Category: CARE

lovely-pet-portrait-isolated_23-2149192342

Cara Merawat Kucing Scottish Fold agar Tetap Sehat dan Bahagia

Scottish Fold adalah salah satu ras kucing yang terkenal karena telinganya yang unik dengan melipatnya ke depan. Selain penampilannya yang menggemaskan, kucing ini juga memiliki kepribadian yang lembut, ramah, dan suka perhatian. 

Namun, seperti kucing ras lainnya, Scottish Fold memerlukan perawatan khusus agar tetap sehat dan bahagia. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang cara merawat kucing ini dengan baik.

1. Memahami Karakteristik Scottish Fold

Sebelum merawat, penting untuk memahami karakteristik khas Scottish Fold:

  • Telinga Lipat: Mutasi genetik menyebabkan telinganya melipat. Hal ini tidak hanya menjadi ciri fisik, tetapi juga memengaruhi perawatan.
  • Kepribadian: Kucing ini biasanya tenang, ramah, dan suka bermain. Mereka cocok untuk keluarga yang memiliki waktu luang untuk berinteraksi.
  • Kesehatan: Ras ini rentan terhadap masalah tulang dan sendi, seperti osteochondrodysplasia, serta membutuhkan perhatian ekstra pada kesehatannya.

2. Memberikan Makanan yang Seimbang

Pemberian makanan yang tepat sangat penting untuk kesehatan kucing Anda.

  • Pilih Makanan Berkualitas: Pilih makanan kucing yang diformulasikan khusus untuk mendukung kesehatan tulang dan sendi, terutama untuk Scottish Fold. Pastikan kandungan proteinnya tinggi dengan vitamin dan mineral yang cukup.
  • Porsi yang Tepat: Jangan memberikan makanan secara berlebihan karena kucing ini cenderung mudah gemuk. Ikuti panduan pemberian makan yang tertera pada kemasan atau saran dokter hewan.
  • Hindari Makanan Manusia: Makanan seperti cokelat, bawang, dan makanan asin berbahaya bagi kucing.

3. Menjaga Kebersihan dan Perawatan Tubuh

Scottish Fold memerlukan perawatan rutin untuk menjaga kebersihan tubuhnya:

  • Menyisir Bulu: Meski bulu mereka pendek atau medium, menyisir bulu seminggu sekali membantu menghilangkan bulu mati dan menjaga kulit tetap sehat. Jika Scottish Fold Anda berbulu panjang, menyisir dua kali seminggu adalah pilihan terbaik.
  • Membersihkan Telinga: Karena bentuk telinganya, kucing ini rentan terhadap penumpukan kotoran yang bisa menyebabkan infeksi. Bersihkan telinga dengan kapas lembut yang dibasahi cairan pembersih khusus telinga kucing.
  • Potong Kuku: Lakukan pemotongan kuku setiap dua minggu untuk mencegah kucing mencakar furnitur atau melukai dirinya sendiri.
  • Mandi: Scottish Fold tidak perlu dimandikan terlalu sering, cukup sekali setiap 4–6 minggu. Gunakan sampo khusus kucing agar kulitnya tidak kering.

4. Berikan Aktivitas dan Stimulasi

Kucing Scottish Fold membutuhkan aktivitas untuk menjaga kebugaran fisik dan mental.

  • Mainan Interaktif: Berikan mainan seperti tongkat bulu, bola, atau mainan yang bisa digigit untuk merangsang insting berburu mereka.
  • Waktu Bermain: Sediakan waktu 15–20 menit sehari untuk bermain bersama kucing Anda. Ini penting untuk mempererat hubungan sekaligus membakar energi mereka.
  • Pohon Kucing (Cat Tree): Scottish Fold menyukai tempat untuk memanjat dan bersembunyi. Cat tree bisa menjadi pilihan yang baik.

5. Menjaga Kesehatan dan Kunjungan ke Dokter Hewan

Scottish Fold rentan terhadap beberapa masalah kesehatan, sehingga pemeriksaan rutin sangat diperlukan.

  • Vaksinasi dan Sterilisasi: Pastikan kucing mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal dan pertimbangkan untuk mensterilkannya jika tidak direncanakan untuk dikembangbiakkan.
  • Pemeriksaan Rutin: Kunjungan ke dokter hewan setidaknya setahun sekali penting untuk memantau kesehatan secara umum. Untuk Scottish Fold, fokuskan pada pemeriksaan tulang dan sendi.
  • Perawatan Gigi: Bersihkan gigi kucing secara rutin menggunakan pasta gigi khusus kucing untuk mencegah penyakit periodontal.
  • Pantau Berat Badan: Obesitas dapat memperburuk masalah sendi. Jaga agar berat badan kucing tetap ideal.

6. Membuat Lingkungan yang Nyaman

Lingkungan yang nyaman adalah kunci untuk membuat Scottish Fold merasa bahagia.

  • Area Istirahat: Sediakan tempat tidur atau bantalan empuk yang hangat. Scottish Fold cenderung suka tidur di tempat yang nyaman.
  • Litter Box yang Bersih: Kucing sangat sensitif terhadap kebersihan litter box. Bersihkan setiap hari untuk memastikan mereka mau menggunakannya.
  • Minuman Segar: Pastikan selalu ada air bersih yang tersedia, karena dehidrasi bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

7. Kenali Tanda-Tanda Kesehatan Bermasalah

Sebagai pemilik, Anda perlu waspada terhadap tanda-tanda kucing sakit, seperti:

  • Kelesuan atau tidak aktif bermain.
  • Perubahan nafsu makan atau pola buang air.
  • Kesulitan berjalan atau tanda-tanda nyeri pada sendi.
  • Bersin, batuk, atau kesulitan bernapas.
    Jika tanda-tanda ini muncul, segera bawa kucing Anda ke dokter hewan terdekat melalui layanan call center Pet Care untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan. Layanan Pet Care ini memberikan kemudahan kepada pemilik agar tidak perlu keluar rumah untuk pemeriksaan ke dokter hewan. 

Merawat kucing Scottish Fold membutuhkan perhatian khusus, mulai dari pemberian makanan berkualitas, perawatan tubuh, hingga menjaga kesehatan sendi mereka. Bermain bersama dan menyediakan lingkungan yang nyaman akan membuat mereka merasa dicintai dan bahagia. Yang tak kalah penting, rutin berkonsultasi dengan dokter hewan terdekat melalui layanan call center Pet Care adalah kunci untuk memastikan mereka tetap sehat.

Dengan perawatan yang tepat, Scottish Fold Anda tidak hanya akan tampil cantik, tetapi juga hidup panjang dan penuh kebahagiaan. Jadi, yuk rawat si meong dengan penuh kasih sayang!

closeup-shot-adorable-brown-hungarian-vizsla_181624-29961

Cara Aman Mengatasi Anjing Tersedak Di Rumah

Tersedak adalah salah satu keadaan darurat yang bisa dialami oleh anjing. Baik itu disebabkan oleh makanan, mainan, atau benda asing, tersedak dapat membuat anjing kesulitan bernapas dan menjadi sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan cepat. Mengetahui cara menangani situasi ini adalah keterampilan penting bagi setiap pemilik anjing. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas cara mengidentifikasi tanda-tanda anjing tersedak, tindakan yang bisa dilakukan di rumah, dan kapan harus membawa anjing ke dokter hewan.

