Tag: dokter hewan terdekat

pexels-julissa-helmuth-3995451

5 Fakta Unik Siberian Husky Si Anjing Rumahan

Siberian husky adalah salah satu anjing yang memesona dengan keunikan yang dimilikinya. Dengan bulu tebal dan mata tajam, anjing husky sering dikenal karena energi yang luar biasa dan kepribadian yang ceria.

Tak heran banyak orang menjadikan anjing ini sebagai hewan peliharaan. Jika anda ingin memelihara anjing ini, yuk kenali lebih jauh siberian husky si anjing rumahan.

Fakta Siberian Husky

1. Anjing yang Mudah Bergaul

Siberian husky adalah anjing yang terlahir dari kawanan, maksudnya mereka dipelihara sebagai bagian dari kelompok, sehingga mereka ramah.

Mereka adalah anjing yang penyayang dan lembut. Mudah memberikan banyak kasih sayang dan senang menerimanya.

Anjing ini ramah terhadap anak-anak dan orang asing. Tetapi tetap perlu pengawasan. Sangking ramahnya, husky akan menyambut penyusup atau penjahat dengan kibasan ekor daripada menggonggong.

2. Siberian Husky Hidup Di Iklim Dingin dan Hangat

Anjing husky terbiasa dengan iklim dingin. Namun, bukan berarti mereka tidak akan bertahan di iklim hangat. Mereka dapat beradaptasi terhadap suhu panas dengan perawatan yang tepat. 

Pemilik harus memastikan anjing husky memiliki akses air bersih dan segar setiap saat. Selain itu, pastikan untuk memberikan tempat perlindungan dari cuaca panas.

3. Siberian Husky Memiliki Warna Mata yang Indah

Husky dikenal dengan mata indah dan tajamnya. Coklat dan biru adalah warna khas mata husky, Bahkah terkadang kedua mata husky bisa memiliki dua warna yang berbeda. Kondisi ini disebut dengan “parti-eye”.

4. Husky Sering Dianggap Anjing Nakal

Banyak yang beranggapan husky adalah anjing nakal karena sifat aktifnya. Husky adalah anjing ceria, suka bermain, dan memiliki energi melimpah. Sehingga, pemilik harus pandai mengatur aktivitas mereka.

Hal ini dilakukan untuk mencegah perilaku destruktif atau merusak dan menghancurkan barang-barang di sekitarnya. Ajaklah husky untuk berjalan-jalan, berlari atau bermain untuk menjaga mood mereka tetap bahagia.

5. Husky Anjing yang Berisik

Sebagian besar husky cenderung bersifat vokal atau sering melolong. Ini adalah cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Mereka melolong mungkin karena bosan, butuh perhatian, atau sekadar mengobrol. 

Dengan memberi stimulus yang cukup, latihan dan perhatian yang konsisten dapat mengurangi husky yang berisik.

Cara Merawat Siberian Husky

Memelihara anjing husky bisa menjadi pengalaman yang luar biasa. Namun kita perlu memberikan perhatian dan waktu yang diperlukan.

Kesehatan Husky adalah kunci utama untuk memastikan kebahagiaan mereka. Pastikan untuk memberikan makanan berkualitas tinggi yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi mereka.

Diet yang seimbang dan beragam akan membantu menjaga bulu mereka tetap sehat dan mengkilap. Selain itu, pastikan untuk memberikan mereka olahraga yang cukup.

Husky adalah anjing yang energik, mereka membutuhkan waktu yang cukup untuk berlari dan bermain di luar. Namun sama halnya dengan hewan peliharaan, mereka juga rentan terhadap penyakit. 
Jika husky mulai menunjukan gejala sakit segera  menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care husky anda akan mendapatkan penanganan terbaik.

cat-2360856_1280

Kucing Muntah? Inilah Penyebab dan Solusinya

Kucing muntah adalah peristiwa yang sering terjadi. Tidak perlu khawatir, jika kucing kesayangan anda mengalami hal ini karena wajar terjasi. Bahkan kucing yang sehat pun cbisa mengalaminya.

Namun jika kucing mulai rewel dan memuntahkan apa pun yang ditelan, maka anda perlu waspada dan melakukan kunjungan ke dokter hewan terdekat .

Jika kucing muntah lebih dari sekali dalam seminggu atau menunjukan gejala lesu, lemah, nafsu makan berkurang, muntah darah dan diare secara bersamaan, segera periksakan ke dokter hewan terdekat .

Hal ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang perlu segera ditangani. Berikut adalah beberapa hal yang perlu anda ketahui.

