Tag: kesehatan kucing

Hairball Kucing

Kucing Mengalami Hairball? Ini Gejala dan Cara Mengatasinya

Hairball pada kucing adalah kondisi yang cukup sering dialami oleh kucing. Seperti yang kita ketahui, kucing sering membersihkan tubuhnya dengan menjilati bulu-bulu nya. Saat kucing melakukan hal tersebut, bulu yang rontok akan ikut masuk kedalam mulut kucing. Itulah yang disebut sebagai hairball.

Pada hewan dengan bulu panjang seperti Maine Coon dan Persia akan lebih rentan mengalami hairball. Saat kondisi tertentu, hairball bisa saja membahayakan kesehatan hewan kesayangan Anda. Hal ini bisa terjadi apabila kucing tidak memuntahkan bulu yang tertelan dan menyangkut di kerongkongan karena jumlah nya sudah banyak. 

Hairball memiliki bentuk bulat namun saat melewati esofagus akan terjadi perubahan bentuk menjadi lebih pipih. Lalu, apa saja tanda ataupun gejala yang terlihat saat kucing mengalami hairball? berikut pembahasannya.

Gejala Hairball pada Kucing

Jika hairball tersangkut, sebagai pemilik hewan kesayangan tentunya Anda harus cepat tanggap mengenali gejalanya agar bisa segera diberikan penanganan yang tepat. Berikut beberapa gejala yang akan muncul ketika hewan berbulu ini mengalami hairball.

  • Sering tersedak dan muntah
  • Kucing sering batuk namun tidak ada bulu yang keluar
  • Lemas
  • Kurang nya nafsu makan

Jika Anda merasa kucing kesayangan memiliki salah satu gejala di atas, alangkah baiknya langsung konsultasikan ke dokter hewan. Gejala tersebut bisa saja menandakan hairball sudah proses masuk ke area usus yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan terhadap kucing kesayangan kita.

Cara Mencegah dan Mengatasi Hairball

Kondisi hairball sebenarnya bisa dicegah dengan rutin menyisir rambut kucing karena hal ini membantu kucing untuk menghilangkan kotoran dan rambut mati. 

Selain rutin menyisir kucing, Anda juga bisa membawa kucing kesayangan untuk melakukan grooming dan jangan lupa untuk penuhi kebutuhan cairan dan serat pada kucing dengan memberikan makanan yang baik serta dapat menutrisi kesehatan bulu kucing.

Segitu dulu pembahasan yang bisa Anda ketahui mengenai hairball kucing. Untuk informasi lainnya seputar kesehatan hewan dan layanan dokter hewan ke rumah serta vaksinasi hewan bisa kalian temukan di social media maupun website Pet Care.

Penyakit Mata Kucing

3 Jenis Penyakit Mata Kucing dan Cara Mengatasinya

Penyakit mata adalah satu satu kategori penyakit yang sering menyerang kucing peliharaan. Ada berbagai jenis penyakit mata kucing mulai dari yang ringan sampai yang berbahaya dan menyebabkan kebutaan.

Faktor yang menyebabkan mata kucing sakit cukup bervariasi. Mulai dari faktor bawaan lahir, makanan yang masuk dan faktor lingkungan kucing.

Berikut akan diulas mengenai beberapa jenis penyakit mata pada kucing dan cara mengatasinya.

Jenis Penyakit Mata pada Kucing dan Cara Mengatasinya

Salah satu tanda paling sering ditunjukan saat mata kucing sakit adalah matanya berair yang membuat kucing lebih sering menggosok area mata.

Infeksi Mata

Infeksi mata atau bisa disebut juga konjungtivitis bisa disebabkan karena adanya infeksi pernapasan yang menyebar ke mata. Gejala paling jelas adalah mata berair dan merah di sekitar bagian luar bola mata. Infeksi mata bisa terjadi hanya di satu mata saja atau di keduanya.

Konjungtivitis bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika tidak ada perubahan atau kondisi makin buruk Anda harus segera menghubungi dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan memberikan sembarang salep atau obat apapun karena bisa membuat keadaan kesehatan kucing semakin memburuk.