Tanda-tanda Anjing Tersedak

Sebelum melakukan pertolongan, penting untuk mengenali gejala-gejala anjing yang tersedak. Berikut beberapa tanda yang mungkin muncul:

  1.  Anjing yang tersedak biasanya mencoba mengeluarkan benda yang menyangkut dengan batuk atau muntah.
  2. Jika benda asing ada di mulut, anjing mungkin menggaruk-garuk mulut atau lehernya.
  3. Saat benda tersangkut di tenggorokan, anjing akan kesulitan bernapas.
  4. Jika anjing kekurangan oksigen akibat tersedak, gusi dan lidahnya mungkin berubah menjadi biru atau pucat.
  5. Rasa tidak nyaman atau tercekik membuat anjing gelisah, bahkan kadang-kadang meringis atau mengeluarkan suara.

Langkah Pertolongan Pertama

Saat menghadapi anjing yang tersedak, usahakan untuk tetap tenang dan bertindak cepat. Berikut langkah-langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan:

1. Cek Mulut Anjing dengan Hati-hati

Jika anjing tersedak, langkah pertama yang bisa Anda coba adalah memeriksa mulutnya dengan hati-hati. Buka mulut anjing dan lihat apakah ada benda asing yang terlihat di dalam. Pastikan Anda berhati-hati karena anjing yang panik mungkin akan menggigit. Jika benda terlihat dan mudah dijangkau, Anda bisa mencoba menariknya keluar dengan tangan atau menggunakan pinset.

Tips: Jangan memaksakan untuk mengeluarkan benda yang tidak dapat dijangkau dengan mudah karena hal ini justru bisa membuat benda tersangkut lebih dalam.

2. Berikan Dorongan di Dada (Untuk Anjing Kecil)

Untuk anjing kecil yang tersedak, cobalah teknik dorongan dada. Pegang anjing dengan satu tangan di bagian punggung dan satu tangan lagi di bagian dada, lalu berikan tekanan lembut ke arah dada beberapa kali. Ini dapat membantu mendorong benda yang tersangkut keluar dari tenggorokan.

3. Teknik Heimlich Maneuver untuk Anjing (Untuk Anjing Besar)

Heimlich maneuver adalah teknik yang berguna untuk anjing yang mengalami tersedak berat. Cara melakukan Heimlich maneuver pada anjing berbeda tergantung pada ukurannya:

  • Untuk Anjing Besar: Berdiri di belakang anjing, lingkarkan kedua tangan di sekitar pinggang anjing, lalu berikan tekanan kuat ke arah perut bagian atas (di bawah tulang rusuk). Lakukan dorongan ini beberapa kali dengan lembut hingga benda yang tersangkut keluar.
  • Untuk Anjing Kecil: Angkat anjing dengan memegang punggungnya menghadap Anda, letakkan tangan Anda di bagian perutnya, dan berikan dorongan cepat ke arah dalam dan atas. Ini akan memberikan tekanan yang membantu benda keluar.

4. Bantu dengan Gravitasi

Jika benda masih belum keluar, coba bantuan gravitasi dengan cara mengangkat bagian belakang anjing Anda (jika ukurannya memungkinkan). Posisi kepala di bawah ini bisa membantu benda bergerak keluar karena gravitasi. Namun, tetap lakukan dengan hati-hati dan jangan sampai membuat anjing semakin panik.

5. Berikan Pukulan Lembut di Punggung

Untuk anjing yang ukurannya kecil atau sedang, Anda bisa mencoba memberikan beberapa pukulan lembut di punggung, tepat di antara tulang belikat. Pukulan ini bisa membantu benda yang tersangkut untuk bergerak dan keluar. Pastikan Anda melakukannya dengan lembut agar tidak menimbulkan cedera.

Kapan Harus Membawa Anjing ke Dokter Hewan

Jika langkah-langkah di atas tidak berhasil dan anjing Anda masih menunjukkan tanda-tanda tersedak atau kesulitan bernapas, segera bawa anjing ke dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center Pet Care. Layanan home visit ini memberikan kenyaman bagi pemilik dan hewan kesayangan ketika ingin berkonsultasi atau perawatan.

Tersedak yang berlangsung lama atau benda yang tersangkut di tenggorokan dan tidak bisa dikeluarkan di rumah bisa berakibat fatal. Dokter hewan memiliki alat dan prosedur khusus untuk menangani kondisi ini secara aman.

Beberapa tanda yang menunjukkan Anda perlu segera ke dokter hewan meliputi:

  • Gusi atau lidah anjing menjadi biru atau pucat.
  • Anjing terus menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas.
  • Benda asing tidak terlihat tetapi anjing menunjukkan semua gejala tersedak.
  • Anjing tampak sangat lemas atau tidak responsif.

Pencegahan Agar Anjing Tidak Tersedak

Mencegah lebih baik daripada mengobati, terutama dalam situasi darurat seperti tersedak. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan:

  1. Pilih Mainan yang Aman: Berikan mainan kunyah yang dirancang khusus untuk anjing dan sesuai dengan ukurannya. Hindari mainan yang terlalu kecil atau mudah hancur.
  2. Awasi saat Makan dan Bermain: Jangan tinggalkan anjing sendirian saat makan atau bermain, terutama jika mereka memiliki kebiasaan mengunyah benda-benda kecil.
  3. Hindari Memberikan Tulang yang Dimasak: Tulang yang dimasak cenderung pecah menjadi serpihan tajam yang bisa berbahaya. Jika ingin memberikan tulang, pilih tulang mentah yang ukurannya besar dan aman untuk dikunyah.
  4. Rapikan Area Bermain dan Rumah: Singkirkan benda-benda kecil yang mudah tertelan, seperti karet gelang, kancing, atau mainan anak-anak yang berukuran kecil.
closeup-view-domestic-cat-with-blurred-background_181624-17941

10 Fakta Luar Biasa Mata Kucing yang Harus Kamu Tahu

Mata kucing selalu memikat siapa saja yang melihatnya. Selain tampak indah dan misterius, ternyata mata kucing memiliki banyak keunikan yang membuat mereka berbeda dari hewan lainnya, bahkan dari kita manusia. 

Buat kamu yang penyayang kucing atau sekadar penasaran, berikut 10 fakta menarik tentang mata kucing yang bakal bikin kamu makin kagum sama si meong!

1. Penglihatan Malam yang Tajam

Kamu pernah perhatiin kucing tetap aktif bergerak meskipun lampu rumah udah mati atau di tempat yang remang-remang? Ini karena kucing adalah makhluk nocturnal, yang artinya mereka lebih aktif di malam hari. 

Mata kucing punya kemampuan melihat dalam kegelapan enam kali lebih baik dibandingkan manusia. Mereka memiliki lapisan reflektif di bagian belakang mata yang disebut tapetum lucidum, yang berfungsi memantulkan cahaya masuk dan meningkatkan kemampuan penglihatan dalam cahaya rendah.

2. Pupil Vertikal yang Fleksibel

Pupil mata kucing berbentuk vertikal, berbeda dengan manusia yang bulat. Ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan ukuran pupil dengan cepat, sehingga bisa mengontrol seberapa banyak cahaya yang masuk ke mata. 

Saat terang, pupilnya menyempit menjadi garis tipis, sedangkan saat gelap, pupilnya akan melebar hampir sepenuhnya untuk menangkap lebih banyak cahaya. Fleksibilitas ini sangat penting untuk kemampuan mereka berburu di berbagai kondisi cahaya.

3. Mata Kucing Bisa Berwarna-Warni

Salah satu hal yang bikin mata hewan satu ini unik adalah variasi warnanya. Mata kucing bisa berwarna hijau, kuning, biru, bahkan oranye atau emas. Warna ini ditentukan oleh jumlah melanin di irisnya. Semakin banyak melanin, semakin gelap warna matanya. Sementara itu, kucing yang albino cenderung memiliki mata berwarna biru terang karena kekurangan melanin.