Penyebab Kucing Muntah yang Berkelanjutan

Ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab muntah terus-menerus. Beberapa di antaranya termasuk masalah pencernaan seperti konsumsi makanan yang tidak cocok, masalah pada saluran pencernaan, atau adanya parasit dalam tubuh kucing. 

Penyebab lainnya kucing mengkonsumsi makanan busuk, obat-obatan manusia, tali atau benang, makanan tertentu seperti cokelat atau bawang, dan lain sebagainya.

Selain itu, penyakit serius seperti masalah ginjal, diabetes, atau masalah hati juga bisa menjadi penyebab penyakit yang berkelanjutan.

Muntah Kuning pada Kucing

Muntah kuning pada kucing dapat menjadi indikasi adanya cairan empedu dalam perut. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan pada sistem pencernaan atau kondisi seperti infeksi saluran pencernaan.

Jika kucing anda mengalami hal ini, penting untuk segera menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care kucing anda akan mendapatkan penanganan yang tepat.

Warna Muntah pada Kucing yang Keracunan

Jika kucing mengalami keracunan, muntahnya bisa menunjukkan warna-warna yang berbeda tergantung pada bahan apa yang dikonsumsi. 

Misalnya, jika kucing mengkonsumsi racun tikus, muntahnya mungkin tampak berwarna biru atau hijau karena kandungan racun tersebut.

Jika kamu curiga kucingmu telah terpapar racun, segera bawa ke dokter hewan untuk mendapatkan pertolongan darurat.

Mengetahui tanda-tanda dan penyebab muntah pada kucing sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan mereka. Jika kucing anda mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter hewan terdekat.

Ingatlah selalu bahwa perhatian dan perawatan yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan dan kebahagiaan kucing kesayanganmu.

pexels-christian-domingues-731022

Waspada Bahaya Salmonella pada Anjing

Salmonella adalah bakteri yang menginfeksi saluran pencernaan dan dapat menyebabkan diare parah pada manusia. Pada anjing, infeksi salmonella (disebut salmonellosis). 

Tidak banyak kasus terjadi dan seringkali tidak menunjukkan gejala, kecuali anjing tersebut memiliki sistem kekebalan yang lemah atau masih anak-anak.

Sebagian besar bakteri salmonella pada anjing menempel pada inang, artinya anjing yang terinfeksi tidak akan menularkan hewan lain. Sebagai contoh, sapi yang terinfeksi salmonella tidak akan membuat anjing yang sehat menjadi sakit, dan sebaliknya.

Meskipun penyakit akibat salmonella jarang terjadi pada anjing, risikonya dapat meningkat ketika daging mentah yang tidak diolah dengan baik menjadi makanan anjing.

Ketika anjing terinfeksi salmonella akan mengalami diare, dehidrasi, sepsis, bahkan kematian jika tidak diobati. Pemilik harus segera menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care anjing anda akan segera mendapat penanganan. 

Gejala Salmonella pada Anjing

Salmonella pada anjing dapat menyebabkan penyakit pada  sistem tubuh, gejalanya paling sering terlihat ketika mengganggu saluran pencernaan. Gejala salmonellosis meliputi:

– Diare tiba-tiba yang parah

– Diare berdarah (hematochezia)

– Muntah

– Lesu

– Demam

– Penurunan nafsu makan, dengan atau tanpa kehilangan berat badan

– Dehidrasi

Penyebab Salmonella pada Anjing

Biasanya, salmonella ditularkan ketika anjing menelan kotoran dari hewan yang terinfeksi atau produk yang terkontaminasi oleh bakteri. 

Anjing di lingkungan pertanian berisiko lebih tinggi terinfeksi, begitu pula anjing yang diet  dengan daging mentah. 

Gangguan ringan biasanya tidak memerlukan perhatian medis, namun sebagai pemilik hewan kita harus memantau gejala yang muncul pada anjing dengan.

Salmonellosis sulit didiagnosa karena gejala yang sama dengan penyakit lain. Selain itu, anjing sering tidak menunjukkan gejala. 

Pengobatan dan Pemulihan Salmonella pada Anjing

Seperti banyak penyebab peradangan saluran pencernaan lainnya, pengobatan salmonellosis sebagian besar berupa perawatan pendukung, yaitu:

– Hidrasi dengan terapi cairan

– Mengendalikan mual dan muntah

– Mencegah infeksi/detoksifikasi darah dengan antibiotik

Beberapa penderita mungkin memerlukan perawatan yang lebih intensif, seperti penggunaan tabung makanan, obat penekan demam, probiotik, atau transplantasi tinja untuk mengembalikan flora usus yang normal.

