Category: CARE

IMGPANDA_premium_BoHyvK

Manfaat Grooming Bagi Kucing Agar Tetap Cantik dan Sehat

Grooming kucing memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan penampilannya. Tetapi. banyak dari pemilik takut untuk melakukan grooming karena merasa kucing akan stres atau memberontak.

Namun, nyatanya kucing juga suka grooming karena bisa mempererat ikatan dengan pemilik. Kucing akan merasakan perhatian dan kasih sayang dari pemilik melalui grooming.

Selain mempererat hubungan kucing dan pemilik. grooming juga memiliki segudang manfaat yang perlu anda ketahui. Artikel ini akan membahas manfaat grooming bagi kucing  satu persatu.

Jad, yuk kita pelajari bersama.

1. Mengurangi Hairballs

Hairballs atau bola rambut adalah hal biasa yang sering terjadi pada kucing. Apalagi jika kucing memiliki bulu yang panjang, hal ini akan sering terjadi.

Hairballs terjadi karena kucing menelan bulu yang rontok saat menjilati bagian tubuh menggunakan lidahnya yang kasar. Kemudian bulu-bulu tersebut terkumpul di dalam perut dan membentuk gumpalan berbentuk bola.

Hairballs ini bisa menyebabkan masalah pencernaan pada kucing. Nantinya, kucing akan merasa tidak nyaman bahkan dehidrasi. Ini dikarenakan sistem pencernaan kucing melambat.

Dengan menyisir bulu secara teratur bisa mengurangi bulu yang tertelan oleh kucing, Sehingga hairballs bisa berkurang dan mengurangi masalah pencernaan.

2. Mengurangi Kerontokan Bulu

Sebenarnya kucing melakukan grooming sendiri dengan cara menjilati tubuhnya. Tapi, hal ini bisa menyebabkan hairballs dan kerontokan pada bulu. Terutama pada kucing dengan bulu panjang akan lebih sering mengalami kerontokan. 

Dengan menyisir bulu secara teratur, bisa membantu menghilangkan bulu yang rontok dan mencegah terbentuknya bulu kusut.

Selain itu, menyisir bulu bisa membantu menyebarkan minyak alami ke seluruh bulu. Hal ini akan membantu menjaga kesehatan kulit dan bulunya tetap berkilau.

Grooming yang teratur bisa menghilangkan kotoran dan menjaga bulu tetap bersih dan mengurangi kerontokan.

3. Mendeteksi Masalah Kesehatan

Kucing sering kali mengalami masalah kesehatan pada kulitnya. Dengan melakukan grooming, bisa mendeteksi gejala penyakit dengan lebih cepat. Anda bisa mencari benjolan atau perubahan pada kulit dan bulu kucing, 

Selain masalah kulit, bisa juga melakukan pemeriksaan telinga, mata, dan gigi untuk mengetahui adanya masalah kesehatan seperti infeksi atau tungau. Sering kali ditemukan kutu atau parasit lain yang menghinggap di bulu mereka.

Dengan mengetahui masalah ini sejak dini, bisa lebih cepat mendapat penanganan dan perawatan yang intensif.

Grooming tidak hanya menyisir bulu saja, memandikan kucing juga termasuk perawatan penting. Saat memandikan kucing akan membantu menghilangkan kotoran dan minyak berlebih dari bulunya. Oleh karena itu, grooming akan membantu menjaga kulit dan bulu tetap sehat dan rapi.

4. Membangun Ikatan Lebih Baik

Merawat kucing adalah cara yang baik untuk menjalin ikatan dengan mereka. Ketika grooming, Anda dan kucing akan menghabiskan waktu bersama. Sembari grooming, Anda bisa menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada mereka.

Banyak kucing suka untuk disisir dengan lembut. Aktivitas santai ini akan sangat menyenangkan bagi Anda dan kucing. 

Jangan lupa, ketika grooming berikan snack sebagai reward. Sehingga, aktivitas ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi kucing. Kucing akan merasa lebih nyaman setelah perawatan.

5. Menghilangkan Stress dan Kecemasan

Grooming yang dilakukan secara rutin akan membantu mengurangi stres dan kecemasan kucing. Mereka akan merasa lebih nyaman saat disentuh dan dipegang. Hal ini bisa membantu merasa lebih rileks dan tidak merasa cemas.

Dengan mengetahui manfaat grooming bagi kucing, diharapkan kedepannya pemilik bisa lebih peduli akan perawatannya. Jika Anda tidak memiliki waktu untuk grooming sendiri, sekarang Pet Care menyediakan jasa Grooming Kucing dan Anjing Terdekat. Pesan sekarang melalui layanan Pet Care

Selain itu, Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan terdekat. Segera hubungi call center Pet Care untuk mendapatkan konsultasi dari dokter hewan profesional.

pexels-dids-1938031

7 Penyebab Kaki Kucing Bengkak yang Bisa Menghambat Aktivitas

Pernah melihat kaki kucing bengkak? Jika salah satu dari cakar kucing membesar, artinya ada pembengkakan. Jangan sepelekan hal ini yaa.

Bengkak di bagian kaki adalah hal yang sering terjadi. Pemicunya bisa beragam, mulai dari gigitan serangga atau adanya infeksi. 

Namun, jika kaki kucing anda sering bengkak tidak perlu panik. Artikel ini akan membahas 7 penyebab kaki kucing bengkak. 

Bengkak pada kaki kucing ada dua jenis. Bengkak yang terasa sakit dan bengkak yang tidak terasa sakit.