4. Kucing Bisa Punya Mata Berbeda Warna (Heterokromia)

Kucing dengan heterokromia punya warna mata yang berbeda satu sama lain, misalnya satu mata berwarna biru dan mata lainnya kuning atau hijau. Fenomena ini biasa terjadi pada kucing putih atau ras tertentu, seperti Turkish Angora dan Van Cat. Meskipun tampak eksotis, heterokromia ini tidak mempengaruhi kesehatan mata kucing kok.

5. Mata Kucing Lebih Banyak Melihat Gerakan

Kucing nggak sebaik manusia dalam membedakan detail atau warna, tapi mereka sangat jago dalam mendeteksi gerakan. Ini berkaitan dengan insting berburu mereka yang bergantung pada kemampuan melihat hewan kecil yang bergerak cepat. Jadi, kalau kucing kamu tiba-tiba mengejar sesuatu yang menurutmu nggak ada. Mungkin saja dia lagi melihat pergerakan halus yang nggak tertangkap oleh mata manusia.

6. Lapisan Ketiga Mata (Nictitating Membrane)

Kucing memiliki kelopak mata ketiga yang dikenal sebagai nictitating membrane atau haw. Lapisan ini berfungsi melindungi mata dari cedera dan membantu menjaga kelembapan. Biasanya, kamu nggak akan sering melihatnya, tapi kadang muncul saat kucing mengantuk atau kurang sehat. Kalau lapisan ini terlalu sering terlihat, bisa jadi tanda kucing kamu sedang mengalami masalah kesehatan. Konsultasikan ke dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center Pet Care kucingmu akan mendapatkan penanganan terbaik.

7. Mata Kucing Menghasilkan Cahaya dalam Gelap

Pernah lihat mata hewan lucu ini bersinar saat gelap? Itu bukan karena mata mereka menyala, tapi karena cahaya yang dipantulkan oleh tapetum lucidum, lapisan yang tadi kita bahas di fakta pertama. Pantulan cahaya ini memberikan kesan seolah-olah mata mereka bisa bersinar, padahal itu merupakan cara kucing memaksimalkan cahaya untuk penglihatan malam.

8. Penglihatan Warna Kucing Terbatas

Banyak orang mengira kucing hanya bisa melihat dalam hitam-putih, tapi itu nggak sepenuhnya benar. Kucing bisa melihat beberapa warna, meskipun spektrumnya terbatas. Mereka bisa membedakan antara warna biru dan hijau, tapi sulit untuk mengenali warna merah dan oranye. Jadi, buat kucing, dunia terlihat dalam campuran warna biru, abu-abu, dan sedikit hijau.

9. Menggunakan Mata untuk Berkomunikasi

Mata bagi hewan berbulu ini bukan cuma alat untuk melihat, tapi juga cara mereka berkomunikasi dengan kita dan sesamanya. Kalau kamu pernah melihat kucing perlahan mengedipkan mata ke arahmu, itu tandanya mereka merasa nyaman dan mempercayaimu. Ini sering disebut sebagai “kedipan cinta” kucing. Kalau kamu balas dengan mengedipkan mata perlahan, kucingmu mungkin akan merasa semakin dekat denganmu.

10. Kebutaan pada Kucing Bisa Terjadi Tanpa Gejala Awal

Beberapa kucing bisa mengalami kebutaan, baik karena usia, infeksi, atau penyakit seperti glaukoma. Yang bikin khawatir, kucing sering kali tetap terlihat normal walaupun mereka mulai kehilangan penglihatan. Mereka akan mengandalkan indra lainnya, seperti penciuman dan pendengaran, untuk beradaptasi dengan lingkungan. 

Jika kamu mulai melihat tanda-tanda seperti kucing menabrak benda, kehilangan keseimbangan, atau pupil yang tidak bereaksi terhadap cahaya, segera bawa kucingmu ke dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Dengan menghubungi call center untuk melakukan pemeriksaan. Layanan Home Visit ini memudahkanmu dan si kucing dalam melakukan pemeriksaan tanpa ke luar rumah.

Mata kucing memang sangat spesial, baik dari segi fungsi maupun keindahannya. Dari kemampuan melihat dalam gelap hingga warna yang eksotis, kucing telah berevolusi dengan keunikan yang membuat mereka lebih hebat dalam berburu, berkomunikasi, dan beradaptasi dengan lingkungan. 

Kalau kamu punya kucing, jangan lupa untuk selalu merawat kesehatan mata mereka, karena mata adalah salah satu bagian tubuh yang paling vital untuk kelangsungan hidup mereka. Dan kalau ada gejala aneh atau perubahan perilaku, segera konsultasikan ke dokter hewan di Pet Care untuk memastikan kucingmu tetap sehat dan bahagia! 

Jadi jangan ragu hubungi Pet Care dan nikmati layanan memuaskan dari dokter hewan profesional yang siap membantu kucingmu.

still-life-kitty-litter-arrangement_23-2148982367

Seberapa Penting Pasir Kucing Bagi Kesehatan Kucing?

Pasir kucing merupakan salah satu kebutuhan utama bagi pemilik kucing, terutama yang tinggal di dalam rumah. Pasir ini bukan sekadar alat bantu kebersihan, tetapi juga memiliki peran penting dalam kesehatan fisik dan mental.

Kucing adalah hewan yang sangat peduli dengan kebersihan. Menyediakan pasir yang tepat akan membantu menjaga rutinitas harian mereka tetap sehat dan nyaman. 

Artikel ini akan membahas pentingnya pasir kucing, cara memilih pasir yang tepat, serta kapan harus mengunjungi dokter hewan terkait masalah yang mungkin timbul dari penggunaan pasir yang salah atau kurang bersih.

Mengapa Pasir Kucing Penting?

1. Kebersihan dan Kesehatan Kucing 

    Kucing sangat memperhatikan kebersihan diri mereka. Salah satu cara mereka menjaga kebersihan adalah dengan selalu menutupi kotorannya setelah buang air.

    Pasir kucing berfungsi untuk menyerap kotoran dan urin, sehingga kucing merasa lebih nyaman dan lingkungan rumah tetap bersih. Kucing yang tidak merasa nyaman dengan pasirnya bisa mengalami stres, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mereka secara keseluruhan.

    2. Mencegah Penyakit

    Pasir yang berkualitas baik dapat membantu mencegah penyakit, terutama infeksi saluran kemih. Jika pasir tidak bersih atau tidak mampu menyerap urin dengan baik. Kucing bisa terpapar bakteri yang bisa menyebabkan masalah kesehatan serius seperti infeksi kandung kemih atau batu ginjal. Oleh karena itu, penting untuk mengganti pasir secara rutin dan membersihkan kotak pasir setidaknya dua kali seminggu.

    3. Kenyamanan Mental 

      Pasir yang tidak nyaman, terlalu kasar, atau berbau menyengat bisa membuat kucing enggan menggunakannya. Kucing yang tidak nyaman menggunakan kotak pasir mungkin akan mencari tempat lain untuk buang air, yang tentunya akan merepotkan pemiliknya. Beberapa kucing bahkan bisa menahan buang air jika mereka tidak suka dengan kondisi kotak pasir, yang dapat menyebabkan sembelit atau masalah kesehatan lainnya.

