya, dokter hewan perlu melakukan pemeriksaan terhadap anjing peliharaan setahun sekali. Namun intensitas ini akan bertambah seiring dengan pertambahan usia hewan atau jika hewan peliharaan memiliki kebutuhan atau perawatan khusus. 

Pet-Care menghadiran layanan panggil dokter hewan ke rumah untuk mempermudah Anda melakukan pemeriksaan kesehatan rutin hewan peliharaan. Tidak perlu repot keluar rumah, hanya dengan menghubungi Call Center Pet-Care Anda dapat terhubung dengan dokter hewan terdekat.

Jenis Pemeriksaan Berdasarkan Usia Anabul

Dokter Hewan Susan Barrett dari Ohio State University College of Veterinary mengungkapkan bahwa pemeriksaan anjing atau kucing dibedakan berdasarkan usianya. Dimulai dari kitten (anak kucing) dan puppy (anak anjing). Mereka perlu melakukan pemeriksaan mulai dari lahir hingga usia 1 tahun. Pemeriksaan kesehatan pada usia ini biasanya meliputi kelengkapan vaksin, tes indikasi virus, juga konsumsi obat cacing dan kutu.

Kemudian, ketika anjing atau kucing menginjak usia 7 sampai 10 tahun pemeriksaan yang direkomendasikan dokter yaitu pemeriksaan fisik secara menyeluruh dari kepala hingga ekor. Pemeriksaan indikasi adanya cacing hati juga dilakukan dengan mengambil sampel darah hewan. Serta melakukan vaksin booster rabies dan vaksin pencegahan beberapa jenis penyakit.

Pada anjing atau kucing yang berusia diatas 10 tahun, pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter hewan tidak hanya pemeriksaan fisik secara menyeluruh saja. Tetapi juga menindaklanjuti penyakit-penyakit tertentu yang muncul karena penurunan kinerja seiring bertambahnya usia, seperti penyakit ginjal atau radang sendi. 

Pet-Care menghadirkan layanan panggil dokter hewan ke rumah untuk mempermudah Anda melakukan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap hewan peliharaan. Tidak perlu repot keluar rumah, hanya dengan menghubungi Call Center Pet-Care Anda dapat terhubung dengan dokter hewan terdekat

Anabul terlambat vaksin booster

Anabul Terlambat Vaksin Booster, Harus Bagaimana?

Rangkaian vaksinasi perlu dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh dokter hewan. Namun, kesibukan sehari-hari yang dilakukan oleh para pemilik hewan mungkin saja membuat jadwal vaksinasi terlupa.

Selain itu, rangkaian vaksinasi anabul mungkin saja terlambat karena kesulitan untuk membawanya keluar rumah. Kesulitan lain dialami para pemilik hewan ketika menyesuaikan jadwal dengan dokter hewan langganan.

Kondisi pandemi beberapa tahun terakhir juga memengaruhi rangkaian vaksinasi anabul mengalami keterlambatan karena protokol kesehatan yang harus dipatuhi. Lalu apa yang harus dilakukan jika anabul terlambat mendapatkan vaksin booster? Simak penjelasan berikut ini.

Bagaimana jika anabul terlambat vaksin booster?

Saran diberikan pada laman Afford Pet Care. Bila anak anjing atau anak kucing terlambat mendapat suntikan vaksin booster, maka sistem kekebalan tubuh yang sebelumnya terbangun karena vaksin awal tidak akan aktif lagi. Hal ini mengakibatkan respon sistem kekebalan tubuh anjing atau kucing pada vaksin booster menjadi lebih sedikit. 

Dokter hewan akan memberikan tindakan sesuai dengan memperhitungkan seberapa terlambat anjing atau kucing dari waktu vaksinasi booster seharusnya. Jika terlambat lebih dari 3 sampai 4 minggu, anjing atau kucing akan diberikan dua vaksin dalam jarak waktu 2 sampai 3 minggu.

Jika keterlambatan terjadi lebih lama, dokter hewan mungkin akan menyarankan anjing atau kucing mengulang rangkaian vaksinasi dari awal. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anjing atau kucing terhadap penyakit. 

Untuk memastikan anjing atau kucing mendapat penanganan terlambat vaksin booster dengan tepat sesuai dengan usia dan kondisi kekebalan tubuh, sebaiknya konsultasikan langsung kepada dokter hewan. Pet-Care dapat membantu permasalahan anabul terlambat mendapatkan vaksinasi booster melalui layanan dokter hewan ke rumah atau vaksinasi anjing dan kucing di rumah.