Jika kucing berjalan pincang artinya ada pembengkakan pada bagian kaki dan terasa nyeri. Jika mereka berjalan normal tetapi bagian kaki membesar, artinya terjadi pembengkakan karena peradangan.

Yuk, kita pelajari bersama.

1. Gigitan Kucing

Ini adalah penyebab umum kaki bengkak. Kucing yang bertengkar bisa menimbulkan penyakit. Kucing sering menggigit bagian kaki ketika berkelahi, sehingga terjadi infeksi. 

Kaki yang terinfeksi akan menimbulkan abses yang menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit. Selain itu, menimbulkan rasa tidak nyaman, gatal dan kesulitan saat berjalan. 

Coba perhatikan kaki kucing anda, apakah terdapat luka atau benjolan di kulit sekitar kaki. Ini untuk mendeteksi adanya pembengkakan pada kaki.

2. Arthritis

Arthritis adalah peradangan pada sendi yang bisa menyebabkan bengkak, nyeri dan kaki. Ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang overaktif menyerang sendi dan merusak jaringan, sehingga menimbulkan peradangan.

Sendi yang terkena arthritis sering kali bengkak dan memerah biasanya disertai rasa nyeri. Rasa nyeri biasanya akan muncul jika kucing bergerak atau jalan.

Kucing yang mengalami arthritis akan kesulitan untuk berjalan normal karena nyeri. Hal ini bisa menghambat gerakan pada kucing.

3. Cakar atau Kuku yang Tumbuh ke Dalam

Ketika kuku tumbuh ke dalam, pasti rasanya sakit. Begitupun dengan kucing. Cakar atau kuku yang tumbuh ke dalam pada kucing akan menyebabkan infeksi dan bengkak

Kuku yang tidak dipotong dengan benar maka bisa berpotensi tumbuh ke dalam. Jika tidak memiliki waktu, anda bisa panggil jasa grooming melalui layanan Pet Care khusus di wilayah Jakarta. 

Kucing yang kukunya tumbuh ke dalam akan merasa tidak nyaman ketika berjalan. area sekitar kuku akan memerah dan bengkak. Ini yang membuat kucing kesulitan untuk berjalan.

4. Edema

Edema pada kucing adalah kondisi dimana cairan berlebihan menumpuk di sekitar kaki lalu menyebabkan pembengkakan. Kucing yang mengalami edema akan menunjukan rasa nyeri ketika disentuh.

Edema disebabkan oleh beberapa faktor, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, alergi atau kerusakan jaringan akibat trauma dan luka bakar.

5. Pillow Paw

Pillow Paw atau Pododermatitis sel plasma adalah kondisi di mana padatan lemak pada kaki kucing membesar. Ini bisa menyebabkan kaki kucing terlihat empuk seperti bantal (pillow)

Pododermatitis biasanya disebabkan karena adanya reaksi alergi terhadap makanan, lingkungan, gigitan parasit atau lainnya.

6. Eosinophilic granuloma

Eosinophilic granuloma pada kaki kucing adalah kondisi dermatologis yang dapat mempengaruhi jaringan kulit pada kaki kucing. Sering kali disebabkan oleh reaksi alergi terhadap makanan, gigitan serangga, atau bahan kimia tertentu.

Biasanya kaki kucing akan muncul benjolan kecil yang terasa gatal dan tidak nyaman. Kemudian akan muncul kemerahan di sekitarnya.

7. Tumor

Tumor pada kaki atau cakar kucing bisa bersifat baik (jinak) atau ganas bisa menyebabkan pembengkakan. Nantinya akan  meradang, terinfeksi, atau menekan pembuluh darah di dekatnya.

Tanda adanya tumor pada cakar kucing adalah adanya pembengkakan yang terlihat. Muncul benjolan disekitar kaki. Nyeri saat disentuh dan perubahan jalan kucing.

Jika Anda melihat kaki kucing bengkak, segera hubungi ke dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center Pet Care. 

Pet Care menyediakan layanan home visit dokter hewan. Dengan menghubungi call center, dokter hewan terdekat dari lokasi anda akan segera datang memberikan perawatan yang terbaik. 

pexels-genadi-yakovlev-17905558

7 Ras Anjing Terkuat Di Dunia Cocok Untuk Menjadi Penjaga

Anjing adalah sahabat setia manusia dengan beragam karakter yang unik. Salah satu alasan manusia memelihara anjing untuk dijadikan sebagai penjaga. 

Tak bisa dipungkiri beberapa ras anjing memiliki fisik yang kuat. Sehingga, banyak orang menjadikan mereka penjaga.

Kalau kalian ingin memelihara anjing untuk dijadikan penjaga. Yuk, kenali 10 ras anjing terkuat di dunia.

1. Alaskan Malamute

Alaskan malamute ini berasal dari suku Inuit di Alaskan. Biasanya warga setempat memanfaatkan anjing ini untuk menarik kereta salju. Mereka membantu kegiatan sehari-hari penduduk suku di tengah cuaca ekstrim.

Dengan ekor dan bulu yang lebat, Alaskan tampil menonjol di kalangan anjing lainnya. Bulu yang berlapis dengan warna buku yang beragam berfungsi untuk melindungi diri suhu dingin.

Sebagai anjing penarik kereta salju, Alaskan Malamute memiliki kemampuan fisik yang luar biasa. Mereka memiliki kekuatan dan daya tahan tubuh yang tinggi.