Pemulihan tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Kasus ringan mungkin akan mendapat perawatan pendukung selama beberapa hari, sementara anjing dengan infeksi lanjutan dan infeksi darah mungkin memerlukan beberapa minggu perawatan intensif termasuk cairan intravena, antibiotik, dan tabung makanan.

Anjing dapat menyebarkan salmonella kepada manusia melalui feses atau saliva, sehingga penyakit ini menjadi zoonosis yang perlu diperhatikan. 

Pencegahan penting dilakukan untuk menghindari salmonellosis termasuk memberikan makanan yang diolah dengan baik, menghindari makanan mentah, dan memasak daging secara sempurna sebelum memberikannya kepada hewan peliharaan.

Jika anjing anda menunjukan gejala salmonellosis, segera bawa ke dokter hewan terdekat atau hubungi  call center Pet Care untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.

WhatsApp Image 2023-10-01 at 07.26.58_4531edd8

Kenali Demam pada Kucing dan Cara Pengobatannya

Demam pada kucing dapat menjadi tanda masalah yang serius. Kucing adalah hewan peliharaan yang menawan dan penuh karakter. Namun, seperti manusia, mereka juga dapat mengalami masalah kesehatan, termasuk demam. 

Cara Mengidentifikasi Demam pada Kucing

Penting untuk mengenali tanda demam pada kucing. Selain mengamati gejala seperti kurangnya aktivitas dan nafsu makan, kita juga dapat mencurigai adanya demam jika kucing terasa lebih hangat saat disentuh daripada biasanya. 

Cara terbaik untuk mengonfirmasi demam adalah dengan mengukur suhu tubuhnya. Gunakan termometer rektal atau termometer telinga yang dirancang khusus untuk hewan peliharaan.

Penggunaan termometer rektal lebih akurat daripada suhu aural (telinga) dan bisa dilakukan dengan mudah jika kucing relatif tenang. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pada termometer untuk menentukan kapan pembacaan selesai. Ingatlah bahwa termometer yang digunakan pada hewan tidak boleh digunakan pada manusia.

Penyebab Demam pada Kucing

Ada banyak penyebab potensial demam pada kucing, termasuk:

1. Infeksi bakteri, virus, atau jamur yang mempengaruhi organ dalam tubuh kucing.

2. Parasit dapat menyebabkan demam pada kucing.

3. Beberapa jenis kanker juga dapat memicu demam.

4. Penyakit autoimun yang melibatkan sistem kekebalan tubuh yang berubah menjadi penyebab demam.

5. Trauma kecelakaan atau cedera fisik serius dapat menyebabkan demam.

6. Beberapa obat mungkin memiliki efek samping berupa demam.

Ketika Anda merasa kucing mengalami demam, penting untuk menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan akan melakukan langkah-langkah berikut:

1. Dokter hewan akan meminta riwayat kesehatan kucing dan gejala yang dialaminya.

2. Dokter hewan akan memeriksa kucing secara fisik, termasuk pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer rektal atau telinga.

3. Jika pemeriksaan fisik tidak cukup untuk menentukan penyebab demam, dokter hewan dapat merekomendasikan tes darah, tes virus seperti Feline Leukemia Virus (FeLV) dan Feline Immunodeficiency Virus (FIV), serta tes urinalisis dan lainnya.

4. Dalam beberapa kasus, dokter hewan mungkin perlu melakukan rontgen atau ultrasonografi (USG) untuk mencari kelainan pada organ atau tulang.

Pengobatan dan Pemulihan Deman pada Kucing

Pengobatan demam pada kucing tergantung pada penyebabnya. Jika penyebab demam sudah diketahui, dokter hewan akan mengobati penyebabnya. 

Selain itu, langkah-langkah pengobatan yang mungkin dilakukan meliputi:

1. Kucing mungkin memerlukan cairan untuk mengatasi atau mencegah dehidrasi.

2. Dokter hewan dapat meresepkan obat untuk meredakan gejala dan menurunkan suhu tubuh.

3. Pemberian dukungan nutrisi mungkin diperlukan jika kucing kehilangan nafsu makan.

4. Kucing yang mengalami demam yang sangat tinggi atau menolak makan dan minum mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk perawatan dan pemantauan yang lebih ketat.

Banyak kucing akan pulih dari demam dengan perawatan yang tepat dalam satu hingga lima hari, kecuali jika penyebabnya sangat serius. 