Tidak perlu repot keluar rumah, serta meminimalisir interaksi anjing atau kucing dengan hewan lain selama belum mendapat vaksinasi lengkap. Hanya dengan menghubungi Call Center Pet-Care atau melalui Aplikasi Pet-Care, dokter hewan dari Pet-Care dapat membantu langsung ke lokasi Anda.

Vaksin Anak Anjing

Ini Waktu yang Tepat untuk Vaksin Anak Anjing

Anak anjing tidak hanya memerlukan makanan, perhatian, mainan, dan kebutuhan bersosialisasi saja. Tetapi anak anjing juga memerlukan rangkaian vaksinasi lengkap.

Rangkaian vaksinasi secara lengkap perlu diberikan untuk anak anjing agar terhindar dari risiko penyakit menular berbahaya. Rangkaian vaksin ini terdiri dari vaksin inti dan vaksin non inti.

Vaksin inti untuk anak anjing diantaranya yaitu vaksin distemper, vaksin hepatitis, vaksin parvovirus, dan vaksin leptospirosis. Sedangkan vaksin non inti untuk anak anjing yaitu vaksin batuk kennel (bordetella bronchiseptica dan canine parainfluenza) dan vaksin rabies. 

Layanan vaksin anjing di rumah dari Pet-Care dapat membantu melakukan vaksinasi lengkap untuk anak anjing kesayangan Anda. Tanpa perlu keluar rumah, dokter hewan dapat melakukan vaksin di lokasi Anda.

Cukup hubungi Call Center Pet-Care untuk mendapatkan layanan dokter hewan terdekat tanpa repot keluar rumah. 

Waktu Vaksinasi untuk Anak Anjing

Melansir laman Vet Help Direct, waktu yang tepat untuk memvaksin anak anjing mulai dari usia 6 minggu. Kemudian, dilanjutkan melakukan vaksin booster dengan jarak waktu 2 sampai 4 minggu. Sampai pada penutup rangkaian vaksinasi dengan vaksin dosis terakhir di usia 16 minggu. 

Namun, jangan lupa untuk mendiskusikan jadwal rangkaian vaksinasi anak anjing bersama dengan dokter hewan. Serta melakukan pemeriksaan medis secara menyeluruh pada anak anjing sebelum melakukan rangkaian vaksinasi.

Sebelum anak anjing mendapatkan rangkaian vaksin secara lengkap sebaiknya selalu jaga dan awasi anak anjing Anda. Usahakan agar anak anjing tidak berinteraksi dengan hewan lain selama belum mendapatkan vaksinasi lengkap.

Pengawasan tersebut perlu dilakukan karena sistem kekebalan tubuh anak anjing belum mampu menghindari penularan risiko penyakit berbahaya. 

Vaksinasi tidak hanya memberikan kekebalan pada tubuh anak anjing tetapi juga meningkatkan kekebalan kelompok. Artinya, semakin banyak anjing divaksin maka semakin semakin rendah penyebaran virus. Hal ini baik untuk kesehatan populasi anjing secara menyeluruh. 

Jika banyak dari pemilik hewan yang tidak memvaksin anjing mereka, kemungkinan penyakit menular seperti hepatitis dan distemper menjadi endemik menjadi semakin besar.

Layanan vaksin anjing di rumah dari Pet-Care dapat membantu melakukan vaksinasi lengkap untuk anak anjing kesayangan Anda. Tanpa perlu keluar rumah, hanya dengan menghubungi Call Center Pet-Care untuk mendapatkan layanan dokter hewan terdekat tanpa repot keluar rumah. 

Vaksin Parainfluenza Anjing

Parainfluenza, Vaksin Penting untuk Anjing saat Musim Hujan!

Pergantian musim dari panas ke hujan membuat tubuh anjing perlu melakukan penyesuaian. Pada masa ini sistem kekebalan tubuh anjing perlu diperhatikan. Jangan sampai kekebalan tubuh anjing melemah, apalagi hingga terserang penyakit.

Melansir laman Today’s Veterinary Practice, virus Canine Parainfluenza adalah virus menular yang berasal dari virus asam ribonukleat dan menyerang sistem pernapasan anjing. 

