Tag: kucing

White persian cat

Cara Merawat Kucing Persia Agar Bulu Lebat dan Cantik

Cara merawat kucing persia bisa dibilang susah-susah gampang. Kucing persia sendiri adalah salah satu ras kucing yang paling menawan. Dengan bulu lebat, wajah pesek yang menggemaskan dan sikap yang ramah, tidak heran jika banyak pecinta kucing memilih persia sebagai anabul kesayangan. 

Namun, untuk menjaga kesehatan dan kecantikan bulu kucing persia, butuh perawatan yang tepat. Artikel ini akan membahas cara merawat kucing persia yang mudah dan praktis untuk diikuti.

Cara Merawat Kucing Persia

1. Memilih Makanan yang Berkualitas

Makanan apa yang cocok untuk kucing persia? Memberikan makanan berkualitas tinggi penting untuk kesehatan kucing persia. Makanan yang mengandung nutrisi seimbang seperti protein tinggi, asam lemak omega-3, dan vitamin A akan membantu menjaga kulit dan bulu yang sehat. 

Selain makanan berkualitas, penting untuk memastikan bahwa kucing persia memiliki akses yang cukup ke air bersih setiap hari. Mereka cenderung sulit minum air, jadi pastikan untuk mengganti air setiap hari dan tempatkan mangkuk air di lokasi yang mudah diakses oleh kucing. 

2. Perhatikan Kesehatan Mata

Salah satu ciri khas kucing persia adalah mata indahnya. Tetapi, mata kucing persia rentan terhadap masalah kesehatan. Oleh karena itu, sebagai pemilik harus memperhatikan kesehatan matanya.

Merawat mata kucing persia bisa dilakukan sendiri, dengan cara membersihkan mata kucing secara teratur dengan kapas lembut yang direndam dalam larutan steril untuk mencegah infeksi. 

3. Grooming Secara Rutin

Kucing persia terkenal dengan bulunya yang lebat dan indah. Grooming adalah kunci untuk menjaga kebersihan dan kecantikan bulu kucing persia. Sisir bulunya secara teratur untuk menghindari bulu yang rontok berlebihan. 

Lalu, berapa kali kucing persia harus mandi?

Mandi adalah grooming yang penting untuk kesehatan dan kebersihan kucing persia. Namun, kucing persia memiliki bulu yang panjang dan lebat, sehingga tidak perlu dimandikan setiap hari. 

Kucing persia setidaknya direkomendasikan untuk mandi sekali sebulan. Jika kucing suka menghindari air, bisa juga menggunakan tisu basah atau dry shampoo khusus kucing untuk membersihkan bulunya secara berkala.

Untuk grooming yang maksimal dan hasil yang terbaik, bawa kucing persia ke tempat grooming terpercaya. Jika tidak punya waktu, bisa memanggil jasa grooming ke rumah agar kucing persia mendapat perawatan terbaik dari profesional.

4. Mainan Interaktif

Kucing persia memiliki karakteristik unik, tentunya membutuhkan stimulasi mental dan fisik untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaannya. Salah satu cara terbaik adalah menggunakan mainan interaktif untuk merangsang naluri bermain dan eksplorasi kucing. 

Hindari mainan yang memiliki bagian kecil sehingga dapat ditelan dan pastikan bahwa mainan tidak memiliki bagian untuk melukai kucing

5. Rutin ke Dokter Hewan

Jangan lupakan kunjungan rutin ke dokter hewan. Pemeriksaan secara berkala akan membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini dan mencegah perkembangan penyakit. 