Demam yang dialami kucing adalah masalah kesehatan yang perlu diperhatikan oleh pemilik hewan. Cara terbaik untuk mengenali gejala demam adalah dengan mengukur suhu tubuh kucing menggunakan termometer atau mengecek suhu telinga kucing.

Pengobatan demam pada kucing dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius. Oleh karena itu, pemilik kucing harus selalu mengawasi kesehatan dan segera menghubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care dengan menghubungi call center.

Dengan perawatan yang tepat penanganan yang cepat, kucing dapat sembuh dari demam dan menjalani kehidupan yang sehat serta bahagia.

pexels-yogendra-singh-18215159

Kenali Gejala dan Pencegahan Stres pada Anjing

Stres tidak hanya dialami oleh manusia saja, tetapi juga bisa dialami pada anjing kesayangan kita. Lalu, apa yang membuat stres pada anjing? Apa yang harus dilakukan jika anjing stres?

Stres adalah masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi  respon fisik dan psikologis. Ini adalah reaksi alami yang dapat terjadi pada anjing ketika merasa tidak nyaman, cemas, atau tidak aman.

Untuk memastikan kesehatan psikis anjing anda, penting untuk memahami gejala stres pada anjing. Sebagai pemilik perlu mengenali apa yang membuat anjing stres. Oleh karena itu, mari simak pembahasan berikut:

Cara Mengenali Gejala Stres pada Anjing

Pertama, perubahan perilaku dapat menjadi indikasi stres pada anjing. Jika mereka tiba-tiba menjadi cemas atau agresif, dapat menjadi tanda stres. 

Selain itu, anjing yang biasanya aktif berubah menjadi lemas dan kurang semangat bisa menjadi tanda lainnya.

Kedua, perubahan fisik terjadi ketika anjing mengalami stres. Gejala fisik yang dapat dikenali seperti diare, muntah, gugup atau kerontokan bulu yang tidak wajar.

Ketiga, ketika stres anjing akan mengisolasi diri dengan cara mencari tempat yang tersembunyi untuk menghindari interaksi dengan pemiliknya. 

Keempat, penurunan nafsu makan adalah akibat dari stres. Jika anjing tidak nafsu makan atau menolak makan, ini bisa menjadi indikasi stres. Jika ini dibiarkan, maka dapat menyebabkan penurunan berat badan.

Kelima, anjing yang stres seringkali terlihat gelisah dengan melakukan gerakan tidak teratur, gemetar, atau menggigit diri sendiri.

Apa yang harus dilakukan jika anjing stres? Jika anjing anda mengalami gejala stres segera hubungi dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care, dokter hewan akan segera datang ke rumah anda untuk melakukan pemeriksaan terhadap anjing anda.

Sebagai pemilik tentunya tidak ingin anjing anda mengalami stres. Oleh karena itu, pencegahan sejak dini dapat anda lakukan mulai sekarang. Apa yang harus anda lakukan jika anjing stres?

Cara Pencegahan Stres pada Anjing

1. Ciptakan lingkungan yang aman. Pastikan anjing anda memiliki lingkungan yang aman dan nyaman, termasuk memberikan tempat berlindung dan area yang tenang.

2. Berikan latihan fisik dan mental. Aktivitas fisik dan mental yang cukup, penting untuk mengatasi stres pada anjing. Dengan mengajak berjalan-jalan, bermain dan latihan dapat membantu meredakan kecemasan.

3. Gunakan terapi musik. Dengan mendengarkan musik akan menenangkan anjing yang stres .

4. Lakukan latihan desensitisasi. Untuk anjing yang stres terhadap situasi tertentu, seperti takut dengan manusia atau menghindari interaksi dengan anjing lain, latihan desensitisasi dapat membantu meredakan kecemasan mereka secara bertahap.

5. Konsultasikan dengan dokter hewan terdekat. Jika anjing menunjukan tanda stres yang parah dan terus-menerus, konsultasikan dengan dokter hewan melalui layanan Pet Care. 

Ingatlah bahwa setiap anjing adalah individu dengan kebutuhan dan toleransi stres yang berbeda. Kenali anjing anda dengan baik dan berikan perhatian khusus terhadap perubahan perilaku dan kesehatannya untuk mengatasi stres.

Air Liur Anjing Berlebihan

5 Penyebab Air Liur Anjing Berlebihan

Anjing merupakan salah satu hewan yang sering dijadikan hewan peliharaan. Banyak orang yang merawat anjing dengan baik termasuk memperhatikan kesehatannya. Anjing seringkali menunjukkan tanda gangguan kesehatan, seperti lemas, tidak nafsu makan, atau mengeluarkan air liur berlebihan.