Terdapat beberapa gejala yang dapat dikenali apabila anjing Anda terjangkit virus Canine Parainfluenza. Gejala tersebut diantaranya yaitu batuk kering, demam dengan suhu tinggi, pilek, bersin, peradangan mata, depresi, lesu, dan kehilangan nafsu makan.

Selain itu, virus Canine Parainfluenza ini juga dapat menyebabkan batuk kennel. Batuk kennel merupakan salah satu penyakit yang kerap menyerang anjing di kala musim penghujan. 

Musim hujan memberikan kondisi yang berbeda dari musim lain. Suhu udara menjadi lebih dingin dan tingkat kelembaban menjadi lebih tinggi. Hal ini dapat berdampak pada sistem kekebalan tubuh anjing. 

Sistem kekebalan tubuh yang melemah akibat batuk kennel dapat menyebabkan tubuh anjing lebih rentan terserang penyakit lainnya. Inilah pentingnya vaksin Parainfluenza sebagai upaya pencegahan serangan penyakit pada anjing kesayangan Anda.

Vaksinasi Parainfluenza dapat dilakukan dengan menggunakan layanan vaksin anjing dari Pet-Care dengan menghubungi Call Center Pet-Care atau melalui aplikasi Pet-Care. Layanan vaksinasi anjing dari Pet-Care menghadirkan dokter hewan terdekat untuk melakukan vaksin ke lokasi Anda.

Vaksin Parainfluenza

Parainfluenza memang bukan tergolong ke dalam vaksin inti anjing. Tapi vaksin ini mampu mengurangi risiko infeksi pernapasan dan meningkatkan sistem kekebalan pada tubuh anjing.

Vaksin Parainfluenza penting diberikan pada anjing sebagai antisipasi melawan virus dan mempertahankan sistem kekebalan tubuh. 

Vaksin ini penting terutama bagi Anda yang memelihara lebih dari satu anjing. Virus Canine Parainfluenza lebih mudah menyebar dari anjing yang satu ke anjing yang lain bila mereka saling berdekatan.

Selain melalui kontak dengan anjing yang terinfeksi, penyebaran virus Canine Parainfluenza juga dapat terjadi karena penggunaan tempat makan dan tempat tidur anjing bersama-sama. 

Vaksin Parainfluenza dapat bertahan melawan virus dalam selama kurang dari 3 tahun. Sebaiknya vaksin ini diberikan sedini mungkin, terutama pada anak anjing ketika berusia 6 sampai 8 minggu. 

Bila menemukan anjing peliharaan terserang virus Canine Parainfluenza, segera kunjungi dokter hewan terdekat atau gunakan layanan Pet-Care panggil dokter hewan ke rumah melalui Call Center Pet-Care atau aplikasi Pet-Care.

Tidak perlu ragu, karena dokter hewan Pet-Care telah memiliki sertifikat resmi dan  berpengalaman.


Konsumsi Obat Cacing sebelum Vaksinasi

Sebelum Vaksin, Pastikan Hewan Peliharaan sudah Konsumsi Obat Cacing

Vaksinasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pemilik hewan agar anjing atau kucing yang mereka pelihara aman dari serangan berbagai macam penyakit menular. Vaksin melindungi hewan peliharaan dengan cara menyuntikkan zat yang berisi patogen penyebab penyakit tertentu ke tubuh hewan. 

Zat yang telah disuntikkan tersebut kemudian merangsang sistem kekebalan di dalam tubuh hewan. Sehingga, di kemudian hari sistem kekebalan tubuh hewan peliharaan kita mampu melawan patogen penyebab penyakit sebagai bentuk pertahanan alami. 

Dengan pertahanan alami yang terbentuk dalam sistem kekebalan tubuh hewan, patogen penyebab penyakit akan ditolak dan tubuh hewan peliharaan kita bebas dari penyakit. Meskipun tetap ada kemungkinan anjing atau kucing sakit setelah vaksin. Setidaknya sistem kekebalan tubuh hewan yang telah divaksin mampu meminimalisir pengaruh serangan penyakit.