Katarak

Meski penyakit mata katarak pada hewan menggemaskan ini bisa dibilang jarang terjadi tapi tetap saja memungkinkan kucing Anda menderita katarak. Penyebab katarak pada hewan biasanya adalah cedera mata atau penyakit genetik.

Cara mengatasi hal ini adalah Anda harus melakukan konsultasi ke dokter hewan agar nantinya bisa diberikan pilihan terbaik antara menghambat perkembangan katarak atau melakukan operasi.

Glaukoma

Glaukoma adalah jenis penyakit yang bisa menyerang siapa saja termasuk hewan berbulu seperti kucing dan dikategorikan sebagai penyakit mata yang berbahaya karena dapat menimbulkan kebutaan. 

Penyebab glaukoma dibedakan menjadi dua kategori. Pertama adalah glaukoma primer yang disebabkan oleh penyakit turunan. Kedua adalah glaukoma sekunder yang disebabkan oleh pendarahan pada mata katarak, tumor dan radang mata dalam.

Gejala glaukoma ditandai dengan kornea keruh, mata merah, mata membesar, kucing menyipitkan mata, pupil melebar dan tidak bereaksi dengan baik terhadap cahaya. Cara mengatasi glaukoma hanya bisa Anda dapatkan setelah melakukan kontrol dan konsultasi ke dokter hewan. 

Itulah beberapa jenis penyakit mata pada kucing dan cara mengatasinya. Jika kucing peliharaan Anda mengalami setidaknya satu dari gejala penyakit diatas maka disarankan segera menghubungi dokter hewan agar langsung mendapatkan informasi lengkap mengenai kesehatan kucing.

Anda bisa melakukan konsultasi dokter hewan melalui call center Pet Care. Anda akan ditangani oleh dokter hewan profesional yang sudah berpengalaman. Selain itu, Anda tidak perlu repot keluar dari rumah dan membawa kucing ke klinik hewan karena Pet Care menyediakan layanan dokter hewan ke rumah

Merawat Kucing

Mau Pelihara Kucing? Ini Cara Merawat Kucing untuk Pemula

Merawat kucing merupakan salah satu hal yang perlu dipelajari oleh adaptor pemula. Kucing adalah hewan peliharaan yang paling populer dan banyak diminati.

Kehadiran kucing di rumah tentu membawa kebahagiaan untuk pemiliknya. Oleh karena itu, Anda sebagai pemilik juga harus paham cara merawat kucing agar hewan berbulu ini tetap sehat.

Mengadopsi kucing bukan hanya seputar memberi makan tepat waktu dan mengajaknya bermain tapi merawat kucing juga harus memastikan hewan menggemaskan ini tidak terserang penyakit.

Sebelum mengadopsi kucing, Anda harus berkomitmen dan telaten sebab merawat kucing tidak semudah yang dibayangkan.

Lalu, gimana sih cara nya merawat hewan peliharaan yang satu ini? Berikut tips dan trik merawat kucing untuk pemula.

Cara Merawat Kucing untuk Pemula

Cek Kesehatan Pertama

Sebelum mengajak nya ke rumah, sebaiknya Anda melakukan medical check up pertama agar dapat mengetahui kondisi kesehatan kucing secara menyeluruh dan terhindar dari penyakit menular.

Komitmen dalam Memberikan Perhatian

Seperti yang sudah dibahas di awal, untuk mengadopsi kucing bukanlah hal yang mudah dan memerlukan komitmen baik dalam bentuk perhatian maupun kebutuhan kucing.

Sediakan Kotak Pasir untuk Kotorannya

Sediakan satu kotak pasir untuk satu kucing dan pilihlah pasir yang mudah menggumpal agar mudah dibersihkan. Jangan meletakan kotak pasir di tempat yang gelap dan sering dipindahkan, biasanya kucing tidak suka menggunakan kotak pasir yang berada ditempat gelap.