      Memilih Pasir yang Tepat untuk Kucing

      Ada berbagai jenis pasir kucing yang tersedia di pasaran, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan. Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih pasir yang tepat adalah:

      1. Kemampuan Menyerap Cairan. Pasir yang baik harus memiliki daya serap tinggi, sehingga urin kucing tidak mengendap dan menimbulkan bau tak sedap. Pasir yang kurang menyerap bisa membuat kucing enggan menggunakannya.
      2. Pasir yang berbahan dasar tanah liat, kristal silika, hingga pasir berbasis tanaman seperti jagung atau serat kelapa. Pasir berbahan dasar tanah liat biasanya populer karena harganya yang terjangkau dan daya serapnya yang baik. Tetapi beberapa kucing mungkin alergi terhadap debu yang dihasilkan. Pasir kristal silika lebih ringan dan tidak menghasilkan debu, tetapi beberapa kucing tidak menyukai teksturnya.
      3. Pasir kucing yang dilengkapi dengan pewangi untuk menutupi bau kotoran. Namun, beberapa kucing lebih sensitif terhadap bau ini. Sebaiknya pilih pasir yang tidak terlalu menyengat agar kucing tetap nyaman.

      Setiap kucing memiliki preferensi masing-masing. Ada yang lebih suka pasir bertekstur halus, sementara yang lain lebih nyaman dengan pasir yang lebih kasar. Cobalah beberapa jenis pasir dan perhatikan mana yang lebih disukai kucingmu.

      Kapan Harus Mengunjungi Dokter Hewan?

      Meskipun pemilihan pasir yang tepat bisa mencegah banyak masalah kesehatan. Ada kalanya kucing tetap membutuhkan perhatian medis. Berikut beberapa tanda yang mengindikasikan kamu perlu segera membawa kucing ke dokter hewan:

      1. Perubahan Kebiasaan Buang Air. Jika kucing tiba-tiba buang air di luar kotak pasir, atau terlihat kesakitan saat buang air, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, seperti infeksi saluran kemih, sembelit, atau masalah pada ginjal. Segera konsultasikan dengan dokter hewan jika hal ini terjadi.
      2.  Jika kamu melihat adanya darah di urin kucing, ini adalah tanda bahaya serius. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi atau bahkan batu ginjal yang membutuhkan penanganan cepat.
      3. Frekuensi Buang Air yang Tidak Biasa. Jika kucingmu terlalu sering buang air kecil atau sebaliknya, jarang sekali buang air, ini juga bisa menjadi indikasi masalah kesehatan. Batu kandung kemih atau infeksi ginjal dapat menyebabkan perubahan frekuensi buang air kucing.
      4. Jika kucing terlihat gelisah atau terus-menerus mencoba buang air tanpa hasil, ini adalah tanda bahwa ada sesuatu yang salah. Retensi urin bisa menjadi masalah serius yang membutuhkan intervensi medis segera.

      Pasir kucing adalah elemen penting dalam menjaga kesehatan dan kebersihan kucing, sekaligus memastikan kenyamanan mereka. Pemilihan pasir yang tepat dapat membantu mencegah banyak masalah kesehatan, termasuk infeksi saluran kemih dan stres. 

      Namun, selalu perhatikan perilaku kucingmu, terutama terkait kebiasaan buang airnya. Jika ada perubahan yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter hewan terdekat untuk memastikan kucing tetap sehat dan bahagia.

      Jika kamu merasa ada yang tidak beres dengan kucingmu, jangan ragu untuk segera mengunjungi dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center. Dokter hewan terdekat dari lokasimu akan segera membantu memastikan bahwa semua kebutuhan kesehatan kucingmu terpenuhi.

      Jadi jangan ragu gunakan layanan home visit dari Pet Care demi memberikan kenyamanan bagi pemilik dan hewan kesayangan.

      WhatsApp Image 2024-09-29 at 21.42.47_cb480a0f

      Bahaya Kucing Tidak Vaksin Bagi Kesehatan dan Populasinya

      Kucing tidak vaksin itu berbahaya? Apakah benar?

      Vaksinasi untuk kucing sering dianggap sepele oleh sebagian pemilik, padahal manfaatnya sangat penting. Sama seperti manusia, kucing juga membutuhkan perlindungan ekstra agar terhindar dari berbagai penyakit berbahaya. Kucing yang tidak divaksin berisiko mengalami berbagai macam infeksi yang bisa mempengaruhi kualitas hidupnya, bahkan memperpendek usia mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai bahaya kucing yang tidak divaksin dan mengapa vaksinasi itu sangat penting untuk kesehatan si meong kesayangan.

      Bahaya Kucing Tidak Vaksin

      1. Rentan Terhadap Penyakit Menular

      Salah satu risiko paling besar jika kucing tidak vaksin adalah mereka menjadi rentan terhadap penyakit menular. Vaksinasi berfungsi sebagai perisai untuk melindungi mereka dari virus dan bakteri yang bisa dengan mudah menyerang tubuh. Beberapa penyakit yang bisa dihindari dengan vaksinasi termasuk rabies, feline panleukopenia (distemper kucing), calicivirus, dan rhinotracheitis.

      Rabies, misalnya, adalah penyakit yang mematikan dan bisa menular ke manusia. Vaksin rabies tidak hanya melindungi kucingmu, tapi juga mengurangi risiko penyebaran penyakit kepada manusia dan hewan lainnya. Selain itu, feline distemper adalah salah satu penyakit yang sangat mematikan, terutama bagi anak kucing. Kucing yang terinfeksi virus ini bisa mengalami diare berat, muntah, hingga dehidrasi yang parah.

      2. Meningkatkan Risiko Kematian Dini

      Kucing yang tidak mendapatkan vaksin tepat waktu berisiko lebih tinggi mengalami kematian dini. Ini karena banyak penyakit yang sebetulnya bisa dicegah oleh vaksin, berpotensi fatal jika tidak diobati. Feline Leukemia Virus (FeLV) adalah salah satu contoh penyakit yang bisa menyebabkan kematian pada kucing. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh kucing, membuat mereka mudah terserang infeksi lain yang pada akhirnya menyebabkan komplikasi fatal.

      Selain itu, feline immunodeficiency virus (FIV) juga bisa dihindari dengan vaksinasi. Penyakit ini mirip dengan HIV pada manusia dan melemahkan sistem imun kucing secara bertahap. Kucing dengan FIV akan sangat mudah terserang penyakit lain, dan karena sistem imunnya sangat lemah, pemulihannya menjadi lebih sulit dan lambat.

      3. Biaya Pengobatan yang Mahal

      Ketika kucing jatuh sakit karena tidak divaksin, biaya pengobatan bisa jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya vaksinasi preventif. Perawatan untuk penyakit seperti distemper, FeLV, atau rabies bisa memakan waktu lama dan membutuhkan berbagai jenis obat. Tidak jarang, kucing yang sakit parah harus mendapatkan perawatan intensif di klinik hewan, yang tentu akan menambah biaya.

      Dengan melakukan vaksinasi sejak dini, kamu tidak hanya melindungi kucing dari penyakit serius, tetapi juga menghemat uang dalam jangka panjang. Vaksinasi adalah investasi kecil dibandingkan dengan potensi biaya medis yang harus dikeluarkan jika kucing terkena penyakit yang dapat dicegah.

      4. Menular ke Kucing Lain

      Jika kamu memelihara lebih dari satu kucing, penting untuk memvaksinasi semuanya. Kucing yang tidak divaksin dapat menjadi sumber infeksi bagi kucing lain di rumahmu. Banyak penyakit kucing yang bersifat menular, seperti feline distemper dan calicivirus. Jika satu kucing terinfeksi, besar kemungkinan kucing lainnya juga akan tertular, terutama jika mereka sering berbagi tempat makan atau tidur.