Pet-Care hadir dengan layanan panggil dokter hewan ke rumah untuk memudahkan proses vaksinasi hewan peliharaan. Anda hanya perlu menghubungi Call Center Pet-Care atau melalui aplikasi Pet-Care dan proses vaksinasi dapat dilakukan tanpa perlu keluar rumah,

Konsumsi Obat Cacing Sebelum Vaksinasi

Sebelum hewan peliharaan melakukan proses vaksinasi, disarankan untuk mengonsumsi obat cacing terlebih dahulu. Konsumsi obat cacing diperlukan sebagai upaya pencegahan dari reaksi berlebihan pasca vaksin yang merugikan hewan peliharaan. Serta memastikan hewan peliharaan terbebas dari penyakit cacingan sebelum vaksin

Namun perlu diperhatikan untuk tidak memberikan obat cacing dan suntik vaksin pada hewan peliharaan pada hari yang sama. Obat cacing dan suntikan vaksin tidak dapat bekerja di hari yang sama karena keduanya saling merangsang sistem kekebalan tubuh hewan. 

Selain itu, baik obat cacing maupun suntikan vaksin dapat bereaksi dengan sistem kekebalan tubuh hewan dan menimbulkan efek samping tertentu. Jika dilakukan secara bersamaan bukan tidak mungkin hewan peliharaan akan merasakan efek samping berlebih yang membuat kondisi anjing atau kucing memburuk dan tidak sehat. 

Alasan utama dari tidak diperbolehkannya memberikan hewan peliharaan obat cacing bersamaan dengan suntikan vaksin adalah adanya risiko parasitosis atau penyakit yang disebabkan oleh parasit. Kondisi sistem kekebalan tubuh hewan yang terganggu akibat pemberian obat cacing bersamaan dengan suntikan vaksin dapat memicu hiporesponsif kekebalan. Hal ini menyebabkan vaksin yang disuntikkan dalam tubuh hewan tidak bekerja secara efektif. 

Obat cacing juga penting untuk dikonsumsi secara teratur, terutama untuk anak anjing atau anak kucing. Pada anak anjing atau kucing kemungkinan tertular cacing oleh induk jauh lebih besar. Bagi anjing dan kucing dewasa obat cacing harus dikonsumsi rutin selama 2 kali dalam setahun karena seringkali cacingan ditularkan lewat hewan-hewan yang diburunya, seperti tikus atau burung. 

Bagi Anda yang membutuhkan layanan vaksin hewan dapat menggunakan layanan Pet-Care panggil dokter hewan ke rumah dengan menghubungi Call Center Pet-Care atau melalui aplikasi Pet-Care. 

Memandikan Hewan Pasca Vaksin

Bahaya! Jangan Mandikan Hewan Peliharaan setelah Vaksin

Layaknya manusia, hewan peliharaan juga memiliki serangkaian vaksinasi wajib. Vaksin bermanfaat untuk menjaga kesehatan hewan peliharaan. Selain melindungi hewan peliharaan dari penyakit, tujuan utama vaksin adalah untuk membangun sistem kekebalan tubuh.

Melalui vaksinasi, sistem kekebalan tubuh hewan peliharaan yang lemah nantinya mampu melawan penyakit dan mengurangi efek sakit. Namun perawatan hewan peliharaan setelah vaksin kadangkala membutuhkan penanganan yang lebih extra daripada biasanya.

Sebagai pemilik hewan peliharaan, kita harus memahami kondisi hewan peliharaan setelah divaksin. Secara fisik, hewan peliharaan akan merasa kelelahan setelah melakukan proses vaksinasi. Kelelahan ini dapat berlangsung selama 24 hingga 48 jam. 

Secara mental, suntikan vaksin dapat membuat hewan peliharaan sedikit down akibat stres dan bingung. Hal ini dikarenakan kegiatan vaksin bukan tergolong dalam kegiatan sehari-hari, sehingga hewan peliharaan tidak terbiasa melakukannya.

Selama perjalanan menuju atau pulang dari dokter hewan untuk melakukan vaksinasi, mungkin saja hewan peliharaan menjadi kotor. Hal ini membuat Anda sangat ingin memandikannya. Tetapi memandikan hewan peliharaan setelah disuntik vaksin sangat tidak disarankan. 

Meskipun efek samping dari vaksin sudah mereda setelah 48 jam atau 2 hari dari waktu suntik, tetapi sistem kekebalan hewan peliharaan masih mengalami penyesuaian selama beberapa hari kedepan. 

Pet-Care hadir dengan layanan panggil dokter hewan ke rumah untuk memudahkan proses vaksinasi hewan peliharaan. Anda hanya perlu menghubungi Call Center Pet-Care atau melalui aplikasi Pet-Care dan proses vaksinasi dapat dilakukan tanpa perlu keluar rumah, serta kebersihan hewan peliharaan pun tetap terjaga. 