Jika adalah masalah kesehatan pada kucing persia segera bawa ke dokter hewan terdekat atau hubungi  call center Pet Care untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Dengan mengikuti tips perawatan di atas, dapat memastikan kesehatan dan kecantikan kucing Persia tetap terjaga. Jadi, ayo rawat kucing Persia dengan penuh kasih sayang dan pengetahuan yang tepat!

pexels-karin-chantanaprayura-7224652

Tips Memandikan Kucing yang Benar Agar Tidak Dicakar

Mandikan kucing mungkin terdengar seperti tugas yang menantang, tetapi sebenarnya bisa menjadi momen yang menyenangkan untuk membangun hubungan dengan kucing. Dalam artikel ini, akan membahas cara memandikan kucing dengan santai dan menyenangkan.

Bagaimana Cara Memandikan Kucing Agar Tidak Berontak?

Sebelum memulai proses mandi, penting untuk memahami kepribadian kucing. Beberapa kucing mungkin sangat tenang dan menoleransi air. Sementara ada beberapa kucing yang cenderung takut. 

Baca juga: Grooming Kucing adalah Cara Menjaga Kesehatan dan Kebahagiaan Kucing 

Ciptakan suasana yang tenang. Buatlah suasana mandi yang tenang dengan musik lembut atau aroma yang menenangkan. Hindari kebisingan yang dapat membuat kucing cemas.

Berikan pujian dan hadiah setelah mandi sebagai reward. Ini akan membantu menciptakan momen positif setelah mandi.

Berapa Kali Sebaiknya Kucing Dimandikan?

Kucing umumnya tidak memerlukan mandi secara teratur karena mereka dapat membersihkan diri sendiri. Mandikan kucing hanya jika sangat diperlukan, misalnya jika bulunya kotor atau terdapat substansi berbahaya di bulunya. Mandi terlalu sering dapat mengurangi minyak alami pada kulit kucing. Sebaiknya mandikan 4-6 minggu sekali

Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Memandikan Kucing?

Menyiapkan segala perlengkapan yang diperlukan sebelum memulai mandi, yaitu:

  • Sikat khusus bulu kucing, digunakan sebelum mandi untuk menghilangkan rambut mati dan membuat proses mandi lebih mudah.
  • Pilih shampo kucing yang lembut dan sesuai dengan jenis bulu kucing. Pastikan untuk tidak menggunakan sampo manusia yang dapat mengiritasi kulit kucing.
  • Persiapkan ember dengan air hangat untuk mandi 
  • Siapkan handuk lembut untuk mengeringkan kucing setelah mandi.
  • Berikan mainan atau camilan kesukaan kucing sebagai reward setelah mandi. Ini dapat membantu menciptakan asosiasi positif dengan proses mandi.

Bagaimana Cara Memandikan Kucing yang Benar?

Buatlah suasana mandi yang tenang dan santai. Nyalakan lilin aromaterapi, putar musik lembut, atau bicaralah dengan lembut pada kucing. Pastikan ruangan hangat agar kucing tidak kedinginan.

Mulailah dengan merendam kaki kucing dalam air pelan-pelan. Berikan pujian dan camilan saat kucing merespons dengan tenang. Jika kucing terlihat cemas, berbicaralah dengan lembut dan hindari gerakan yang tiba-tiba.

Setelah kucing terbiasa dengan air, pakailah sampo dengan lembut dan perlahan-lahan. Hindari mata, telinga, dan area sensitif lainnya. Gosok lembut bulu kucing, memastikan sampo merata.

Bilas kucing secara menyeluruh untuk menghilangkan sisa-sisa sampo. Angkat kucing dari air dengan hati-hati dan letakkan pada handuk lembut. Keringkan dengan lembut dan berikan pujian.

Setelah mandi selesai, berikan kucing hadiah berupa camilan atau mainan kesukaannya. Ini akan membantu menciptakan pengalaman positif dan memperkuat ikatan antara Anda dan kucing.