Walaupun fisik anjing ini sangat kuat, tapi Alaskan dikenal ramah, setia, dan enerjik. Mereka suka berinteraksi dengan manusia dan anak-anak. Anjing ini cocok untuk dijadikan sahabat.

2. Kangal

Kangal adalah anjing terkuat yang berasal dari turki. Ras ini memiliki kekuatan dan naluri melindungi yang tinggi. Anjing ini dipelihara untuk melindungi ternak dari serangan serigala atau beruang.

Kangal memiliki penampilan yang rupawan dengan bulu kasar dan bulu lembut didominasi warna coklat, kuning dan putih. Mata yang besar dan ekspresif menambah pesona mereka.

Anjing ini bisa mencapai berat 145 kg, membuat Kangal menjadi salah satu anjing terberat di dunia. Dengan tubuh besar dan otot yang solid, penampilan fisik mereka luar biasa.

Kangal juga dikenal sebagai anjing yang setia dan melindungi. Naluri untuk melindungi mereka sangat tinggi. Ini bisa menjadi pilihan terbaik sebagai anjing penjaga.

3. Rottweiler

Anjing terkuat ketiga ada Rottweiler. Mungkin kalian sudah tidak asing dengan ras anjing ini, Anjing ini terkenal sebagai anjing penjaga, polisi, atau tim sar.

Dengan tubuh yang berotot, bulu pendek berwarna hitam kemerahan  membuat penampilannya mencolok dan tegas. 

Anjing asal Jerman ini ternyata dulunya digunakan sebagai anjing penarik kereta dan penggembala. Semakin berkembangnya zaman, Rottweiler menjadi anjing penjaga ternak dan properti.

Meskipun terlihat galak, Rottweiler memiliki sifat yang tenang dan setia terhadap keluarga. Mereka siap melindungi dan berkorban demi keamanan orang yang mereka cintai.

4. Saint Bernard

Anjing yang terkenal dengan imut dan kelembutannya ternyata adalah salah satu ras anjing terkuat di dunia. Saint Bernard adalah anjing penyelamat di pegunungan Alpen dan menjadi anjing yang paling banyak disukai di dunia.

Saint Bernard berasal dari Pegunungan Alpen di Swiss dan Italia yang dikembangkan untuk penyelamatan. Anjing ini memiliki penampilan tubuh besar dan bulu yang tebal untuk melindungi dari suhu dingin. Umumnya berbulu putih dengan bercak coklat atau merah.

Walaupun badannya besar, Saint Bernard adalah anjing yang lembut dan ramah. Mereka dikenal karena kepribadian yang tenang, sabar dan setia. Mereka mudah beradaptasi di rumah dan sangat menyayangi anak-anak. Anjing ini bisa menjadi pilihan untuk keluarga.

5. Siberian Husky

Mungkin sudah banyak yang tahu dengan ras anjing ini. Siberian Husky terkenal dengan visualnya yang mencolok. Selain karena visualnya, anjing ini menjadi salah satu ras anjing yang dikenal dengan kekuatan dan keberaniannya.

Siberian Husky berasal dari Siberia, Rusia. Mereka dikembangkan oleh suku Chukchi untuk menarik kereta salju dan membantu kegiatan berat di daerah kutub. Daya tahan terhadap suhu ekstrim membuat anjing ini sangat istimewa.

Baca juga: 5 Fakta Unik Siberian Husky Si Anjing Rumahan

      Kenali Cara Perawatan Husky, Si Anjing yang Terkenal Drama 

Penampilan Siberian Husky yang menawan dengan bulu tebal dan mata biru menjadi ciri khas mereka. Bulu tebal membuat mereka terlindungi dari suhu dingin.

Daya tahan tubuh mereka memang luar biasa. Tapi, kemampuan fisik mereka untuk menarik beban berat di salju dan berlari juga luar biasa, Mereka juga dikenal dengan kelincahannya. 

Dibalik fisik yang luar biasa, anjing ini dikenal dengan ramah dan suka bergaul dengan manusia. Mereka suka berinteraksi dengan manusia dan  anjing lain. Siberian Husky cocok menjadi pilihan untuk keluarga yang aktif dan suka bersosialisasi.

6. Pitbull

Anjing ini sering mendapat pandangan negatif karena kekuatan fisiknya. Tetapi, Pitbull sebenarnya adalah ras anjing yang ramah dan lyal. Mereka sering kali sayang kepada anak-anak hingga menjadi sahabat mereka.

Pitbull memiliki tubuh yang kuat dan berotot, tak heran mereka menjadi salah satu ras anjing terkuat. Mereka juga termasuk anjing yang cerdas dan mudah dilatih. 

Pitbull banyak berperan dalam membantu polisi dan detektif dalam pencarian. Mereka merespons baik terhadap pelatihan positif. Mereka akan bersikap agresif jika salah pelatihan dan penanganan.

Baca juga: Cara Perawatan Anjing Pitbull Agar Tidak Menyerang Manusia 

Dengan pelatihan yang tepat, Pitbull bisa menjadi anjing yang aman dan ramah. 

7. Doberman Pinscher

Doberman Pinscher dikenal dengan penampilan elegan dan kecerdasannya. Anjing ini diciptakan untuk menjadi anjing penjaga yang tangguh dan cerdas. Tak heran, anjing ini termasuk salah satu ras anjing terkuat di dunia. 

Selain kuat, Doberman adalah salah satu anjing paling cerdas. Mereka cepat belajar dan memiliki naluri melindungi yang tinggi. Kecerdasan yang mereka miliki cocok untuk membantu pekerjaan penjaga, polisi atau detektif. 