Berikan Makanan yang Bergizi Seimbang

Memilih makanan kucing bukan hal yang mudah, ada perlu mencobanya beberapa minggu sampai benar benar menemukan makanan yang cocok untuk hewan berbulu ini. Pastikan Anda selalu memilih makanan dengan nutrisi dan gizi yang seimbang.

Rutin Menyisir Bulu Kucing

Merawat kucing dengan rutin menyikat bulunya memiliki tujuan untuk menghilangkan kotoran, mengurangi rontok dan menghilangkan serpihan kulit mati. Lakukan secara rutin, paling tidak satu atau dua kali setiap minggunya.

Cek Kesehatan Rutin dan Vaksinasi

Perawatan kucing terakhir yang tidak boleh Anda lewatkan adalah mengecek kesehatan anabul secara rutin ke dokter hewan serta vaksinasi.

Vaksinasi akan membantu kucing membentuk antibodi yang akan menjaga kesehatan tubuh nya agar tidak mudah terserang penyakit atau virus yang ditularkan dari hewan lainnya.

Jika Anda ingin melakukan vaksinasi untuk hewan kesayangan Anda, hubungi call center Pet Care yang memiliki layanan vaksin kucing.

anabul check-up

Anabul Check-up, Penting Gak Sih?

Anabul check-up atau pemeriksaan rutin untuk kucing dan anjing adalah hal yang seharusnya Anda lakukan agar hewan peliharaan bisa hidup sehat dan berumur panjang.

Usia hewan sama seperti manusia, tidak bisa diprediksi. Tetapi, sebagai pemilik hewan peliharaan tentunya Anda menginginkan mereka untuk hidup sehat dan bahagia sampai waktu meninggalkan kita bukan?

Anjing dan kucing bisa sakit walaupun selalu dalam pengawasan pemiliknya. Oleh karena itu, kunjungi dokter hewan setahun sekali atau bisa lebih tergantung keadaan hewan peliharaan Anda.

Preventive care adalah istilah mengenai semua hal yang bisa dokter hewan lakukan untuk menjaga kesehatan hewan peliharaan. 

Beberapa orang hanya menyadari tindakan dari preventive care berupa vaksinasi. Padahal ada tindakan utama lainnya yang mencakup preventive care.

Jenis Pemeriksaan Rutin yang Biasa Dilakukan 

Vaksinasi untuk hewan memang sangat penting. Tetapi anabul check-up juga komponen yang perlu dilakukan. Apa aja sih yang akan didapatkan anabul saat melakukan pemeriksaan rutin?

  • Pemeriksaan fisik menyeluruh
  • Skrining parasit dan penyakit terkait usia
  • Cek berat badan yang sehat
  • Pemeriksaan kesehatan mulut
  • Sterilisasi
  • Jadwal vaksinasi

Tindakan pemeriksaan rutin bisa berbeda di setiap klinik hewan. Ada baiknya Anda langsung berkonsultasi kepada dokter hewan untuk memastikan tindakan apa saja yang dibutuhkan anabul untuk pemeriksaan rutin.

Alasan Anabul Harus Melakukan Check-up

Tujuan utama dari rutin melakukan anabul check-up ada memastikan hewan tetap sehat dan apabila terserang penyakit bisa segera diatasi sebelum membuat kondisi anabul memburuk.

Selain itu, dokter hewan pastinya lebih paham akan kebutuhan hewan kesayangan Anda. Anjing dan kucing merupakan hewan yang pandai menyembunyikan rasa sakit nya. Sehingga bisa saja kita tidak sadar bahwa mereka sedang sakit.

Alasan terakhir adalah agar Anda bisa mendapatkan ilmu baru mengenai perawatan anabul. Saat melakukan pemeriksaan, Anda bisa lebih leluasa untuk bertanya kepada dokter hewan.

Itu dia pembahasan seputar anabul check-up. Jika Anda sedang membutuhkan konsultasi mengenai waktu check-up ataupun kondisi kesehatan anabul, hubungi call center Pet Care agar dokter hewan bisa segera datang kerumah Anda untuk memeriksa kondisi anabul.

Ganti Makanan Kucing

Mau Ganti Makanan Kucing? Catat, Ini Caranya!