Memandikan kucing tidak perlu menjadi momen yang menakutkan. Dengan kesabaran dan cinta, proses mandi bisa menjadi waktu yang menyenangkan dengan kucing kesayangan. Semoga tips ini membantu.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan terdekat. Segera hubungi call center Pet Care untuk mendapatkan konsultasi dari dokter hewan profesional.

pexels-drift-shutterbug-2095954

Kutu pada Kucing Si Parasit Kecil Yang Menyebalkan Bagi Anabul

Kutu pada kucing menjadi masalah umum bagi anabul tersayang. Meskipun kecil, kutu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. 

Namun, jangan khawatir, artikel ini akan memberikan tips yang efektif untuk mengatasi dan mencegahnya. Yuk baca artikel ini sampai akhir.

Sebelum membahas cara mengatasinya, kita perlu tahu tentang kutu pada kucing. Kutu adalah parasit yang hidup di kulit dan menghisap darah sebagai sumber makanan.

Mereka akan menyebabkan rasa gatal dan iritasi pada kulit bahkah lebuh parahnya dapat mengakibatkan penyakit serius jika tidak diatasi dengan cepat.

Gejala Terinfeksi Kutu pada Kucing

Sebagai pemilik perlu mengetahui tanda-tanda kutu yang menginfeksi tubuh anabul kita. Kutu dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi cepat bersembunyi di bulu-bulu. Berikut gejala yang dapat anda perhatikan:

1. Gatal yang berlebihan

Jika kucing sering menggaruk atau menjilat dirinya sendiri secara berlebihan. Ini bisa menjadi tanda terinfeksi kutu.

2. Perubahan pada Bulu

Kutu dapat menyebabkan kerusakan pada bulu kucing. Perhatikan apakah bulu kucing terlihat kusam, rontok atau ada tanda perubahan lainnya.

3. Kulit Memerah atau Membengkak

Jika kulit terlihat memerah, bengkak dan iritasi. Ini dapat menandakan adanya infeksi karena kutu.

Cara Mengatasi Kutu pada Kucing 

Jika kucing telah terinfeksi, tentunya akan sangat tidak nyaman karena gatal yang mengganggu aktivitasnya. Berikut cara mengatasinya: 

1. Cuci dan Sisir Rutin

Mandikan dengan menggunakan shampo khusus anti kutu. Kemudian sisir bulu dengan sisir khusus kutu untuk menghilangkan kutu dan telurnya.

2. Gunakan Obat topikal

Setelah dimandikan pilihlah obat topikal untuk mencegah kutu. Teteskan pada area sekitar leher dan kulit kucing. Pastikan konsultasikan dengan dokter hewan terdekat untuk merekomendasikan obat topikal yang sesuai.

3. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Menjaga kebersihan lingkungan kucing juga sangat penting. Cuci tempat tidur kucing, selimut, dan mainan secara teratur. Gunakan obat semprot anti kutu pada area yang sering dilewati kucing.

Mengatasi kutu, menjadi tugas setiap pemilik untuk memastikan kesehatan dan kebahagiaan kucing kesayangan anda. Agar kucing tidak terinfeksi, maka perlu rajin melakukan grooming secara teratur. Dengan grooming, bulu kucing akan rutin dibersihkan. Ini akan mencegah datangnya kutu.

Untuk mendapatkan konsultasi seputar kesehatan dapat menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care dokter hewan terdekat dari lokasi anda akan segera datang.

pexels-zorica-15710420

Penyakit Mulut Kucing Dapat Mengganggu Aktivitasnya

Penyakit mulut kucing adalah salah satu bentuk kepedulian kita terhadap kesehatan hewan peliharaan kita. Sebagai pemilik tentunya ingin kucing selalu sehat. Kesehatan mulut kucing merupakan faktor penting untuk memastikan kebahagiaan dan kesejahteraan kucing kesayangan.

Namun, seringkali pemilik kucing mengabaikan pentingnya merawat gigi dan mulut kucing. Artikel ini akan membahas berbagai masalah mulut pada kucing, termasuk gejala, pencegahan, dan pengobatan yang efektif.