Bahaya Memandikan Hewan Peliharaan setelah Vaksin

Setelah vaksin, disarankan untuk tidak memandikan hewan peliharaan selama 2 minggu kedepan. Jika tidak, maka proses memandikan hewan peliharaan ini dapat berbahaya bagi mereka.

Memandikan hewan peliharaan setelah disuntik vaksin ternyata dapat memicu stres. Bila stres ini bercampur dengan keadaan tubuh hewan peliharaan yang basah dan kedinginan setelah mandi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka. Sistem kekebalan tubuh yang lemah menyebabkan hewan peliharaan lebih mudah terserang penyakit.

Tidak hanya itu, titik suntikan vaksin pada tubuh hewan peliharaan juga terasa sakit. Bekas suntikan vaksin ini akan terasa semakin sakit jika terkena sentuhan yang kasar, seperti menggosok tubuh hewan peliharaan saat memandikannya atau ketika mengeringkannya. Rasa sakit tersebut dapat memicu stres hewan peliharaan.

Efek pasca vaksinasi lain yang perlu diperhatikan oleh pemilik hewan peliharaan diantaranya yaitu lesu, nafsu makan hilang, suhu tubuh meningkat, dan gangguan saluran pencernaan. Hal tersebut masih dikatakan normal dan jangan berikan obat-obatan jika memang tidak amat sangat dibutuhkan. 

Namun jika Anda menemukan efek samping yang berbeda dari yang telah disebutkan maka segera hubungi dokter hewan terdekat atau layanan Pet-Care panggil dokter hewan ke rumah melalui Call Center Pet-Care atau aplikasi Pet-Care.

Vaksin Rabies Anjing

Sebelum Vaksin Rabies Anjing, Perhatikan Efek Sampingnya!

Rabies adalah penyakit yang dibawa oleh virus menular dan mematikan. Selain anjing, penyakit rabies juga menyerang kucing dan mamalia lain, termasuk manusia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rabies membunuh lebih dari 59.000 orang di seluruh dunia setiap tahun. Sebagian besar kasus terjadi di Afrika dan Asia.

Selama 5 tahun terakhir, Kemenkes mencatat kasus orang yang digigit Hewan Penular Rabies (HPR) mencapai angka 442.187 kasus. Bali menjadi provinsi penyumbang angka kasus tertinggi.

Namun Anda tidak perlu khawatir. Melalui vaksinasi yang tepat, penyakit rabies pada anjing pasti dapat dicegah.

Apabila Anda ingin melakukan vaksinasi rabies pada anjing, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan layanan Pet-Care panggil dokter hewan ke rumah dengan menghubungi Call-Center Pet-Care atau aplikasi Pet-Care.

Efek Samping Vaksin Rabies pada Anjing

Vaksinasi rabies pada anjing perlu dilakukan pengulangan setiap 1 hingga 3 tahun sekali. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan hilangnya tingkat antibodi pada tubuh anjing dalam melawan infeksi rabies.

Sebelum melakukan vaksinasi rabies pada anjing, Anda perlu mengetahui apa saja efek samping yang mungkin muncul setelah anjing kesayangan Anda menerima suntikan vaksin rabies.

Terdapat dua efek samping dari vaksinasi rabies pada anjing yaitu efek samping umum dan efek samping langka.

Berikut ini penjelasan lengkap mengenai apa saja efek samping vaksin rabies pada anjing yang perlu Anda ketahui.

Efek Samping Umum

Umumnya, efek samping setelah melakukan vaksinasi rabies pada anjing adalah rangsangan pada sistem kekebalan tubuh anjing.

Efek samping umum dari vaksinasi rabies pada anjing yaitu demam ringan. Setelah vaksin, kemungkinan nafsu makan anjing akan berkurang dan lemas seperti kehilangan energi. Bengkak dan sakit ringan di titik suntikan juga dapat muncul paca vaksinasi.

Beberapa efek samping tersebut dapat bertahan selama 24 hingga 36 jam setelah vaksinasi.

Efek Samping Langka

Perlu diingat bahwa efek samping ini jarang terjadi pada anjing setelah melakukan vaksinasi rabies. 

Munculnya efek samping langka disebabkan oleh reaksi berlebihan dari sistem kekebalan anjing.