Dengan fisik yang kuat, Doberman juga memiliki energi yang tinggi. Mereka perlu aktivitas fisik yang kuat. Pemilik harus lebih aktif mengajak mereka bermain dan berolahraga.

Dibalik fisiknya yang atletis, anjing ini adalah anjing yang setia. Mereka dikenal sebagai sahabat yang setia dan penuh kasih kepada pemiliknya.

Itu adalah 7 ras anjing terkuat di dunia yang mungkin cocok untuk menjadi penjaga dan sahabat kalian. Jika kalian ingin memelihara anjing, lakukanlah konsultasi ke dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center Pet Care. 

Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan. Jangan ragu hubungi kami.

pexels-dids-2127516

10 Fakta Menarik Tentang Telinga Kucing

Kucing dengan telinga segitiganya adalah hewan peliharaan yang lucu karena tingkah randomnya. Terkadang kita bisa dibuat kagum atau bingung dengan tingkahnya.

Namun, apa kalian tahu bahwa para ahli menemukan hal menarik tentang tubuh kucing? Kalian mungkin tidak akan menyangka bahwa bagian tubuh kucing yang menarik adalah telinganya.

Telinga kucing mungkin jarang diperhatikan, tapi sebenarnya mereka memiliki banyak fungsi untuk membantu melakukan beberapa hal unik, lho.

Yuk, pelajari bersama 10 fakta menarik tentang telinga kucing.

1. Kucing Memiliki Pendengaran Yang Tajam

Seperti harimau, kucing sebenarnya terlahir sebagai predator. Kucing memiliki pendengaran terbaik diantara hewan peliharaan lainnya.

Bahkan jika dibandingkan dengan anjing, kucing bisa menangkap frekuensi lebih rendah dan lebih tinggi.

Kucing bisa mendengar rentang frekuensi antara 48 Hz hingga 85KHz. Sedangkan anjing hanya mampu menangkap frekuensi sekitar 40 Hz hingga 60KHz.

Dengan pendengaran yang super membantu kucing menemukan suara, menentukan spesies yang berbeda dan membedakan jenis suara.

2. Telinga Kucing Memiliki Banyak Otot

Kucing memiliki 35 otot pada telinganya. Ini 5 kali lebih banyak dari manusia. Manusia sendiri hanya memiliki enam otot pada telinganya.

Otot – otot pada telinga kucing digunakan untuk menangkap suara yang mereka dengar. Tidak heran kalau kucing bisa menangkap suara terkecil di dalam rumah. Selain itu, semua otot memberikan kemampuan untuk memutar telinganya 180 derajat.

3. Bentuk Telinga Segitiga Untuk Menangkap Gelombang Suara

Banyak orang suka dengan bentuk telinga kucing yang segitiga. Selain lucu, fungsi telinga segitiga adalah untuk menangkap gelombang suara.

Kucing menggunakannya seperti corong menangkap gelombang suara. Setelah ditangkap, gelombang tersebut akan menuju ke telinga bagian dalam untuk diproses. 

Kalau kucing menggerakan telinganya, mereka sedang mengatur posisi yang tepat untuk mendengar apa yang terjadi disekitarnya.

4. Menjaga Keseimbangan

Seperti mamalia lainnya, telinga kucing memiliki saluran setengah lingkaran yang berisi cairan. Menariknya cairan tersebut bisa bergeser ketika kucing bergerak.

Cairan ini membantu otak kucing untuk mengetahui gerakan dan posisi tubuhnya. Inilah yang membantu kucing menjaga keseimbangannya dengan baik.

5. Penanda Mood Kucing

Sebagai pemilik tentunya ingin mengetahui suasana hati dari kucing. Apa yang sedang mereka rasakan?

Telinga mereka bisa memberi tahu banyak hal. Telinga kucing berperan sebagai penanda suasana hati.

Jika telinga datar, kemungkinan mereka sedang takut atau marah. Kalau mereka sedang penasaran, telinganya akan bergerak-gerak. Apabila merasa senang atau bahagia, akan bergerak maju.

6. Kucing Membersihkan Telinganya Sendiri

Kucing biasanya akan menjaga kebersihan diri mereka dengan baik. Termasuk saluran telinga. 

Proses membersihkan kotoran telinga, partikel kecil dan sel kulit mati yang diangkut keluar disebut dengan ‘migrasi epitel’. Dengan adanya proses ini, telinga mereka akan bersih tanpa harus dibantu.

Namun, jika adanya penyakit atau infeksi bisa mengganggu proses ini. Periksa secara rutin apakah ada penumpukan kotoran pada telinga.

Hubungi dokter hewan terdekat agar segera mendapat pemeriksaan dan penanganan secepatnya.

Baca Juga: Telinga Kucing Berair? Waspadai 5 Penyakit Ini 

7. Telinga Kucing Tertutup Saat Lahir

Kucing yang baru lahir sangat bergantung dengan induknya. Ketika lahir, saluran telinga mereka tertutup. Karena saluran telinganya tertutup, mereka tidak bisa mendengar hingga usia 14 hari.

Saluran telinga yang tertutup berfungsi sebagai fitur keamanan, lho. Ketika lahir, saluran yang tertutup akan melindungi bagian telinga dalam.

8. Kucing Bermata Biru Berisiko Mengalami Ketulian

Kucing yang memiliki bulu putih dengan mata biru tentunya sangat menarik bukan? Tapi, kucing ini rentan mengalami ketulian.