Gejala Penyakit Mulut Kucing

1. Nafas Bau 

Jika nafas kucing berbau, hal ini bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan mulut.

2. Pembengkakan Gusi 

Pembengkakan atau kemerahan pada gusi dapat mengindikasikan peradangan atau infeksi.

3. Kehilangan Berat Badan 

Hal ini membuat kucing kesulitan makan, yang mengakibatkan kehilangan berat badan.

4. Air Liur Berlebihan 

Jika kucing mengalami produksi air liur yang berlebihan, ini bisa menjadi tanda adanya masalah di mulutnya.

5. Gigi Goyang atau Patah

Gigi yang goyang atau patah dapat menjadi tanda adanya masalah gigi atau gusi yang memerlukan perhatian medis.

Penyakit Mulut Kucing

1. Gingivitis:

Peradangan pada gusi yang dapat disebabkan oleh penumpukan plak dan tartar.

2. Stomatitis

Peradangan yang melibatkan seluruh rongga mulut, termasuk gusi, lidah, dan langit-langit mulut.

3. Abses Gigi

Kumpulan nanah di sekitar akar gigi, yang dapat menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan.

Pencegahan Penyakit Mulut Kucing

1. Pemberian Makanan Khusus

 Pilih makanan kucing yang dirancang khusus untuk kesehatan mulut, seperti makanan kering yang membantu membersihkan gigi.

2. Penyikatan Gigi Rutin

Rutin menyikat gigi kucing dapat membantu mengurangi pembentukan plak dan tartar.

3. Mainan Pembersih Gigi

 Berikan mainan khusus yang dirancang untuk membersihkan gigi kucing saat mereka bermain.

4. Pemeriksaan Rutin ke Dokter Hewan 

Periksakan gigi kucing secara rutin dengan menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan terdekat akan datang untuk memeriksa dan melakukan konsultasi terkait masalah gigi pada kucing

Dengan memahami gejala dan pencegahan penyakit mulut pada kucing, Anda dapat memastikan bahwa kucing kesayangan Anda tetap sehat dan bahagia. Selalu konsultasikan dengan dokter hewan Pet Care  untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

pexels-amiya-nanda-790033

Simblefaron Permasalahan pada Mata Kucing

Sebagai pemilik kucing tentunya ingin mereka tetap sehat dan bahagia. Namun, apa yang terjadi jika mereka mengalami masalah pada mata mereka? Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai adalah Simblefaron

Masalah ini dapat mempengaruhi penglihatan dan kesejahteraan kucing kesayangan. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui tentang apa sebenarnya kelainan pada mata kucing ini, apa penyebabnya, dan bagaimana kita dapat membantu kucing kita menghadapinya.

Apa itu Simblefaron?

Simblefaron pada kucing adalah kondisi langka di mana kelopak mata bagian atas atau bawah melekat satu sama lain. Hal ini bisa terjadi pada satu atau kedua mata kucing. 

Ketika kedua kelopak mata saling melekat, bisa menyebabkan berbagai masalah, termasuk iritasi, infeksi, dan bahkan kehilangan penglihatan.

Penyebab Simblefaron pada Kucing

Beberapa faktor yang memicu terjadinya Simblefaron pada kucing salah satunya adalah faktor genetik atau keturunan. Selain itu, cedera atau infeksi mata yang tidak diobati dengan baik juga bisa menjadi pemicunya.

Gejala Simblefaron pada Kucing

Bagaimana kita tahu jika kucing menderita Simblefaron? Beberapa gejala yang dapat diperhatikan adalah kesulitan membuka atau menutup mata, kelopak mata yang melekat, atau tanda-tanda peradangan pada area sekitar mata seperti:

  1. Mata kering
  2. Mata terasa terbakar
  3. Mata bengkak
  4. Sensitif terhadap cahaya
  5. Masalah penglihatan
  6. Diplopia atau penglihatan ganda
  7. Entropion suatu kondisi di mana kelopak mata mengarah ke ke arah dalam  bola mata
  8. Lagophthalmos yaitu kesulitan untuk  menutup kelopak mata dengan benar

Jika melihat gejala-gejala ini, penting untuk segera menghubungi dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan terdekat dari lokasi anda akan datang untuk memberikan perawatan terbaik.