Efek samping langka anjing terhadap vaksin rabies meliputi berjolan keras di seluruh tubuh anjing yang menimbulkan rasa gatal dan tidak gatal, serta muntah dan diare. 

Efek samping langka lainnya yang dapat terjadi pada anjing setelah menerima vaksin rabies adalah bengkak pada bagian wajah, moncong, atau mata, juga bengkak dan sakit berat di titik suntikan.

Batuk dan pingsan juga merupakan efek samping langka yang kerap terjadi pasca vaksinasi rabies pada anjing.

Jika Anda mendapati salah satu dari efek samping tersebut pada anjing kesayangan Anda pasca vaksinasi rabies, segera hubungi Call-Center Pet-Care atau aplikasi Pet-Care untuk mendapatkan layanan Pet-Care panggil dokter hewan ke rumah.

Macam-Macam Penyakit Zoonosis Pet-Care

Bisa Menular ke Manusia! Berikut Macam-Macam Penyakit Zoonosis

Rabies dan Monkeypox mungkin tidak lagi asing di telinga Anda. Penyakit tersebut merupakan contoh dari macam-macam penyakit zoonosis. Mari kenali apa saja melalui uraian berikut.

Hewan memiliki banyak manfaat bagi manusia, mulai dari suplai bahan pangan, edukasi, peliharaan, hingga pada kebutuhan olahraga dan transportasi.

Meskipun begitu, Anda mesti berhati-hati karena hewan dapat membawa virus dan patogen lainnya.

Dilaporkan bahwa terdapat berbagai macam penyakit yang berasal dari hewan, misalnya saja influenza dan COVID-19.

Patogen atau kuman dapat dengan mudah menulari manusia jika manusia tidak dapat menjaga kebersihannya.

Adapun cara patogen dapat menginfeksi manusia adalah dengan melalui kontak langsung (sentuhan), kontak tidak langsung (habitat), serangga pembawa (gigitan kutu atau nyamuk), makanan (tingkat kematangan), dan air (kontaminasi).

Saat ini, Medi-Call Pet-Care menyediakan layanan vaksinasi untuk melindungi hewan dari berbagai virus yang mungkin berbahaya bagi hewan dan Anda.

Mulai dari hewan ternak hingga peliharaan kesayangan Anda dapat melakukan vaksinasi dengan dokter hewan Pet-Care datang ke rumah, segera hubungi Call-Center atau gunakan aplikasi Pet-Care.

Macam-Macam Penyakit Zoonosis

Menurut World Health Organization (WHO), zoonosis merupakan penyakit menular yang dapat berasal dari hewan dan ditularkan ke manusia.

Patogen yang berperan cukup beragam: bakteri, virus, dan parasit melalui agen seperti makanan, air, dan lingkungan.

Penyakit zoonosis memiliki macam ragam, namun yang paling dekat dengan hewan peliharaan di antaranya:

  • Bakteri Salmonella

Salmonella merupakan bakteri yang dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Bakteri ini dapat berkembang pada burung dan mamalia, termasuk manusia.

Hewan peliharaan, seperti hamster, kucing, dan anjing sangat mungkin terjangkit.

Manusia bisa tertular jika mereka tidak menjaga kebersihan tangannya.

Media penularan dapat berasal dari tempat tidur, kandang, dan sumber pangannya.

  • Monkeypox 

Penyakit cacar monyet ini berupa ruam yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.

Ruam tersebut biasa ditemukan di tempat sensitif manusia dan area seperti tangan, kaki, dada, wajah, hingga mulut.

Penyakit ini dinamakan sebagai monkeypox karena pasalnya penyakit yang ditemukan pada tahun 1958 ini menyerang koloni monyet.

Penularan monkeypox ke manusia dapat melalui kontak langsung dengan pengidap, droplet.

Bahkan peliharaan yang terinfeksi juga dapat menularkan ke manusia melalui gigitan dan cakaran.

Gejala yang biasa muncul berupa sakit kepala, demam akut, hingga lesi cacar yang muncul di seluruh tubuh.

  • Rabies

Rabies merupakan penyakit fatal yang dapat dicegah.

Melalui gigitan dan cakaran, virus rabies dengan mudah tersebar.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), di Amerika Serikat, penyakit rabies yang merenggut jiwa ternyata berasal dari kelelawar.

Vaksinasi yang gencar dilakukan di negara tersebut membuat anjing dan peliharaan lainnya 99% terbebas dari rabies.