Hal ini, disebabkan karena adanya beberapa gen yang mempengaruhi ciri fisik tertentu. Sekitar 65% hingga 85% kucing berbulu putih dan bermata biru akan terlahir tuli. 

Namun, tidak semua kucing berbulu putih dan bermata biru akan terlahir tuli atau mengalami gangguan pendengaran.

9. Pentinya Bulu Disekitar Telinga

Selain bentuk telinga segitiga yang lucu, bulu disekitar telinga banyak disukai oleh manusia. Tapi, tahukah kalian kalau bulu ini punya fungsi lain?

Bulu sekitar telinga berfungsi untuk melindungi dari debu dan kotoran. Selain itu, bulu-bulu ini membantu menangkap gelombang suara yang akan didistribusikan ke dalam saluran telinga.

10. Suhu Telinga Mengidentifikasi Stress

Tahukah kalian suhu telinga kucing bisa menandakan kondisi kucing? Penelitian mengatakan bahwa suhu telinga kanan akan lebih tinggi ketika kucing merasa terancam atau stres. Dan uniknya walau suhu telinga kanan naik, suhu telinga kiri akan tetap normal.

Itulah 10 fakta menarik tentang telinga kucing. Tak sangka ya kalau telinga adalah bagian penting bagi kucing. Setelah mengetahui fungsi telinga kucing, rawatlah dengan baik untuk menjaga kesehatan kucing.

Di Pet Care kami menyediakan layanan dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center. Dokter hewan terdekat dari lokasi akan segera datang untuk memberikan konsultasi dan perawatan kucing kalian.

pexels-pixabay-208849

Telinga Kucing Berair? Waspadai 5 Penyakit ini

Telinga kucing tiba-tiba berair dan mengeluarkan cairan? Hal ini, perlu diwaspadai karena bisa jadi kucing sedang mengalami infeksi atau bahkan tumor.

Merawat kesehatan kucing secara rutin adalah kewajiban bagi para cat lovers. Selain perawatan kesehatan perlu juga grooming untuk membersihkan tubuh kucing  terutama bagian telinganya.  

Perlu diketahui bahwa telinga kucing sangat sensitif. Mereka menggunakannya untuk mengidentifikasi suara dan keseimbangan tubuhnya. Jika terdapat masalah pada telinga kucing, tentunya akan menghambat aktivitas. 

Tapi, jangan khawatir ketika telinga kucing mengeluarkan cairan. Artikel ini akan membahas 5 penyakit telinga pada kucing yang harus diwaspadai. 

Dengan mengetahui hal ini, kita bisa mencegah dan memberikan penanganan yang tepat dan cepat pada kucing kita. 

Yuk, kita pelajari bersama.

1. Telinga Kucing Berair Akibat Infeksi (Otitis)

Telinga kucing mengeluarkan cairan yang berbau, bengkak, dan memerah bisa menjadi ciri bahwa adanya infeksi otitis. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri, jamur dan parasit.

Otitis bisa menjangkit bagian luar, tengah dan dalam telinga. Hal ini, dapat mengakibatkan hilangnya kemampuan pendengaran kucing.

Otitis bisa menyerang salah satu atau kedua telinga kucing. Ketika kucing mengalami otitis 

mereka akan menggelengkan kepala dan menggaruk telinga. Kemudian telinga kucing akan mengeluarkan cairan berbau tidak sedap.

2. Tungau Telinga (Otodectes Cynotis)

Kucing sering menggaruk telinga? Selain gatal, ini bisa menjadi pertanda adanya tungau pada telinga kucing.

Tungau ini adalah parasit yang bisa menginfeksi telinga kucing. Biasanya ditemukan di dalam telinga kucing, saluran pendengaran, kulit sekitar kepala dan leher.

Tungau ini disebabkan oleh parasit yang bernama otodectes cynotis. Biasanya menular karena kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi.

Kucing yang terkena tungau akan sering menggaruk kepalanya karena rasa gatal yang parah. Kemudian akan muncul cairan berwarna coklat kehitaman pada telinga.

Jika sudah parah maka telinga akan mengalami pembengkakan hingga kerusakan pada jaringan telinga. 

3. Polip Telinga

Kucing jalan sempoyongan? Nah, ini adalah salah satu gejala polip telinga. 

Baca juga: Penyebab Kucing Jalan Sempoyongan

Polip telinga adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang terjadi pada saluran telinga. Kemudian akan menjalar dari daun telinga hingga dinding saluran tengah.

Polip bisa disebabkan oleh infeksi dari bakteri atau virus. Infeksi virus disebabkan karena kotoran yang menumpuk pada bagian telinga sampai terjadi peradangan

Gejala kucing yang terkena polip adalah telinga yang memerah, kucing sering memiringkan kepala hingga jalannya sempoyongan, tercium bau yang tidak sedap pada bagian telinga atau pendarahan pada telinga.

4. Ketombe Telinga (Seborrhea)

Kulit telinga kucing bersisik dan berminyak disertai rasa gatal adalah gejala seborrhea. Apa itu seborrhea?

Seborrhea atau ketombe adalah gangguan pada kulit telinga akibat produksi telinga yang berlebih. Ini bisa disebabkan oleh masalah kesehatan kulit yaitu gangguan kelenjar sebasea untuk mengatur produksi minyak atau alergi.

5. Tumor Telinga

Tumor Juga bisa menyerang telinga kucing. Jika adanya benjolan atau pembengkakan di area sekitar telinga bisa menjadi indikasi adanya tumor.