Mencegah Simblefaron pada kucing mungkin tidak selalu berhasil, apalagi jika kondisi tersebut disebabkan oleh faktor genetik. Namun, dengan memastikan kucing mendapatkan perawatan mata yang tepat saat mengalami cedera atau infeksi, kita dapat membantu mencegah masalah mata serius.

Kucing adalah makhluk yang luar biasa, dan mereka pantas mendapatkan perawatan terbaik dari kita. Simblefaron adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi penglihatan dan kesejahteraan mereka, tetapi dengan pengawasan yang tepat dan perawatan yang sesuai, banyak kucing dapat pulih sepenuhnya dari kondisi ini.


Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan  dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. Jika adanya masalah pada mata kucing, termasuk Simblefaron. Ingatlah bahwa perhatian dan perawatan yang tepat dapat membuat perbedaan besar bagi kucing kesayangan kita.

WhatsApp Image 2023-11-06 at 22.18.52_11faac16

Waspada Anafilaksis pada Kucing Setelah Vaksin

Anafilaksis atau dikenal sebagai syok alergi adalah salah satu efek samping berat pada kucing setelah vaksin. Alergi ini dapat berakibat fatal bila tidak ditangani segera oleh pihak medis. 

Alergi timbul karena tubuh salah mengenali suatu zat, yang dikenal sebagai alergen, sebagai ancaman dan melepaskan sel-sel kekebalan untuk menghalang penyusup. Biasanya, reaksi alergi ini ringan berupa bersin atau gatal-gatal pada kulit. Namun, dalam keadaan yang ekstrim, syok anafilaksis dapat terjadi di seluruh tubuh.

Syok anafilaksis yang paling umum terjadi pada kucing adalah gangguan pernapasan, sistem pencernaan seperti kerongkongan, lambung, hati, pankreas, dan saluran usus.

Gejala Anafilaksis pada Kucing

48 jam setelah vaksin dialukan, kita bisa mengecek keadaan kucing kita untuk mengidentifikasi alergi anafilaksis yang terjadi. Berikut gejala alergi pada kucing setelah vaksin:

Gejala Umum

Tanda-tanda anafilaksis yang paling umum terjadi dalam hitungan detik hingga menit dapat dideteksi sebagai berikut:

  • Gangguan pernapasan yang parah hingga kesulitan bernapas
  • Diare
  • Muntah
  • Mengeluarkan air liur yang berlebihan
  • Terlalu bersemangat atau terlalu lemas
  • Gusi pucat
  • Tungkai dingin
  • Pembengkakan wajah
  • Kulit gatal di sekitar kepala dan wajah
  • Kejang
  • Koma

Gejala pada Sistem Tubuh

Selain sistem pernapasan dan pencernaan, anafilaksis dapat mempengaruhi sistem tubuh sebagai berikut:

  • Gatal-gatal di tubuh, terutama terlihat di area dimana alergen bersentuhan dengan kulit dan, pembengkakan wajah
  • Gusi pucat, anggota tubuh dingin akibat dari sistem kardiovaskular terganggu
  • Kejang-kejang, tremor, gelisah, agitasi,dan  koma apabila menyerang sistem saraf
  • Kemerahan pada mata

Jika kucing anda menunjukan gejala alergi setelah vaksin segera hubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan akan langsung datang untuk melakukan pemeriksaan. 

Dokter hewan  akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk melihat tanda-tanda vital kucing, dan apabila diperlukan akan dilakukan tes darah untuk melihat peningkatan enzim hati dan sel inflamasi yang berlebihan.