Ganti makanan kucing adalah salah satu hal yang banyak dilakukan oleh pemilih hewan peliharaan. Terutama bagi para pemula.

Kebanyakan masih belum tahu bahwa sering ganti makanan tidak baik untuk kesehatan hewan kesayangan kita.

Alasan mengganti makanan sangatlah beragam, mulai dari tergiur promo makanan lain, merasa kucing tidak cocok dengan makanan nya sampai gara gara stok makanan di toko nya sudah habis.

Tahukah Anda? Mengganti makanan kucing tanpa aturan bisa menyebabkan kucing kita sakit dan mengalami resiko berbahaya lainnya.

Lalu, gimana sih cara ganti makanan kucing? Simak penjelasannya dibawah ini.

Proses dan Cara Mengganti Makanan Kucing

Perlu Anda ketahui, kucing membutuhkan proses pergantian makanan minimal satu satu minggu. Berikut alur tahapan yang bisa menjadi petunjuk disaat Anda ingin mengganti makanan kucing.

  • Hari pertama dan kedua, campurkan 30% makanan baru dan 70% makanan lama.
  • Selanjutnya, dihari ketiga dan keempat, buat menjadi 50:50 dalam porsi makanannya.
  • Hari kelima dan keenam, lakukan kebalikan dari hari 1 dan 2 yaitu 70% makanan baru dan 30% makanan lama.
  • Hari ketujuh, kucing bisa mendapatkan makanan barunya 100%

Namun, mengganti makanan kucing terlalu sering sangat tidak dianjurkan. Pasalnya, makanan yang sering diganti bisa menyebabkan masalah pencernaan untuk kucing kesayangan Anda. 

Maka dari itu, Anda wajib tahu kapan waktu yang tepat untuk mengganti makanan kucing agar Anda bisa memberikan nya tepat waktu.

Waktu yang Tepat untuk Ganti Makanan Kucing

Waktu penggantian makanan sangat penting. Anda tidak bisa menggantinya hanya karena sedang ada promo makanan. Ini beberapa kondisi dan waktu yang tepat untuk mengganti makanan kucing.

Setelah Steril

Kucing yang belum di steril dan sudah steril memiliki aktivitas yang berbeda sehingga nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya juga berbeda. Disaat seperti inilah Anda bisa ganti makanan kucing.

Saat Beranjak Dewasa

Bayi kucing, anak kucing dan kucing dewasa adalah tahapan hidup kucing. Nutrisi untuk memenuhi pertumbuhan di setiap tahapan hidup mereka pun berbeda. 

Makanan untuk anak kucing lebih membutuhkan kandungan lemak, protein dan mineral. Sementara kucing dewasa membutuhkan glukosamin dan kondroitin.

Ada beberapa kondisi lain yang memperbolehkan Anda mengganti makanannya seperti kucing tidak ada nafsu makan dan saat bulunya bermasalah.

Meski begitu, ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter hewan agar mendapat arahan yang paling tepat. 

Anda tidak perlu membawa kucing peliharaan ke klinik hewan sebab layanan dokter hewan ke rumah yang disediakan oleh Pet Care bisa menjadi solusi nya. Hubungi call center Pet Care dan dapatkan konsultasi langsung dari dokter hewan profesional.

Vaksin Rabies Kucing

Mengenal Vaksin Rabies Kucing dan Estimasi Biayanya

Vaksin rabies yang diberikan kepada kucing peliharaan merupakan bentuk kasih sayang pemilik yang tidak ingin kucing kesayangannya terkena penyakit berbahaya. Vaksin rabies diharapkan dapat menjadi antibodi yang menjaga kondisi tubuh kucing tetap sehat.

Apa Itu Vaksin Rabies?

Vaksin rabies kucing adalah salah satu jenis vaksin yang penting dan wajib kalian berikan kepada anabul. Vaksin berfungsi untuk menjaga dan menghindari kucing terpapar rabies.