Kotoran telinga yang cenderung berair, berbau bahkan bernanah akan menimbulkan rasa sakit pada kucing. Nantinya kucing akan sering menggelengkan telinga karena perubahan kondisi pada tubuhnya. 

Tumor bisa disebabkan karena polip pada telinga yang tak kunjung sembuh. Polip akan menyumbat bagian telinga, sehingga ini memicu bakteri untuk berkembang. Autoimun juga menjadi salah satu penyebab adanya tumor.

Kucing yang mengalami gangguan pada telinganya akan mudah jatuh atau jalan sempoyongan. Hal ini dikarenakan telinga adalah titik keseimbangan kucing. Sehingga. menjaga kesehatan telinga kucing sangat penting.

Oleh karena itu, segera periksa telinga kucing yang berair ke dokter hewan terdekat melalui layanan Pet Care. Cukup hubungi  call center Pet Care, maka dokter hewan terdekat dari lokasi akan datang memeriksa kucing kesayangan.

pexels-gustavo-fring-6816855

5 Alasan Kucing Takut Grooming

Siapa yang tak suka memanjakan bulu-bulu halus kucing kesayangan? Tetapi, urusan grooming bisa menjadi masalah baru buat pemilik. Ada saja drama-drama yang membuat mereka merasa takut dan kabur dari sikat bulu. 

Mari kita bahas 5 alasan yang membuat kucing takut grooming. Yuk, baca sampai selesai.

1. Sikat Bulu yang Menakutkan

Sebagian besar  kucing takut terhadap sikat bulu. Bagi mereka, sikat menjadi monster yang hendak menjarah bulu-bulu indah mereka. 

Oleh karena itu, ketika sikat ditarik, kucing biasanya kabur seperti bintang film yang menghindari paparazi.

Cobalah untuk mengenalkan sikat yang ramah kucing. Ada berbagai jenis sikat yang memiliki bulu lembut dan desain yang nyaman untuk kucing. 

Dengan memilih alat yang tepat, kita bisa menciptakan grooming menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan bagi kucing.

2. Sisir Rambut Panjang

Bagi kucing dengan bulu panjang, sisir bisa jadi mimpi buruk. Mereka merasa sedang berhadapan dengan kawat berduri yang akan merusak keindahan bulu mereka. Biasanya kucing akan kabur saat disisir.

Jangan terlalu tergesa-gesa saat menyisir bulu kucing, terutama yang berbulu panjang. Gunakan sisir dengan gigi lembut dan lakukan dengan sabar. Sisir perlahan, dan berikan kesempatan untuk merasa nyaman selama proses ini.

3. Takut Air

Kebanyakan kucing tidak terlalu suka air. Mandi bisa menjadi momok yang menakutkan bagi mereka. Mereka cenderung menganggap mandi sebagai pengalaman yang memalukan dan tidak menyenangkan.

Untuk mengatasi masalah ini, kenalkan air secara perlahan kepada kucing. Mulailah dengan membiarkan mereka bermain dengan air atau sedikit menyiram air pada tubuh mereka. 

Hal ini dapat membantu mengurangi ketakutan mereka terhadap air dan membuat proses mandi menjadi lebih menyenangkan.

4. Bau Shampo yang Mengusik Hidung Kucing

Beberapa kucing sangat sensitif terhadap bau shampoo atau sabun yang digunakan selama grooming. Bau-bauan kimia bisa membuat hidung merasa tidak nyaman.

Pilihlah produk grooming yang memiliki bau yang lembut dan tidak terlalu kuat. Beberapa produk khusus untuk kucing bahkan memiliki aroma yang disukai oleh mereka. Dengan begitu, kucing tidak akan lagi kabur saat mencium aroma yang tidak disukai.

5. Lingkungan yang Menakutkan

Beberapa kucing takut grooming karena lingkungan yang membuat mereka cemas. Suara bising, cahaya yang terlalu terang, atau adanya hewan lain di sekitar dapat membuat mereka merasa terancam.

Usahakan untuk memberikan suasana yang tenang dan nyaman selama sesi grooming. Pilih tempat yang tenang, redup, dan bebas dari gangguan. Dengan menciptakan lingkungan yang kondusif, kucing akan lebih bersedia untuk menjalani proses grooming dengan lebih santai.

Ingatlah, setiap kucing memiliki kepribadian dan keberanian mereka sendiri. Sebagai pemilik, mari kita buat proses grooming menjadi momen kebersamaan yang positif antara kita dan kucing kesayangan. 

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan terdekat. Segera hubungi call center Pet Care untuk mendapatkan konsultasi dari dokter hewan profesional. Konsultasikan permasalahan grooming bersama Pet Care.

Dengan memahami permasalahan mereka, kita bisa menciptakan pengalaman grooming yang lebih menyenangkan dan minim drama. Happy grooming, teman-teman!

White persian cat

Cara Merawat Kucing Persia Agar Bulu Lebat dan Cantik

Cara merawat kucing persia bisa dibilang susah-susah gampang. Kucing persia sendiri adalah salah satu ras kucing yang paling menawan. Dengan bulu lebat, wajah pesek yang menggemaskan dan sikap yang ramah, tidak heran jika banyak pecinta kucing memilih persia sebagai anabul kesayangan. 

Namun, untuk menjaga kesehatan dan kecantikan bulu kucing persia, butuh perawatan yang tepat. Artikel ini akan membahas cara merawat kucing persia yang mudah dan praktis untuk diikuti.