Dokter hewan dapat mencurigai adanya syok jika gejala-gejala khas muncul secara tiba-tiba setelah terpapar alergen yang diketahui atau dicurigai.

Dengan pengetahuan yang baik tentang anafilaksis pada kucing, Anda dapat dengan cepat mengidentifikasi gejala dan memberikan perawatan yang diperlukan. Jangan ragu untuk menghubungi dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. 

Mata Kucing Katarak

Mata Kucing Katarak : Penyebab dan Cara Mengobatinya

Jika anda melihat kucing anda tampak berhati-hati saat bergerak, ragu keluar rumah, atau melompat di atas kursi, bisa saja mata kucing menderita katarak. Hal ini dapat terjadi ketika kucing sudah berusia lebih dari 10 tahun. Katarak pada kucing memang jarang terjadi, namun ini termasuk penyakit serius yang harus ditangani segera agar kucing tidak mengalami kebutaan.

Katarak dapat menyerang salah satu mata atau kedua mata. Penyakit ini dipicu oleh penuaan, peradangan, penyakit, atau masalah kesehatan lainnya. Mata kucing akan terlihat keruh sehingga cahaya tidak dapat masuk ke retina, dan akhirnya gangguan penglihatan pun terjadi.

Lantas, apa saja tanda, penyebab, dan bagaimana cara mengobati mata kucing katarak? Yuk simak penjelasannya di bawah!

Gejala Mata Kucing Katarak

Kucing yang mengalami katarak biasanya akan menunjukkan gejala fisik dan perilaku seperti berikut :

  • Perubahan warna iris mata menjadi keruh dan kabur
  • Tersandung kakinya sendiri
  • Menabrak dinding atau funitur
  • Kesulitan menemukan tempat makanannya dan kotak kotorannya
  • Menunjukkan tanda stres atau cemas

Penyebab Mata Kucing Katarak

Penyebab paling umum kucing katarak adalah karena peradangan di dalam mata (uveitis) yang disebabkan oleh infeksi, penyakit, atau trauma. Trauma sendiri seperti cendera yang tembus pada mata, dapat menyebabkan pembentukan katarak dini.

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, walaupun kucing yang berusia di atas 10 tahun lebih sering mengalami katarak karena penuaan, kucing yang lebih muda atau anak kucing juga dapat terkena katarak.  Anak kucing yang kekurangan gizi dapat terkena katarak.

Kucing yang menjalani terapi radiasi untuk kanker pada wajah atau kepala mereka, dapat terkena katarak juga. Beberapa penyakit yang mendasari, karena tekanan darah tinggi dan diabetes, dapat dikaitkan dengan katarak pada kucing.

Bagaimana Cara Mengobati Mata Kucing Katarak?

Dokter hewan akan melakukan rencana penanganan yang tepat untuk kucing anda, tergantung dari kesehatan kucing, tingkat keparahan katarak, pemeriksaan darah, dan lokasi katarak. Apabila katarak diketahui sejak awal, maka akan semakin mudah menghentikan perkembangan katarak.

Meskipun tidak ada obat yang bisa menghilangkan katarak, terkadang obat diresepkan untuk menunda perkembangan katarak. Obat tetes mata antiinflamasi dapat digunakan untuk mengatasi uveitis dan mengurangi resiko tekanan tinggi pada mata.

Jika penyebabnya dikarenakan ada yang mendasari seperti hipertensi atau diabetes, dokter hewan akan menangani kelainan spesifik yang menyebabkan hilangnya penglihatan kucing anda.  Jika katarak sudah parah, mungkin pembedahan akan dilakukan untuk menyelamatkan atau memulihkan penglihatan.

Masa pemulihan mata pada kucing tergantung dari penanganannya. Apabila kucing menggunakan obat-obattan atau obat tetes, mereka harus sering diperiksa ke dokter hewan. Jika dilakukan pembedahan pada kucing, maka setelah mereka dioperasi harus melakukan janji temu dengan dokter hewan untuk memastikan kucing sembuh dengan baik.