      Selain itu, jika kucingmu suka berkelana ke luar rumah dan berinteraksi dengan kucing lain, risiko penularan penyakit akan semakin tinggi. Vaksinasi membantu meminimalkan risiko kucingmu terinfeksi dari hewan liar atau hewan peliharaan tetangga yang mungkin tidak divaksin.

      5. Mengancam Populasi Kucing

      Vaksinasi kucing tidak hanya penting untuk melindungi kucing individu, tetapi juga untuk menjaga kesehatan populasi kucing secara keseluruhan. Beberapa penyakit yang menyerang kucing dapat menyebar dengan cepat dan menyebabkan epidemi di antara populasi kucing, terutama di daerah dengan banyak kucing liar.

      Misalnya, feline distemper sangat menular dan bisa menyebabkan kematian massal pada populasi kucing liar atau yang tidak divaksinasi. Jika wabah seperti ini terjadi, akan sangat sulit untuk mengendalikannya, dan angka kematian kucing bisa meningkat tajam.

      6. Kualitas Hidup Menurun

      Kucing yang tidak divaksin tidak hanya lebih rentan sakit, tetapi juga berpotensi memiliki kualitas hidup yang lebih rendah. Penyakit yang sering kambuh atau infeksi kronis bisa membuat kucing merasa tidak nyaman dan stres. Beberapa penyakit bahkan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh kucing, seperti ginjal atau paru-paru.

      Vaksinasi adalah cara terbaik untuk memastikan kucingmu hidup sehat dan bahagia. Dengan tubuh yang sehat, kucing bisa lebih aktif, bermain, dan menjalani hidup dengan nyaman tanpa harus berjuang melawan penyakit.

      Bahaya kucing tidak divaksin jauh lebih besar daripada risiko atau biaya yang mungkin muncul dari vaksinasi. Dengan melindungi kucing dari berbagai penyakit menular yang berpotensi mematikan, kamu tidak hanya memastikan kesehatan dan kesejahteraan kucingmu, tetapi juga membantu menjaga kesehatan populasi kucing di lingkunganmu. 

      Vaksinasi adalah tindakan sederhana namun sangat penting untuk menjamin hidup kucing yang lebih panjang dan bahagia. Jadi, jangan tunda lagi, pastikan kucingmu mendapatkan vaksinasi yang tepat!

      Pet Care menyediakan layanan vaksin kucing dan anjing di rumah. Dokter hewan yang akan datang ke lokasi Anda merupakan dokter hewan pilihan dengan tingkat profesionalitas yang tinggi, berkompeten serta memiliki banyak pengalaman dalam melaksanakan vaksin untuk hewan.

      Sebelum vaksin, konsultasikan dengan dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center. Jadi jangan ragu gunakan layanan home visit dari Pet Care demi memberikan kenyamanan bagi pemilik dan hewan kesayangan.

      close-up-veterinary-doctor-taking-care-pet_23-2149267870

      Kenali Gejala FLUTD Kucing Masalah Kantung Kemih

      Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai masalah pada saluran kemih bagian bawah kucing. Penyakit ini umum terjadi pada kucing dan bisa menimbulkan rasa sakit serta ketidaknyamanan yang luar biasa. 

      FLUTD bisa menyerang kucing dari segala usia, tetapi lebih sering terjadi pada kucing dewasa dan yang memiliki pola makan atau gaya hidup tertentu. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa mengancam nyawa. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai FLUTD, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara penanganannya.

      Apa Itu FLUTD Kucing?

      FLUTD adalah gangguan yang mempengaruhi kandung kemih dan uretra kucing. Gangguan ini menyebabkan peradangan dan iritasi pada saluran kemih bagian bawah, sehingga kucing mengalami kesulitan atau bahkan rasa sakit saat buang air kecil. Penyakit ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi bakteri, batu kandung kemih, hingga kondisi yang lebih serius seperti obstruksi uretra, yaitu penyumbatan pada saluran kemih yang menghalangi aliran urin.

      Gejala FLUTD Kucing

      Kucing yang menderita FLUTD biasanya menunjukkan beberapa gejala berikut:

      1. Sering buang air kecil tetapi hanya mengeluarkan sedikit urin.
      2. Nyeri saat buang air kecil. Kucing mungkin akan mengeluarkan suara mengeong kesakitan saat mencoba buang air kecil.
      3. Buang air kecil di luar kotak pasir, yang sebelumnya tidak pernah dilakukan.
      4. Darah dalam urin atau urin yang berwarna lebih gelap dari biasanya.
      5. Licking berlebihan pada area genital.
      6. Kucing tampak lesu dan tidak aktif seperti biasanya.
      7. Nafsu makan menurun dan mungkin disertai dengan muntah.

      Jika kucing menunjukkan gejala-gejala ini, penting untuk segera membawanya ke dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center. FLUTD yang tidak segera diobati bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti gagal ginjal atau penyumbatan total pada uretra, yang bisa berakibat fatal.

      Penyebab FLUTD pada Kucing

      Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan FLUTD pada kucing. Beberapa di antaranya meliputi:

      1. Batu kandung kemih: Batu yang terbentuk dari kristal mineral di dalam kandung kemih dapat menyebabkan iritasi dan peradangan, serta menyumbat aliran urin.
      2. Infeksi bakteri: Meskipun infeksi bakteri bukan penyebab utama FLUTD, infeksi saluran kemih dapat memperburuk gejala dan menyebabkan peradangan lebih lanjut.
      3. Feline Idiopathic Cystitis (FIC): Ini adalah bentuk FLUTD yang paling umum dan tidak memiliki penyebab yang jelas. Stres dan pola makan dipercaya menjadi faktor risiko utama kondisi ini.
      4. Obesitas: Kucing yang kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi terkena FLUTD, terutama karena mereka cenderung kurang aktif dan lebih sering mengalami masalah metabolik.
      5. Diet tinggi mineral: Makanan kucing yang mengandung banyak magnesium atau fosfor dapat meningkatkan risiko terbentuknya kristal dan batu di dalam saluran kemih.
      6. Kurangnya asupan air: Kucing yang tidak cukup minum air lebih rentan mengalami dehidrasi, yang dapat menyebabkan pengentalan urin dan pembentukan kristal dalam saluran kemih.

      Cara Mencegah FLUTD

      Pencegahan FLUTD sangat bergantung pada perubahan gaya hidup dan pola makan yang sehat untuk kucing. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kondisi ini:

      1. Memberikan makanan yang tepat: Pastikan makanan kucingmu tidak terlalu tinggi kandungan mineral seperti magnesium dan fosfor. Banyak makanan kucing khusus dirancang untuk mencegah pembentukan kristal dalam urin.
      2. Meningkatkan asupan air: Salah satu cara terbaik untuk mencegah FLUTD adalah memastikan kucing mendapatkan cukup air. Kamu bisa memberikan air segar secara rutin atau menggunakan air mancur kucing yang sering kali lebih menarik bagi kucing untuk minum.
      3. Menjaga berat badan ideal: Obesitas adalah faktor risiko FLUTD, jadi pastikan kucingmu mendapatkan cukup aktivitas fisik dan makan dengan porsi yang tepat untuk menjaga berat badannya.
      4. Kurangi stres: Stres merupakan faktor utama dalam perkembangan FIC. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan minim stres bagi kucingmu, misalnya dengan menyediakan banyak tempat bersembunyi dan bermain untuk mereka.
      5. Sering membersihkan kotak pasir: Kucing bisa menahan buang air kecil jika kotak pasir mereka kotor, yang bisa menyebabkan masalah pada kandung kemih. Pastikan untuk rutin membersihkan kotak pasir dan mengganti pasirnya secara teratur.