Sebagai pemilik, tentu anda tahu kalau ada anjing yang mengeluarkan air liur berlebih seperti jenis Mastiff, Saint Bernards, hingga Basset Hounds.

Namun, tahukah anda bahwa apabila air liur yang berlebihan bisa jadi itu tanda mereka terkena gangguan kesehatan? Apa saja penyebab anjing mengeluarkan air liur yang berlebihan? Yuk simak pembahasannya dalam artikel di bawah ini!

Penyebab Air Liur Anjing Berlebihan

Fungsi air liur pada anjing yakni membantu anjing untuk membersihkan mulut dari bakteri dan untuk menjaga kesehatan mulutnya.Anjing juga mungkin bersemangat ketika hendak diberikan makanan sehingga air liurnya keluar.

Berikut adalah penyebab anjing mengeluarkan air liur secara berlebihan :

1. Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas

Air liur yang keluar berlebihan bisa menjadi tanda gejala adanya infeksi di saluran pernapasan bagian atas, contohnya pada bagian tenggorokan serta hidung.

2. Cuaca Panas

Musim kemarau menyebabkan cuaca menjadi sangat panas. Anjing diharuskan berada di ruangan dan lingkungan yang nyaman agar mereka tidak mengeluarkan liur berlebihan dan terkena heat stroke.

3. Terkena Virus Rabies

Salah satu gejala anjing rabies, yakni air liur berlebihan. Penyakit rabies pada anjing sangat berbahaya, mereka akan takut dengan cahaya dan mulutnya akan berbusa. Cara mencegah anjing tidak terkena rabies, yakni memberikan suntikan vaksin rabies pada anjing.

4. Gangguan Pada Mulut

Penumpukan tartar pada gigi menjadi penyabab anjing mengeluarkan air liur berlebih. Segera bawa anjing kesayangan ke dokter hewan apabila terjadi perubahan warna pada gigi, gusi yang bengkak, dan pendarahan.

Lakukan pemeriksaan rutin untuk anjing anda terhadap kondisi kesehatan gigi dan mulut, karena patah gigi, sariawan di mulut bisa menjadi penyebab anjing banyak mengeluarkan air liur.

5. Bagian Organ Bermasalah

Seiring waktu berjalan usia anjing akan bertambah sehingga fungsi organ di tubuh mereka memerlukan perhatian lebih. Anda harus selalu membawa anjing ke dokter hewan secara rutin untuk memastikan organ mereka berjalan baik. Salah satu tanda adanya gangguan pada hati dan ginjal yakni anabul anda mengeluarkan air liur yang berlebihan.

Nah itulah penyebab anjing mengeluarkan liur berlebihan. Penting untuk melakukan pemeriksaan pada anjing anda agar mereka tidak terkena gangguan kesehatan. Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan ke rumah dengan menghubungi layanan call center.

Anjing menangis

Anjing Menangis : Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sama seperti manusia, anjing juga dapat menangis. Anjing merasa sedih karena rasa sakit, kesepian, dan kehilangan. Walaupun kesedihan anjing berlangsung singkat, tetapi ada juga yang sedih berlarut dan bertahan lama.

Tidak semua tetesan air mata anjing menunjukkan kesedihannya. Mata anjing mengeluarkan air mata bisa untuk menjaga mata tetap bersih, terlindungi, dan lembab.

Lantas, apa saja penyebab anjing menangis dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!

Penyebab Anjing Menangis

1. Alergi

Anjing adalah hewan yang rentan pada sejumlah jenis alergi seperti serbuk sari atau debu. Anjing mengeluarkan air mata karena merasakan sesuatu di dalam tubuhnya. Segera bawa anjing ke dokter hewan agar mendapat pemeriksaan lebih lanjut.

2. Infeksi dan Cendera Pada Mata

Apabila anjing mengalami infeksi atau cendera pada mata, akan keluar air mata tanpa disadari. Hal ini terjadi karena banyak kotoran yang menempel pada mata. Anjing akan menggaruk mata karena gatal dan infeksi yang terjadi di mata.

3. Saluran Air Mata Tersumbat

Penyebab salurain air mata tersumbat dikarenakan adanya debu, kotoran, dan jarang dimadikan.

4. Terbawa Suasana

Anjing dan pemiliknya memiliki ikatan khusus. Ketika anda merasa sedih, anjing dapat mengungkapkan rasa sedihnya. Walaupun anjing tidak berpikir serumit manusia, anjing bisa memahami dan merasakan perasaan lebih dari yang anda sadari.