Layanan dokter hewan ke rumah tersedia di Pet Care sehingga tidak perlu keluar. Anda dapat menghubungi call center Pet Care. Dokter hewan di Pet Care sudah berpengalaman dan anda juga dapat melakukan janji temu sesuai jadwal kucing anda.

Muka Kucing Bengkak

Muka Kucing Bengkak: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Muka kucing yang bengkak biasanya menjadi tanda ada masalah kesehatan di peradangan di dalam atau di bawah kulit. Anda dapat melihat pembengkakan di sekitar area mata atau hidung, terkadang bengkak juga terjadi di pipi atau dibawah dagu kucing. Hal ini tentu membuat pemilik kucing menjadi khawatir.

Penyebab bengkak dapat bervariasi dan ada yang bersifat serius sehingga mengancam nyawa. Sebaiknya segera bawa kucing ke dokter hewan agar mendapat penanganan lebih lanjut.

Lantas, apa saja penyebab muka kucing bengkak dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk simak pembahasannya dalam artikel di bawah ini!

Penyebab Muka Kucing Bengkak

1. Reaksi Alergi

Reaksi alergi merupakan penyebab paling umum dari penyebab muka kucing mengalami bengkak. Penyebab kucing mengalami alergi karena makanan, sengatan serangga, serbuk sari, debu, atau obat-obattan. Alergi pada kulit juga menyebabkan peradangan pada kulit yang berakibat bengkak.

2. Abses

Ada dua jenis abses yang menyebabkan pembengkakan pada kucing.

  • Abses Gigi

Plak dan karang gigi pada di bawah garis gusi menyebabkan infeksi bakteri yang akhirnya menyebabkan abses. Infeksi pada gusi memang dapat menyebabkan peradangan dan menyebabkan kerusakan tulang hingga menyebar ke jaringan lunak dan terjadilah pembengkakan. Anda dapat melihat perubahan dari wajah kucing anda yakni di bagian salah satu pipi kucing. Pembengkakan ini pada akhirnya akan memburuk, terasa sakit, dan bisa saja pecah jika tidak ditangani.

  • Abses Karena Trauma yang Terinfeksi

Ini dapat terjadi ketika kucing  digigit bagian wajahnya ketika mereka bertengkar dengan kucing lain atau hewan lain. Hewan lain bisa saja memiliki bakteri dalam mulutnya dan menembus kulit kucing anda dan berakibat infeksi.

3. Kanker Mulut

Kanker mulut sering terjadi pada kucing. Jenis yang paling umum adalah karsinoma sel skuamosa dan melanoma. Keduanya tumbuh dengan cepat dan agresif sehingga menyebabkan pembengkakan pada wajar. Pembengkakan teradi pada salah satu pipi kucing, namun dapat berkembang dan mempengaruhi kedua pipi. Kucing akan kesulitan makan, mengeluarkan air liur berlebihan, dan memiliki bau mulut.

Cara Mengatasi Muka Kucing Bengkak

Mengatasi pembengkakan pada muka kucing tergantung penyebabnya. Anda harus memeriksa kondisi kucing anda ke dokter hewan sesegera mungkin. Apabila kucing Anda menderita reaksi alergi, dokter hewan biasaya akan memberi steroid yakni obat untuk mengatasi peradangan dan antihistamin jika reaksi alerginya muncul. Namun, jika alerginya parah dan mempengaruhi pernapasan kucing, mereka membutuhkan penanganan segera dari dokter hewan.

Apabila penyebabnya abses gigi, maka kucing membutuhkan obat pereda nyeri dan antibiotik setelah operasi. Gigi biasanya perlu dicabut untuk mencegah bakteri menyebar. Sedangkan untuk abses trauma, dokter hewan akan membersihkan dan mengeringkan luka. Dokter hewan juga akan memberikan antibiotik dan obat penghilang rasa sakit.