      Pengobatan FLUTD

      Jika kucing didiagnosis dengan FLUTD, dokter hewan akan menentukan pengobatan tergantung pada penyebab spesifiknya. Jika ada infeksi bakteri, antibiotik akan diresepkan. Jika ada batu kandung kemih, pengobatan bisa termasuk perubahan diet untuk melarutkan batu atau operasi jika batu terlalu besar untuk dilarutkan.

      Dalam kasus FIC, pengobatan biasanya melibatkan manajemen stres dan perubahan diet. Beberapa kucing mungkin memerlukan obat penghilang rasa sakit dan anti-inflamasi untuk meredakan gejala. FLUTD adalah masalah kesehatan serius pada kucing yang dapat menyebabkan rasa sakit dan berpotensi fatal jika tidak ditangani. Gejala seperti kesulitan buang air kecil, sering buang air, dan urin berdarah harus segera mendapat perhatian medis. Dengan memahami penyebab FLUTD dan melakukan tindakan pencegahan seperti menjaga pola makan yang sehat, meningkatkan asupan air, serta mengurangi stres, kamu bisa membantu kucingmu terhindar dari kondisi ini. Ingat, kesehatan kucing adalah tanggung jawabmu, jadi jangan abaikan tanda-tanda awal FLUTD!

      Jika kucing mengalami gejala tersebut segeran  konsultasikan dengan dokter hewan terdekat yang bisa dihubungi melalui call center. Dokter hewan juga mungkin merekomendasikan terapi cairan untuk mengatasi dehidrasi. Jadi jangan ragu gunakan layanan home visit dari Pet Care demi memberikan kenyamanan bagi pemilik dan hewan kesayangan.

      adorable-kitty-cleaning-herself-home_23-2149167144

      Ketahui Mengapa Kucing Mencakar Jok dan Cara Atasinya

      Sering melihat kucing mencakar jok? Hal ini menyebabkan jok mobil atau sofa kesayangan tiba-tiba penuh dengan bekas cakar kucing. Menyebalkan? Pasti! Tapi, sebelum buru-buru menyalahkan si kucing, ada baiknya kita memahami kenapa perilaku ini muncul. Faktanya, mencakar adalah naluri alami kucing, dan ada beberapa alasan di balik kebiasaan ini. 

      Yuk, kita bahas lebih dalam tentang mengapa kucing suka mencakar jok dan gimana cara mencegah atau mengatasinya.

      Alasan Kucing Mencakar Jok

      1. Menandai Wilayah
        Kucing adalah hewan yang sangat teritorial. Salah satu cara mereka menandai wilayahnya adalah dengan mencakar. Pada telapak kaki kucing, terdapat kelenjar yang mengeluarkan feromon. Saat mereka mencakar jok atau benda lainnya, mereka meninggalkan jejak feromon ini sebagai penanda wilayah mereka. Jadi, kalau kucing sering mencakar jok atau furnitur, mereka mungkin sedang “mengklaim” wilayah itu.
      2. Mengasah Kuku
        Kucing perlu mengasah kuku mereka untuk menjaga kesehatan dan kekuatannya. Saat mereka mencakar jok atau benda lain, mereka mengelupas lapisan luar kuku yang sudah tua dan rusak. Ini membantu menjaga kuku mereka tetap tajam dan sehat. Bagi kucing, mencakar juga semacam perawatan diri.
      3. Peregangan Otot
        Kucing adalah makhluk yang suka meregangkan tubuhnya. Salah satu cara yang mereka gunakan untuk meregangkan otot adalah dengan mencakar benda yang kokoh, seperti jok atau sofa. Aktivitas ini membantu mereka menjaga tubuh tetap fleksibel dan otot-ototnya terlatih.
      4. Stres atau Kebosanan
        Kucing yang merasa Stres atau bosan seringkali menunjukkan perilaku mencakar lebih banyak dari biasanya. Misalnya, ketika ada perubahan besar di rumah, seperti pindah rumah, kedatangan hewan baru, atau perubahan jadwal aktivitas manusia, kucing bisa merasa tidak nyaman. Mencakar menjadi salah satu cara mereka untuk menghilangkan stres atau kebosanan tersebut.
      5. Naluri Berburu
        Mencakar juga merupakan bagian dari naluri berburu kucing. Bahkan jika mereka adalah kucing rumahan yang tidak perlu berburu untuk makan, naluri ini tetap ada. Mencakar jok atau benda lain memberi mereka sensasi “berburu” atau menyerang sesuatu.

      Cara Mengatasi Kucing yang Suka Mencakar Jok

      Menghentikan perilaku alami kucing seperti mencakar tentu tidak mudah. Namun, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meminimalisir kerusakan yang diakibatkan kebiasaan ini.

      1. Sediakan Scratching Post
        Salah satu cara paling efektif untuk mengalihkan perhatian kucing dari jok adalah dengan memberikan scratching post atau papan garukan. Pastikan scratching post yang kamu pilih cukup kokoh dan tinggi, sehingga kucing bisa benar-benar meregangkan tubuh saat mencakar. Tempatkan scratching post di dekat area dimana kucing biasanya mencakar, seperti di samping sofa atau jok. Selain itu, pilih bahan yang disukai kucing, seperti serat alami atau karpet.
      2. Gunakan Pelindung Furnitur
        Jika kucing terlalu sering mencakar jok mobil atau sofa, kamu bisa mempertimbangkan untuk menggunakan pelindung furnitur. Dengan memasang pelindung ini, kamu bisa melindungi jok sambil tetap memberikan ruang bagi kucing untuk mencakar di tempat lain.
      3. Potong Kuku Secara Berkala
        Memotong kuku kucing secara rutin bisa mengurangi kerusakan akibat cakar mereka. Namun, pastikan kamu menggunakan gunting kuku khusus untuk kucing dan berhati-hati agar tidak memotong terlalu dalam, karena kuku kucing memiliki pembuluh darah di bagian tertentu. Jika kamu tidak yakin, kamu bisa meminta bantuan dokter hewan atau groomer profesional melalui layanan  Pet Care.
      4. Gunakan Cairan atau Spray Anti-Cakar
        Ada banyak produk semprotan yang dirancang untuk mencegah kucing mencakar furnitur. Produk ini biasanya mengandung aroma yang tidak disukai kucing, seperti citrus atau eucalyptus. Semprotkan produk ini di area yang sering dicakar oleh kucing, seperti jok atau sofa. Tapi, pastikan semprotan ini aman digunakan di permukaan furnitur kamu dan tidak merusak bahan jok.
      5. Alihkan Perhatian dengan Mainan
        Kucing yang bosan sering kali mencakar sebagai bentuk hiburan. Oleh karena itu, memberikan mainan interaktif bisa menjadi solusi yang efektif. Mainan seperti bola, bulu, atau bahkan laser pointer bisa membuat kucing terhibur dan mengalihkan perhatian mereka dari mencakar furnitur.
      6. Berikan Reward Saat Kucing Berperilaku Baik
        Kucing bisa dilatih untuk berhenti mencakar jok, asalkan kamu konsisten. Ketika kucing menggunakan scratching post atau berhenti mencakar furnitur, beri mereka reward, seperti camilan atau pujian. Penguatan positif ini bisa membuat mereka lebih termotivasi untuk meninggalkan kebiasaan buruknya.
      7. Ciptakan Lingkungan yang Nyaman
        Kucing yang merasa stres atau tidak nyaman akan lebih sering mencakar sebagai pelampiasan. Jadi, pastikan kucingmu merasa aman dan nyaman di rumah. Berikan mereka tempat yang tenang dan nyaman untuk beristirahat, jauh dari kebisingan atau gangguan lainnya. Jika ada perubahan besar di rumah, coba berikan perhatian ekstra kepada kucing untuk membantu mereka menyesuaikan diri.