Cara Mengatasi Anjing Menangis

  • Menyediakan Waktu Untuk Anjing

Anjing bisa saja merasa kesepian karena tidak mendapat perhatian dari pemiliknya. Ajaklah ia bermain dan sediakan waktu luang anda untuk menghabiskan waktu dengannya.

  • Ajak Berjalan-jalan

Anjing termasuk hewan yang aktif. Apabila ia terlalu lama di dalam rumah, ia akan bosan dan stres. Oleh karena itu, penting untuk mengajaknya berjalan-jalan. Anda bisa mengajaknya berjalan-jalan di sekitar komplek di pagi hari atau sore hari.

  • Memberikan Mainan Baru dan Cemilan Kesukaannya

Tujuan memberikan mainan baru agar anjing lupa dengan penyebab ia menangis. Anda juga dapat bermain bersama dengannya. Anda juga dapat memberikan camilan atau makanan kesukaannya agar anjing melupakan kesedihannya.

Itulah penyebab anjing menangis dan cara mengatasinya. Apabila hal di atas sudah dilakukan, tetapi anjing anda tidak mengalami perubahan, sebaiknya segera bawa ke dokter hewan. Dokter hewan akan memberikan penanganan yang tepat untuk anjing kesayangan.

Anda dapat menghubungi call center Pet Care untuk berkonsultasi dengan dokter hewan terdekat. Dokter hewan akan datang ke rumah dan memberikan perawatan untuk anjing anda.

Kucing Galak

Kucing Galak dan Agresif: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Setiap kucing tentu punya sifat tersendiri. Ada kucing yang ramah, pendiam, juga ada kucing yang galak dan agresif. Kucing yang galak dan agresif cenderung tidak mau disentuh atau diganggu oleh manusia.

Kucing galak dan agresif bisa terjadi pada anabul kesayangan kita. Mereka yang awalnya senang bermain dengan kita, bisa tiba-tiba berubah menjadi galak dan agresif.

Lantas, apa penyebab mereka berubah menjadi galak dan agresif? Bagaimana cara mengatasinya? Yuk simak dalam artikel di bawah ini!

Penyebab Kucing Galak dan Agresif

1. Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan dapat menjadi penyebab, hal ini biasanya terjadi pada kucing tua. Mereka mulai mengalami beberapa masalah kesehatan seperti penyakit pada gigi, efeksi, atau beberapa penyakit yang menyebabkan rasa sakit pada kucing. Kucing akan galak saat disentuh pada bagian yang sakit. Penurunan fungsi tubuh dan masalah saraf dapat menjadi penyebab kucing agresif.

2. Mengalami Stres

Sama halnya dengan manusia, kucing dapat mengalami stres. Misalnya ketika kucing berada di rumah yang jumlah kucingnya banyak atau berada di lingkungan yang berisik. Mereka akan meresponnya dengan galak dan agresif.

3. Mereka Ketakutan

Kucing yang ketakutan akan merespons rasa takut dengan menunjukkan beberapa gerakan tubuh bahwa ia galak dan agresif. Misalnya mereka tiba-tiba menggeram, mendesis, atau memukul. Sebaiknya anda menjauhi kucing anda untuk sementara karena kucing anda berada di tengah-tengah reaksi yang panik.

4. Merasa Frustasi

Kucing yang berada di rumah dan melihat hewan lain yang merupakan musuh atau mangsanya, maka mereka akan berubah. Kucing akan merasa bahwa kucing lain mengganggu wilayah miliknya. Mereka melampiaskan keinginan menyerang pada orang atau hewan lain yang ada di sekitar.

5. Hormon

Kucing yang belum disterilkan lebih mungkin menjadi agresif. Kucing jantan secara biologis akan berkelahi dengan kucing jantan lain, sedangkan kucing betina dalam birahi. Jika anda melihat dua kucing berkelahi, jangan ikut campur karena anda bisa saja menjadi sasaran agresif kucing.

Cara Mengatasi Kucing Galak dan Agresif

Anda dapat mencoba mengenal kucing anda lebih jauh, misalnya memberikan kasih sayang yang tulus atau memberikan mainan favoritnya. Sedangkan untuk kucing yang baru saja anda temui, sebaiknya menganalnya dengan perlahan sehingga ia luluh dengan perlakuan anda.

Anda juga bisa memberikan kebebasan pada kucing. Maksudnya adalah anda memberikannya ruang agar kucing dapat mengurangi keagresifannya. Jangan tiba-tiba berhenti di depannya sehingga membuat mereka tidak nyaman.