Penyakit rabies akan menyerang sistem kekebalan tubuh kucing dan bisa menular ke manusia. Rabies bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, diberikannya vaksin kepada kucing diharapkan bisa menjadi antibodi untuk kucing.

Rabies bisa disebabkan karena gigitan hewan yang terinfeksi. Gejala yang biasanya ditimbulkan saat kucing terinfeksi rabies adalah sering mengeluarkan air liur, perubahan perilaku dari tenang menjadi gelisah dan terkadang menjadi lebih agresif.

Syarat Vaksin Rabies

Sebelum melakukan vaksinasi, ada beberapa persyaratan seperti hewan harus dalam kondisi fit, tidak diare, tidak demam, sudah memenuhi persyaratan usia dan tidak memiliki masalah kulit.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Vaksin?

Vaksinasi kucing tidak bisa dilakukan sembarangan. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan jika Anda melakukan vaksinasi kucing sesuai dengan jadwal nya.

Untuk waktu vaksinasi kucing biasanya dimulai pada usia 6-8 minggu, kemudian setelah berusia 20 minggu kucing sudah bisa melakukan vaksin rabies. Vaksin penguat akan diulangi setahun kemudian.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai kapan waktu yang tepat untuk vaksinasi hewan terutama kucing kalian bisa menghubungi call center Pet Care untuk melakukan konsultasi.

Berapa Biaya Vaksin Rabies?

Biaya vaksin hewan seperti kucing sangat beragam. Beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan biaya vaksinasi adalah jenis vaksin dan daerah tempat tinggal.

Untuk vaksin rabies yang disedikan oleh Pet Care memiliki kisaran harga Rp150,000.00. Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dan yang paling penting adalah hewan kesayangan Anda akan ditangani langsung oleh dokter hewan berpengalaman.

Layanan Vaksin Kucing di Rumah

Layanan vaksin kucing di rumah tentu lebih praktis. Anda tidak perlu membawa hewan peliharaan keluar rumah, cukup dengan pesan layanan vaksin hewan di rumah melalui call center maupun aplikasi Pet Care.

kucing mau melahirkan

Kucing Mau Melahirkan? Ini Ciri-Ciri serta Cara Membantunya

Kucing mau melahirkan? Segera bekali diri kalian dengan pengetahuan seputar ciri ciri serta pertolongan pertama saat kucing akan melahirkan. Penting bagi kalian untuk merasa percaya diri dalam membantu proses kucing melahirkan.

Kucing akan mengandung selama 60 hari, setelahnya akan menunjukan beberapa ciri ciri mau melahirkan. Anda perlu membuat kucing merasa bahagia dan tidak stres agar induk kucing bisa melahirkan dalam kondisi psikologis yang sehat.

Lalu, apa aja sih ciri-ciri kucing mau melahirkan dan bagaimana cara membantunya? Berikut ulasannya.

Ciri Ciri Kucing Mau Melahirkan

Timbul Puting Susu

Perubahan yang paling bisa Anda lihat adalah puting susu tampak lebih menonjol serta terjadi perubahan warna menjadi lebih cerah atau sebaliknya.

Mencari Tempat Aman dan Nyaman

Ciri-ciri kucing mau melahirkan selanjutnya adalah ia akan mencari tempat yang nyaman dan dirasa aman. Tempat itu bisa saja berupa atap rumah, lemari pakaian, kolong tempat tidur sampai gudang.

Gelisah dan Banyak Mengeong

Apabila kucing peliharaan Anda sudah terlihat lebih sering mengeong dan terlihat gelisah, hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa proses melahirkan sudah lebih dekat.

Sering Menjilati Tubuhnya

Tidak hanya mengeong, kucing yang mau melahirkan akan lebih sering menjilati tubuhnya, terutama pada area alat kelamin kucing. Menjilat tubuhnya sendiri akan membantu mendorong hormon yang akan mempermudah proses melahirkan.

Mengalami Kontraksi

Kontraksi yang terlihat berupa rahim kucing yang mendorong bayi agar segera keluar. Saat mengalami kontraksi, kucing akan mengeong kesakitan bahkan bisa mengeluarkan darah.