Untuk kanker mulut, dokter hewan akan melakukan pemeriksaan mulut secara menyeluruh. Mereka akan menentukan seberapa parah kanker di mulut kucing dengan bantuan CT scan atau sinar-X. Mengatasi kanker mulut tergantung dari jenisnya dan seberapa jauh kanker telah menyebar.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan ke rumah. Anda dapat menghubungi call center Pet Care.

Kucing Lesu

Kucing Lesu : Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kucing dikenal sebagai hewan yang aktif dan tingkah yang menggemaskan, namun mereka terkadang menunjukkan sikap lesu. Hal itu tentu saja membuat pemiliknya bingung dan khawatir. Kucing terlihat tidak bersemangat dan kehabisan energi.

Kucing yang lesu akan terlihat melepaskan diri dari interaksi dan aktivitas normal yang biasa ia lakukan akan berubah. Ini adalah tanda umum yang menunjukkan bahwa kucing bisa saja mengalami masalah kesehatan.

Dalam artikel ini akan dibahas beberapa penyebab dan bagaimana cara mengatasi kucing lesu. Yuk simak sampai habis!

Penyebab Kucing Lesu

  • Vaksinasi

Kucing terlihat tidak bersemangat setelah disuntik karena respons kekebalan tubuh terhadap komponen vaksin. Sistem kekebalan tubuh kucing akan aktif untuk menghasilkan antibodi yang menyebabkan penurunan energi pada kucing. Biasanya kucing akan kembali aktif setelah sehari atau dua hari, namun segera bawa ke dokter apabila kuing menunjukkan tanda-tanda sakit.

  • Infeksi

Lesu adalah tanda umum masalah kesehatan kucing. Hampir semua masalah kesehatan dapat membuat kucing tidak bersemangat, seperti masalah infeksi (bakteri, virus, atau jamur).

  • Depresi

Sama seperti manusia, kucing juga dapat mengalami depresi. Kucing yang depresi dapat mempengaruhi perilaku dan suasana kucing. Depresi dapat terjadi dikarenakan masalah kesehatan, perubahan lingkungan, atau kehilangan teman bermain.

  • Nyeri atau Sakit

Kucing yang sakit akan sulit melakukan aktivitasnya. Mereka akan lebih banyak berbaring dan memilih tidak bergerak.

  • Stres dan Cemas

Kucing adalah hewan yang sensitif. Perubahan pada lingkungan, gangguan pada kebiasaannya, dan peristiwa yang membuat stres dan cemas, dapat mengakibatkan mereka lesu. Hal-hal seperti pindah rumah atau adanya hewan peliharaan baru dapat membuat mereka stres dan cemas.

Cara Mengatasi Kucing Lesu

Kucing yang lesu tidak boleh diabaikan. Jika anda melihat kucing terus terlihat tidak bersemangat dan ditambah dengan gejala kesehatan lainnya seperti muntah, sesak napas, atau diare yang parah, anda harus segera membawanya ke dokter hewan agar diberikan penanganan yang tepat.

Apabila kucing terlihat lesu tanpa menunjukkan masalah kesehatan lainnya, anda dapat memberikan mereka sedikit waktu untuk melihat perilakunya kembali normal dengan sendirinya. Anda dapat memperhatikan aktivitasnya dan tingkat energinya, lalu hubungi dokter hewan untuk diperiksa lebih lanjut apabila makin parah.

Berikan kucing tempat yang tenang, akses yang mudah ke kotak pasir, dan beri makan dan minum yang cukup sehingga kucing tidak stres. Jika masih tidak membaik dalam satu atau dua hari segera hubungi dokter hewan terdekat.

Kini Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah, anda dapat menghubungi call center Pet Care. Segera hubungi dokter hewan terdekat agar kucing anda kembali aktif bermain dengan anda!