Kucing dapat menjadi galak dan agresif ketika ada orang asing yang menatapnya. Mereka akan menganggap orang yang menatapnya adalah musuhnya. Oleh karena itu, sebaiknya berhati-hati jika anda tidak mau diserang mendadak.

Ada baiknya anda membawa anabul ke dokter hewan. Hal ini dimaksudkan agar mereka dapat memeriksa kondisi kesehatan dan memberikan penanganan yang tepat untuk kucing.

Nah itu dia penyebab kucing galak dan agresif beserta cara mengatasinya. Anda dapat berkonsultasi untuk menenangkan anabul kesayangan pada dokter hewan atau menghubungi call center Pet care.

Kucing gendut

Kucing Gendut, Kenali Resiko Terkena Obesitas

Kucing gendut seringkali dianggap sebagai kucing yang sangat menggemaskan. Namun, ternyata ada resiko fatal yang mungkin dapat terjadi pada kucing-kucing dengan berat badan berlebih ini. Selayaknya manusia, kucing juga bisa mengalami obesitas. Hal ini berpengaruh terhadap keseharian si kucing, termasuk kesehatannya yang dapat terganggu. 

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah obesitas pada kucing. Untuk itu, yuk kenali karakteristik, bahaya, serta cara mencegah obesitas agar kucing anda terhindar dari bahayanya! 

Karakteristik Kucing dengan Obesitas

Kucing dapat dikatakan memiliki obesitas apabila berat badannya berlebih. Dalam hal ini, kelebihan berat badan dihitung apabila kucing anda jauh, atau setidaknya lebih, dari rata-rata berat ras kucing tersebut. 

Sejalan dengan lebihnya berat badan, anda akan dapat membedakannya melalui kondisi fisik. Pertama, jika anda memegang bagian tulang belakang, panggul, serta dada, akan terasa lemak yang menggelambir. Lemak juga dapat muncul di area-area lain, seperti leher ataupun ekor. Selain itu, perut kucing juga membesar sehingga pinggangnya tidak terlihat. Pada kondisi obesitas yang parah, tulang rusuk kucing akan sulit untuk diraba. 

Sementara itu, tanda fisik lain juga terlihat dari gerakan kucing. Kucing dengan obesitas cenderung sulit bergerak ataupun berlari. Selain itu, mereka juga cenderung mudah lelah. 

Bahaya Obesitas pada Kucing

Berat badan berlebih pada kucing sejatinya dapat memberikan gangguan pada kesehatannya. Terdapat beberapa bahaya yang harus diawasi pada kucing gendut, yaitu sebagai berikut. 

  • Jantung dan peredaran darah
  • Diabetes (obesitas mampu mengganggu metabolisme kucing. Kucing dengan diabetes memiliki resiko besar terhadap diabetes) 
  • Masalah pencernaan
  • Masalah kulit
  • Masalah sendi serta tulang (terjadi akibat menumpu berat yang berlebihan dan dapat meningkatkan risiko pada permasalahan lain, seperti cedera)
  • Masalah pernapasan (bagian perut dan dada yang tertutup lemak menyulitkan kucing untuk bernapas)
  • Masalah pada hati 

Cara Mencegah dan Mengobati Obesitas pada Kucing

Ada beberapa cara untuk mencegah kucing anda terkena diabetes. Sebelum terlambat, segeralah batasi pemberian makanan ataupun camilan harian mereka. Pertama, kenali ras kucing anda beserta kebutuhan nutrisi hariannya. Dengan begitu, anda dapat menyesuaikan porsi atau jenis makanan yang baik untuk diberikan. Bila anda kesulitan untuk menemukan makanan yang tepat, cobalah konsultasi pada dokter hewan. 

Apabila kucing anda sudah memperlihatkan tanda-tanda diabetes, segera bawa ke dokter hewan terdekat atau panggil layanan dokter hewan ke rumah. Sekarang, PetCare telah memiliki layanan tersebut untuk memudahkan pengecekan anabul kesayangan anda. Yuk, perhatikan kebutuhan anabulmu! 

Kucing Maine Coon

Kucing Maine Coon: Karakteristik dan Cara Merawatnya

Kucing maine coon dapat dikatakan sebagai salah satu kucing terbesar di dunia. Selayaknya kucing, Maine Coon tentunya tidak jauh berbeda dengan ras-ras lainnya. Namun, mereka juga memiliki beberapa karakteristik serta cara perawatan yang membedakan mereka dari ras-ras lain. Yuk, kenali seluk-beluk kucing Maine Coon dalam artikel ini! 