Cara Membantu Kucing Melahirkan

Sebagai pemilik kucing, pastinya Anda ingin membantu mereka melahirkan dengan nyaman dan mengharapkan bayi kucing yang sehat, bukan? Nah, berikut ini beberapa cara membantu kucing melahirkan yang perlu Anda perhatikan dan pahami.

  • Persiapkan tempat yang nyaman dan aman dari berbagai gangguan
  • Meletakan heating pad, handuk atau kain bersih lainnya agar setelah melahirkan anak kucing tetap hangat
  • Pastikan nutrisi induk kucing selalu terpenuhi
  • Hubungi dokter hewan apabila Anda membutuhkan bantuan dari tenaga professional

Setelah melahirkan, Anda harus tetap memeriksa dan memperhatikan kondisi induk serta bayi kucing, apabila menunjukan perubahan atau gejala yang tidak biasa maka Anda bisa memanggil layanan dokter hewan terdekat yang selalu siap membantu memberikan perawatan terbaik untuk kucing.

jenis penyakit kucing

3 Jenis Penyakit Kucing yang Rentan Menyerang Kucing dan Gejalanya

Terdapat beberapa jenis penyakit kucing yang rentan menyerang kucing Anda mulai dari penyakit ringan sampai yang mematikan. Sebagai Cat Lovers tentu kita tidak menginginkan hal buruk tersebut terjadi.

Ketika kucing kesayangan sakit, jenis penyakit yang menyerangnya harus segera diketahui agar bisa memberikan pengobatan yang optimal. Berikut 3 jenis penyakit kucing serta gejalanya.

Kucing kesayangan Anda juga bisa sakit walaupun selalu berada di rumah dan dalam pengawasan Anda. Kesehatan kucing menurun berdasarkan beberapa faktor seperti bertambahnya usia, perubahan makanan, kondisi cuaca serta psikologis kucing.

Jenis Penyakit Kucing dan Gejalanya

Diabetes

Diabetes tidak hanya dialami manusia, kucing juga bisa menderita diabetes. Biasanya dikarenakan kekurangan hormon insulin atau adanya gangguan produksi insulin.

Selain itu, faktor lain seperti pola makan yang buruk serta kelebihan berat badan pada kucing juga menyebabkan kucing menderita diabetes.

Beberapa gejala kucing peliharaan Anda memiliki penyakit diabetes yaitu perubahan nafsu makan, peningkatan intensitas buang air kecil, kucing jadi lebih sering minum dan muncul infeksi kandung kemih.

Rabies

Rabies tidak hanya menyerang anjing saja, kucing peliharaan pun bisa terinfeksi rabies. Biasanya rabies disebabkan oleh gigitan hewan yang sudah terinfeksi. Rabies merupakan penyakit kucing yang menyerang sistem saraf pusat, otak dan sumsum tulang belakang.

Ada tiga fase saat kucing sudah terjangkit rabies. Fase pertama, ditandai dengan perubahan perilaku atau temperamen kucing. Fase kedua sebagai tahap yang berbahaya karena kucing akan menjadi lebih ganas, tidak nafsu makan sampai mengalami kejang-kejang. Tidak lama setelah melewati fase kedua, kucing rabies akan mengalami kesulitan bernapas sampai kematian.

Feline Leukemia Virus

Virus leukemia kucing menyerang sistem kekebalan tubuh. Feline leukemia virus paling rentan terhadap anak kucing yang berusia di bawah satu tahun.  Tidak hanya itu, kucing bisa terinfeksi karena kontaminasi air liur dan berbagi alat makan.

Feline Leukemia virus tidak langsung menunjukkan gejala pada awal terinfeksi. Namun, seiring dengan memburuknya kondisi kucing maka timbul beberapa tanda seperti demam, diare, muntah, penurunan berat badan, tidak nafsu makan sampai mengalami kejang-kejang.

Cara Mengobati Kucing Sakit

Pengobatan kucing sakit tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena dapat memperburuk kondisinya. Segera hubungi dokter hewan untuk melakukan konsultasi terhadap beberapa gejala dan perubahan sikap kucing saat sakit. Anda bisa menggunakan layanan dokter hewan terdekat dari Pet Care.