Untuk mengetahui peliharaan Anda terkena rabies, perlu adanya tes laboratorium.

Di beberapa kasus memang hewan yang terinfeksi cenderung berperilaku agresif dan mengeluarkan liur.

Walau begitu, hal tersebut tidak dapat menjadi diagnosis akurat karena tidak semua hewan tentu mengalaminya.

Vaksinasi menjadi hal utama bagi Anda yang memelihara hewan kesayangan.

Jangan biarkan anabul atau anjing kesayangan Anda terdampak patogen jahat.

Kunjungi laman Medi-Call Pet-Care untuk layanan vaksinasi, seperti Hepatitis dan Feline Calici.

Akses lainnya bisa melalui Call-Center dan aplikasi Pet-Care.

dokter hewan denpasar Pet-Care

Butuh Dokter Hewan Terdekat? Yuk Intip Layanan Dokter Hewan di Denpasar, Bali

Butuh layanan dokter hewan di kota Denpasar terdekat? Intip layanan yang disediakan dokter hewan terdekat berikut!

Menurut Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), saat ini Indonesia memiliki 20.000 tenaga dokter hewan.

Untuk di Denpasar, Bali sendiri memiliki banyak dokter hewan yang aktif beroperasi hampir di seluruh daerah.

Anda dapat menemukan berbagai praktik mandiri dokter hewan dan klinik dokter hewan yang sering dijumpai di Denpasar.

Permintaan akan dokter hewan yang memiliki layanan panggil ke rumah di era pandemi ini cukup meningkat.

Anda dapat menggunakan layanan tersebut bersama Pet-Care dengan menghubungi Call-Center atau unduh aplikasinya.

Dokter Hewan Denpasar

Terdapat berbagai masalah kesehatan hewan peliharaan yang sering terjadi, salah satunya adalah obesitas.

Selain itu, kesehatan dan kebersihan hewan peliharaan seringkali kurang diperhatikan bagi sebagian pemilik hewan peliharaan.

Apabila tidak dijaga, maka risiko tertular maupun menularkan kuman, bakteri, parasit, maupun virus akan sangat tinggi.

Oleh karena itu, membawa hewan peliharaan kesayangan Anda rutin check up ke dokter hewan sangatlah penting.

Untuk membantu perawatan anabul kesayangan Anda, layanan dokter hewan Denpasar berikut bisa menjadi opsi.

  • Layanan Kesehatan

Merawat anabul kesayangan tentunya diperlukan perawatan yang optimal.

Banyak klinik hewan yang menyediakan layanan seperti pertolongan pertama pada hewan, diagnosis dan pengobatan penyakit, pemeriksaan laboratorium, operasi ringan, serta salon atau grooming hewan.

Selain itu, Anda juga dapat menitipkan hewan peliharaan Anda maupun mendapatkan surat keterangan dokter hewan berdasarkan hasil uji laboratorium.

  • Layanan Konsultasi

Tidak hanya layanan kesehatan, Anda juga dapat konsultasikan perihal anabul kesayangan Anda kepada dokter hewan pilihan Anda.

Terdapat berbagai hal yang dapat Anda konsultasikan, seperti kesehatan hewan peliharaan, makanan yang sebaiknya dikonsumsi maupun dihindari, gizi dan diet hewan peliharaan, vitamin dan obat, cara perawatan anabul, hingga langkah-langkah preventif terhadap penularan penyakit.

Hal ini akan membantu dan mendukung Anda dalam perawatan anabul kesayangan Anda.

  • Layanan Vaksinasi

Tidak hanya manusia, namun hewan juga perlu divaksin untuk terhindar dari penyakit.

Hewan peliharaan seperti kucing maupun anjing dapat disuntik vaksin, seperti vaksin anti rabies, maupun vaksin lainnya.

Vaksinasi ini akan menekan jumlah hewan peliharaan yang sakit maupun mati karena terinfeksi bakteri maupun virus.

Dengan memanfaatkan layanan-layanan yang banyak dijumpai pada layanan dokter hewan Denpasar ini, Anda tidak perlu khawatir akan kesehatan anabul kesayangan Anda.

Untuk menggunakan layanan dokter hewan terdekat, Anda dapat dengan mudah panggil dokter hewan ke rumah.

Bersama dokter hewan Pet-Care, Anda dapat menghubungi Call-Center atau unduh aplikasi Pet-Care untuk mendapatkan informasi selengkapnya.