Cara Merawat Kucing Persia

1. Memilih Makanan yang Berkualitas

Makanan apa yang cocok untuk kucing persia? Memberikan makanan berkualitas tinggi penting untuk kesehatan kucing persia. Makanan yang mengandung nutrisi seimbang seperti protein tinggi, asam lemak omega-3, dan vitamin A akan membantu menjaga kulit dan bulu yang sehat. 

Selain makanan berkualitas, penting untuk memastikan bahwa kucing persia memiliki akses yang cukup ke air bersih setiap hari. Mereka cenderung sulit minum air, jadi pastikan untuk mengganti air setiap hari dan tempatkan mangkuk air di lokasi yang mudah diakses oleh kucing. 

2. Perhatikan Kesehatan Mata

Salah satu ciri khas kucing persia adalah mata indahnya. Tetapi, mata kucing persia rentan terhadap masalah kesehatan. Oleh karena itu, sebagai pemilik harus memperhatikan kesehatan matanya.

Merawat mata kucing persia bisa dilakukan sendiri, dengan cara membersihkan mata kucing secara teratur dengan kapas lembut yang direndam dalam larutan steril untuk mencegah infeksi. 

3. Grooming Secara Rutin

Kucing persia terkenal dengan bulunya yang lebat dan indah. Grooming adalah kunci untuk menjaga kebersihan dan kecantikan bulu kucing persia. Sisir bulunya secara teratur untuk menghindari bulu yang rontok berlebihan. 

Lalu, berapa kali kucing persia harus mandi?

Mandi adalah grooming yang penting untuk kesehatan dan kebersihan kucing persia. Namun, kucing persia memiliki bulu yang panjang dan lebat, sehingga tidak perlu dimandikan setiap hari. 

Kucing persia setidaknya direkomendasikan untuk mandi sekali sebulan. Jika kucing suka menghindari air, bisa juga menggunakan tisu basah atau dry shampoo khusus kucing untuk membersihkan bulunya secara berkala.

Untuk grooming yang maksimal dan hasil yang terbaik, bawa kucing persia ke tempat grooming terpercaya. Jika tidak punya waktu, bisa memanggil jasa grooming ke rumah agar kucing persia mendapat perawatan terbaik dari profesional.

4. Mainan Interaktif

Kucing persia memiliki karakteristik unik, tentunya membutuhkan stimulasi mental dan fisik untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaannya. Salah satu cara terbaik adalah menggunakan mainan interaktif untuk merangsang naluri bermain dan eksplorasi kucing. 

Hindari mainan yang memiliki bagian kecil sehingga dapat ditelan dan pastikan bahwa mainan tidak memiliki bagian untuk melukai kucing

5. Rutin ke Dokter Hewan

Jangan lupakan kunjungan rutin ke dokter hewan. Pemeriksaan secara berkala akan membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini dan mencegah perkembangan penyakit. 

Jika adalah masalah kesehatan pada kucing persia segera bawa ke dokter hewan terdekat atau hubungi  call center Pet Care untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Dengan mengikuti tips perawatan di atas, dapat memastikan kesehatan dan kecantikan kucing Persia tetap terjaga. Jadi, ayo rawat kucing Persia dengan penuh kasih sayang dan pengetahuan yang tepat!

vaksin anjing

Vaksin Anjing: Jadwal dan Vaksin yang Wajib Diberikan

Vaksin anjing sangat penting untuk memastikan kesehatan dan kebahagiaan anjing. Sama halnya dengan manusia, anjing juga rentan terhadap berbagai penyakit yang dapat mengancam kesehatannya. Oleh sebab itu, pastikan memberi vaksin yang tepat dan sesuai jadwal.

Kapan anjing harus vaksinasi? Apa saja vaksin yang harus diberikan kepada anjing? Baca artikel ini sampai habis untuk temukan jawabannya.

Jenis Vaksin Anjing

1. Vaksin Distemper

Vaksin distemper adalah satu lagi yang tak boleh dilewatkan. Distemper adalah penyakit serius yang dapat mempengaruhi sistem pernapasan, pencernaan, dan saraf anjing. Penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari mata dan hidung, demam, batuk, muntah, diare, kejang, kejang, kelumpuhan, dan seringkali kematian. 

2. DHPP 

DHPP adalah kombinasi vaksin untuk memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan. Vaksin ini terdiri dari Distemper (D), Hepatitis (H), Parvovirus (P), dan Parainfluenza (P). Vaksin DHPP diberikan pada anak anjing kemudian di usia satu sampai dua tahun perlu divaksin kembali untuk menjaga kesehatannya.

3. Vaksin Anjing Rabies  

Vaksin rabies adalah yang paling penting dan bahkan diwajibkan. Rabies adalah penyakit mematikan yang menular melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Penyakit ini dapat menyebabkan masalah serius pada anjing dan bahkan berpotensi menular ke manusia. Maka, vaksinasi rabies, akan melindungi anjing kita dan mencegah penularan penyakit ini.

4. Vaksin Parvovirus

Parvovirus adalah penyakit serius terutama pada anjing muda. Penyakit ini dapat menyebabkan diare berat, muntah, dan bahkan kematian. Vaksin parvovirus adalah langkah penting untuk mencegah anjing kita terinfeksi virus mematikan ini.

5. Vaksin Bordetella

Batuk rejan, atau kennel cough, adalah infeksi pernapasan yang dapat menyebar dengan cepat di antara anjing-anjing yang berdekatan. Vaksin bordetella membantu melindungi dari serengan penyakit ini. Terutama jika sering berinteraksi dengan anjing lain, seperti di tempat penitipan hewan.