      Mencakar adalah bagian dari perilaku alami kucing yang tidak bisa sepenuhnya dihilangkan. Namun, dengan memahami alasan di balik perilaku ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat, kamu bisa meminimalisir kerusakan pada jok dan furnitur kesayangan. Berikan alternatif seperti scratching post, gunakan pelindung furnitur. 

      Jika Anda mendapati kucing sering mencakar periksakan kesehatan kucing kesayangan dengan hubungi call center Pet Care yang menyediakan layanan dokter hewan ke rumah. Jangan lupa, kunjungi social media Pet Care untuk dapatkan informasi edukatif mengenai kesehatan hewan. Jaga kesehatan kuku kucing agar mereka tetap bahagia tanpa merusak barang-barang di rumah.

      close-up-beautiful-dachshund-playing-with-kid_23-2149202520

      Mengapa Anjing Menggigit Barang? Yuk, Ketahui Penyebabnya

      Apakah anjing kamu sering menggigit barang di rumah, seperti sepatu, bantal, atau bahkan furnitur? Kamu tidak sendirian. Banyak pemilik anjing menghadapi masalah ini, terutama jika anjing mereka masih muda. Menggigit barang adalah perilaku umum yang sering dilakukan oleh anjing, dan meskipun kadang menyebalkan, hal ini sebenarnya memiliki alasan yang sangat alami. Dalam artikel ini, kita akan bahas penyebab mengapa anjing sering menggigit barang dan cara-cara mengatasinya.

      1. Anjing Sedang dalam Masa Tumbuh Gigi

      Salah satu alasan utama kenapa anak anjing sering menggigit barang adalah karena mereka sedang dalam masa tumbuh gigi. Sama seperti bayi manusia, gusi anak anjing bisa terasa gatal atau sakit saat gigi mereka mulai tumbuh. Menggigit benda-benda keras menjadi cara alami bagi mereka untuk meredakan ketidaknyamanan tersebut. Biasanya, anjing akan mengalami fase ini ketika mereka berusia antara 3 hingga 6 bulan.

      Selama periode ini, mereka akan cenderung menggigit apa saja yang ada di dekat mereka, termasuk perabotan, sepatu, atau bahkan tangan kita. Untuk membantu mereka, kamu bisa memberikan mainan khusus yang dirancang untuk membantu mengatasi rasa gatal dan nyeri pada gusi.

      2. Rasa Ingin Tahu yang Tinggi

      Anjing adalah hewan yang sangat penasaran. Mereka sering menggunakan mulut dan gigi mereka untuk mengeksplorasi dunia di sekitar mereka, mirip seperti bayi yang suka memasukkan barang ke mulut. Ketika anjing menemukan sesuatu yang baru, mereka cenderung menggigitnya untuk memahami tekstur, rasa, dan kegunaan benda tersebut.

      Menggigit bisa menjadi cara mereka untuk “berkenalan” dengan benda-benda di sekitarnya. Biasanya, perilaku ini terlihat lebih sering pada anak anjing yang masih dalam fase eksplorasi. Namun, anjing dewasa pun kadang masih melakukannya, terutama jika mereka menemukan benda baru yang menarik.

      3. Kebutuhan Mengunyah Alami

      Mengunyah adalah kebutuhan alami anjing. Dalam alam liar, anjing atau serigala liar sering kali mengunyah tulang atau bahan keras lainnya untuk menjaga kekuatan gigi mereka. Bahkan anjing yang dipelihara di rumah masih memiliki naluri ini, sehingga mereka akan mencari benda untuk dikunyah.

      Mengunyah membantu anjing membersihkan gigi mereka dari plak dan tartar secara alami, serta memperkuat otot-otot rahang mereka. Jika kamu tidak menyediakan benda atau mainan yang aman untuk dikunyah, anjingmu mungkin akan mencari sendiri, seperti sepatu atau furnitur.

      4. Melepaskan Stres atau Kecemasan

      Anjing, seperti halnya manusia, juga bisa mengalami stres atau kecemasan. Salah satu cara anjing melepaskan stres adalah dengan menggigit atau mengunyah benda. Beberapa anjing mungkin menggigit barang sebagai reaksi terhadap kecemasan yang mereka rasakan, misalnya saat mereka ditinggalkan sendiri di rumah (separation anxiety) atau saat mereka merasa bosan.

      Kebosanan adalah pemicu umum dari perilaku menggigit. Jika anjingmu tidak cukup mendapat stimulasi mental atau fisik, mereka akan mencari cara untuk menghibur diri mereka sendiri, dan menggigit barang sering kali menjadi salah satu solusinya.

      5. Insting Alamiah

      Anjing memiliki naluri menggigit atau mengunyah sebagai bagian dari sifat alaminya. Bahkan jika mereka sudah tinggal di rumah dan tidak perlu berburu, naluri menggigit tetap ada. Banyak jenis anjing, terutama yang termasuk dalam kategori anjing pekerja atau anjing pemburu, memiliki naluri menggigit yang lebih kuat dibandingkan dengan ras lain. Misalnya, anjing Labrador Retriever atau Golden Retriever sering kali memiliki kecenderungan menggigit karena mereka secara genetik dilatih untuk membawa buruan dengan mulut mereka.

      6. Mencari Perhatian

      Anjing adalah hewan sosial yang sangat bergantung pada interaksi dengan pemiliknya. Jika mereka merasa diabaikan atau kurang diperhatikan, mereka mungkin akan melakukan perilaku yang bisa menarik perhatian, seperti menggigit barang-barang di sekitar rumah. Bahkan jika reaksi yang mereka dapatkan adalah marah atau teguran, hal tersebut tetap dianggap sebagai bentuk perhatian bagi mereka.

      Ini berarti bahwa perilaku menggigit bisa menjadi cara anjingmu mengatakan, “Hei, aku butuh perhatianmu sekarang!”

      Cara Mengatasi Anjing yang Sering Menggigit Barang

      Setelah memahami penyebab kenapa anjing sering menggigit barang, langkah berikutnya adalah mengetahui cara mengatasinya. Berikut beberapa tips yang bisa membantu:

      1. Berikan Mainan Khusus

      Salah satu cara paling efektif untuk mengalihkan perhatian anjing dari barang-barang yang tidak seharusnya mereka gigit adalah dengan memberikan mainan khusus untuk dikunyah. Ada banyak mainan anjing yang dirancang khusus untuk memperkuat gigi dan membantu membersihkan plak, seperti mainan dari karet yang kuat atau tulang mainan yang bisa dikunyah dengan aman.

      2. Latihan Kepatuhan

      Mengajarkan perintah dasar seperti “lepas” atau “tidak” sangat penting untuk mengendalikan perilaku menggigit. Anjing yang terlatih akan lebih mudah diarahkan untuk melepaskan benda yang tidak seharusnya mereka gigit. Latihan ini memerlukan konsistensi dan kesabaran, tetapi hasilnya akan sangat bermanfaat dalam jangka panjang.

      3. Berikan Aktivitas Fisik yang Cukup

      Anjing yang cukup berolahraga cenderung lebih tenang dan tidak mudah bosan. Pastikan anjingmu mendapatkan waktu yang cukup untuk bermain dan berlari-lari setiap hari. Dengan demikian, mereka akan menggunakan energi mereka untuk hal-hal yang lebih produktif daripada merusak barang-barang di rumah.