Dapatkah Kucing Mengalami Gegar Otak?

Dapatkah Kucing Mengalami Gegar Otak?

Terlepas dari kemampuan kucing untuk keluar dari bahaya tanpa cedera, mereka masih rentan terhadap cedera. Ketika kucing terluka, mereka tetap membutuhkan bantuan.

Gegar otak termasuk ke dalam golongan cedera kepala. Dapatkah kucing mengalami gegar otak? Jawabannya, bisa. Dokter sekaligus asisten profesor perawatan darurat dan kritis di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Negeri Louisiana, Ryan Smith mengatakan, “Kucing bisa mengalami cedera gegar otak”.

Victor Oppenheimer yang juga dokter dan direktur rumah sakit hewan di Ponce, Puerto Rico, menyetujui pernyataan tersebut dan mengatakan, “Kucing bisa mengalami gegar otak kapan saja,”. Bahkan cedera otak biasa terjadi pada kucing dengan kebiasaan memanjat pohon dan berjalan di tepi jalan.

Para ahli memberikan panduan untuk pemilik hewan, khususnya kucing agar lebih mengetahui tentang penyebab, gejala, dan pengobatan gegar otak pada kucing.

Penyebab Gegar Otak pada Kucing

Cedera kepala pada kucing disebabkan oleh banyak hal, tetapi menurut para ahli, faktor utamanya adalah trauma akibat benda tumpul. Penyebab trauma ini seperti jatuh dari ketinggian, tertabrak mobil, atau menabrak sesuatu dengan kecepatan tinggi. Penyebab lain yang jarang terjadi yaitu gegar otak akibat goncangan kuat seperti pada serangan anjing atau penganiayaan manusia. 

Gejala Gegar Otak pada Kucing

Gejala trauma kepala mungkin tidak sejelas gejala pada cedera lainnya. Tetapi dokter hewan sering menemukan bukti cedera kepala saat memeriksa kucing yang mengalami cedera otak. Data membuktikan bahwa 42% kucing yang mengalami trauma kepala memiliki beberapa bekas cedera di kepala dan tidak hanya satu bekas cedera. Hal ini terjadi akibat benturan-benturan yang dialami kucing dan tidak disadari oleh pemiliknya, maka sangat baik bila pemilik hewan rutin memeriksakan kesehatan kucing pada tenaga medis.

Kucing terkenal dengan kemampuan menyembunyikan penyakit dan cedera, Dokter Smith menjelaskan bahwa gejala cedera otak traumatis mungkin tidak terlihat kecuali kondisinya lebih parah. Tetapi beberapa tanda yang dapat dikenali diantaranya yaitu:

  • Kehilangan kesadaran
  • Tidak responsif
  • Kejang
  • Kesulitan berjalan
  • Muntah
Pengobatan Gegar Otak pada Kucing

Banyaknya cedera kepala yang terjadi di luar ruangan menjadi alasan lebih baik membiarkan kucing berada di dalam ruangan. Human Society AS, merekomendasikan untuk memelihara kucing di dalam ruangan, agar mereka lebih aman dan dapat hidup lebih sehat, serta terhindar dari risiko cedera otak juga bahaya lainnya.

Penanganan trauma kepala kucing seperti ini memerlukan tenaga ahli. Ketika kucing berada di tangan dokter hewan, pemeriksaan akan dilakukan untuk melihat tingkat keparahan cedera.

Cedera kepala ringan biasanya membutuhkan pengobatan suportif dan manajemen nyeri. Pemantauan kesembuhan juga biasanya disertakan selama masa pengobatan. Namun, jika cedera kepala yang terjadi lebih parah, kucing perlu menjalani pemindaian MRI atau CT.

Pengobatan dan perawatan selanjutnya akan disesuaikan dengan jenis trauma yang dialami kucing. Rekomendasi dokter hewan akan menyarankan cara terbaik untuk menangani kucing dengan trauma kepala.