6. Vaksin Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang dapat menular kepada manusia dan anjing. Vaksin leptospirosis membantu melindungi anjing dari infeksi bakteri ini, yang dapat menyebabkan masalah serius pada hati dan ginjal.

Jadwal Pemberian Vaksin Anjing

Berikut jadwal vaksin berdasarkan American Kennel Club yang wajib dilakukan

1. Usia 6-8 Minggu, berikan vaksin Distemper dan parvovirus. Tambahkan vaksin bordetella jika diperlukan

2. Usia 10-12 Minggu, berikan vaksin DHPP dna tambahkan Leptospirosis sesuai kebutuhan dan saran dokter hewan.

3. Usia 16-18 Minggu, berikan vaksin DHPP kedua dan rabies

4. Usia 12-16 Bulan, berikan vaksin DHPP ketiga dan rabies kedua

5. Usia 1-2 tahun, berikan vaksin DHPP keempat dan apabila diperlukan berikan juga vaksin Coronavirus dan Leptospirosis.

6. Usia 1-3 tahun berikan berikan vaksin rabies kelima

Untuk pemberikan vaksin, perlu dilakukan konsultasi dengan dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Jangan ragu untuk menghubungi call center Pet Care untuk mendapat konsultasi seputar vaksin anjing dan kesehatan anjing.

Memberikan vaksin anjing bukan hanya tanggung jawab, tetapi juga menjaga kesehatan dan kesejahteraan anjing. Dengan menjaga mereka terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya, kita memastikan bahwa mereka dapat terus menemani dan membawa kebahagiaan dalam hidup kita.

pexels-karin-chantanaprayura-7224652

Tips Memandikan Kucing yang Benar Agar Tidak Dicakar

Mandikan kucing mungkin terdengar seperti tugas yang menantang, tetapi sebenarnya bisa menjadi momen yang menyenangkan untuk membangun hubungan dengan kucing. Dalam artikel ini, akan membahas cara memandikan kucing dengan santai dan menyenangkan.

Bagaimana Cara Memandikan Kucing Agar Tidak Berontak?

Sebelum memulai proses mandi, penting untuk memahami kepribadian kucing. Beberapa kucing mungkin sangat tenang dan menoleransi air. Sementara ada beberapa kucing yang cenderung takut. 

Baca juga: Grooming Kucing adalah Cara Menjaga Kesehatan dan Kebahagiaan Kucing 

Ciptakan suasana yang tenang. Buatlah suasana mandi yang tenang dengan musik lembut atau aroma yang menenangkan. Hindari kebisingan yang dapat membuat kucing cemas.

Berikan pujian dan hadiah setelah mandi sebagai reward. Ini akan membantu menciptakan momen positif setelah mandi.

Berapa Kali Sebaiknya Kucing Dimandikan?

Kucing umumnya tidak memerlukan mandi secara teratur karena mereka dapat membersihkan diri sendiri. Mandikan kucing hanya jika sangat diperlukan, misalnya jika bulunya kotor atau terdapat substansi berbahaya di bulunya. Mandi terlalu sering dapat mengurangi minyak alami pada kulit kucing. Sebaiknya mandikan 4-6 minggu sekali

Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Memandikan Kucing?

Menyiapkan segala perlengkapan yang diperlukan sebelum memulai mandi, yaitu:

  • Sikat khusus bulu kucing, digunakan sebelum mandi untuk menghilangkan rambut mati dan membuat proses mandi lebih mudah.
  • Pilih shampo kucing yang lembut dan sesuai dengan jenis bulu kucing. Pastikan untuk tidak menggunakan sampo manusia yang dapat mengiritasi kulit kucing.
  • Persiapkan ember dengan air hangat untuk mandi 
  • Siapkan handuk lembut untuk mengeringkan kucing setelah mandi.
  • Berikan mainan atau camilan kesukaan kucing sebagai reward setelah mandi. Ini dapat membantu menciptakan asosiasi positif dengan proses mandi.

Bagaimana Cara Memandikan Kucing yang Benar?

Buatlah suasana mandi yang tenang dan santai. Nyalakan lilin aromaterapi, putar musik lembut, atau bicaralah dengan lembut pada kucing. Pastikan ruangan hangat agar kucing tidak kedinginan.

Mulailah dengan merendam kaki kucing dalam air pelan-pelan. Berikan pujian dan camilan saat kucing merespons dengan tenang. Jika kucing terlihat cemas, berbicaralah dengan lembut dan hindari gerakan yang tiba-tiba.

Setelah kucing terbiasa dengan air, pakailah sampo dengan lembut dan perlahan-lahan. Hindari mata, telinga, dan area sensitif lainnya. Gosok lembut bulu kucing, memastikan sampo merata.

Bilas kucing secara menyeluruh untuk menghilangkan sisa-sisa sampo. Angkat kucing dari air dengan hati-hati dan letakkan pada handuk lembut. Keringkan dengan lembut dan berikan pujian.

Setelah mandi selesai, berikan kucing hadiah berupa camilan atau mainan kesukaannya. Ini akan membantu menciptakan pengalaman positif dan memperkuat ikatan antara Anda dan kucing.

Memandikan kucing tidak perlu menjadi momen yang menakutkan. Dengan kesabaran dan cinta, proses mandi bisa menjadi waktu yang menyenangkan dengan kucing kesayangan. Semoga tips ini membantu.

Pet Care menyediakan layanan konsultasi dokter hewan terdekat. Segera hubungi call center Pet Care untuk mendapatkan konsultasi dari dokter hewan profesional.