      4. Cegah Akses ke Barang-Barang Berharga

      Jika anjingmu masih dalam fase belajar, sebaiknya jauhkan barang-barang yang berharga atau mudah rusak dari jangkauan mereka. Ini bisa termasuk sepatu, tas, bantal, atau benda lainnya yang sering menjadi sasaran gigitan anjing.

      5. Konsultasi dengan Dokter Hewan atau Pelatih

      Jika perilaku menggigit terus berlanjut atau anjing menunjukkan tanda-tanda kecemasan yang parah, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter hewan ke rumah dengan menghubungi call center Pet care. Mereka bisa memberikan saran yang lebih spesifik berdasarkan kondisi anjingmu. Jangan ragy hubungi kami.

      Menggigit barang adalah perilaku alami yang sering terjadi pada anjing, terutama anak anjing. Namun, penting untuk memahami penyebab di balik perilaku ini, seperti fase tumbuh gigi, rasa ingin tahu, kebutuhan alami untuk mengunyah, atau kecemasan. Dengan memberikan mainan yang tepat, latihan, dan perhatian yang cukup, kamu bisa membantu anjingmu mengurangi kebiasaan menggigit barang dan menjaga rumah tetap aman dari kerusakan.

      veterinarian-taking-care-pet-dog_23-2149198681

      Pentingnya Perlindungan Vaksin Kennel pada Anjing

      Untuk Anda yang baru punya anjing atau sudah lama menjadi pemilih anjing, salah satu hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah kesehatan anjing peliharaan. Salah satu upaya menjaga kesehatan anjing adalah dengan memberikan vaksinasi, termasuk vaksin kennel.

      Anda mungkin bertanya-tanya, “Apa sih vaksin kennel itu? Kenapa penting banget untuk anjing?” Nah, artikel ini, kita bakal bahas secara detail tentang vaksin kennel, manfaatnya, dan kenapa vaksin ini wajib diberikan pada anabul.

      Apa Itu Vaksin Kennel?

      Vaksin kennel, atau yang lebih dikenal dengan istilah vaksin bordetella, adalah vaksin yang melindungi anjing dari penyakit kennel cough, atau istilah medisnya tracheobronchitis infeksius. Kennel cough adalah penyakit pernapasan menular yang umum menyerang anjing, terutama di lingkungan yang padat anjing seperti pet shop, tempat penitipan, atau anjing yang sering ikut kompetisi. Penyakit ini disebabkan oleh kombinasi virus dan bakteri, salah satunya adalah bakteri Bordetella bronchiseptica, yang menyebabkan peradangan pada saluran napas.

      Batuk Kennel biasanya ditandai dengan batuk kering yang keras dan berulang, mirip seperti suara gagging atau tersedak. Meskipun penyakit ini jarang berakibat fatal pada anjing sehat, tetap saja bisa membuat mereka merasa tidak nyaman dan sakit dalam waktu lama.

      Kenapa Vaksin Kennel Penting?

      Seperti yang sudah disebutkan, kennel cough sangat menular, terutama di lingkungan di mana banyak anjing berkumpul. Jika kamu sering membawa anjingmu ke taman anjing, salon hewan, atau penitipan anjing, vaksin ini adalah perlindungan yang sangat dibutuhkan. Vaksin ini juga sangat dianjurkan jika kamu berencana menempatkan anjingmu di hotel hewan saat bepergian, karena risiko tertular sangat tinggi di tempat-tempat seperti ini.

      Penyakit yang menular dengan mudah
      Kennel cough bisa menyebar melalui udara, tetesan air liur, atau kontak langsung dengan anjing yang terinfeksi. Jadi, anjing yang berada dalam satu ruangan dengan anjing yang terkena kennel cough sangat berisiko tertular. Bahkan jika mereka hanya menghirup udara yang sama, kemungkinan penularannya cukup tinggi. Maka dari itu, vaksin kennel berfungsi sebagai perisai bagi anjingmu dari penyakit yang bisa merusak kenyamanan mereka sehari-hari.

      Melindungi kesehatan anjing secara keseluruhan
      Kennel cough mungkin tidak berbahaya bagi sebagian besar anjing, tapi jika dibiarkan, penyakit ini bisa berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, terutama pada anjing muda, tua, atau anjing dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Vaksin ini juga membantu mengurangi gejala jika anjingmu terinfeksi, sehingga mereka bisa pulih lebih cepat dan tidak menderita dalam jangka waktu lama.

      Kapan Anjing Perlu Mendapatkan Vaksin Kennel?

      Vaksin kennel biasanya diberikan pada anjing mulai usia 8 minggu atau lebih. Setelah vaksin pertama diberikan, anjingmu perlu mendapatkan booster atau vaksin ulangan setiap 6 hingga 12 bulan, tergantung rekomendasi dokter hewanmu. Penting juga untuk memastikan anjingmu sudah mendapatkan vaksin sebelum mereka ditempatkan di tempat penitipan atau lingkungan lain yang berisiko tinggi tertular kennel cough.

      Bagaimana Proses Pemberian Vaksin?

      Vaksin kennel biasanya tersedia dalam dua bentuk, yaitu suntikan dan semprot hidung. Kedua bentuk ini sama efektifnya, tapi beberapa dokter hewan mungkin lebih memilih salah satu tergantung kondisi anjingmu. Vaksin semprot hidung sering kali lebih disukai untuk anjing yang merasa cemas dengan jarum suntik, karena prosesnya lebih cepat dan tidak menyakitkan.

      Efek samping setelah vaksin biasanya ringan, seperti rasa tidak nyaman di area suntikan atau bersin-bersin setelah pemberian vaksin semprot hidung. Namun, efek samping ini biasanya hilang dengan cepat dan tidak menyebabkan masalah serius.

      Meskipun vaksin kennel tidak 100% menjamin anjingmu tidak akan terkena kennel cough, vaksin ini bisa sangat mengurangi risiko infeksi dan mempercepat pemulihan jika anjingmu terpapar penyakit ini. Bahkan jika anjing yang sudah divaksinasi tertular, gejala yang muncul biasanya lebih ringan dan durasinya lebih singkat dibandingkan anjing yang tidak divaksin.

      Hal yang Harus Diperhatikan Setelah Vaksinasi

      Setelah anjingmu menerima vaksin kennel, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pastikan anjingmu tetap beristirahat setelah vaksinasi dan hindari aktivitas berat. Jika kamu melihat gejala seperti demam, muntah, atau diare setelah vaksin, segera konsultasikan dengan  dokter hewan terdekat untuk memastikan tidak ada reaksi alergi atau komplikasi lainnya.

      Untuk pemberikan vaksin, perlu dilakukan konsultasi dengan dokter hewan terdekat lewat layanan Pet Care. Jangan ragu untuk menghubungi call center Pet Care untuk mendapat konsultasi seputar vaksin anjing dan kesehatan anjing.

      Vaksin kennel adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga anjingmu tetap sehat, terutama jika mereka sering berada di tempat ramai dengan banyak anjing lain. Dengan memberikan vaksin ini, kamu tidak hanya melindungi anjingmu dari risiko terkena penyakit pernapasan yang menyebalkan, tetapi juga membantu menjaga kesehatan anjing-anjing lain di sekitarnya. Jangan lupa untuk selalu mengikuti jadwal vaksinasi yang dianjurkan oleh dokter hewan, dan pastikan anjingmu mendapatkan perlindungan terbaik yang mereka butuhkan.