Karakteristik Kucing Maine Coon

Seperti yang telah disebutkan, Maine Coon merupakan kucing dengan tubuh besar. Ukuran badan mereka dapat mencapai 12 kilogram, loh! Kucing Maine Coon jantan berukuran sekitar 5 sampai 12 kilogram, sementara betinanya berukuran lebih kecil, yaitu sekitar 3 sampai 7 kilogram. Selain beratnya, Maine Coon juga sangat khas dengan panjang tubuh dan ototnya. 

Di samping ukurannya, Maine Coon juga menarik hati banyak pecinta kucing karena memiliki bulu yang sangat tebal serta panjang. Dengan bulu yang tebal ini, tak heran kalau mereka akan terlihat jauh lebih besar dari berat badannya. Ketebalan bulu ini konon berfungsi untuk menjaga tubuh mereka dari cuaca dingin, terutama di tempat asal Maine Coon, yaitu di Maine, Amerika Serikat. 

Mereka juga memiliki ciri fisik yang terlihat di tubuhnya, seperti ukuran daun telinga yang besar, warna serta pola khusus, dan bentuk wajah yang cenderung ekspresif. Daun telinga Maine Coon umumnya besar, tinggi, dan disertai bulu menjuntai pada bagian dalam telinga yang berguna untuk melindungi mereka dari udara dingin. Warna dan pola bulu Maine Coon umumnya beragam, seperti tabby, putih, hitam, cokelat, ataupun merah. Terakhir, Maine Coon sangat khas dengan wajah yang tegas. Hal ini terlihat dari bentuk matanya yang membuat mereka terlihat gagah serta kuat. 

Dari segi sifat, Maine Coon sangat berbanding terbalik dengan wajahnya yang garang. Mereka sangat ramah, bersahabat, serta mudah berkenalan dengan lingkungan baru. Mereka juga sangat manja serta bergantung pada pemiliknya, termasuk ramah dengan anak-anak. Secara umum, Maine Coon juga tergolong dalam kucing yang aktif serta pintar. Jika anda menyukai kucing yang suka bermain serta mudah diajarkan trik-trik, seperti menangkap benda, Maine Coon mungkin dapat menjadi kucing yang tepat untuk anda. 

Cara Merawat Kucing Maine Coon

Kucing asal Amerika Serikat ini sejatinya membutuhkan beberapa perawatan khusus. Sejalan dengan bulunya yang tebal dan panjang, anda harus sangat memerhatikan perawatan bulu agar mereka tetap terlihat cantik dan sehat. Caranya dapat dimulai dengan rutinitas mandi, menyisir, dan menggunting bulu.

Pertama, mandikan Maine Coon setidaknya setiap satu bulan. Dalam hal ini, bulu mereka yang lebat dan panjang ini rentan terkena jamur, ketombe, serta masalah-masalah lainnya. Untuk itu, memiliki jadwal mandi rutin dapat mengontrol kerusakan bulu mereka. Sekadar tips, kenalkan mereka dengan kegiatan mandi sedini mungkin agar mereka terbiasa dan tidak berontak saat mandi. 

Kedua, pastikan untuk menyisir bulu kucing Maine Coon anda. Penting untuk diingat, anda perlu untuk menggunakan sisir khusus untuk anabul dan hindari pemakaian sisir manusia. Untuk jadwal menyisir, anda bisa lakukan tiga atau empat kali dalam seminggu. 

Selanjutnya, gunting bulu kucing anda jika anda melihat bulu yang menggumpal. Penggumpalan ini bisa terjadi karena banyak hal dan merupakan hal yang wajar. Oleh sebab itu, pastikan untuk menggunting bagian yang menggumpal tersebut menggunakan alat pemotong bulu kucing. 

Terakhir, merawat kucing Maine Coon juga tidak jauh berbeda dengan kucing-kucing lainnya, yaitu memerhatikan nutrisi serta vaksinasi rutin. Untuk nutrisi, sebaiknya konsultasikan dulu keadaan Maine Coon anda dengan dokter hewan. Namun, umumnya kucing Maine Coon membutuhkan makanan yang memiliki kualitas sangat bagus. Mereka cenderung membutuhkan protein tinggi, karbohidrat rendah, dan memiliki lemak serta asam lemak. 

Untuk vaksinasi, pastikan Maine Coon anda selalu terkontrol oleh dokter hewan agar terus terjaga kesehatannya. Nah, jika kamu ingin memanggil layanan vaksin hewan di rumah, PetCare dapat membantu anda!